Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Monday, 13 January 2014

PTK : PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI AIR SEBAGAI SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA di SD bukan hanya pemberian materi berupa kumpulan pengetahuan  yang  berupa  fakta-fakta,  konsep-konsep  atau  prinsip-prinsip  saja, tetapi  juga  merupakan  suatu  proses  penemuan.  Pembelajaran  IPA  menekankan pada pemberian pengalaman langsung dengan lingkungan  untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa agar siswa dpat menjelajahi dan memahami alam sekitar  secara    ilmiah.  Pembelajaran  IPA  di  Sekolah  Dasar  menekankan  pada pembelajaran  Salingtemas  (Sains,  lingkungan,  teknologi  dan  masyarakat)  yang diarahkan  pada  pengalaman  belajar  untuk  merancang,  membuat  suatu  karya melalui konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Surya,  2003:11)
Santrock (Agustin, 2011: 22) merumuskan bahwa “Motivasi berprestasi adalah  suatu  dorongan  untuk  menyempurnakan  sesuatu,  untuk  mencapai sebuah  standar  keunggulan  dan  untuk  mencurahkan  segala  upaya  untuk mengunggulinya”. Motivasi  berprestasi  dalam  hal  ini  merupakan  motivasi berprestasi  dalam  hal  pembelajaran.  Apabila  siswa  memiliki  motivasi  yang tinggi dalam pembelajaran, maka siswa tersebut akan terpicu untuk melakukan hal  yang  terbaik  dalam  setiap  proses  pembelajaran  demi  terciptanya  atau tercapainya  hal  yang  siswa  tersebut  harapkan.  Pencapaian  harapan  tersebut yaitu berupa nilai  yang  memuaskan bagi siswa tersebut. nilai terbaik tersebut akan  siswa  perjuangkan  dengan  cara  siswa  tersebut  belajar  dengan  sungguh-sungguh  dan  melakukan  apa  yang  ditugaskan  oleh  guru  dengan  sebaik mungkin.
Berdasarkan pengertian tersebut   jelas  bahwa tercapainya suatu tujuan dapat  terjadi  karena  adanya  upaya  sungguh-sungguh  yang  timbul  dari  jiwa seseorang  yang  memiliki  motivasi  untuk  melakukan  suatu  perilaku  demi mencapai  apa  yang  diinginkannya  tersebut.  Dengan  kata  lain  suatu  prestasi dapat  tercapai  karena  adanya  motivasi  untuk  mencapai  prestasi  tersebut.
Sedangkan,  menurut    Winkel  (Agustin,  2011:  19)  menegaskan  bahwa Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai  taraf  prestasi  akademik  yang  setinggi  mungkin  demi  penghargaan pada diri sendiri”. Berdasarkan  pengertian  di  atas  disebutkan  bahwa  setiap orang pasti memiliki harapan mendapatkan penghargaan dari prestasinya, atau pun  setiap  orang  pasti  menginginkan  suatu  prestas  dalam  kehidupannya. Keinginan itulah yang menjadi daya penggerak orang tersebut untuk berusaha mencapai prestasi demi mencapai penghargaan tersebut. 
Berdasarkan  keterangan  tersebut  maka  dapat  dipaparkan  bahwa  apabila siswa  ingin  mencapai  prestasi  dalam  pembelajaran  maka  harus  diberikan rangsangan yang positif supaya siswa termotivasi untuk belajar, apabila siswa memiliki  motivasi  belajar  yang  tinggi  dan  memiliki  harapan  untuk memperoleh penghargaan maka siswa akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Dengan perolehan nilai tinggi tersebut maka tujuan pembelajaran yang  diharapkan  guru  dapat  tercapai  dengan  baik  dan  tujuan  kurikulum  pun pasti tercapai dengan baik.
Dalam merangsang motivasi belajar siswa untuk mencapai prestasi, guru harus  berusaha  sebaik  mungkin  membangkitkan  motivasi  siswa.  Cara membangkitkan  motivasi  siswa  tersebut  bisa  saja  dengan  menggunakan metode  pembelajaran  yang  menarik,  atau  pun  dengan  penerapan  metode pembelajaran aktif. Salah satunya dengan penerapan metode tanya-jawab yang dimana  pertanyaan  tersebut  menantang  siswa  untuk  berpikir  kreatif.  Akan tetapi pertanyaan tersebut harus disuguhkan untuk menyenangkan  siswa agar merasa  tenang  dan  tidak  tegang  selama  proses  pembelajaran  berlangsung. Dalam  hal  ini,  gaya  bahasa  guru  pun  harus  lebih  menarik  agar  tanya-jawab yang dilakukan menjadi lebih menyenangkan (Sabri,1993:102).
Dalam  pembelajaran  tentang  IPA  seorang  guru  akan  lebih  mudah  dalam mencapai tujuan yang diharapkan, apabila guru tersebut menggunakan media atau alat  bantu  dalam  proses  pembelajaran    IPA.  Pemanfaatan  media  seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Pada  kenyataannya  di  SD Negeri ........... 02  penggunaan  media  relatif  jarang digunakan  oleh  guru  pada  saat  pembelajaran.  Guru  menyampaikan  pelajaran hanya  secara  verbalistik,  sehingga  terjadi  kurangnya  perhatian  siswa  pada  saat pembelajaran,  dan  kurangnya  siswa  bertanya  saat  pembelajaran  berlangsung. Namun  pada  kenyataannya  di lapangan,  setelah  pembelajaran  IPA berlangsung  pada  pembahasan  mengenai  sumber daya alam  di  kelas II,  sebagian  besar  siswa  masih  belum  memahami  mengenai  konsep  tersebut.
Hal tersebut terlihat karena kurangnya motivasi siswa untuk belajar, pada saat pembelajaran  berlangsung  siswa  terlihat  kurang  antusias  serta  kurang bersemangat  untuk  belajar,  sehingga  siswa  hanya  terfokus  pada  kesibukan masing-masing  dengan  teman  sebangkunya  yang  tidak  ada  hubungannya dengan  pembelajaran  yang  sedang  berlangsung.  Selain  itu,  keterlibatan  siswa dalam  proses  pembelajaran    sangat  minim,  kurang  menarik  siswa  dan membosankan. Guru jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran  maupun metode pembelajaran  IPA yang kurang bervariasi,  sekalipun  di  sekolah  tersedia  KIT  IPA  serta  tidak  terbiasa  melibatkan siswa  dalam  melakukan  percobaan,  proses  pembelajaran  yang  dilakukan masih  bersifat  tradisional  sehingga  siswa  menjadi  cepat  bosan  dan  tidak mau mengikuti  pembelajaran.  Dengan  terjadinya  kondisi  yang  demikian  tentunya akan  sangat  berpengaruh  terhadap  ketercapaian  dari  tujuan  pembelajaran dalam  hal  ini  akan  berdampak  pada  prestasi  belajar  siswa  (Kusuma, 2006 : 3)
Pembelajaran  seperti  itu  mengakibatkan  hasil  belajar  siswa  yang  kurang memuaskan.  Pada  mata  pelajaran  IPA  nilai  rata-rata  siswa  hanya  mencapai  61,54  padahal  nilai  rata-rata  yang  diharapkan  minimal  70  sesuai  dengan  ketuntasan individu yang diharapkan oleh sekolah (KKM).
Setiap  guru  pasti  menginginkan  keberhasilan  dalam  proses  dan  hasil pembelajaran.  Keberhasilan  guru  dalam  mengajar  dapat  dilihat  dari  penguasaan materi siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Tingkat penguasaan siswa terhadap  materi  pembelajaran  biasanya  dinyatakan  dengan  nilai.  Batasan  nilai berhasil  dan  tidaknya  pembelajaran  dinyatakan  dengan  Kriteria  Ketuntasan Minimal  (KKM)  yang  dianalisis  dan  ditentukan  pada  awal  tahun  pelajaran. Analisis dan penentuan KKM ini memperhatikan Kompleksitas kompetensi dasar, daya dukung  sekolah, dan intake siswa (nilai sebelumnya).
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi  terindentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi rendahnya motivasi dan hasil pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam  antara lain :
a.       Situasi pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan sehingga terkesan kaku.
b.      Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
c.       Penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik siswa
d.      Kurang efektifnya jam pembelajaran.
e.       Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
f.       Rendahnya hasil belajar IPA
2.      Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran yang terjadi maka ada beberapa pertanyaan yang merefleksi diri (peneliti) tentang masalah tersebut.  Melalui diskusi dan  kajian literatur dan refleksi diri ditemukan permasalahan penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa antara lain :
a.       Ketidakmampuan  guru  memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
b.      Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
c.       Media pembelajaran yang digunakan kurang tepat yang berakibat pada rendahnya motivasi belajar siswa, yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
d.      Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
e.       Pusat belajar bukan pada materi, melainkan pada guru. Atau, proses pembelajaran bersifat abstrak, sehingga siswa pasif.
3.      Alternatif Pemecahan Masalah
Sehubungan  dengan masalah pembelajaran sebagaimana   di  atas  perlu    dicari  alternatif    agar  proses  dan hasil  belajar  siswa  meningkat.  Menurut  Romiszooski (1988:134) menyebutkan bahwa media  adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan  (orang atau benda)  kepada pesan ”.  Pendapat  lain  yang  lebih  mengarah  kepada  Instuksional  adalah Briggs  da  Gagne.  Brigg  berpendapat  bahwa  ”Media  Instuksional  adalah sarana fisik, sebagai wadah isi/materi instuksional. ”Sedangkan  (menurut  Gagne,  1995:88)  mendefinisikan  Media Instuksional  adalah  ”Komponen  sistem  instuksional  dalam  lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”
Wibawa dan Mukti (1992: 29) mengemukakan kelebihan dan keterbatasan gambar seri yaitu gambar seri memiliki kelebihan sebagai berikut : (1) umumnya murah harganya, (2) mudah didapat, (3) mudah digunakanya, (4) dapat memperjelas suatu masalah, (5) lebih realitis, (6) dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan, (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Gambar seri juga memiliki keterbatasan, antara lain: (1) semata-mata hanya medium visual, (2) ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (3) memerlukan ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.
Pada  kenyataannya  di  kelas II SD Negeri ........... 02,  penggunaan  media  relatif  jarang digunakan  oleh  guru  pada  saat  pembelajaran.  Guru  menyampaikan  pelajaran hanya  secara  verbalistik,  sehingga  terjadi  kurangnya  perhatian  siswa  pada  saat pembelajaran,  dan  kurangnya  siswa  bertanya  saat  pembelajaran  berlangsung. Sehubugan  dengan  gejala  di  atas  perlu    dicari  alternatif    agar  proses  dan hasil  belajar  siswa  meningkat. 
Penggunaan  media  gambar  sangat  diperlukan  dalam  upaya memperjelas dan  memperluas  pengertian  kepada  siswa.  Diharapkan  dengan  menggunakan media  gambar  dapat  menarik  dan  mengarahkan  perhatian  siswa  untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, sehingga masalah pembelajaran yang dialami siswa dapat teratasi dengan meningkatnya motivasi dan hasil belajar.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  diuraikan  di atas  rumusan  masalah penelitian ini adalah :
1.      Apakah  penggunaan  media  gambar dapat  meningkatkan  motivasi belajar dalam pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam pada siswa kelas II SD Negeri ........... 02?
2.      Apakah  penggunaan  media  gambar dapat  meningkatkan  hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam pada siswa kelas II SD Negeri ........... 02?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  diuraikan  di atas  rumusan  masalah penelitian ini adalah :
1.      Untuk meningkatkan  motivasi belajar dalam pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam melalui menggunaan media gambar pada siswa kelas II SD Negeri ........... 02.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam melalui menggunaan media gambar  pada siswa kelas II SD Negeri ........... 02

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian  yang  dilakukan  pada  pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam  diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 

1.      Manfaat Teoritis
a.   Pengembangan Ilmu
Menambah pengetahuan tentang proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA materi air sebagai sumber daya alam dengan menggunakan media gambar.
b.   Penelitian berikutnya
Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan penelitian serupa pada waktu yang akan datang.
c.   Peneliti yang bersangkutan
Menambah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki peneliti dan merupakan wahana menerapkan wawasan keilmuan yang telah didapat untuk diterapkan di tempat peneliti bertugas.
2.      Manfaat Praktis
a.       Siswa
1)      Meningkatkan hasil belajar IPA  materi air sebagai sumber daya alam khususnya  pada siswa.
2)      Meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran sains.
3)      Meningkatkan motivasi siswa pada proses belajar mengajar.
4)      Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempergunakan alat-alat/media  pembelajaran.
b.      Guru
1)      Sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2)      Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPA
3)      Meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan media khususnya media gambar pada pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran.
c.       Peneliti
Sebagai landasan untuk dapat menjadi bahan kajian penelitian lebih lanjut.
d.      Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya pada pembelajaran IPA dan mata pelajaran lainnya secara umum.

Secara lengkap silahkan klik Download

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih