Lencana Facebook

banner image

Monday 13 January 2014

JUDUL PTK SMP


PTK-SMP-001.                       
PENERAPAN METODE OBSERVASI  UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI  ORGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIIII
DOWNLOAD
PTK-SMP-002.                       
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR  IPA MATERI PENGUKURAN BESARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS VII ……………..
DOWNLOAD
PTK-SMP-003.                       
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VIIA …………….. TAHUN AJARAN ……………… MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA KONSEP EKOSISTEM. DOWNLOAD
PTK-SMP-004.                       
PENINGKATAN  PROSES PEMBELAJARAN  TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN  KUIS PADA SISWA KELAS VIA
DOWNLOAD
PTK-SMP-005.                       
MENINGKATKAN KETAHANAN PRIBADI SISWA KELAS VIIA .................. DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PTK-SMP-006.                       
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MAPEL PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM DI SMP ……………………………….  
DOWNLOAD
PTK-SMP-007.                       
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII D SEMESTER 2 ………………………… PADA MATERI KEDAULATAN   RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DOWNLOAD
PTK-SMP-008.                       
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA PELAJARAN IPS DI KELAS
DOWNLOAD
PTK-SMP-009.                       
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI  ROMUSHA” PADA SISWA KELAS IX.A SMPN  
DOWNLOAD
PTK-SMP-0010.                   
KONTRIBUSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “CARD SORT” BERBASIS PENDEKATAN CTL TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS VIIC
DOWNLOAD
PTK-SMP-0011.                   
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING  MODEL JIGSAW  SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS  PADA SISWA KELAS 7 A SMPN ………………….. 
DOWNLOAD
PTK-SMP-0012.                   
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMP ……………………………..
DOWNLOAD

PTK : PENELITIAN TINDAKAN KELAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MATERI POKOK PANCA INDERA, DI KELAS IV DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI SD NEGERI ............ 01 KECAMATAN ............



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Ilmu  Pengetahuan  Alam  atau  Sains  merupakan  pendidikan  bidang studi  dengan  alam  semesta  serta  segala  proses  yang  terjadi  di  dalamnya. Dalam    kurikulum  ditegaskan  bahwa  pembelajaran  IPA  harus  menekankan pada  penguasaan  kompetensi  melalui  serangkaian  proses  ilmiah.  Proses  pembelajaran  IPA  yang  diharapkan  adalah  dapat mengembangkan keterampilan proses, pemahaman konsep, aplikasi konsep, sikap  ilmiah  siswa,  serta  mendasarkan  kegiatan  IPA  pada  isu-isu  yang berkembang  di  masyarakat. Dalam mempelajari Ilmu pengetahuan alam (IPA), siswa akan berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau  prinsip-prinsip  saja  tetapi  juga  merupakan  suatu  proses  penemuan.
Dalam  KTSP  yang  menempatkan  pembelajaran  Ilmu  Pengetahuan Alam  (IPA)  sebagai  salah  satu  komponen  penting  dalam  rangka menumbuhkan  kemampuan  berpikir,  bekerja  dan  bersikap  ilmiah  serta menyampaikannya sebagai aspek penting dalam mencapai hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung melalui pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Dalam tatanan dunia baru yang telah memasuki abad globalisasi, yang paling menonjol adalah semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi. Perkembangan tersebut tidak terlepas dari kemajuan ilmu dan teknologi yang manusia selalu dikembangkan. Untuk selalu mengembangkan dan memajukan ilmu dan teknologi maka pendidikanlah jawabannya. Pendidikan adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia yang mandiri, dewasa dan berkepribadian. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, tumbuh dan berkembang manusia dalam mengolah daya kekuatan dirinya dan alam melalui belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak faktor yang menentukan keberhasilan belajar. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas mengajar tentu menjadi harapan semua guru. Dalam menjalankan tugasnya, guru mempunyai peran yang sangat penting, di samping itu guru juga harus menguasai materi pembelajaran atau mampu menyajikan secara tepat sehingga materi pelajaran dapat dipahami oleh siswa dan hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan.
Ternyata yang terjadi di kelas tempat peneliti mengajar, hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siswa pasif, tidak berani bertanya, tidak berani menjawab pertanyaan dan hasil yang dicapai rendah. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok  panca indera, hasil yang dicapai sangat rendah.  Dari faktor eksternal atau guru, dalam proses pembelajaran khususnya matematika dituntut untuk mengusai berbagai kemampuan dasar seperti kemampuan menguasai materi dan kemampuan menggunakan  media pembelajaran, menguasai penilaian dan disiplin dalam melaksanakan tugas.
Kurangnya guru menguasai berbagai macam kemampuan dasar di atas, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Guru yang kurang menguasai  kurikulum akan melakukan proses pembelajaran yang kurang terarah, guru yang kurang  menguasai materi akan memberikan penjelasan yang kurang jelas bahkan bisa keliru. Guru yang kurang menguasai  penilaian akan memberikan penilaian yang kurang tepat, dan lain-lain. Di samping faktor internal dan eksternal juga faktor sarana media pembelajaran yang belum lengkap akan  sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Hasil tes formatif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok  panca indera diperoleh 19,23% atau 5 siswa dari 26 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas, dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,54. Melihat kondisi di atas, maka sebagai guru yang sudah bertahun-tahun mengabdi pada pendidikan merasa termotivasi untuk melakukan perbaikan dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas menggunakan metode pemecahan masalah sebagai usaha dalam  meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

B.     Identifikasi Masalah

Berdasarkan data tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah sebagai berikut :
  1. Siswa kurang memahami konsep panca indera.
  2. Rendahnya hasil belajar
  3. Ketidakberanian siswa mengemukakan kesulitan dalam memahami pelajaran
Dengan melakukan refleksi diri, mengkaji permasalahan dan diskusi dengan teman sejawat dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor penyebab timbulnya masalah di atas adalah :
  1. Siswa kurang diajak untuk komunikasi aktif dalam pembelajaran
  2. Kurang atau tidak adanya sarana peraga atau alat bantu pembelajaran, selain buku.
  3. Metode pembelajaran  yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi kurang tepat
  4. Guru kurang mampu meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
  5. Guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih aktif.
  6. Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
Oleh karena itu, upaya perbaikan yang peneliti lakukan dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok  panca indera, di kelas IV dengan metode pemecahan masalah di SD Negeri ............ 01 Kecamatan ............ Tahun Pelajaran 2010/2011.


C.    Pembatasan Masalah

Dalam  penelitian  ini  untuk  menghindari  terjadinya pembahasan yang terlalu luas dan tidak terfokus pada pokok permasalahan,  maka peneliti memberi batasan masalah antara lain:
1.   Merancang  materi  pembelajaran,  pelaksanakan  pembelajaran  dan  evaluasi pembelajaran  yang  hanya  dibatasi  dengan  menggunakan  metode pemecahan masalah (problem solving).
2.  Penelitian  dilakukan  di kelas IV SD Negeri  ............ 01 Kecamatan ............, Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa siswa sebanyak 26  anak terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah fokus perbaikan adalah apakah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui metode pemecahan masalah dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa  pada pembelajaran IPA materi panca indera?

E.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, ditentukan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok  panca indera melalui metode pemecahan masalah (problem solving).

F.     Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :

  1. Manfaat Teoritis
a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat teoretis, yaitu memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam penerapan metode pemecahan masalah pemecahan masalah (problem solving) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
b.      Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca yang lebih luas terutama dalam penerapan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
  1. Manfaat Praktis
a.       Siswa
1)      Untuk memberikan motivasi siswa
2)      Untuk menguji kemampuan intelektual dan membiasakan tehnik belajar siswa  secara  mandiri  ataupun  kelompok  dalam  menyelesaikan  tugas yang diberikan oleh guru, yang dapat dilaksanakan di dalam dan di luar kelas.
3)      Memberikan pengalaman dalam memecahkan masalah dengan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 
b.      Guru.
Untuk  menambah  wawasan  dan  pengetahuan.  Sehingga memantapkan  keprofesional  guru  di  SD  yang  dapat  dijadikan  bahan  atau alat  untuk  perubahan  pengajaran  yang  akurat,  praktis  dan  dapat dipertanggungjawabkan.
c.       Sekolah.
Mendorong  sekolah  agar  berupaya  menyediakan  sarana  dan  prasarana untuk  pelaksanaan  pembelajaran  IPA  dengan  menggunakan  pemecahan masalah (problem solving).

Secara lengkap silahkan klik Download

PTK : UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TENTANG FUNGSI ORGAN PERNAFASAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam   mempunyai potensi besar untuk memainkan  peran  strategis  dalam  menyiapkan  sumber  daya  manusia  untuk menghadapi  era  industrialisasi  dan  globalisasi.  Potensi  ini  dapat  terwujud  jika pendidikan  IPA  mampu  melahirkan  siswa  yang  cakap  dalam  IPA  dan  berhasil menumbuhkan  kemampuan  berpikir  logis,  bersifat  kritis,  kreatif,  inisiatif  dan   adaptif  terhadap  perubahan  dan  perkembangan.  Kualitas  sumber  daya  manusia seperti  ini  menjamin  keberhasilan  upaya  penguasaan  teknologi  untuk pembangunan di Indonesia. Namun  pada  kenyataannya  pelajaran  IPA  masih  dianggap  menjadi suatu mata pelajaran yang sulit,  Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA  dalam  praktik  sehari-hari  menjadi  penyebab  mereka  lekas  bosan  dan  tidak tertarik  pada  pelajaran  IPA,  di samping  pengajar  IPA  yang  mengajar  secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja.
Faktor  lain  yang  menentukan  keberhasilan  dalam  pembelajaran  adalah kemampuan  guru  dalam  menterjemahkan  nilai-nilai  yang  terdapat    dalam kurikulum  melalui  pembelajaran   untuk   siswa  secara  optimal. Guru dituntut memiliki wawasan  yang berhubungan  dengan  mata  pelajaran    yang  diajarkan dan  wawasan  yang  berhubungan  dengan    kependidikan      untuk     menyampaikan  isi    pelajaran    kepada  siswa  Kedua  wawasan  tersebut  sesungguhnya  merupakan suatu kesatuan wawasan propesional guru                                                                              
Mengingat    guru    merupakan    ujung    tombak  ,  maka    diharapkan    guru mampu    meningkatkan    kemampuannya    melalui    pengembangan    diri    secara  professional.    Guru    tidak    hanya    menyajikan    materi    secara    tepat    melainkan  juga  di  tuntut  menilai  sekaligus  memperbaiki  praktek  pembelajaran  yang di  rasakan  kurang  berhasil  melalui  refleksi. Dari pelaksanaan studi pendahuluan menemukan hasil bahwa  prestasi hasil belajar siswa pada pembelajaran  IPA di kelas  V  SDN  …………….. Kecamatan ………… Kabupaten …………… hanya mendapat nilai rata-rata 56,80  atau  di  bawah  KKM.  Adapun  nilai  KKM  di  sekolah  tersebut  untuk  mata pelajaran  IPA  yaitu  70. 
Hal  ini,  ternyata  selain  yang  diutarakan  di  atas penyebanya yaitu cara guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik akibatnya  siswa  menjadi  cepat  merasa  bosan  dan  kurang  memperhatikan penjelasan  guru.  Ini  dapat  dikatakan  bahwa  kondisi  buruk  yang  terjadi  dalam kegiatan  pembelajaran  tersebut  disebabkan  kurang  atau  bahkan  tidak  nampaknya bentuk  penggunaan  metode  yang  tepat  oleh  guru.Dengan  kata  lain  permasalahan tersebut  mengidentifikasikan  bahwa  proses  pembelajaran  IPA  di  SD  masih memerlukan  inovasi  dan  pengembangan  model  atau  metode  pembelajaran  yang dapat  mengaktifkan  siswa  dalam  kegiatan  ilmiah  dan  memudahkan  guru  dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Untuk  mengatasi  permasalahan  yang  terjadi,  diperlukan  suatu  upaya untuk  memperbaiki  kualitas  pembelajaran  agar  dapat  meningkatkann   pembelajaran  yang  lebih  menitikberatkan  pada  model  pembelajaran  yang  dapat memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  dan mengeksplorasikan  pengetahuannya  serta  mengambil  kesimpulan  sendiri  tentang konsep  materi  yang  telah  diterimanya  (student  centered)  bahkan  diharapkan mampu  memberikan  solusi  dari  berbagai  permasalahan  alam  yang  terjadi didaerahnya. 
Keadaan tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pendidik khususnya guru mata pelajaran IPA agar selalu berusaha untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran sebagai solusi untuk  meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran IPA sehingga prestasi belajar siswanya mengalami peningkatan. Diantara inovasi tersebut yaitu dengan mengembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan media  kedalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan  siswa memperoleh pengetahuan. Sehingga media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.Pembelajaran dengan menggunakan media akan bermanfaat bagi terselenggaranya proses pembelajaran tersebut.  Karena dengan memanfaatkan media yang tersedia, siswa diharapkan  lebih tertarik mengikuti pembelajaran di sisi lain siswa akan lebih mudah  memahami serta menguasai materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi dan kegiatan yang lain sehingga siswa tidak bosan.
Setiap siswa mempunyai modalitas belajar. Modalitas belajar merupakan potensi dasar atau kecenderungan yang  dimiliki anak. Modalitas ini akan mempengaruhi penentuan pendekatan belajar, strategi, metode, dan teknik belajar anak. Sehingga modalitas belajar ini perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran termasuk pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang akan ditetapkan.
Modalitas belajar tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu; visual (yaitu belajar dengan cara melihat), auditorial (yaitu belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba menggunakan media audiovisual. Media audiovisual yaitu media pandang-dengar. Media audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan  modalitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih paham akan materi pembelajaran yang dipelajari sehingga prestasi belajar siswa akan lebih meningkat. Selain itu media audiovisual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi  sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman yang bersifat konkrit kepada siswa. 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual. Dengan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara mandiri. Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses pembelajaran khususnya IPA masih kurang dan belum banyak digunakan di  sekolah-sekolah atau madrasah. Di SDN …………….. merupakan salah satu sekolah yang belum menggunakan dan memaksimalkan media ini dalam proses pembelajaran. Walaupun di madrasah tersebut telah  tersedia adanya sarana yang mendukung, diantaranya yaitu adanya  Liquid Crystal Display (LCD) dan Laptop.
Berangkat dari permasalahan yang diuraikan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas  dengan judul “upaya meningkatkan minat dan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual tentang fungsi organ pernafasaan”
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti melakukan konsultasi kepada supervisor dan teman sejawat, untuk mengidentifikasi kelemahan dan atau kekurangan yang telah menyebabkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang memenuhi tuntutan yang diharapkan. Sehingga, dampaknya pada hasil belajar siswa tidak memenuhi target pembelajaran. Melalui hasil diskusi, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
  1. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
  2. Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
  3. Tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
  4. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.

C.    Analisis Masalah
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
  1. Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
  2. Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
  3. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
  4. Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil permasalahan utama yang akan diteliti adalah tingkat pemahaman dan hasil  belajar siswa IPA masih rendah. Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Apakah peningkatan  pemahaman siswa  pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah  melalui  pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual?
2.      Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan?

E.     Tujuan Penelitian
Untuk  menghindari  kesimpangsiuran  penelitian  ini,  maka  perlu  adanya tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh  peneliti.  Sejalan  dengan  masalah  yang  peneliti kemukakan  pada  rumusan  masalah.  Maka  tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui  peningkatan pemahaman  konsep  siswa  pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah  melalui  pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual di  kelas V  SDN  …………. Kecamatan …………. Kabupaten ……….; dan
2.      Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah diterapkan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual di  kelas  V  SDN  ………….. Kecamatan ………………. Kabupaten ………………..

F.     Manfaat Penelitian
Dari  hasil  penelitian  ini,  penulis  berharap  dapat  memberikan  manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan  sebagai  pedoman  pemilihan  metode  pembelajaran  IPA khususnya materi fungsi organ pernafasan serta pada pembelajaran-pembelajaran lainnya. Secara  praktis  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan sumbangan bagi :  
1.      Siswa
a.   Dapat  meningkatkan  penguasan  konsep  dalam  pembelajaran  IPA khususnya  pada  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan.
b.   Dapat  meningkatkan  keterampilan  proses  siswa  dalam  melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.
c.  Dapat  meningkatkan  terjadinya  interaksi,  aktivitas,  dan  kerjasama  antar siswa  dalam  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan. 
2.      Guru 
a.   Dapat  memberikan  wawasan  dan  pengalaman  dalam  menyusun  model pembelajaran IPA dengan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.
b.   Dapat  memperoleh  masukan  dari  hasil  penelitian  tindakan  kelas  sebagai pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA di mana penulis bertugas.
c.   Dapat meningkatkan upaya guru dalam mata pelajaran IPA dengan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual khususnya  dalam  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan.
d.  Dapat meningkatkan kinerja dan profesional guru dalam mengajar.
3.      Lembaga (Sekolah) 
a.   Dapat  dijadikan  sebagai  masukan  dalam  penyediaan  dan  pengolahan sumber belajar di sekolah.
b.   Dapat  memberikan  kontribusi  untuk  meningkatkan  kualitas  sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA.

Secara lengkap silahkan klik Download