Lencana Facebook

banner image

Thursday 30 January 2014

PKT PENJASKES : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lari Sprint Melalui Modifikasi Model Pembelajaran Group Investigation (Siswa Kelas V SDN ...........................................



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Salah  satu  proses  pembinaan  gerak  yaitu  dengan  pembelajaran  Jasmani. Pendidikan  jasmani  merupakan  pendidikan  yang  mengaktualisasikan  seluruh potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk isi dan  arah  menuju  kebulatan  pribadi  sesuai  dengan  cita-cita  kemanusiaan.  Secara sederhana  pendidikan  jasmani  itu  tak  lain  adalah  proses  belajar  untuk  bergerak dan  belajar  melalui  gerak.  Maksudnya,  selain  belajar  dan  dididik  melalui  gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam pendidikan jasmani itu anak diajarkan untuk  bergerak.  Melalui  pengalaman  yang  dialaminya  itu  akan  terbentuk perubahan  dalam  aspek  jasmani  dan  rohaninya.  Pendidikan  jasmani  itu  sendiri merupakan  proses  pendidikan  melalui  aktivitas  jasmani,  bermain  dan/atau olahraga.
Tujuan  yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani bersifat menyeluruh yaitu berkembangnya kemampuan psikomotor, kognitif dan afektif peserta di dik, dan  yang  menjadi  inti  dari  program  pendidikan  jasmani  yaitu  perkembangan keterampilan  gerak.  Perkembangan  gerak  bagi  anak-anak  SD,  diartikan  sebagai perkembangan dan penghalusan aneka keterampilan gerak dasar dan keterampilan gerak yang berkaitan dengan olahraga.
Gerak  yang  dilakukan  anak  merupakan  inti  dari  pendidikan  jasmani  itu sendiri  dan  perkembangan  kebugaran  jasmani  merupakan  tujuan  penting dalam program  pendidikan  jasmani  di  SD,  istilah  kebugaran  di  sini mencakup  bukan hanya kebugaran jasmani yang mendukung kesehatan tetapi juga kebugaran yangmendukung  performa.  Kebugaran  jasmani  yang  berhubungan  dengan  kesehatan yang  tercakup  didalamnya  kekuatan,  daya  tahan,  dan  fleksibilitas  yang  ada kaitannya  dengan  pencapaian  derajat  sehat  dinamis.  Ketiga  unsur  itu  penting untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti sehingga masih terdapat  sisa  energi  yang  tersisa  untuk  melaksanakan  tugas  berikutnya.  Istilah kebugaran  yang  terkait  performa  disebut  dalam  istilah  kebugaran  motorik (motorik  fitness).  Dengan  adanya  kebugaran  untuk  melakukan  tugas  gerak, seseorang  mampu  melaksanakan  tugas  yang  memerlukan  keterampilan    gerak, itulah  sebabnya  di  dalamnya  terdapat  unsur  pendukung  yaitu  kecepatan, koordinasi, agilitas, power dan keseimbangan.
Pembelajaran  pendidikan  jasmani,  olahraga  dan  kesehatan  di  sekolah memiliki  perananan  yang  penting,  dimana  dalam  pembelajarannya  siswa  diberi kesempatan  untuk  terlibat  langsung  dalam  berbagai  pengalaman  belajar. Keterampilan anak dalam bermain juga merupakan gerak dasar dalam pembinaan olahraga, maka pembelajaran atletik penting untuk diajarkan kepada siswa sesuai dengan karakteristik siswa tersebut.
Lari  merupakan  salah  satu  nomor  yang  terdapat  dalam  cabang  olahragaatletik.  Menurut  Muhtar (2009: 12) lari adalah  “lompatan yang berturut-turut. Di dalamnya  terdapat  suatu  phase  dimana  kedua  kaki  tidak  menginjak/menumpu pada tanah”.Lari jarak pendek atau sering juga dikatakan lari cepat (sprint) adalah “suatu cara untuk berlari dimana si atlit harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan
semaksimal  mungkin”  (Muhtar,  2009).  Lari  sprint  merupakan  koordinasi  yang tepat antara aspek gerak keseluruhan, posisi tubuh, ayunan lengan, gerak kaki dan memasuki  finist.  Dari  point  tersebut  guru  pendidikan  jasmani  perlu merancang bentuk-bentuk  variasi  latihan  atau  model  pembelajaran  yang  sesuai  dengan karakteristik peserta didik.
Dari  uraian  diatas  dalam  membina  dan  meningkatkan  pengembangan kemampuan  gerak dasar  siswa SD terhadap pembelajaran lari sprint, guru penjas harus  merancang  bentuk-bentuk  latihan  yang  menarik  dan  harus   disesuaikan dengan  karakteristik  dari  siswa  SD.  Bila  masih  ada  kesalahan,  ini  harus  tetap dikoreksi dan terus diteliti. Hal ini berfungsi untuk melihat siswa didik kita sudah berkembang kemampuannya atau tidak, minimal sudah sampai memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).  Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan sebagai  solusi  memecahkan  masalah  diatas  diantaranya  dengan mengimplementasikan  modifikasi  model  pembelajaran  group  investigation.
Model kooperatif sindiri merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran diskusi kelompok yang bertujuan untuk membantu kelompok anak yang  mengalami  kesulitan  dalam  memahami  materi  dengan  bantuan  teman sejawat.  Model  group  investigation  merupakan  “model  pembelajaran kooperatif yang  lebih  menekankan  pada  pilihan  dan  kontrol  siswa  daripada  menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas” (Miftahul, 2011: 123).
Model  group  investigation  lebih  mengutamakan  pada  pengontrolan  siswa.
Kelebihan  model  pembelajaran  ini  adalah  dengan  Dalam  modifikasi  model  ini siswa  dikelompokan,  diharapkan  dapat  mengeksplorasi  kemampuannya dengan bertukar  pikiran  dengan  teman-teman  sejawatnya.  Diharapkan  siswa  tidak  pasif dalam pembelajaran  antuan teman sejawat biasanya anak lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan daripada memperhatikan pembelajaran dari guru.
Peran  guru  disini  adalah  mengontrol  pembelajaran  dan  memberikan  penguatan bila terjadi kesalahan pemahaman dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, siswa  langsung  mengeksplorasi  kemampuan  yang  mereka  miliki  lalu mendiskusikan  dan  melakukannya  dengan  teman  satu  teamnya.  Jadi,  selama proses  pembelajaran  siswa  terlibat  langsung  dalam  aktivitas  pemahaman  dan pembelajaran gerak.
Berdasarkan  penjabaran  diatas,  modifikasi  model  pembelajaran  group investigation  ini  akan  berdampak  instruksional,  yakni  mencapai  tujuan membangun  pengetahuan  pada  diri  peserta  didik,  melatih  disiplin  dalam penelitian,  serta  belajar  hidup  berkelompok.  Sedangkan  dalam  pembelajaran tersebut akan dicapai juga dampak pengiring, yakni peserta didik akan menyadari akan  keterikatan  hidup  dengan  orang  lain,  menghormati  sesama,  perlunya komitmen hidup dalam kelompok, serta merasa bebas sebagai peserta didik.
Mengasah  sisi  sosial  siswa  ini  seringkali  tidak  diperhatikan  oleh  guru, padahal  sisi  sosial  siswa  sangat  penting  guna  pengembangan  karakteristik  dan kepribadian  siswa  untuk  menjadi  pribadi  yang  memiliki  identitas  dalam komunitasnya.Jika tidak diteliti maka kita tidak tahu apakah kemam puan anak didik kita berkembang atau tidak, dan hal yang dapat mengetahui peningkatan kemampuan dari anak didik itu sendiri adalah dengan diadakan sebuah evaluasi.
Berdasarkan hasil observasi, data awal yang didapatkan dari hasil observasi dapat diinterpretasikan bahwa ada 5  atau sekitar 20% siswa dinyatakan lulus, dan 19  atau  80%  siswa  dinyatakan  tidak  lulus.  Penulis  sangat  yakin  akan  masalah hasil  belajar  anak  kelas  V  ini  sangatlah  kurang.  Maka  dari  itu  penulis  akan mencoba melakukan penelitian dari masalah ini.
Guru  Pendidikan  Jasmani  haruslah  pandai  dalam  memodifikasi pembelajaran  sesuai  dengan  situasi  dan  kondisi  yang  dihadapinya,  agar  dapat meningkatkan  kemampuan  siswa.  Untuk  mendukung  keberhasilan  dalam mengajarkan  Pendidikan  Jasmani  di  SD,  guru  harus  mampu  mengembangkan model  pembelajaran  untuk  mencapai  keberhasilan,  pencapaian  program pembelajaran.  Disamping  itu  Guru  pendidikan  jasmani  juga  harus  dapat mengelola kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung.
Hal itu perlu dikuasi oleh guru penididikan jasmani agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Mengingat siswa memiliki karakter yang berbeda guru pendidikan jasmani pula perlu menerapkan suatu model pe mbelajaran yang dapat  membuat  siswa  bersinergi,  serta  guru  pendidikan  jasmani  dituntut  untuk membuat suasana yang kondusif agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Model pembelajarn ini dapat guru ambil dari model yang telah ada atau dapat pula memodifikasinya  sehingga  dapat  diimplementasikan  ke  dalam  kelas  yang diajarnya.Kendala yang dihadapi di SDN  ......... penguasaan  gerak dasar lari  sprintsiswa-siswanya  kurang  memadai,  serta  penyampaian  pembelajaran  yang  belum maksimal  oleh  guru  Penjas,  maka  diperlukan  suatu  cara  untuk  menyelesaikan permasalahan di atas  sehingga bertitik tolak dari uraian di atas penulis terdorong untuk mencoba untuk meneliti tentang  “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lari  Sprint  Melalui Modifikasi Model Pembelajaran  Group  Investigation  (Siswa Kelas V SDN ......... Kecamatan ......... Kabupaten .........)”.
B.    Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah, penulis mencoba menerapkan modifikasi  pembelajaran  Group  Investigation pada  pembelajaran  lari  sprint, penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:
1.   Bagaimana  aktifitas  siswa  dalam  pembelajaran  sebagai  upaya meningkatkan  gerak  dasar  lari  sprint  melalui  modifikasi  model pembelajaran  Group  Investigation  pada  siswa  kelas  V  SDN  .........Kecamatan ......... Kabupaten .........?
2.   Bagaimana  hasil  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  sebagai upaya meningkatkan  gerak  dasar  lari  sprint  melalui  modifikasi  model pembelajaran  Group  Investigation  pada  siswa  kelas  V  SDN  ......... Kecamatan ......... Kabupaten .........?
C.  Pemecahan Masalah
Berdasarkan  masalah  yang  terungkap  dalam  pembelajaran  penjas  kelas  V SD Negeri ......... terhadap materi pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya dalam  materi  atletik,  maka  peneliti  akan  memecahkan  masalah  diatas  dengan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus. dimana disetiap siklus akan dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.  Perencanaan
Dengan  melihat  penjabaran  permasalahan  yang  telah  disampaikan  diatasmaka  tindakan  yang  akan  diambil  adalah  melakukan  serangkaian  pembelajaran yang telah direncanakan. Karena penyebab permasalahan sudah diketahui, makatindakan  yang  akan  dilakukan  adalah  mengimplementasikan  modifikasi model pembelajaran group investigation.
2.  Pelaksanaan tindakan
Dalam  tahap  ini  peneliti  akan  melakukan  tindakan  sesuai  dengan perencanaan yang telah disusun dan terfokus pada tujuan dilakukannya penelitian, yaitu bagaimana implikasi modifikasi model pembelajaran  group investigation  di SD  Negeri  ..........  Tindakan  yang  dilakukan  akan  disesuaikan  sesuai dengan program pembelajaran sehari-hari.
3.  Aktifitas siswa
Aktifitas  siswa  ditingkatkan  dengan  cara  mengobservasi  siswa.  Observasi dilakukan  untuk  mengumpulkan  bukti  hasil  tindakan  agar  dapat  dievaluasi  dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
4.  Hasil belajar
Pada  akhir  kegiatan  guru  menuliskan  hasil  refleksi  mengenai  proses, masalah  dan  hambatan  yang  ditemukan  kemudian  dilanjutkan  dengan  refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.
D.  Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah ingin:
1.   Mengetahui  perencanaan  pembelajaran  lari  sprint  dengan  modifikasi model pembelajaran group investigation.
2.   Mengetahui  kinerja  guru  dalam  pembelajaran  lari  sprint  dengan modifikasi model pembelajaran group investigation.
3.   Mengetahui  aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  lari  sprint  dengan modifikasi model pembelajaran group investigation.
4.  Mengetahui  hasil  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  lari  sprint  dengan modifikasi model pembelajaran group investigation.

E.    Manfaat Penelitian
1.  Bagi Siswa
a.   Dengan  diterapkannya  modifikasi  model  pembelajaran  group investigation  dalam  proses  pembelajaran  lari  sprint  di  kelas  V  SDN .........  diharapkan  mempercepat  penguasaan  gerak  dasar  lari  sprintsiswa,
b.   Dangan  adanya  penelitian  ini,  diharapkan  siswa  bisa  lebih  termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran  lari  sprint    pada saat mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani.
c.   Dengan adanya penelitian ini, diharapkan rasa percaya  diri  dan antusiassiswa dapat meningkat dalam pembelajaran lari sprint.
2.  Bagi Guru
a.  Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih  kreatif  dalam  mengembangkan  model  pembelajaran  untuk berjalannya proses kegiatan belajar mengajar.
b.   Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru pendidikan jasmani bisa lebih  memahami  akan  pentingnya  modifikasi  model  pembelajaran  pada pembelajaran  pendidikan  jasmani,  khususnya  pada  pembelajaran  lari sprint.
3.  Bagi Sekolah
a.  Dapat  dijadikan  sebagai  tolak  ukur  dalam  peningkatan  hasil  belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran lari sprint.
b.  Dapat  dijadikan  bahan  evaluasi  tentang  keberhasilan  pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar.
4.  Bagi Lembaga
a.  Dapat  dijadikan  sebagai  acuan  untuk  dapat  memberikan  suntikan motivasi  untuk  menciptakan  tenaga  pengajar  yang  berkualitas  di  masa yang akan datang.
b.  Dapat  diterapkan  dalam  pembelajaran  pendidikan  jasmani  khususnya dalam pembelajaran lari sprint.
5.  Bagi Peneliti
a.  Pribadi
1)  Dapat  memperoleh  data  dan  informasi  yang  transparan  tentang permasalahan-permasalahan  di  dalam  proses  kegiatan  belajar mengajar  pada  siswa  kelas  V  dalam  mengikuti  pembelajaran  lari sprint.
2)  Dapat  memperoleh  pengetahuan,  pemahaman,  dan  pengalaman dalam menyusun karya ilmiah.
3)  Dapat  memberikan  pengetahuan  baru  tentang  karakteristik-karakteristik  siswa  kelas  V  dalam  mengikuti  proses  pembelajaran pendidikan jasmani.
b.  Peneliti lain
1) Dapat  dijadikan  sebagai  sumber  atau  referensi  bagi  peneliti  lain dalam melakukan penelitian selanjutnya.
2) Dapat  memperoleh  pengetahuan  baru  tentang  pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran pada lari sprint.

Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.