Lencana Facebook

banner image

Tuesday 8 April 2014

PENINGKATAN KECERDASAN MAJEMUK PADA PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN AIR MANCUR DI KELOMPOK B.1



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Pemahaman tentang pentingnya masa usia dini, berdampak pada kebijakan pemerintah saat ini. Salah satu kebijakan tersebut dengan UU RI Nomor 20 tahun 2003  tentang  sistem Pendidikan Nasional yang isinya sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritiual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara khusus PAUD bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut. 
Berkaitan dengan optimalisasi perkembangan pada Anak Usia Dini (AUD) diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menstimulus kecerdasannya. Seperti yang kita ketahui kecerdasan masing-masing anak  memiliki kecerdasan berbeda-beda tetapi perlu kita sadari bahwa  setiap anak nantinya  mempunyai kecenderungan untuk memiliki salah satu kecerdasan yang menonjol dibandingkan dengan kecerdasan lainnya.
Kecerdasan bagi  anak usia dini memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi perkembangan sosialnya karena dengan tingkat kecerdasan  anak yang berkembang dengan baik akan memudahkan anak bergaul dengan orang lain serta mampu menciptakan hal-hal yang baru. Gardner  dalam  Musfiroh,  (2008:36)  menyatakan  bahwa  kecerdasan merupakan  kemampuan  berfikir  yang  dimiliki  manusia  untuk menyelesaikan  masalah dan menciptakan sesuatu dalam kehidupan nyata. Melalui  pengembangan  kecerdasan  akan  membantu  seseorang  untuk menemukan  jalan  keluar  atau  solusi  permasalahan  yang  dihadapi  dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan dapat pula membantu seseorang untuk dapat  menciptakan  sesuatu  baik  berupa  jasa  maupun  benda  dan  dapat membantu memudahkan seseorang untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan kecerdasan manusia hendaknya dilakukan sejak anak usia dini. Pada  anak usia sekitar  lima tahun merupakan  masa keemasan (golden age) yang  perkembangan  kecerdasannya  mencapai  50  %  kapasitas  kecerdasan  orang dewasa.  Dalam  diri  manusia  terkandung  banyak  kemampuan/kecerdasan  seperti yang dikemukakan oleh Howard Gardner dalam Suparno (2003:17) menetapkan ada  9  jenis  kecerdasan  majemuk  yaitu  kecerdasan  bahasa  (linguistik-varbal), kecerdasan  logis  matematis,  kecerdasan  keruang  (visual  spasial),  kecerdasan musik,  kecerdasan  interpersonal,  kecerdasan  intrapersonal,  kecerdasan  gerakan (kinestetik), kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial
Salah  satu  dari  kecerdasan  itu  adalah  kecerdasan  interpersonal  yang menggambarkan  kemampuan  seseorang  untuk  berhubungan dengan  orang-orang sekitarnya.  Kecerdasan  ini  merupakan  kemampuan  untuk  memahami  dan menggambarkan  perasaan,  suasana  hati,  maksud  dan  keinginan  orang  lain. Kecerdasan  interpersonal  memungkinkan  anak  mampu  membangun  kedekatan, pengaruh,  pimpinan  dan  membangun  hubungan  dengan  orang  lain. Kecerdasan ini sudah dimiliki anak sejak ia lahir dan perlu dikembangkan melalui pembinaan dan  pengajaran.  Oleh  sebab  itu,  hendaknya  untuk  membangun  kecerdasan interpersonal perlu dibangun sejak anak berusia dini. Indragiri  (2010:17)  menyebutkan  kecerdasan  interpersonal  adalah kemampuan  untuk  mengamati  dan  mengerti  maksud,  motivasi,  dan  perasaan orang  lain. Kecerdasan  interpersonal  melibatkan  kemampuan  untuk  memahami orang lain, di dalam kehidupannya dan tampak melalui prilakunya. Kecerdasan  interpersonal  dibutuhkan  karena  dalam  kehidupan  manusia, setiap  orang  harus  hidup  bersama  kelompoknya  karena setiap  orang membutuhkan  orang  lain.  Anak  yang  memiliki  kecerdasan  interpersonal  yang kurang  cenderung  tidak  peka,  tidak  peduli,  egois  dan  sering  menyinggung perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal yang kurang dapat disebabkan oleh karena  orangtua  cenderung  mengekang  anak  di rumah  dan  melarangnya  bergaul dengan  teman  seusianya  pada  lingkungan  rumah.  Anak-anak  yang  seperti  itu kurang diajarkan orang tua bagaimana berhubungan dengan orang lain atau diberi kesempatan untuk berbaur dengan teman sebayanya.
Pengembangan  proses  pembelajaran  pada  satuan Pendidikan  Anak  Usia  Dini   lebih  dikonsentrasikan  pada  penguatan  perlindungan dan  penghargaan  terhadap  hak-hak  anak  dengan  lebih  menekankan  pada  upaya pengembangan kecerdasan majemuk dengan prinsip bermain sambil belajar, karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupannya. Dengan bermain akan mendapatkankesenangan, kepuasan, dan kegembiraan.  Selain  itu,  dapat  mengungkapkan  perasan,  pikiran,  dan tenaganya. Pemahaman  yang  cukup  mendalam  atas  proses  tersebut  diharapkan   sebagai guru yang  meliputi  orang  tua,  pendidik  di  suatu  lembaga  pendidikan  dan  sebagai pemerhati  pendidikan,  mampu  mengadakan  eksplorasi,  merencanakan,  dan mengimplementasikan penggunaan sumber belajar dan alat permainan (Montolalu, 2007:21)
Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan paling digemari oleh anak-anak pada masa prasekolah, dan sebagian waktu anak digunakan untuk bermain sehingga para ahli berpendapat bahwa usia prasekolah adalah usia bermain (Martuti, 2008:37). Untuk bermain  anak  memerlukan  alat  bermain. Pada saat anak bermain akan terjadi berbagai eksplorasi, penemuan, penciptaan, perkembangan daya pikir, perkembangan bahasa,  perkembangan  motorik  halus,  perkembangan motorik  kasar,  kebiasaan berbagi, bermain bersama, berimajinasi, dan kreativitas (Martuti, 2008:42).
Sepertinya realitas media permainan yang disuguhkan pada anak-anak lebih dominan  permainan  individu  dan  lebih  mengenal  aneka permainan  modern.  Tentu sangat  disayangkan  bila  tiada  lagi  yang  peduli  dan  melestarikan  warisan  budaya bangsa  yang  sebenarnya  sarat  dengan  muatan-muatan  pendidikan.  Dengan  segala kelebihan yang dimiliki, pemainan berbasis budaya lokal (tradisional) menjadi salah satu  alternatif  yang  patut  untuk  lebih  diberdayagunakan  kembali  secara  inovatif. Anak  tidak  semata-mata  memperoleh  keceriaan  dan  kegembiraan,  tetapi  juga mengembangkan kecerdasannya, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Untuk lebih mendayagunakannya khususnya  dalam  lingkungan  sekolah,  pendidik perlu  mencermati  jenis-jenis  permainan  yang  cocok  untuk  mengembangkan kompetensi tertentu.
Sesuai  dengan latar belakang masalah maka  dapat  diidentifikasi  dalam penelitian ini yaitu orang tua  maupun  guru  beranggapan  bahwa  kemampuan  akademik  seperti menulis,  membaca  dan  berhitung  lebih  penting  daripada  pengembangan kecerdasan interpersonal. Kegiatan  pembelajaran  yang  dilakukan  masih  kurang  mengembangkan kecerdasan interpersonal anak dimana setiap harinya anak mengerjakan tugas individual  seperti  menulis  di  buku  tulis  yang  melibatkan  anak  menjalin hubungan sosial dengan anak yang lain. Posisi duduk yang konvensional dimana anak harus duduk menghadap papan tulis  dan  mendengar  penjelasan  guru  tanpa  adanya  pemberian  kesempatan berinteraksi dengan anak yang lain.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian lapangan di Kelompok B.1 ………………., terdapat suatu permasalahan yang berhubungan dengan kecerdasan interpersonal, yaitu kurangnya rasa kebersamaan, empati, kerjasama, saling menghargai sesama teman, menertawakan saat teman terjatuh, dan tidak mau berbagi bekal saat ada teman lain yang tidak membawa bekal makanan, hal ini dikarenakan proses perkembangan jaman yang menjadikan anak selalu lebih mementingkan kepentingannya sendiri dibandingkan kepentingan bersama. Anak cenderung egois dan tidak peduli terhadap temannya. Berbagai upaya telah dilakukan seperti mengingatkan anak untuk menyayangi teman, peduli terhadap teman, tidak mengejek teman dan saling menolong antar teman. Akan tetapi hal tersebut belum dapat mencapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu diadakan penelitian untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti melakukan suatu penelitian dengan judul “Peningkatan kecerdasan majemuk anak usia dini pada pengembangan kecerdasan interpersonal melalui kegiatan permainan air mancur di Kelompok B.1 ........................... Tahun Pelajaran ...........”.
B.    Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, yaitu  bagaimana upaya meningkatkan kecerdasan majemuk anak usia dini pada pengembangan kecerdasan interpersonal melalui kegiatan permainan air mancur di Kelompok B.1 ...........................?
C.   Tujuan Penelitian
1.   Tujuan Umum
Secara  umum  tujuan  penelitian  ini adalah  untuk  mendeskripsikan  penggunaan permainan air mancur sebagai upaya untuk  meningkatkan  kecerdasan majemuk khususnya pada peningkatan kecerdasan interpersonal peserta didik di Kelompok B.1 ............................
2.   Tujuan Khusus
Secara  khusus  dilaksanakannya  penelitian tindakan kelas  ini  memiliki  beberapa tujuan yaitu :  
a.      Meningkatkan kecerdasan interpersonal peserta didik di Kelompok B.1 ............................
b.     Mengetahui seberapa besar peningkatan kecerdasan interpersonal peserta didik di Kelompok B.1 ............................
D.   Manfaat Penelitian
1.   Manfaat Teoritis
a.   Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk  memperoleh gambaran  mengenai  penerapan permainan air mancur dalam upaya meningkatkan kecerdasan majemuk anak usia dini khususnya pada peningkatan kecerdasan interpersonal.
b.   Sebagai  bahan  pertimbangan,  landasan  empiris  maupun kerangka acuan  bagi  peneliti  pendidikan  lainnya yang  berkaitan  dengan  penelitian ini.
2.   Manfaat Praktis
a.   Bagi Siswa
1)  Dapat meningkatkan rasa tolong menolong dan kebersamaan dengansesama teman
2) Memiliki rasa empati pada sesama teman
3) Selalu berfikir positif dalam menghadapi masalah
4) Meningkatkan kecerdasan interpersonal
b.   Bagi Guru
1)  Mendapat berbagai informasi tentang cara mengembangkan kecerdasan interpersonal anak
2) Dapat meningkatkan kemampuan mengajar dengan berbagai model pembelajaran
3)  Sebagai  umpan  balik  bagi  guru    dalam  upaya mengembangkan  kecerdasan  interpersonal  melalui  kegiatan permainan air mancur
4)  Sebagai  bahan  pertimbangan  bagi  guru  untuk  melakukan  inovasi dalam mengembangkan kecerdasan majemuk khususnya pada kecerdasan interpersonal anak usia dini.
c.   Bagi Sekolah
1)  Sekolah dapat lebih mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kecerdasan anak
2)  Sekolah dapat lebih mudah untuk memilih permainan yang sesuai untuk penunjang pembelajaran
3) Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran  dalam  rangka  peningkatan  mutu  guru  dan pengembangan  kecerdasan majemuk khususnya pada kecerdasan interpersonal anak usia dini.

 Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707.
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai batasan referensi !