Lencana Facebook

banner image

Sunday 14 September 2014

PTS PENGAWAS SEKOLAH : PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ………. KABUPATEN …………….



PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ………. 
KABUPATEN …………….



Diajukan untuk Memenuhi  Persyaratan Kenaikan Pangkat
............................... dst disesuaikan





Oleh :

………………………………………..
NIP. ……………..
Pengawas Sekolah
UPT ………………………………….







UPT DINAS……………………………..
KECAMATAN ............
............

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga Laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dapat selesai dengan baik.
Dalam PTS ini peneliti menentukan judul yaitu ”PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ……….  KABUPATEN …………….”. Penelitian ini diajukan untuk melengkapi syarat-syarat
Kenaikan pangkat dari golongan ………. Ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.    ……………….., selaku Kepala Dinas  ………………..
2.    ……………….., selaku Kepala UPT ……………
3.    ……………….., selaku Kepala Sekolah SDN ……………………………..
4.    Segenap warga SDN …………….  khususnya guru-guru Kelas ……… yang telah membantu penyelesaian karya ini.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya manusia.
............,     ............
Penulis


LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Penelitian
PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ……….  KABUPATEN …………….
2.
Identitas Peneliti
a.    Nama Lengkap
b.   NIP
c.    Pangkat. Golongan
d.   Tempat Tugas
e.    Kabupaten/Kota
f.    Provinsi
g.   Alamat Kantor
h.   Telepon

3.
Lama Penelitian

4.
Sumber Dana
Swadaya




Catt :
Untuk lembar pengesahan yang bertanda tangan disesuaikan dengan kondisi setempat












ABSTRAK

…………………………………………
NIP. ………………..

Beberapa kelemahan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar guru yang menjadi pokok permasalahan adalah alam  proses  belajar-mengajar, guru   kurang  dapat  menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan kurang menguasai teknik bertanya, buru  kurang  mampu  mengontrol suasana kelas, guru jarang menggunakan alat bantu mengajar,  karena  kurang  mampu memilih  alat  bantu  yang  sesuai dengan  materi  pelajaran  dan  tingkat intelektual siswa, guru  kurang  memberikan kesempatan  kepada   siswa   untuk bertanya tentang materi pelajaran, guru  sulit  mengetahui/mengungkap secara  langsung  apakah  siswa  sudah mengerti  materi  yang  diajarkan  atau belum, dan guru  kurang  mampu mengontrol  gaya  mengajarnya, seperti  cara  membagi  perhatian  dan pandangan. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bagaimana   upaya meningkatkan  keterampilan dasar mengajar  guru  melalui  supervisi  klinis,. Hipotesis  tindakan  pada  penelitian  ini  adalah  melalui tindakan supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar bagi guru-guru di SDN …………. Kecamatan …….. Kabupaten …………….. Tahun Pelajaran ……….  Penelitian  ini dilaksanakan pada SDN ……….., mulai …….. sampai ………….. Subjek penelitian  adalah  guru SDN ……….  sebanyak 6 (enam)  orang  dan  bekerja  sama  dengan  kepala sekolah  sebagai observer. Peneliti menggunakan Action research,  terdiri  dari  4  (empat)  fase  kegiatan  yaitu  merencanakan, tindakan, mengamati,  dan  merefleksi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru di di SDN ………………………….. yang dibuktikan dengan perolehan skor rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 56,94 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83 dan  menjadi rata-rata 95,83 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus terakhir, dan skor penilaian pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 57,36 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,97 dan  menjadi rata-rata 95,42 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus kedua.

Kata  Kunci  :  supervisi klinis, keterampilan dasar mengajar, guru





DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................      
Halaman Pengesahan...........................................................................................      
Kata Pengantar....................................................................................................      
Daftar Isi..............................................................................................................      
Abstrak................................................................................................................      

BAB    I     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.............................................................................      
B.  Identifikasi Masalah....................................................................      
C.  Pembatasan Masalah....................................................................      
D.  Rumusan Masalah........................................................................      
E.   Tujuan Penelitian.........................................................................      
F.   Manfaat Penelitian.......................................................................      

BAB    II   KAJIAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori.................................................................................      
B.  Kerangka Pikir.............................................................................      
C.  Hipotesis Tindakan......................................................................      

BAB    III METODE PENELITIAN           
A.  Subjek dan Objek Penelitian........................................................      
B.  Waktu dan Tempat Penelitian......................................................      
C.  Metode Pengumpulan Data.........................................................      
D.  Prosedur Penelitian......................................................................      
E.   Metode Analisis Data..................................................................      
F.   Indikator dan Kriteria Keberhasilan............................................      

BAB    IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian............................................................................      
1.   Kondisi Awal.........................................................................      
2.   Siklus I...................................................................................      
3.   Siklus II.................................................................................      
B.  Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................      

KESIMPULAN DAN SARAN                    
A.  Kesimpulan .................................................................................      
B.  Saran ...........................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                                           Halaman
Tabel      4.1    Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal       
              
Tabel      4.2 Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal              

Tabel      4.3    Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I      
              
Tabel      4.4    Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus I                     

Tabel      4.5    Rekapitulasi Hasil Supervisi Klinis Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar  pada  Siklus I.........................................................................
              
Tabel      4.6    Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II    
              
Tabel      4.7    Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus II        
              
Tabel      4.8    Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Perencanan dan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar  pada  Siklus II........................................................................
              
Tabel      4.9    Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Bidang  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I dan  Siklus II..................................................
              
Tabel      4.10  Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Bidang  Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I dan  Siklus II..................................................            








DAFTAR GAMBAR

Gambar                                                                                                      Halaman

Gambar  4.1    Peningkatan Hasil Supervisi klinis Bidang  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I  dan  Siklus II................................................            

Gambar  4.2    Peningkatan Hasil Supervisi klinis Bidang  Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I  dan  Siklus II................................................            


 

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Salah  satu  komponen  yang memegang  peran  strategis  dalam penyelenggaraan  pendidikan  adalah  guru, karena  guru  merupakan  unsur  manusiawi yang  langsung  berinteraksi  dengan  siswa dalam  proses  pembelajaran.  Setiap  ada inovasi  pendidikan,  khususnya  kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan  dari  upaya  pendidikan  selalu bermuara pada faktor guru (Syah, 1995).
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas profesi,  guru harus  dapat mengelola proses pembelajaran  yang  aktif,  kreatif   dan menyenangkan.  Untuk  itu  disamping  harus menguasai  bahan,  guru  juga  harus menguasai  keterampilan  dasar  mengajar sehingga  dapat  menjalankan  perannya secara  optimal.  Seperti  dikemukakan Underwood  (1987)  bahwa  penguasaan keterampilan  dasar  mengajar  yang  baik akan sangat mempengaruhi perilaku siswa dalam  belajar.  Keterampilan  dasar mengajar  adalah  suatu  perbuatan  yang kompleks,  dalam  arti  penggunaan  secara integratif  sejumlah  komponen  yang terkandung  dalam  perbuatan  mengajar untuk menyampaikan pesan pengajaran.
Beberapa  kenyataan  di  lapangan menunjukkan,  ada  guru-guru  yang mengalami  kesulitan  dalam menerapkannya, hal ini terjadi karena tidak semua  guru  yang  dididik  di  lembaga pendidikan  dapat  terlatih  dengan  baik. Mengenai  kondisi  guru  Dedi  Supriadi (dalam  Jalal   dan  Supriadi,  2001) menjelaskan  dari  berbagai  penelitian tentang  guru  diketahui  bahwa  tingkat penguasaan  bahan  ajar  dan  keterampilan dalam  menggunakan  metode  mengajar yang  inovatif  masih  kurang.  Kondisi  ini mendasari  perlunya  guru  memperoleh bantuan dan bimbingan dari kepala sekolah berupa kegiatan supervisi.
Supervisi  mempunyai  makna  yang sangat  penting  dalam  meningkatkan  dan mengembangkan  kegiatan  pembelajaran. Meskipun  demikian,  seringkali  guru kurang  menyukai  kegiatan  supervisi,  guru merasa  takut,  resah,  cemas  dan  ingin menghindar  dari  kegiatan  supervisi. Keengganan  terhadap  supervisi  umumnya bersumber  dari  perilaku  supervisi  yang dilakukan kepala sekolah.
Kepala  sekolah  selaku  supervisor hendaknya  dapat  memilih  dan menggunakan model supervisi yang sesuai dengan  kebutuhan  guru,  bagi  guru  yang keterampilan  dasar  mengajarnya  sangat lemah  dapat  dibantu  dengan  teknik supervisi klinis. Tanner and Tanner (1987) berpendapat  bahwa  supervisi klinis ditujukan  pada  peningkatan  kualitas pendidikan  dan  diyakini  sebagai  sebuah pilihan  terbaik  dari  metode  supervisi.
Personel tenaga kependidikan seperti Kepala Sekolah dan guru merupakan faktor determinan terhadap keberhasilan dalam menyelenggarakan kegiatan. pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam menerjemahkan misi sekolah, yakni melaksanakan pembelajaran sebagai kegiatan utama dalam pendidikan di sekolah. Untuk itu, upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan mengajar guru harus terus menerus diupayakan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru yang melakukan tugas di tingkat pendidikan menengah memiliki kemampuan dan keterampilan yang standar (profesional), yaitu keahlian atau tugas pembelajaran. Persyaratan-persyaratan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori sebagai berikut :
Pertama, kerangka berfikir guru, yaitu kemampuan guru dalam (i) mendidik para siswa dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah , (ii) merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran berpegang pada prinsip perkembangan psikologis anak, dan (iii) mengembangkan keterampilan hidup anak.
Kedua, kemampuan profesional guru , yaitu (i) kemampuan dasar yang terkait dengan norma perilaku seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sperti dedikasi, mandiri, disiplin, etos kerja dan sejenisnya, (ii) kemampuan mengajar yaitu menguasai pendekatan atau metodologi yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan usaha-usaha pendidikan,(iii) menguasai kurikulum yaitu guru mampu menganalisis kurikulum, merencanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar, mampu menyusun program pengajaran, (iv) menguasai didaktik-metodik umum, (v) menguasai pengelolaan kelas, (vi) melaksanakan monitoring dan evaluasi siswa, dan (vii) mengaktualisasi diri. Ketiga, kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran sebagai guru bidang studi. Penguasaan bidang studi yang diajarkan dan kemampuan mengembangkan pendekatan pembelajaran yang hidup yakni mendorong keingintahuan dan kreativitas siswa merupakan wujud dare profesioanl skills yang disyaratkan. Pada posisi seperti ini peningkatan kemampuan sumber daya manusia seperti ini peningkatan kemapuan sumber daya manusia seperti guru merupakan prioritas utama sejalan dengan penataan dan pengembangan elemen inti (core element) lainnya seperti kurikulum.
Supervisi Klinis Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena guru wring dijadikan tokoh teladan siswa, bahkan menjadi tokoh identifikasi dire. Sasaran Supervisi Klinis adalah guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran bisa terjadi di dalam kelas, diluar kelas dan atau di laboratorium. Kelas dalam pengertian ini adalah kelompok belajar siswa bukan ruangan belajar. Bidang garapan supervisi klinis sekurang-kurangnya terdiri atas : (a) penyusunan dan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan, (b) penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, (c) pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (d) penggunaan media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (e) merencanakan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kelima aspek tersebut erat kaitannya dengan tugas pokok dan tanggung jawab guru sebagai agen pembelajaran. Karena itu dalam penelitian ini diteliti bagaimana meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui penerapan supervisi klinis. Oleh sebab itu diperlukan adanya supervisi klinis yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan mempertimbangkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru serta faktor-faktor yang menjadi penyebabnya
Berdasar permasalahan di atas, maka perlu dilakukan  penelitian  tentang pengembangan  supervisi klinis untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru khususnya di SD Negeri ………………. Kecamatan ………. Kabupaten ……………. Yang merupakan salah satu sekolah dasar binaan peneliti.
B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan dikemukakan di sini adalah  bagaimana   mengoptimalkan keterampilan guru dalam proses belajar mengajar   di  kelas.  Karena  selama  ini yang dilakukan oleh guru baru belum memberikan  hasil  yang  optimal,  yang ditandai oleh beberapa kelemahan yang berasal  dari  keluhan  guru  baru  sendiri, seperti dikemukakan berikut.
1.      Dalam  proses  belajar-mengajar, guru   kurang  dapat  menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan kurang menguasai teknik bertanya.
2.      Guru  kurang  mampu  mengontrol suasana kelas.
3.      Guru jarang menggunakan alat bantu mengajar,  karena  kurang  mampu memilih  alat  bantu  yang  sesuai dengan  materi  pelajaran  dan  tingkat intelektual siswa.
4.      Guru  kurang  memberikan kesempatan  kepada   siswa   untuk bertanya tentang materi pelajaran.
5.      Guru  sulit  mengetahui/mengungkap secara  langsung  apakah  siswa  sudah mengerti  materi  yang  diajarkan  atau belum, 
6.      guru  kurang  mampu mengontrol  gaya  mengajarnya, seperti  cara  membagi  perhatian  dan pandangan.
C.      Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah tersebut di atas, secara umum masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi supervisi akademik terhadap proses pembelajaran di SD saat ini yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas dikaitkan dengan tugas pokok pengawas sekolah.Untuk selanjutnya penulis rumuskan masalah ini dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan supervisi klinis oleh pengawas sekolah terhadap peningkatan keterampilan dasar mengajar guru di SDN …………….
2.    Untuk mengetahui peningkatan keterampilan dasar mengajar guru di SDN ………………. Setelah dilaksanakan kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah.
D.      Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan baru mengenai implementasi supervisi oleh kepala sekolah dan pengawas terhadap seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SD. Temuan tersebut dapat dijadikan landasan dalam upaya mengembangkan mutu SDM guru agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efesien. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi,  menggambarkan,  dan  mengkaji pemahaman kepala sekolah dan pengawas dalam pembelajaran terhadap peranannya sebagai pengawas sekolah.
2. Mengidentifikasi,  menggambarkan,  dan  mengkaji pemahaman guru terhadap peranan kepala sekolah dan pengawas sebagai pengawas sekolah.
3. Mengidentifikasi,  menggambarkan,  dan  mengkaji hubungan antara guru dengan kepala sekolah dan pengawas pembelajaran sebagai pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki pembelajaran di SD.
4. Menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pembelajaran sebagai pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki pembelajaran di SD.
5. Mengetahui format yang digunakan kepala sekolah dan pengawas dalam melaksanakan pengawasan akademik.
E.       Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk mengkaji subtansi pengembangan SDM, khususnya manajemen SDM guru dan memperkaya bidang akademik tentang pelaksanaan supervisi mata pelajaran di SD.
2.      Manfaat Praktis
a.    Dari aspek pengembangan teori, hasil penelitian ini merupakan bahan bagi pengembangan ilmu manajemen SDM pendidikan khususnya guru sekolah dasar.
b.    Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan  oleh  dinas dan instansi terkait  dalam pengembangan program peningkatan mutu SDM guru-guru sekolah dasar.



 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Penelitian
1.      Kondisi Awal
Keterampilan  dasar mengajar  adalah  suatu  perbuatan  yang kompleks,  dalam  arti  penggunaan  secara integratif  sejumlah  komponen  yang terkandung  dalam  perbuatan  mengajar untuk menyampaikan pesan pengajaran.  Beberapa  kenyataan  di  lapangan menunjukkan,  ada  guru-guru  yang mengalami  kesulitan  dalam menerapkannya, hal ini terjadi karena tidak semua  guru  yang  dididik  di  lembaga pendidikan  dapat  terlatih  dengan  baik.
Berdasarkan pengamatan awal bahwa terdapat kesan guru belum melaksanakan tugasnya secara optimal dalam pembelajaran. Guru masih ada yang melaksanakan pembelajaran secara tradisional, kurang sistematis serta kurang memperhatikan metode dan teknik pembelajaran. Pembelajaran yang kurang sistematis maka hasil pembelajaran juga tidak maksimal. Untuk melaksanakan pembelajaran yang sistematis guru harus membuat persiapan mengajar, mempersiapkan sarana prasarana pembelajaran yang diperlukan, membuka pelajaran dengan baik, memotivasi siswa untuk belajar, menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan dapat diterima siswa, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran dan bersama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran.
Kesenjangan yang terjadi adalah masih ada guru yang belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan motivasi eksternal bagi guru. Untuk memotivasi guru agar melaksanakan pembelajaran secara optimal maka kepala sekolah dan pengawas perlu mengefektifkan kembali supervisi klinis terhadap guru-guru di SDN …………………... Supervisi klinis yang akan dilakukan meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1) pengawas dan guru mengadakan pertemuan awal untuk membuat kesepakatan pelaksanaan supervisi klinis, guru dapat menggali berbagai macam informasi tentang persiapan pembelajaran, sebaliknya kepala sekolah dan pengawas dalam hal ini dapat memberikan pembinaan untuk perbaikan perencanaan pembelajaran 2) pelaksanaan pembelajaran, pengawas mengamati, mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran guru, 3) pengawas menyampaikan kelemahan dan kelebihan guru dalam mengajar serta  membimbing dan memberikan saran perbaikan, sehingga kelemahan itu tidak akan terjadi pada pembelajaran berikutnya
Hasil observasi kondisi awal keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri………. Kecamatan ........ Kabupaten ........ dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada saat sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada data di bawah ini :

Tabel 4.1
Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal

No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
68
56.67
Cukup

2
b
66
55.00
Cukup

3
c
70
58.33
Cukup

4
d
65
54.17
Cukup

5
e
66
55.00
Cukup

6
f
75
62.50
Cukup


Rata-rata
68.33
56.94
Cukup



Tabel 4.2
Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal


No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
48.33
Kurang
48.33

2
b
50.83
Kurang
50.83

3
c
55.83
Cukup
55.83

4
d
59.17
Cukup
59.17

5
e
62.50
Cukup
62.50

6
f
67.50
Cukup
67.50


Rata-rata
57.36
Cukup
57.36

Dari tabel di atas, dapat diperoleh penjelasan bahwa keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri………. dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar masih rendah, hal tersebut dibuktikan pada data kondisi awal di mana semua instrumen penilaian pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar menunjukkan hasil yang kurang memuaskan karena keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri ………. Dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar kurang memuaskan. Kenyataan ini menunjukkan perlu adanya kegiatan perbaikan dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan melaksanakan kegiatan supervisi klinis.
Kegiatan supervisi klinis tersebut akan dilaksanakan dalam dua siklus, di mana pada setiap siklusnya akan dinilai peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang Standar pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar.
2.      Siklus I
a.       Perencanaan
Pada siklus I tindakan diawali dengan perencanaan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah 1) menyiapkan percakapan awal (pre-conference) tentang kendala yang dihadapi guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar guru-guru SD Negeri …………... Hal ini dilakukan dengan cara menanyakan kegiatan-kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang belum mereka pahami, b) menyusun jadwal kegiatan supervisi berkaitan dengan kegiatan penelitian. Pada kegiatan ini peneliti sudah berkoodinasi dengan kepala sekolah SD Negeri …………..
b.      Tindakan
Setelah dilakukan kegiatan perencanaan, maka dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah: a) melaksanakan melakukan analisis dan menetapkan strategi tentang cara mengatasi kendala yang dihadapi guru utamanya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, b) supervisor dan guru-guru melakukan analisis dokumen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mereka dengan menggunakan Lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran, c) peneliti menilai RPP dengan menggunakan Lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran, d) guru mencatat bagian-bagian instrumen Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang tidak sesuai dengan Lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran, e) guru mencermati butir-butir lembar penilaian, selanjutnya melaksanakan diskusi tentang Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang mengacu kepada lembar penilaian dan Standar Proses untuk menentukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peran supervisor membimbing keproses pemecahan masalah. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pelaksanaan proses pelatihan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada bulan ………………..
Pada tanggal ………….. mengadakan pertemuan dan bimbingan kelompok dengan kepala sekolah dan guru-guru yang akan disupervisi. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah, hanya beberapa guru mata pelajaran yang proaktif minta disupervisi, sehingga sesuai kesepakatan dengan kepala sekolah hanya guru-guru tersebut yang akan dijadikan subyek penelitian ini. Pertemuan ini diadakan dialog dan wawancara pada guru-guru yang akan disupervisi sesuai format yaitu instrumen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Setelah diadakan kesepakatan, maka pengawas menyiapkan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran. Dengan instrumen tersebut pengawas dan kepala sekolah mengamati jalannya pembelajaran dan pengawas mengadakan penilaian pembelajaran mulai dari pembukaan, inti pelajaran sampai penutup sesuai dengan kriteria yang ada pada instrumen. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, guru bersama kepala sekolah dan pengawas mengadakan diskusi tentang hasil pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan, serta mencari solusi terbaik untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ditemukan untuk menyempurnakan pembelajaran berikutnya.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus I, didapatkan hasil-hasil penilaian berdasarkan instrumen Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I

No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
88.00
73.33
Cukup

2
b
85.00
70.83
Cukup

3
c
96.00
80.00
Baik

4
d
90.00
75.00
Cukup

5
e
92.00
76.67
Baik

6
f
95.00
79.17
Baik


Rata-rata
91.00
75.83
Cukup


Tabel 4.4
Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus I

No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
88.00
73.33
Cukup

2
b
87.00
72.50
Cukup

3
c
92.00
76.67
Baik

4
d
87.00
72.50
Cukup

5
e
99.00
82.50
Baik

6
f
94.00
78.33
Baik


Rata-rata
91.17
75.97
Cukup




c.       Observasi
Setelah kegiatan pelaksanaan dilaksanakan dengan baik, maka dilanjutkan pada kegiatan observasi dan pemantauan. Dalam kegiatan ini, supervisor dan guru melaksanakan pembicaraan tentang hasil supervisi klinis  yang dituangkan dalam lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Dari hasil tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Supervisi Klinis Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar  pada  Siklus I

No
Nama Guru
Penilaian
1
Kriteria
2
Kriteria


73.33
Cukup
73.33
Cukup


70.83
Cukup
72.50
Cukup


80.00
Baik
76.67
Baik


75.00
Cukup
72.50
Cukup


76.67
Baik
82.50
Baik


79.17
Baik
78.33
Baik

Rata-rata
75.83
Cukup
75.97
Cukup
Keterangan :
1 : Perencanaan
2 : Pelaksanaan
Rentang Penilaian :
0-25
Sangat Kurang
26-50
Kurang
51-75
Cukup
76-100
Baik

Dari penjelasan pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan guru-guru di SDN ……………. Setelah dilaksanakan kegiatan supervisi klinis pada siklus pertama, walaupun belum secara maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 3 orang guru yaitu guru kelas 2, 5 dan kelas 6 yang telah memenuhi kriteria keberhasilan atau sebesar 50% dari total jumlah guru pada penilaian perencanaan pembelajaran dan 3 orang guru yaitu guru guru kelas 2, 5 dan kelas 6 pada penilaian pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d.      Refleksi
Kegiatan selanjutnya adalah pembahasan dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I ini maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ………….. secara klasikal berada dalam kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa guru belum meningkat keterampilan dasar mengajarnya. Hasil ini juga menandakan bahwa kegiatan supervisi klinis dalam rangka peningkatan keterampilan dasar mengajar pada perencanaan dan  pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada para guru SD Negeri …………… belum berjalan secara optimal. Hal-hal yang menyebabkan masih rendahnya keterampilan dasar mengajar guru pada perencanaan dan pelaksanana kegiatan belajar mengajar adalah a) Pedoman Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang dibuat guru belum mencerminkan pelaksanaan kegiatan secara berkelanjutan, b) indikator pencapaian kompetensi yang dibuat guru masih kurang sesuai Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, c) Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar pembelajaran yang diterapkan guru cenderung monoton dan kurang bervariatif
3.      Siklus II
a.       Perencanaan
Berdasarkan hasil siklus I, terlihat bahwa kriteria keberhasilan pelaksanaan kegiatan perbaikan penelitian  belum terpenuhi. Maka dari itu siklus akan dilanjutkan pada siklus II dengan mempertimbangkan hasil-hasil dan refleksi pada pelaksanaan siklus I. Siklus II diawali dengan kegiatan perencanaan, kegiatan berdasarkan hasil siklus I, perencanaan pada siklus II dibuat dengan memperhatikan hasil refleksi dari siklus I. Perencanaan tetap disusun berhubungan dengan peningkatan keterampilan dasar mengajar guru pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui supervisi klinis dalam pada guru SD Negeri ……………… Kecamatan ........ Kabupaten .........
b.      Tindakan
Pelaksanaan siklus ke II diawalai dengan mengadakan pertemuan individual kepada guru yang akan disupervisi dalam mengajar dengan mengajak secara halus untuk mengajar yang ideal dengan mengidentifikasi kesenjangan permasalahan pembelajaran serta memberikan kesempatan pada guru yang bersangkutan untuk menemukan solusi dalam menyelesaiakan kesenjangan tersebut dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Setelah diadakan dialog, wawancara dan pemberian saran-saran perbaikan pembelajaran, maka pengawas dan guru juga mengadakan dialog dan wawancara untuk persiapan supervisi pada pertemuan berikutnya sesuai format A instrumen supervisi klinis yang meliputi: 1) topik yang akan disajikan, 2) kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa, 3) persiapan tertulis yang dibuat guru, 4) tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan, 5) materi yang menjadi kesulitan siswa, 6) dugaan sementara  sumber kesulitan siswa, 7) kesiapan guru untuk mengajar, 8) metode yang akan digunakan, 9) rencana penggunaan alat bantu pembelajaran, 10) kesediaan guru untuk diamati waktu mengajar.
Setelah diadakan kesepakatan, maka pengawas menyiapkan instrumen penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran. Dengan instrumen tersebut pengawas melaksanakan penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pengawasa dan kepala sekolah mengamati jalannya pembelajaran dan pengawas mengadakan penilaian pembelajaran mulai dari pembukaan, inti pelajaran sampai penutup sesuai dengan kriteria yang ada pada instrumen. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, guru bersama kepala sekolah dan pengawas mengadakan diskusi tentang hasil pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan, serta mencari solusi terbaik untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ditemukan untuk menyempurnakan pembelajaran berikutnya.
Pelaksanaan pembinaan  untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal …………………… s.d …………………. di SDN ……………….. dengan jumlah 6 orang guru. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Pengawas dan dibantu oleh kepala sekolah sebagai observer. Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan siklus II. Kegiatan pelaksanaan pada siklus II lebih diintensifkan lagi, dengan memperhatikan hasil refleksi dari kegiatan pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan penelitian siklus II, sama seperti rancangan pada siklus I. Namun pada siklus II, guru akan lebih banyak dibimbing dalam hal perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Data hasil tindakan pada pelaksanaan kegiatan peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar dengan pelaksanaan supervisi klinis sebagaimana tabel di bawah ini

Tabel 4.6
Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II

No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
116.00
96.67
Baik

2
b
111.00
92.50
Baik

3
c
117.00
97.50
Baik

4
d
115.00
95.83
Baik

5
e
113.00
94.17
Baik

6
f
118.00
98.33
Baik


Rata-rata
115.00
95.83
Baik



Tabel 4.7
Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus II

No
Nama Guru
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
Ket
1
a
115.00
95.83
Baik

2
b
113.00
94.17
Baik

3
c
116.00
96.67
Baik

4
d
114.00
95.00
Baik

5
e
113.00
94.17
Baik

6
f
116.00
96.67
Baik


Rata-rata
114.50
95.42
Baik


Berdasarkan tabel di atas, pada siklus II  dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ………………. berada pada kategori Baik sehingga dapat dinyatakan bahwa semua guru telah meningkat keterampilan dasar mengajarnya.
c.       Observasi
Pada kegiatan observasi dan pemantauan pada siklus II, sama dengan teknik observasi yang dilakukan pada siklus I yakni menggunakan lembar penilaian terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru-guru SD Negeri ………… yang dilakukan oleh masing-masing guru kelas melalui pelaksanaan supervisi klinis dengan bantuan kepala sekolah sebagai observer.
Setelah kegiatan pelaksanaan dilaksanakan dengan baik, maka dilanjutkan pada kegiatan observasi dan pemantauan. Dalam kegiatan ini, supervisor dan guru melaksanakan pembicaraan tentang hasil supervisi klinis yang dilakukan sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar mengajar guru yang telah dilaksanakan dengan penilaian pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil tindakan pada siklus kedua meliputi kegiatan penilaian terhadap  Rencana dan  Pelaksanaan Pembelajaran yang dilaksanakan dengan kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah dan dibantu oleh kepala sekolah pada sekolah bersangkutan yang bertindak sebagai observer  dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Perencanan dan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar  pada  Siklus II

No
Nama Guru
Penilaian
1
Kriteria
2
Kriteria


96.67
Baik
95.83
Baik


92.50
Baik
94.17
Baik


97.50
Baik
96.67
Baik


95.83
Baik
95.00
Baik


94.17
Baik
94.17
Baik


98.33
Baik
96.67
Baik

Rata-rata
95.83
Baik
95.42
Baik
Keterangan :
1 : Perencanaan
2 : Pelaksanaan
Rentang Penilaian :
0-25
Sangat Kurang
26-50
Kurang
51-75
Cukup
76-100
Baik

d.      Refleksi
Kegiatan pembahasan dan refleksi pada siklus II berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus ini maka keterampilan dasar mengajar guru di SDN ………………….. tergolong BAIK. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik ditinjau dari aspek perencanaan maupun aspek pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu pada siklus II dapat disimpulkan bahwa implementasi supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ………………… dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian siklus II, maka kriteria ketuntasan minimal baik yang dietapkan sudah terpenuhi. Maka dari itu siklus dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil meningkatkan keterampilan dasar guru-guru kelas I, II, III, IV, V dan VI dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masing-masing kelas yang diampunya.
B.  Pembahasan
Pembahasan pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan penerapan supervisi klinis pada peningkatan keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN .................... Kecamatan .............. Kabupaten ................. dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian sebagaimana tersaji di bawah ini :
a.       Supervisi klinis Bidang : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data dari kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru. Dari hasil analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Bidang  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I
dan  Siklus II

No
Siklus
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
1
Awal
68.33
56.94
Cukup
2
Pertama
91.00
75.83
Cukup
3
Kedua
115.00
95.83
Baik

Rata-2
91.44
76.20
Baik

Dari penjelasan pada tabel di atas,  dapat dijelaskan bahwa secara klasikal baik pada kondisi awal maupun siklus pertama belum menunjukkan hasil yang maksimal karena baru masuk dalam kategori cukup, sehingga belum memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan sekolah. Pada siklus kedua, terbukti bahwa semua guru telah meningkat keterampilan dasar mengajarnya terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena secara klasikal maupun individual telah memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan sekolah yaitu minimal masuk dalam kriteria Baik.
Untuk memperjelas peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini :















Gambar 4.1    Peningkatan Hasil Supervisi klinis Bidang  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I  dan  Siklus II

b.      Supervisi klinis Bidang : Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data dari kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru  dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Dari hasil analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis Bidang  Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I
dan  Siklus II

No
Siklus
Jml Skor
Nilai
Kriteria Nilai
1
Awal
68.83
57.36
Cukup
2
Pertama
91.17
75.97
Cukup
3
Kedua
114.50
95.42
Baik

Rata-2
80.00
76.25
Baik


Dari penjelasan pada tabel di atas, untuk memperjelas peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam menyusun Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 sebagaima grafik di bawah ini :











Gambar 4.2    Peningkatan Hasil Supervisi klinis Bidang  Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I  dan  Siklus II

Pembahasan pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan penerapan supervisi klinis pada peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian, yaitu bidang rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, masing-masing menunjukkan hasil akhir yang baik dan memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan supervisi klinis terbukti mampu meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri ………….pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.



BAB III
METODE PENELITIAN
A.       Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SD Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ......... Waktu pelaksanaan direncanakan selama satu bulan mulai tanggal ……………. s.d. ……………… 201….
Secara rinci sebagaimana tabel di bawah ini

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah

No
Kegiatan
Pelaksanaan Bulan

1.
Persiapan

2.
Pelaksanaan Siklus I


a.    Perencanaan Tindakan


b.   Pelaksanaan Tindakan


c.    Analisis dan Refleksi

3.
Pelaksanaan Siklus II


a.    Perencanaan Tindakan


b.   Pelaksanaan Tindakan


c.    Analisis dan Refleksi


B.       Subjek dan Objek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di SD Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ......... Adapun objek penelitian adalah peningkatan kemampuan guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di SD Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ........ dalam Pelaksanaan Standar Proses Kegiatan Pembelajaran,
C.       Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui :
1.      Observasi
Arikunto  (2002:133), menjelaskan bahwa  observasi  merupakan  salah  satu  teknik  pengumpulan  data dengan  cara  mengamati  langsung  pada  objek-objek  yang  ingin diketahui  dalam  berbagai  situasi  sosial  mengenai  tempat,  orang, benda-benda,  maupun  kegiatan-kegiatan  yang  sedang  berlangsung. Pernyataan ini didukung oleh Syaodih dalam Satori (2009:104) yang menyebutkan bahwa observasi atau pengamatan merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang berlasung.

Tabel 3.2
Rencana pelaksanaan pembelajaran

No
Komponen Keterampilan
Indikator
Skor
4
3
2
1
1
Kejelasan  identitas mata pelajaran
a)  nama mata pelajaran disebutkan






b)  materi pokok disebutkan






c)  nama sekolah/tingkat pendidikan dan kelas  disebutkan






d)  semester, lama pembelajaran disebutkan






e)  nama penyusun disebutkan






a)  rumusan SK dan KD sesuai kurikulum






b)  rumusan SK dan KD ditulis lengkap dan  jelas




2
Kejelasan rumusan indikator & tujuan pembelajaran
a)  rumusan indikator jelas (terukur)






b)  indikator mengukur KD




3
Kejelasan topik dan materi pembelajaran
a)  topik yang dipilih mendukung pencapaian SK dan KD






b)  keluasan topik sesuai dengan indikator yang dirumuskan dan alokasi waktu




4
Kesesuaian metode/ strategi/pendekatan/ langkah-langkah pembelajaran dengan topik dan peserta didik
a)  sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, alokasi waktu, dan peserta didik






b)  rancangan aktivitas belajar terfokus pada tujuan pembelajaran






c)  memuat rancangan aktivitas belajar siswa yang menuntut interaksi dengan sumber belajar






d)  memuat ringkasan materi sesuai dengan indikator dan alokasi waktu






e)  memanfaatkan pengetahuan sebelumnya






f)  rancangan aktivitas belajar sesuai tahap perkembangan siswa






g)  menekankan pada pembelajaran berpusat pada siswa




5
Kesesuaian pemilihan alat, media, dan sumber belajar dengan topik, strategi pembelajaran dan peserta didik
a)  sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, dan peserta didik






b)  menggunakan media dan alat pembelajaran






c)  memungkinkan siswa terlibat dalam penggunakan media/alat peraga




6
Kesesuaian penilaian dengan indikator & tujuan pembelajaran
a)  teknik, prosedur, dan instrumen penilaian jelas/lengkap






b)  instrumen sesuai indikator






c)  rumusan pertanyaan jelas sesuai jawaban yang diharapkan






d)  soa/pertanyaan mendorong siswa mengembangkan komunikasi matematika






e)  instrumen dilengkapi kunci jawaban & panduan penyekoran




7
Kelengkapan perangkat pembelajaran (RPP, alat, media, sumber belajar, bahan ajar, alat penilaian)
a)  RPP ditulis lengkap, memuat semua komponen






b)  ada uraian materi






c)  ada LKS, media pembelajaran






d)  penulisan RPP dan kelangkapannya sesuai dengan kaidah tata bahasa yang baik dan benar





Jumlah Skor






Nilai (Jumlah Skor/Skor Maksimal) x 100





Keterangan :
0-25
Sangat Kurang
26-50
Kurang
51-75
Cukup
76-100
Baik

Tabel 3.3
Instrumen
Pelaksanaan Proses Pembelajaran

No
Komponen Keterampilan
Indikator
Skor
4
3
2
1
1
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a)  mengaitkan topik yang akan dibahas dengan topiktopik lain







b)  mengkomunikasikan tujuan pembelajaran







c)  memberikan penguatan







d)  melakukan refleksi pada akhir pelajaran







e)  memberikan tindak lanjut




2
Keterampilan menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur dalam matematika
a)  menguasai materi pelajaran






b)  menguasai perbendaharaan istilah-istilah matematika







c)  menguasai pemecahan masalah matematika






d)  menyampaikan materi secara hirarkhis dan logis serta terstruktur




3
Keterampilan melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah disusun
a)  melaksanakan pembelajaran sesuai rencana di RPP






b)  mengarahkan pembelajaran pada pencapaian indikator & tujuan pembelajaran






c)  melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu






d)  melaksanakan pembelajaran sesuai konteks dan realistik






e)  menumbuhkan kebiasaan positif (kerja sama, toleransi, berfikir kritis, kreatif, dan analitis)




4
Keterampilan menggunakan alat, media, dan sumber belajar matematika
a)  menggunakan media yang mendukung proses pembelajaran






b)  melibatkan siswa dalam penggunaan alat/media pembelajaran







c)  menggunakan media yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar






d)  menggunakan alat/media/sumber pembelajaran secara efektif






e)  menggunakan alat/media pembelajaran yang bervariasi




5
Keterampilan bertanya (berkomunikasi)
a)  mampu mengajukan pertanyaan matematika secara tepat sesuai permasalahan






b)  merespon positif pada partisipasi siswa






c)  membantu siswa menemukan konsep, prinsip, dan rumus matematika






d)  menumbuhkan sikap positif terhadap matematika




6
Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran
a)  mampu mengatasi kemacetan dalam belajar







b)  mampu menciptakan suasana pembelajaran yang produktif dan efektif




7
Keterampilan mengelola kelas
a)  memantau kemajuan belajar






b)  mampu mengatasi gangguan belajar yang terjadi di kelas






c)  mengkondisikan lingkungan belajar yang kondusif




8
Keterampilan mengevaluasi
a)  melakukan evaluasi secara kontinu baik tertulis maupun lisan







b)  mengajukan pertanyaan/soal-soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran





Jumlah Skor






Nilai (Jumlah Skor/Skor Maksimal) x 100





Keterangan :
0-25
Sangat Kurang
26-50
Kurang
51-75
Cukup
76-100
Baik

2.      Dokumentasi
Satori  (2009:146)  menjelaskan bahwa dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada dalam dokumen, foto dan bahan statistik. Secara harfiah dokumen dapat diartikan catatan kejadian yang sudah lampau.
Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan hasil kerja anak, foto-foto, video, dan lain sebagainya.  Studi  dokumentasi  merupakan  pelengkap  dari  penggunaan metode  observasi  dan  wawancara  dalam  penelitian  kualitatif  (Arikunto, 2002 : 206).  
D.       Analisis Data
Metode analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  analisis data kualitatif. Data  yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi  dan portopolio dianalisis  ke dalam  bentuk  deskripsi.  Analisis  data  penelitian kualitatif  bersifat  interaktif berlangsung.  Teknik  yang  digunakan  fleksibel,  tergantung  pada  strategi   yang digunakan dan data yang telah diperoleh (Sukmadinata: 2005, 114)
Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Hal ini sesuai deugan permasalahan yang akan dikaji dari tujuan penelitian. Tahap pertama menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Tahap kedua dengan membandingkan antara hasil rekapitulasi nilai siklus I dengan rekapitulasi siklus II. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif yang berkesinambungan yang mencakup kegiatan-kegiatan  sebagaimana dijelaskan  oleh Anggoro (2008 : 18) sebagai berikut :
1.   Analisis temuan yang terus menerus, khususnya dalam masalah yang diteliti yang berkaitan dengan pertanyaan peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan tema-tema untuk mengembangkan konsep-konsep.
2.   Pengelompokkan dan pengorganisasian data segera mungkin setelah data diperoleh sehingga dapat membantu peneliti dalam memahami pola permasalahan dan tema yang diteliti.
3.   Evaluasi kualitatif tentang validitas atau kepercayaan data yang terus menerus.
Data yang dikumputkan oleh guru yang juga berperan sebagai peneliti merupakan data kualitatif yang seyogyanya juga dianalisis secara kualitatif deskriptif. Tiga langkah yang biasa diikuti dalam menganalisis data kualitatif yaitu :
1.   Menyeleksi dan memfokuskan serta mengorganisasikan data sesuai dengan pertanyaan peneliti.
2.   Mendeskripsikan atau menyajikan data dalam bentuk narasi (uraian), tabel maupun grafik.
3.   Menarik kesimpulan dalam bentuk formula atau narasi singkat.
E.     Kriteria Keberhasilan
Secara keseluruhan setelah data terkumpul, selanjutnya dipergunakan untuk menilai keberhasilan tindakan, dengan indikator sebagai berikut :
1.   Terjadi peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam kegiatan belajar mengajar.
2.   Peningkatan keterampilan dasar mengajar guru secara individual minimal mendapat kriteria nilai BAIK.
3.   Peningkatan keterampilan dasar mengajar guru secara klasikal apabila 85% guru mendapat kriteria nilai BAIK.
F.     Prosedur Penelitian
Setiap penelitian pada dasarnya memiliki cara yang berbeda-beda untuk mendapatkan data pada suatu subyek ataupun obyek yang akan ditelitinya. Agar mendapatkan data yang baik, valid dan reliabel diperlukan suatu pendekatan yang jelas. Berdasarkan pada pendekatan yang diambil, dapat digunakan untuk merencanakan penelitian yang akan dilaksanakan. Menurut Suharsimi (1998:88) dalam menentukan pendekatan penelitian, perlu mempertimbangkan tujuan penelitian, waktu dan dana yang diperlukan, adanya subyek penelitian serta kemauan atau keinginan peneliti.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah, dengan langkah-langkah: penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang disertai dengan observasi, interpretasi dan replikasi. Penelitian tindakan dengan melakukan supervisi klinis. Tindakan yang pernah dilakukan akan selalu dipelajari dan dievaluasi untuk menentukan tindakan selanjutnya.  Tindakan lanjutan ini akan berguna untuk perbaikan skenario yang tentunya akan memberikan gambaran pasti terhadap pelaksanaan tindakan dalam penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus satu kali pertemuan. Menurut Depdiknas (2008:13) Penelitian tindakan sekolah berbentuk siklus metodologis yang berdaur (cyclical methodology cyclus) yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hasil refleksi mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil tindakan yang dilakukan, bila masih terdapat permasalahan dilakukan tindakan kedua yang meliputi perencanaan ulang, tindakan dan pengamatan ulang sampai permasalahan teratasi. Siklus metodologis penelitian tindakan sekolah ini sama dengan siklus metodologis penelitian tindakan kelas yang di kemukakan oleh Zainal (2009:30) bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan merefleksi.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka siklus metodologis/rancangan penelitian tidakan sekolah ini dilakukan 2 siklus sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
1.      Siklus pertama.
a.      Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merencanakan langkah-langkah sebagi berikut:
1)      Mengidentifikasi jumlah guru yang sudah membuat silabus dan RPP
2)      Meminta guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran
3)      Peneliti memeriksa administrasi guru secara kuantitas dan kulitatif.
4)      Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan.
5)      Menyusun rencana tindakan (berupa penjadwalan supervisi individual atau kelompok disesuaikan dengan temuan pada identifikasi masalah)
b.      Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan supervisi kelas untuk menilai administrasi guru yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pelaksanaan supervisi dilakukan dengan pertemuan individual office-conference. Hal ini dilakukan terutama kepada guru yang tidak mengumpulkan perangkat pembelajaran, untuk mengetahui penyebab/masalahnya. Tahap ini peneliti rencanakan berlangsung selama 2 minggu dan dilaksanakan bersama-sama dengan kolaborator.
c.       Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan dan mengobservasi hasil awal yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 1. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1.
d.      Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan dan data-data yang diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama kolaborator untuk membahas hasil evaluasi dan penyusunan langkah-langkah untuk siklus kedua.
2.      Siklus kedua
a.      Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus kedua ini, peneliti melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk menyusun penjadwalan supervisi kelas dan menyiapkan instrument supervisi untuk siklus kedua.
b.      Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru-guru yang sudah siap perangkat perencanaan pembelajarannya disupervisi kelas oleh peneliti. Hal ini untuk melihat kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pemelajaran.
c.       Observasi
Di tahap observasi siklus kedua, peneliti mengobservasi kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran serta melihat keberterimaan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap ini pula, peneliti mengumpulkan data-data yang terjadi selama tahap pelaksanaan.
d.        Refleksi
Pada tahap refleksi siklus kedua, peneliti melakukan evaluasi bersama guru yang disupervisi terhadap hasil observasi di siklus kedua. Kegiatan refleksi pada siklus kedua sekaligus juga untuk menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian, apakah dinyatakan berhasil atau dilanjutkan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan Analisis hasil pembinaan dengan mengefektifkan supervisi klinis sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar mengajar di SDN ……………. Kecamatan …………. Kabupaten …………. . Tahun Pelajaran …….. dapat disimpulkan bahwa:
1.    Supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru di di SDN …………………………...
2.    Skor rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 56,94 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83 dan  menjadi rata-rata 95,83 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus terakhir.
3.    Skor penilaian pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 57,36 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,97 dan  menjadi rata-rata 95,42 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus kedua.
B.     Saran
Supaya penelitian ini mempunyai nilai manfaat, maka berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada:
1.      Guru
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan agar guru melalui kegiatan supervisi klinis:
a.       Dapat meningkatkan keterampilan dasar guru dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
b.      Dapat meningkatkan keterampilan dasar guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

2.   Pengawas sekolah
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan supaya pengawas sekolah melakukan pembinaan akademik dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses  perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3.   Sekolah
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan agar sekolah:
a.  Menjadikan pembinaan melalui kegiatan supervisi klinis sebagai sebuah model dalam upaya peningkatan meningkatkan keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses  perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
b.  Menjadikan pembinaan melalui kegiatan supervisi klinis sebagai khasanah gagasan yang memperkaya kemungkinan-kemungkinan solusi pemecahan masalah peningkatan kualitas keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses  perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
4.   Perpustakaan
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada perpustakaan menempatkan hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan yang ada di perpustakaan guna menambah pengetahuan tentang pernan pembinaan akademik bagi upaya peningkatan kualitas keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses  perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

bila berkenan

klik DOWNLOAD

atau hub. 081327121707 terima kasih.