Lencana Facebook

banner image

Saturday 5 April 2014

OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MELENGKAPI PERCAKAPAN DI KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa  merupakan  alat  komunikasi  yang  digunakan  oleh  manusia  untukmenyampaikan  ide,  gagasan,  pikiran,  dan  perasaan  kepada  manusia  lainnya  baik dalam  situasi  formal  maupun  situasi  non  formal.  Bahasa  dalam  bahasa  Inggris disebut  language  berasal  dari  bahasa  Latin  yang  berarti  ”lidah”.  Lidah  berfungsi sebagai alat ucap yang digunakan oleh manusia. Adapun secara universal  bahasa  adalah  ”suatu  bentuk  ungkapan  yang  bentuk dasarnya  ujaran.”  Dengan  ujaran,  manusia  dapat  mengungkapkan  hal  yang  nyata atau  tidak,  yang  berwujud  maupun  yang  kasat  mata,  situasi  dan  kondisi  yang lampau, kini, maupun yang akan datang.  Ujaran  manusia  itu  menjadi  bahasa  apabila  dua  orang  manusia  atau  lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa.
Sebagai alat komunuikasi, bahasa dibagi menjadi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa  lisan  digunakan  dalam  komunikasi  antara  pendengar  dan  pembicara, sedangkan  bahasa  tulis  digunakan  antara  pembaca  dan  penulis.  Seperti  yang  kita ketahui  bahwa  ada  empat  keterampilan  dalam  berbahasa  di  antaranya  yaitu keterampilan  menyimak,  keterampilan  berbicara,  keterampilan  membaca  dan keterampilan  menulis.  Ke empat  keterampilan  tersebut  harus  dikuasai  oleh  guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bukan hanya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi digunakan dalam mempelajari ilmu lainnya.  Tanpa  ke  empat  keterampilan  berbahasa  tersebut,  siswa  tidak  akan memahami  makna/informasi  dari  apa  yang  telah  diperolehnya  selama  mengikuti proses  pembelajaran. 
Pembelajaran  bahasa  Indonesia  diarahkan  untuk meningkatkan  kemampuan  peserta  didik  untuk  berkomunikasi  dalam  bahasa Indonesia  dengan  baik  dan  benar,  baik  secara  lisan  maupun  tulis,  serta menumbuhkan  apresiasi  terhadap  hasil  karya  kesastraan  manusia  Indonesia. Sebagaimana  yang tecantum dalam panduan KTSP SD/MI bahwa  salah  satu  dari  tujuan  mata  pelajaran  bahasa  Indonesia  yaitu  berkomunikasi  secara  efektif  dan  efisien  sesuai  dengan  etika  yang  berlaku,  baik secara lisan maupun tulis. 
Pembelajaran  bahasa Indonesia di  sekolah  sering  kurang  dianggap  perlu  dan kurang  ditangani  serius,  sebab  dianggap  setiap  siswa  sudah  bisa  berbicara  dan dapat  dipelajari  secara  informal  di  luar  sekolah.  Karena  sudah  dapat  berbicara itulah,  guru  menganggap  tidak  perlu  memberikan  penekanan  kegiatan  berbicara dalam  kurikulum  sekolah  dasar.  Pembelajaran  bahasa  lebih  ditekankan  pada membaca  dan  menulis.  Suatu  studi  yang  dilakukan,  hanya  sedikit  perhatian  yang  diberikan  pada pengembangan berbicara di sekolah. Untuk  lebih  mengakrabkan  anak  dengan  pendidikan  bahasa  Indonesia, terutama  masalah  pengucapan,  anak  diakrabkan  dengan  konsep  belajar dramatisasi.  Dalam  proses  ini,  anak  dapat  bermain  dan  secara  tidak  langsung belajar  bagaimana  berbahasa  yang  baik.  Anak  belajar  memerankan  tokoh  dalam cerita anak dan mengekspresikannya.
Metode  bermain  peran  atau sering  disebut  role  playing  menjadi  sebuah  alternatif  yang  baik  untuk  digunakan  dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan  kemampuan  berbicara  siswa  terutama  pada  materi melengkapi percakapan dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran.  Siswa  berperan  seperti  layaknya  kegiatan yang biasa dilaksanakan kehidupan  sehari-hari  siswa  atau  dengan  berperan  menjadi  seseorang  yang  dia  tahu  secara  langsung  situasinya  sehingga siswa tersebut dapat memahami betul sifat dan karakter tokoh yang dimainkannya.
Pada studi pendahuluan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi  teks percakapan, menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang diajarkan, terbukti hanya ada 4 siswa (12,50%) yang dikategorikan tuntas dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% atau mendapat nilai  minimal sama dengan KKM sebesar 70.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil tes pendahuluan yang dilakukan, peneliti dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.      Rendahnya daya ingat siswa terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi  teks percakapan melalui model bermain peran”.
2.      Kurangnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materei melengkapi teks percakapan melalui model bermain peran”.
3.      Suasana pembelajaran yang kurang mendukung.
4.      Kurangnya alat peraga yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
5.      Siswa pada saat proses pembelajaran terlihat kurang aktif.
6.      Rendahnya prestasi belajar siswa.

C.    Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pembelajaran bahasa Indonesia yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti berusaha menganalisa serta bertanya pada diri sendiri (refleksi diri) atas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sebagai hasil refleksi diri muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1.    Guru dalam menjelaskan belum menggunakan alat bantu yang tepat
2.    Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran belum menggunakan metode dan pendekatan yang tepat
3.    Guru tidak melibatkan partisipasi aktif siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4.    Guru tidak dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif.
Berdasarkan refleksi diri tersebut maka dapat dirumuskan masalahnya untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah bagaimana upaya meningkatkan daya ingat siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks percakapan dengan menerapkan model bermain peran siswa kelas IV SD Negeri ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.    Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Penelitian difokuskan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi materi percakapan.
2.    Metode yang digunakan adalah metode bermain peran.
3.    Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam pembelajaran tersebut dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus permasalahan adalah :
1.    Apakah upaya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi melengkapi teks percakapan dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran ?
2.    Apakah upaya peningkatan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks percakapan dapat dengan menerapkan melalui metode bermain peran ?”

F.     Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui sejauhmana model pembelajaran materi menulis laporan  melalui metode bermain peran  dalam meningkatkan kemampuan siswa pada materi pokok melengkapi  teks percakapan.
2.    Untuk mengetahui hambatan apa yang dialami pada saat penggunaan model pembelajaran metode bermain peran pada materi melengkapi teks percakapan.
3.    Untuk mengetahui sejauhmana peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran materi melengkapi  teks percakapan setelah menggunakan metode bermain peran 

G.    Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Siswa
a.       Siswa dapat lebih baik dan menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b.      Siswa dapat memperbaiki hasil belajarnya menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajarnya.
c.       Siswa dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Guru
a.         Hasil  penelitian  memberikan  pengetahuan  dan  pengalaman  juga  solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru.
b.        Sebagai  salah  satu  alternatif  bagi  guru  dalam  memilih  metode  dalam pembelajaran.
3.      Sekolah
a.       Membantu sekolah dalam mengembangkan prestasi akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b.      Sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan kemampuan profesional guru dan kemampuan siswa, yang mana hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang bersangkutan




Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGENAL AKTIVITAS DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V




BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang Masalah
Pembelajaran  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  (IPS)  juga  tidak  luput  dari kecenderungan  proses  pembelajaran  teacher  centered.  Kondisi  demikian  tentu membuat  proses  pembelajaran  hanya  dikuasai  guru.  Apalagi  pembelajaran  IPS merupakan  mata  pelajaran  sarat  materi  sehingga  siswa  dituntut  memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan guru.  Dari  beberapa  hasil  penelitian  tentang  faktor  yang  berpengaruh  terhadap hasil    belajar  siswa  diperoleh  informasi  bahwa  disamping  kemampuan  dasar siswa, faktor stimulasi peran guru serta penerapan  metode mengajar  yang sesuai memiliki  keterkaitan  yang  kuat  dalam  peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang optimal.
Dalam  konteks  ini  siswa  mengalami  dan  melakukannya sendiri.  Proses  pembelajaran  yang  berlangsung  melibatkan  siswa  sepenuhnya dalam merumuskan sendiri suatu konsep merupakan inti dari proses pembelajaran.  Menurut  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  bahwa  setiap  individu mempunyai  potensi  yang  harus  dikembangkan,  maka  proses  pembelajaran  yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.  Namun  kenyataan  di  lapangan  khususnya  pada  pembelajaran  IPS belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP,  para  guru  sendiri  belum  siap  dengan  kondisi  yang  sedemikian  plural  sehingga  untuk  mendesain  pembelajaran  yang  bermakna  masih  kesulitan.  Sistem pembelajaran  duduk  tenang,  mendengarkan  informasi  dari  guru  sepertinya  sudah membudaya  sejak  dulu,  sehingga  untuk  mengadakan  perubahan  ke  arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit. 
Berdasarkan hasil  tes  awal  terhadap  proses  pembelajaran  IPS di  SDN  ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012 diperoleh  informasi bahwa  selama  proses  pembelajaran,  guru  belum  memberdayakan  seluruh  potensi dirinya  sehingga  sebagian  besar  siswa  belum  mampu  mencapai  kompetensi individual  yang  diperlukan  untuk  mengikuti  pelajaran  lanjutan.  Beberapa  siswa belum  belajar  sampai  pada  tingkat  pemahaman.  Siswa  baru  mampu  menghafal fakta,  konsep,  prinsip,  hukum,  teori,  dan  gagasan  inovatif  lainnya  pada  tingkat ingatan,  mereka  belum  dapat  menggunakan  dan  menerapkannya  secara  efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. 
Agar  siswa  tertarik  pada  mata  pelajaran  IPS  serta  mampu mengaplikasikannya.  Diperlukan  suatu  metode  pembelajaran  IPS  yang  berbeda dalam  kegiatan  proses  belajar  mengajarnya,  yakni  yang  lebih  interaktif,  tidak monoton,  memberikan  keleluasaan  berfikir  pada  siswa  serta  siswa  ikut  terlibat langsung dalam proses belajar mengajarnya. Agar proses pembelajaran bagi siswa menjadi  bermakna.  Pembelajaran  yang  dapat  melibatkan  siswa  secara  langsung dalam  proses  belajar  mengajar  adalah  pembelajaran  yang  berpusat  pada  siswa (student  centre).  Guru  tidak  hanya  berperan  sebagai  penyampai  informasi  saja, tetapi  sebagai  fasilitator,  motivator  dan  pembimbing  yang  memberikan kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  pola  fikirnya  dan  kemampuan dasarnya.  Salah  satu  alternatif  pembelajaran  yang  dapat  dikembangkan  dalam pembelajaran  IPS  pada  materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi   dengan menggunakan  metode  bermain  peran  (role  playing).  Metode  ini  dapat  menggali kemampuan  siswa  dalam  kerjasama, komunikatif,  sosialisasi  dan  dapat menginterpretasikan suatu kejadian. 
Pada studi awal pembelajaran IPS materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Ini dapat ditunjukkan hanya 10 siswa (23,26%) dari 43 siswa yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai 70 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan, sedangkan sisanya sejumlah 33 siswa (76,74%) dinyatakan belum tuntas belajarnya.

B.         Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1.      Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak kondusif, dalam arti tidak memberikan kesan menyenangkan siswa saat dibelajari materi pembelajaran.
2.      Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat adalah yang menjadi pemicu perilaku guru saat mempelajari siswa hingga tidak banyak berbuat sesuatu demi keberhasilannya.
3.      Kreativitas siswa untuk menanyakan sesuatu kepada guru sama sekali tidak muncul.
4.      Sebagaian besar siswa mengalami kesulitan pada saat proses mempelajari materi ajar, dan ini telah menyebabkan mereka tidak tuntas belajar karena kekurang tepatan pemilihan metode pembelajaran
5.      Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.

C.         Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar serta minat belajar siswa adalah :
1.      Model pembelajaran yang diambil tidak tepat sehingga guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
2.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.
3.      Guru tidak mampu membaca situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
4.      Guru kurang mampu memilih dan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat
5.      Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil.
6.      Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan dilaksanakannya perbaikan proses pembelajaran adalah :
1.      Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode bermain peran.
2.      Meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga  hasil belajar siswa dapat meningkat dan ketuntasan belajar dapat tercapai
Oleh  karena  itu,  dalam  memberikan  materi  pembelajaran  IPS  guru  harus pandai-pandai  memilah  dan  memilih  metode  yang  akan  digunakan  harus disesuaikan dengan  materi  yang  akan  disampaikan.  Penyampaian  materi  yang menggunakan  metode  bermain  peran  (role  playing)  diharapkan  dapat  melibatkan siswa  dan  menarik  minat  siswa  sehingga  memudahkan  siswa  dalam  memahami materi pelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 

D.         Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini dibatsi hanya pada  upaya meningkatkan hasil pembelajaran IPS materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui penerapan metode bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun  Pelajaran 2011/2012.

E.         Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang di atas, maka yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah  yang diajukan adalah :
1.      Apakah penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi dapat meningkatkan keaktifan siswa  ?
2.      Apakah penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal jenis-jenis dan mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

F.          Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah :
1.      Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode pembelajaran bermain peran.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode pembelajaran bermain peran

G.        Manfaat Penelitian
Diharapkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Siswa
a. Meningkatkan keaktifan siswa
b.Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
c. Menjalin kerjasama yang baik selama pembelajaran
d.      Menghilangkan kejenuhan dalam belajar
2.      Guru
a.       Meningkatkan kualitas profesionalisme guru
b.      Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
c.       Dapat berkembang secara profesional dan lebih percaya diri
d.      Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan   pengetahuan dan keterampilan sendiri.
e.       Untuk  mengatasi  kendala-kendala  dalam  menyampaikan  materi  pelajaran dengan memanfaatkan metode yang sesuai
3.      Sekolah
a.       Dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah.
b.      Sekolah dalam mengambangkan citra lulusannya karena ada peningkatan mutu lulusannya baik akademis maupun non akademis



Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.