Lencana Facebook

banner image

Thursday 23 January 2014

PTK PENJAS : PENINGKATAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI ……………………. TAHUN PELAJARAN ......./ ..........


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun dalam pelaksanaannya pengajar pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajar pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Pengertian pendidikan jasmani sering disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Penyelenggaraan program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri. Yaitu,”developmental appropriate“(DAP). Artinyatutugasbelajar yangyaidi berikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan yang lebih baik (Suherman,2000:1)
Pengertian pendidikan jasmani menurut para ahli. Pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan nasional, artinya pendidikan jasmani tidak terfokus pada aspek motoriknya saja, tetapi juga terdapat aspek kognitif dan afektif. Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. (Cholik Mutohir, 1992).
Jadi dapat disimpulkan, bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik serta fisik.
Pada hakekatnya, pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-sekolah umumnya disampaikan dalam bentuk permainan dan olahraga. Materi dan isi pembelajaran hendaknya diberikan secara bertahap sehingga tujuan pokok pembelajaran dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk itu para guru seharusnya memiliki rencana pembelajaran yang didalamnya berisi bekal pengetahuan dan ketrampilan tentang setrategi dan struktur mengajar untuk peningkatan belajar anak.
Kenyataan di lapangan pendidikan jasmani yang ada saat ini belum dikelola sebagaimana mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, baik dari segi kognitif, motorik, afektif dan fisik. Model pembelajaran yang tidak sesuai karakteristik anak, tidak ada kreativitas akan membuat anak merasa bosan, sehingga anak tidak bergairah untuk melakukan pembelajaran. Sebagai contoh pada pembelajaran voli. Pembelajaran seringkali tidak sesuai karakteristik anak, sehingga kreativitas kesenangan anak tidak terfikirkan. Hal tersebut membuat pembelajaran yang kurang maksimal sehingga hasil pembelajarannya juga kurang maksimal.
Maka seorang guru diharapkan bisa memodifikasi dari pembelajaran yang ada agar anak tidak cepat bosan, sehingga anak bergairah dan dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Ini adalah bukti nilai kegagalan pada pembelajaran tanpa menggunakan permainan modifikasi. Pada aspek afektif siswa tergolong dari kategori tuntas adalah sebanyak 8 siswa atau 26% dengan jumlah 31 siswa. Sedangkan pada aspek kognitif adalah sebanyak 17 siswa masuk dalam kriteria tuntas atau 55%. Untuk aspek psikomotor sendiri mencapai 14 siswa mencapai kriteria tuntas atau 45%.
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP. Untuk itu DAP yang didalamnya memperhatikan ukuran tubuh siswa harus selalu menjadi prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan. Inti dari modifikasi adalah menganalisa dan mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar potensial yang dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. (Suherman,2000 : 1)
Pengembangan pembelajaran permainan bola voli pada pendidikan jasmani melalui modifikasi sangatlah tepat dilakukan, karena selain variasi mengajarnya banyak, penyesuaian terhadap kemampuan anak sehingga mereka tidaklah terlalu bosan mengikuti pembelajaran, termotivasi dan bergairah untuk bergerak. Proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD Negeri ..............kondisinya kurang sesuai karakteristik anak sekolah dasar, permainan-permainan kecil yang mengundang tawa dan perasaan senang yang menjadi karakteristik anak sekolah dasar masih belum digali secara maksimal, sehingga anak kurang aktif, cenderung membosankan, strategi pembelajaran yang dilakukan juga masih senantiasa menggunakan pendekatan drill atau perlakuan terus menurus layaknya pelatihan yang digunakan untuk mencetak seorang atlet, hal itu kurang tepat untuk dilakukan pada pembelajaran penjasorkes untuk siswa Sekolah Dasar (SD) karena tidak mengedepankan proses pada pembelajaran penjasorkes, dan oleh sebab itu pembelajaran permainan bola voli perlu dilakukan modifikasi dan juga perubahan dalam strategi pembelajaran.
Meningkatkan permainan bola voli dengan menggunakan ukuran net 180 Cm dan juga menggunakan bola plastik yang di lapisi spon bisa mempermudah pembelajaran dan menjadi solusi pembelajaran yang lebih bergairah pada siswa. Karena permainan ini hampir sama dengan permainan bola voli sesungguhnya hanya saja menggunakan bola plastik yang dilapisi spon dan net menggunakan ukuran 180 Cm. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “MeningkatkanilBelajar BolaHasVoli Melalui Modifikasi Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD Negeri ..............
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  diuraikan  diatas,  maka  dapat  dirumuskan permasalahan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Bola Voli Melalui Modifikasi Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD Negeri ..............?
C.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan  rumusan  masalah  yang  telah  disebut  diatas,  maka  tujuan  penelitian ini adalah mengetahui hal-hal sebagai berikut : Untuk Mengetahui Hasil Belajar Bola Voli Melalui Modifikasi Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD Negeri ..............
D.      Manfaat Penelitian
1.    Manfaat Teoritis
Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam ilmu  pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk penelitian lanjut mengenai Metode Pembelajaran Bola Voli Mini Untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Di SD Negeri ...............
2.    Manfaat Praktis
a.         SD Negeri ..............
Memberikan sumbangan bagi pihak sekolah dalam usaha meningkatkan  hasil belajar Bola Voli Mini dengan memberikan informasi dan pemecahan masalah mengenai Pembelajaran Penjasorkes Menggunakan permainan Free Ball Pada Siswa Kelas VI SD Negeri ...............
b.         Guru Penjasorkes
Dapat memberikan Informasi kepada guru penjasorkes mengenai  Meningkatnya Pembelajaran Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas VI SD Negeri ...............
c.         Siswa
Dapat memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan Hasil Pembelajaran Siswa Di SD Negeri ...............
E.       Penegasan Istilah
Penegasan Istilah dimaksudkan untuk menghindari agar persoalan yang diberikan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan. Adapun penegasan istilah ini diuraikan sebagai berikut : 1) Meningkatkan, 2) Pembelajaran, 3) Penjasorkes, 4) Bola voli mini
  1. Peningkatan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia meningkatkan memiliki arti menaikan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi, memperhebat (produksi, dsb); mengangkat diri. Jadi dapat disimpulkan bahwa meningkatkan adalah suatu usaha untuk menaikan, mempertinggi, memperhebat atau mengangkat diri apa yang diinginkan bisa berupa derajat, taraf ataupun produksi untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
  1. Pembelajaran
Menurut paham Konvensional (Darsono, 2000;24), pendidikan dalam arti sempit diartikan bantuan kepada siswa terutama pada aspek moral atau budi pekerti, sedangkan pengajaran diartikan sebagai bantuan kepada anak didik dibatasi pada aspek intelektual dan keterampilan. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman anak sebagai seperangkat even sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian pendidikan, pembelajaran dan pengajaran mempunyai hubungan yang konseptual yang tidak berbeda, kalau dicari perbedaannya, pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas yaitu mencakup baik pengajaran maupun pembelajaran, dan pengajaran merupakan bagian dari pembelajaran.
Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, 2000:24)
Jadi pembelajaran bisa diartikan proses belajar antara dua orang atau lebih yaitu antara guru sebagai pemberi informasi dengan siswa sebagai penerima informasi untuk mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya.
  1. Penjasorkes
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Pendidikan jasmani dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas jasmani yang pada umumnya dilakukan pada tempo yang cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan besar ketangkasan dan ketrampilan, yang tidak perlu terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi. Agar diperoleh manfaat bagi anak-anak didik mencakup bidang-bidang non-fisik seperti intelektual. Sosial, estetika, dalam kawasan –kawasan kognitif maupun afektif. (H. abdul kadir. 1992 : 4) Olahraga kesehatan adalah kegiatan fisik yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas tubuh kita yang didalamnya terdapat gerakan-gerakan besar ketangkasan dan ketrampilan Agar di peroleh manfaat bagi anak-anak didik mencakup bidang-bidang non-fisik seperti intelektual. Sosial, estetika, dalam kawasan-kawasan kognitif maupun afektif, dan bertujuan untuk memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik.
  1. Permainan Bola Voli Mini
Permainan bola voli adalah memasukan bola kedaerah lawan melewati  suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan atau memantulkan bola sebelum jatuh atau sebelum menyentuh lantai. (M. Yunus 1992 : 1)
Dalam hal ini permainan bola voli mini menggunakan tinggi net 2,00 meter dan besar lapangan 12,00 x 6,00 meter. Permainan bola voli mini merupakan salah satu permainan atau cabang olah raga yang ada dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar.
Lapangan mini voli mempunyai perbedaan ukuran dengan ukuran lapangan bola voli pada umumnya yaitu : 1) panjang lapangan 12 meter, 2) lebar lapangan 6 meter, 3) tinggi net untuk putra 2,10 meter, 4) tinggi net untuk putri 2,00 meter, 5) bola yang digunakan adalah nomor 4. (Tim Bina Karya Guru, 2004:18)
F.       Sumber Pemecahan masalah
Perlunya inovasi dalam pendidikan jasmani di SD Negeri ..............masih kurang optimal hal itu dikarenakan kemampuan setiap siswa dalam permainan bola voli mini berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Dan akhirnya anak sering pasif dan cepat bosan untuk melakukan pembelajaran. Sehingga perlu adanya inovasi pembelajaran bola voli mini harus lebih kreatif dan banyak dilakukan. Salah satunya yaitu dengan adanya permainan bola voli mini menggunakan bola plastik yang dilapis spon dan menurunkan tinggi net menjadi 180 Cm. Sehingga permainan ini dapat menjadi alternative supaya hasil pembelajaran siswa menjadi maksimal 

Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.