Loggo
LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
PELAKSANAAN SUPERVISI
AKADEMIK KEPALA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM
MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH)
DI SDN ……….........
KECAMATAN ………. SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN
2020/2021
Diajukan untuk
Memenuhi Syarat Kenaikan Pangkat IV/b
Bidang
Pengembangan Profesi Kepala Sekolah
Oleh
……………………………….
NIP. ……………………………..
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN ...............................
Alamat : Jl.
..............................................................................................
2020
LEMBAR PENGESAHAN
1.
|
Judul Penelitian
|
Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar Dari
Rumah) di sdn …………… Kecamatan ……………… Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021
|
2.
|
Identitas Peneliti
a.
Nama
b.
NIP.
c.
Pangkat Golongan
d. Jabatan
e.
Kecamatan
f.
Kabupaten
g.
Provinsi
h.
Unit Kerja
|
……………………………..
…………………………………
………………………………….
Kepala Sekolah
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten ……………………..
|
3.
|
Lama Penelitian
|
3 bulan (Januari
2020 sampai dengan bulan Maret 2020)
|
4.
|
Sumber Dana
|
Swadaya
|
Mengetahui
........................,
31 Maret 2020
Kepala
Sekolah Peneliti
...................................... ……………………..
NIP. ………………………… NIP. …………………
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
………………………
NIP. …………………..
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami guru di
SDN ..................... Kecamatan
..................... terhadap pelaksanaan program BDR (Belajar Dari
Rumah) yang dicetuskan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus
Covid-19 di sekolah. Oleh sebab itu, peneliti melaksanakan kegiatan supervisi
akademik guna meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam melaksanakan
program BDR. Peneliian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan
dilaksanakan di di SDN ..................... Kecamatan ...................... Subjek Penelitian
dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 12 guru. Penelitian
tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan
teknik observasi kegiatan pembelajaran dan catatan lapangan. Instrumen yang
digunakan adalah lembar observasi yang telah valid dan reliabel. Analisis data
yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif terhadap hasil
observasi kegiatan guru selama proses belajar mengajar. Observasi dikembangkan
dari instrumen BDR oleh Kemendikbud. Penerapan supervisi akademik yang telah
dilakukan oleh peneliti mampu meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan
program BDR di di SDN ..................... Kecamatan ...................... Peningkatan
kemampuan guru dalam penyusunan program
BDR (belajar dari rumah) secara individu meningkat pada setiap siklusnya. Pada
kondisi awal tidak ada satupun guru yang dinyatakan mampu menyusun program BDR (belajar dari rumah) dengan baik, pada
siklus pertama meningkat menjadi 7 orang guru atau 58,33%, dan 100% atau semua
guru dinyatakan mampu program BDR (belajar dari
rumah) dengan baik pada siklus kedua.
Kata Kunci : supervisi,
teknik individual, kompetensi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa,
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
ini tepat pada waktunya. Masalah yang kami angkat berjudul “Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar Dari Rumah)
di sdn …………… Kecamatan ……………… Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021“
Dalam penyusunan PTS ini tentu saja
tidak terlepas dari kerjasama peneliti
dan bantuan serta kerjasama semua guru di SDN ……………… Kecamatan ……………….. Kami
menyadari PTS yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karenanya sangat kami harapkan kritik dan koreksi dari para pembaca maupun pihak yang terkait
untuk perbaikan penyusunan PTS di masa mendatang. Sebagai akhir kata, kami
berharap dengan penyusunan PTS ini bisa
bermanfaat untuk mengevaluasi masalah yang kami hadapi dan
mencari jalan penyelesaian yang terbaik dan terprogram, yang pada gilirannya
bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan
di SDN …………….. pada khususnya dan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten ………………….. pada umumnya.
………………., Maret 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4
C. Perumusan Masalah................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian
Teori................................................................................. 6
B. Kerangka
Pikir............................................................................. 22
C. Hipotesis
Tindakan...................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian ........................................................................ 26
B. Metode dan Rancangan
Penelitian ............................................. 26
C. Subjek dan Objek
Penelitian........................................................ 28
D. Teknik dan metode Pengumpulan
Data....................................... 28
E. Validasi Data............................................................................... 29
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 30
G. Prosedur Penelitian...................................................................... 31
H. Kriteria Keberhasilan................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Data............................................................................. 35
1. Kondisi
Awal......................................................................... 35
2. Siklus
I................................................................................... 37
3. Siklus
II................................................................................. 41
B. Hasil
Penelitian............................................................................ 45
B. Pembahasan
Hasil Penelitian....................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
................................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1
Penilaian Kemunculan Indikator ........................................... 30
Tabel 3.2
Pedoman Penilaian Peningkatan Kemampuan
Guru dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar dari Rumah) ............................................................. 31
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Keadaan Awal................................................. 36
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Pertama................................................. 39
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Kedua................................................... 43
Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah) pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama ........................................................................................... 45
Tabel 4.5 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah) pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua..................................................................................... 46
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah) pada pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua.................................................... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Segitiga tujuan supervisi akademik....................................... 12
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian........................................... 24
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Sekolah
(Kasiani Kasbolah, 1998) 28
Gambar 4.1 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah)pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama ........................................................................................... 46
Gambar 4.2 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah) pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua ........................................................................................... 47
Gambar 4.3 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata
Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar
dari Rumah) pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua ......................................................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan
Sekolah
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Penelitian
Tindakan Sekolah Siklus I dan Siklus II
Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 5 Analisis
Data Hasil Penelitian
Lampiran
6 Daftar
Hadir Pelaksanaan K3S
Lampiran
7 Foto
Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk
mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan
seperti social distancing, physical distancing, hingga
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat
untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat
dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun
perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai
gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan
dari rumah masing-masing siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus
disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun
siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan
pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau
laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus
terhubung dengan koneksi internet.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring,
guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran.
Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari
pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti,
dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan hasil belajar
pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira Radita,
dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa
hasil belajar yang menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang
menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis
dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi
internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa
(Simanihuruk, dkk, 2019). Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat
memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun
langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat
beragam dan senantiasa berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu
guru dalam proses pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan
membuat media itu sendiri. Guru dapat memanfaatkan aplikasi video pengajaran
yang menampilkan wajah guru sehingga lebih efektif dalam penyampaian informasi
ke siswa daripada sekedar narasi informasi. Pemanfaatan fitur pengiriman pesan
(messegeboard) juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Guru juga
dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di
akhir pembelajaran. Salah satu bentuk media yang tersedia adalah aplikasi
pembuatan kuis online. Terdapat banyak aplikasi kuis yang memberikan kemudahan
dan efisiensi bagi guru terutama untuk men dapatkan informasi hasil pengerjaan
siswa secara cepat sebagai atribut terkait pengerjaan soal. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Subiyantoro dan Sri Mulyani (2017) yakni dengan adanya kuis
membuat siswa mampu mengetahui tingkat pemahamannya sendiri dan interaktivitas
dari kuis yang disajikan menjadikan siswa lebih fokus.
Dalam upaya
mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan Maret 2020,
pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah.
Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas penyebaran
COVID-19 karena adanya interaksi secara
langsung antara murid, guru, dan orang tua dengan jarak yang dekat. Pada
awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu.
Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terusmeningkat memaksa
sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) hingga setidaknya
Oktober 2020. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini membuat beberapa guru yang
pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya akan dilakukan dalam waktu singkat
mengalami kesulitan karena tidak memiliki persiapan yang memadai.
Program BDR sebagai
proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam
Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Berdasarkan
surat edaran tersbut, proses BDR dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak
jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi para siswa. Dalam melaksanakan
pembelajaran daring, siswa dan guru minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan
teknologi digital untuk pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, terjadi berbagai
macam kendala dalam pelaksanaan BDR di
SDN 04 ………….. antara lain: (1) sebagian
besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
(2) kurangnya pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning
manajemen system (LMS) yang dapat
digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring; (3) kurang
terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali
siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring
Kesenjangan yang
terjadi di SD 04 ..................... adalah kemampuan guru dalam melaksanakan
program BDR (belajar dari rumah). Untuk
memotivasi guru agar melaksanakan program BDR
(belajar dari rumah) secara optimal maka kepala sekolah perlu mengefektifkan
kembali supervisi akademik terhadap guru di SD 04 ..................... Keadaan ini
tentunya menjadi perhatian tersendiri dari peneliti sebagai kepala di daerah
binaan sekolah tersebut. Hasil
observasi pada kondisi awal menunjukkan hasil yang kurang baik, dimana dari 12
guru, 8 guru berada pada kriteria kurang, dan 4 guru dalam kriteria cukup, dengan perolehan nilai
rata-rata penilaian sebesar 45,00 dengan kriteria cukup.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, peneliti
menerapkan supervisi akademik kepada para guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar
program BDR selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola
pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik, diharapkan guru dapat meningkatkan
kemampuan dan kompetensinya mengajar. Supervisi akademik yang diterapkan dalam
penelitian ini tentu dikaitkan dengan pembelajaran BDR.
Bertitik tolak dari
uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DI SDN 04 ………………………. SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang muncul diantaranya sebagai berikut:
1.
Sebagian besar guru,
mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
2.
Kurangnya
pengetahuantentang sumber belajar daring dan aplikasi /learning manajemen
system (LMS) yang dapat digunakan
oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring;
3.
Kurang terbangun
interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat
pelaksanaan pembelajaran daring.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
yang ditetapkan adalah:
1. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi akademik
di SDN 04 ........................ sebagai upaya
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah)?
2. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari
rumah) di SDN 04 ........................ melalui
pelaksanaan supervisi akademik?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah:
1.
Mendeskripsikan
proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................
sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan program BDR (belajar dari rumah).
2.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam
melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04
........................melalui pelaksanaan supervisi akademik.
E. Manfaat Penelitian
1.
Kegunaan secara teoritis
a)
Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai supervisi kepala
sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04
.........................
b)
Untuk mengembangkan wawasan mengenai supervisi kepala
sekolah, dan kompetensi guru
dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
2.
Kegunaan secara praktis
a)
Sebagai bahan masukan atau input bagi kepala sekolah dan guru-guru SDN 04
........................ agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar melalui supervisi kepala sekolah
dan memotivasi kerja guru.
b)
Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan
kinerjanya dengan melalui supervisi kepala sekolah yang nantinya dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan
data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis
pembahasan tentang pelaksanaan supervisi akademik sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru-guru di SDN ....................... dalam penyusunan program BDR (belajar dari
rumah) di masa pandemi Covid 19, maka dapat ditarik suatu kesimpulan untuk
menjawab permasalahan penelitian sebagai berikut :
1.
Supervisi akademik di SDN .......................
terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari
rumah). Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan penilaian instrumen supervisi
akademik masing-masing guru berdasarkan penilaian perangkat penyusunan program
BDR (belajar dari rumah) masing-masing guru yang menjadi subjek penelitian.
2.
Peningkatan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari
rumah) secara individu meningkat pada setiap siklusnya. Pada kondisi awal tidak
ada satupun guru yang dinyatakan mampu menyusun program
BDR (belajar dari rumah) dengan baik, pada siklus pertama meningkat
menjadi 7 orang guru atau 58,33%, dan 100% atau semua guru dinyatakan mampu program BDR (belajar dari rumah) dengan baik pada
siklus kedua dengan perolehan nilai rata-rata pada kondisi awal sebesar 45,00
dalam kriteria nilai KURANG, meningkat pada siklus pertama menjadi 67,71 dalam
kriteria nilai CUKUP dan pada siklus kedua menjadi 86,88 dalam kriteria nilai
BAIK.
Melihat data
perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah ini,
dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
terhadap 12 guru di SDN ....................... dinyatakan, berhasil meningkatkan kemampuan guru
dalam penyusunan program BDR (belajar dari rumah).
B.
Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka dalam rangka perbaikan pelaksanaan program tindakan
selanjutnya ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian seperti
1.
Guru
Untuk
perbaikan kemampuan guru-guru dalam mengajar disarankan untuk mengunakan beberapa supervisi
termasuk teknik kelompok, individual maupun
dengan pendekatan kunjungan
kelas.
2.
Kepala
Sekolah
a.
Diusahakan supervisi akedemik di masa Pandemi Covid-19 merupakan kegiatan monitoring yang menyenangkan,
memudahkan, dan disesuaikan dengan kondisi guru dan peserta didik dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai ajuran pemerintah.
b. Dalam penerapan teknik supervisi agar tidak terpaku pada satu teknik saja, sebaiknya mencoba teknik yang lain yang memungkin
disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid 19 dan ketersediaan sarana dan
prasarana sekolah yang mendukung.
3.
Pengawas
Sekolah
Hasil pelaksanaan
kegiatan penelitian ini dapat dijadikan acuan tidak bagi pengawas sekolah
sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan guru-guru dalam mengajar
khususnya di daerah binaan masing-masing di masa pandemi Covid 19
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan :
klik DOWNLOAD
atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk
mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan
seperti social distancing, physical distancing, hingga
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat
untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat
dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun
perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai
gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan
dari rumah masing-masing siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus
disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun
siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan
pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau
laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus
terhubung dengan koneksi internet.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring,
guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran.
Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari
pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti,
dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan hasil belajar
pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira Radita,
dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa
hasil belajar yang menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang
menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis
dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi
internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa
(Simanihuruk, dkk, 2019). Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat
memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun
langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat
beragam dan senantiasa berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu
guru dalam proses pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan
membuat media itu sendiri. Guru dapat memanfaatkan aplikasi video pengajaran
yang menampilkan wajah guru sehingga lebih efektif dalam penyampaian informasi
ke siswa daripada sekedar narasi informasi. Pemanfaatan fitur pengiriman pesan
(messegeboard) juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Guru juga
dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di
akhir pembelajaran. Salah satu bentuk media yang tersedia adalah aplikasi
pembuatan kuis online. Terdapat banyak aplikasi kuis yang memberikan kemudahan
dan efisiensi bagi guru terutama untuk men dapatkan informasi hasil pengerjaan
siswa secara cepat sebagai atribut terkait pengerjaan soal. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Subiyantoro dan Sri Mulyani (2017) yakni dengan adanya kuis
membuat siswa mampu mengetahui tingkat pemahamannya sendiri dan interaktivitas
dari kuis yang disajikan menjadikan siswa lebih fokus.
Dalam upaya
mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan Maret 2020,
pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah.
Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas penyebaran
COVID-19 karena adanya interaksi secara
langsung antara murid, guru, dan orang tua dengan jarak yang dekat. Pada
awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu.
Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terusmeningkat memaksa
sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) hingga setidaknya
Oktober 2020. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini membuat beberapa guru yang
pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya akan dilakukan dalam waktu singkat
mengalami kesulitan karena tidak memiliki persiapan yang memadai.
Program BDR sebagai
proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam
Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Berdasarkan
surat edaran tersbut, proses BDR dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak
jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi para siswa. Dalam melaksanakan
pembelajaran daring, siswa dan guru minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan
teknologi digital untuk pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, terjadi berbagai
macam kendala dalam pelaksanaan BDR di
SDN 04 ………….. antara lain: (1) sebagian
besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
(2) kurangnya pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning
manajemen system (LMS) yang dapat
digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring; (3) kurang
terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali
siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring
Kesenjangan yang
terjadi di SD 04 ..................... adalah kemampuan guru dalam melaksanakan
program BDR (belajar dari rumah). Untuk
memotivasi guru agar melaksanakan program BDR
(belajar dari rumah) secara optimal maka kepala sekolah perlu mengefektifkan
kembali supervisi akademik terhadap guru di SD 04 ..................... Keadaan ini
tentunya menjadi perhatian tersendiri dari peneliti sebagai kepala di daerah
binaan sekolah tersebut. Hasil
observasi pada kondisi awal menunjukkan hasil yang kurang baik, dimana dari 12
guru, 8 guru berada pada kriteria kurang, dan 4 guru dalam kriteria cukup, dengan perolehan nilai
rata-rata penilaian sebesar 45,00 dengan kriteria cukup.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, peneliti
menerapkan supervisi akademik kepada para guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar
program BDR selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola
pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik, diharapkan guru dapat meningkatkan
kemampuan dan kompetensinya mengajar. Supervisi akademik yang diterapkan dalam
penelitian ini tentu dikaitkan dengan pembelajaran BDR.
Bertitik tolak dari
uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DI SDN 04 ………………………. SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang muncul diantaranya sebagai berikut:
1.
Sebagian besar guru,
mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
2.
Kurangnya
pengetahuantentang sumber belajar daring dan aplikasi /learning manajemen
system (LMS) yang dapat digunakan
oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring;
3.
Kurang terbangun
interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat
pelaksanaan pembelajaran daring.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
yang ditetapkan adalah:
1. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi akademik
di SDN 04 ........................ sebagai upaya
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah)?
2. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari
rumah) di SDN 04 ........................ melalui
pelaksanaan supervisi akademik?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah:
1.
Mendeskripsikan
proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................
sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan program BDR (belajar dari rumah).
2.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam
melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04
........................melalui pelaksanaan supervisi akademik.
E. Manfaat Penelitian
1.
Kegunaan secara teoritis
a)
Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai supervisi kepala
sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04
.........................
b)
Untuk mengembangkan wawasan mengenai supervisi kepala
sekolah, dan kompetensi guru
dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
2.
Kegunaan secara praktis
a)
Sebagai bahan masukan atau input bagi kepala sekolah dan guru-guru SDN 04
........................ agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar melalui supervisi kepala sekolah
dan memotivasi kerja guru.
b)
Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan
kinerjanya dengan melalui supervisi kepala sekolah yang nantinya dapat
meningkatkan mutu pendidikan.