PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan agar
peserta didik terampil berbahasa
Indonesia. Terampil berbahasa
Indonesia artinya peserta didik mampu menggunakan bahasa
Indonesia secara lisan
maupun tulisan. Keterampilan berbahasa yang
dimiliki peserta didik
memungkinkan peserta didik
itu dapat melahirkan gagasan, pengetahuan,
perasaan, serta keinginan dalam bentuk bahasa yang baik. Dalam KTSP 2006 disebutkan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia terdapat 4 aspek
keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan.
Guru sebagai tenaga pendidik atau pengajar yang telah
dibekali seperangkat kemampuan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, tentu
harus berperan sebagai
demonstrator, pengelola kelas, mediator, motivator dan
fasilitator yang optimal sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Kenyataan dilapangan
menunjukkan bahwa keterampilan dan kemampuan menulis siswa di sekolah dasar masih belum memuaskan. Hal
ini disebabkan oleh adanya beberapa hambatan,
baik yang bersifat
internal maupun eksternal. Hambatan-hambatan tersebut
diantaranya adalah hambatan
psikologis maupun metodologis. Hambatan
psikologis dapat dilihat
dari sikap sikap
kebanyakan peserta didik yang menganggap pembelajaran menulis sebagai
suatu beban dan sulit.
Sementara hambatan metodologis
dapat dilihat dari
penggunaan metode
pembelajaran yang cenderung
kurang proporsional, dimana
antara teori dan praktek
masih belum seimbang.
Banyak
masalah yang dilontarkan
dalam pembelajaran membaca. Selain
rendahnya minat siswa
terhadap pembelajaran membaca,
masalah tersebut juga termasuk
kurangnya kreativitas guru
untuk mengembangkan teknik pembelajaran membaca.
Informasi tersebut penulis
dapatkan melalui wawancara singkat dengan siswa dan guru mata
pelajaran yang bersangkutan. Masalah- masalah
tersebut dapat menjadi
kendala dalam mencapai
tujuan pembelajaran membaca.
Tujuan
pengajaran harus tepat
pada sasaran. Banyak
faktor yangmendukung keberhasilan
pengajaran, diantaranya guru,
siswa, sarana danprasarana,
metode dan teknik
pembelajaran. Di antara
faktor-faktor
pendukungkeberhasilan
pengajaran tersebut yang
paling banyak menentukan
keberhasilan pengajaran adalah teknik, atau cara.
Oleh karena itu,
guru harus dapat
mengkombinasikan teknik pengajaransesuai dengan situasi. Hal ini
dilakukan supaya siswa tidak bosan dan PBM tidak terkesan monoton.
Walaupun peranan guru
sangat dominan dalam
pembelajarantetapi keberhasilan dalam melaksanakan suatu pelajaran
sebagian besar ditentukanoleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat.
Permasalahan pembelajaran yang muncul terutama di kelas IV
SD Negeri .............. 02 tempat peneliti
mengajar adalah rendahnya motivasi belajar yang berimplikasi pada
rendahnya hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Pada studi awal
menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang
diajarkan, terbukti hanya ada 6 siswa (26,09%) yang cukup tuntas dari 23 siswa
yang dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70 % ke atas atau mendapat nilai
di atas KKM sebesar 70, sedangkan sisanya 17 orang (73,91%) belum tuntas dalam belajarnya dengan
perolehan nilai di bawah 70. Penjelasan
mengenai nila rata-rata hasil belajar secara klasikal menunjukkan angka 60,00.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti dengan bantuan teman
sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah tentang kelemahan dan
kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui pengamatan
kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah yang terjadi dalam
pembelajaran yaitu :
1.
Kurangnya motivasi belajar siswa
2.
Siswa kurang menguasai materi
pembelajaran
3.
Ketidakseriusan siswa dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang
kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
4.
Pengaturan posisi duduk siswa
kurang sesuai sehingga persebaran siswa yang pandai dan tidak masih belum
merata.
5.
Keaktifan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
kurang sesuai dengan harapan.
C.
Analisis Masalah
Analisis data dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun data dan informasi
yang dianalisis adalah dalam bentuk hasil tes (setelah proses pembelajaran) dan
non tes (selama proses pembelajaran). Berdasarkan identifikasi pada masalah
pembelajaran antara lain :
- Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
- Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
- Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
- Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Jika hal ini dibiarkan, jelas akan berdampak buruk bagi
proses dan hasil belajar siswa selanjutnya. Sadar akan keadaan tersebut,
peneliti mencoba melakukan upaya
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa kelas IV pada pelajaran Bahasa
Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik
membaca intensif.
D.
Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada
penelitian ini agar tidak terlalu luas dan tifak fokus maka dibatasi hanya pada
upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik
membaca intensif pada siswa kelas IV SD Negeri .............. 02 Kecamatan ..............
Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.
E.
Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah tersebut
di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini, yaitu :
1.
Apakah melalui penerapan teknik
membaca intensif dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri ..............
02 Kecamatan .............. Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan?
2.
Apakah melalui penerapan teknik
membaca intensif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri .............. 02 Kecamatan ..............
Tahun Pelajaran 2011/2012 bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok
teks bacaan?
F.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, adalah :
1.
Untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri .............. 02 Kecamatan ..............
Tahun Pelajaran 2011/2012 pada
pembelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan
teknik membaca intensif.
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa siswa kelas IV SD Negeri .............. 02 Kecamatan ..............
Tahun Pelajaran 2011/2012 pada
pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan
materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif.
G.
Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan
pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat
memberikan manfaat diantaranya :
1.
Bagi siswa
a.
Ikut berperan
aktif dalam pembelajaran
dan meningkatkan keterampilan
membaca intensif.
b.
Dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan
membaca intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.
2.
Bagi Guru
a.
Hasil penelitian
memberikan pengetahuan dan
pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan
guru.
b.
Meningkatkan kemampuan
profesionalisme guru secara kreatif dan
inovatif, sehingga pembelajaran
lebih efektif dan
efisien sehingga guru dapat
mengoptimalkan kemampuannya dalam
memilih dan menggunakan
metode pembelajaran
3.
Bagi sekolah
a.
Dapat memberikan kontribusi dalam
usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di
sekolah.
b.
Dapat dijadikan
bahan acuan dalam
meningkatkan proses pembelajaran
yang lebih baik
melalui penerapan teknik membaca
intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Download
Download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih