Lencana Facebook

banner image

Tuesday 27 May 2014

SKRIPSI PENJASKES : PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS IX SMA ………….


PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA 
SISWA KELAS IX SMA  ………….





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sepak  Takraw  merupakan  olahraga  tradisional  bangsa-bangsa  di  Asia Tenggara  termasuk  juga  bangsa  Indonesia.  Daerah-daerah  di  Indonesia  yang terlebih  dahulu  memainkan  sepak  takraw  adalah  Sulawesi  Selatan  (Makassar), Sumatera Barat (Minang Kabau), Riau, Kalimantan (Kandangan) dan Jawa Barat (Banten), semua merupakan daerah yang   berada di pesisir pantai. Daerah-daerah inilah  yang  terlebih  dahulu  dan  aktif  memasalkan,  mengembangkan,  dan meningkatkan  olahraga  Sepak  Takraw,  sehingga  sangatlah  wajar  kalau  daerah Sulawesi Selatan dan Riau selalu unggul dalam prestasi dan menjadi juara pada kejuaraan-kejuaraan nasional.
Dewasa ini permainan Sepak Takraw tidak lagi dimainkan dengan bola terbuat  dari  rotan  melainkan  sudah  memakai  bola  yang  terbuat  dari  fiber (Synthetic  Fiber).  Sepak  Takraw  yang  merupakan  asli  Bangsa  Indonesia  sudah sewajarnya dapat dibanggakan karena olahraga ini kian populer dan menjadi salah satu  cabang  yang  kerap  dipertandingkan  pada  skala  regional,  nasional,  maupun internasional yang pada gilirannya dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa. Olahraga  sepak  takraw  telah  banyak  dikenal  dan  berkembang  di  seluruh Masyarakat Indonesia yang telah terbukti dengan adanya klub-klub Sepak Takraw dari masing-masing  propinsi di Indonesia yang ikut serta dalam kejuaraan tingkat nasional. 
Dalam  meningkatkan  prestasi  optimal  pada  berbagai  kejuaraan  atau pertandingan  di  tingkat  regional,  nasional,  dan  internasional  perlu  dilakukan peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  pelatih,  atlet,  dan  penataan  organisasi  yang baik.  Khususnya  pembinaan  klub-klub  atau  pelajar  yang  merupakan  aset  paling esensial  dan  potensial  untuk  digarap,  apalagi  sepak  takraw  merupakan  cabang olahraga yang sedikit unik bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Keunikan sepak takraw yang kita ketahui dominannya unsur senam dan gerakan akrobatik sebagai dasar keterampilan menuju kematangan prestasi dapat digarisbawahi, bahwa tanpa pembinaan sejak usia dini akan sulit melahirkan atlet yang berprestasi optimal. Permainan sepak takraw bukan lagi olahraga tradisional rekreatif  yang  hanya  dimainkan  sebagian  masyarakat  Indonesia,  tetapi  sepak takraw  telah  menjadi  olahraga  modern  kompetitif  yang  dimainkan  dan  diakui keberadaannya oleh masyarakat dunia.
Sepak  takraw  memiliki  satu  teknik  untuk  mematika  bola  yakni  smesh.
Smesh  merupakan  serangan  terakhir  yang  banyak  menghasilkan  angka,  salah satunya adalah smesh kedeng. Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat melakukan smesh dengan baik membutuhkan penguasaan teknik melompat, menendang serta ketepatan  mengarahkan  bola  pada  sasaran.  Penguasaan  smesh  tersebut  dapat dilatih  dengan  cara  atau  metode  tertentu.  Salah  satu  bentuk  latihan  yang dapat meningkatkan unsur fisik dan unsur teknik tersebut adalah  latihan pliometrik. Sesuai dengan pengamatan di lapangan masih banyak siswa yang kurang menguasai  keterampilan  smesh  kedeng,  terkhusus  pada  siswa kelas IX SMA  ………….yang berpotensi untuk melahirkan atlet-atlet sepak takraw masa depan.
Dalam  usaha  meningkatkan  keterampilan  smesh  kedeng,  maka  perlu adanya kemampuan menggunakan kekuatan lompatan, kelentukan dan ketepatan mengarahkan bola pada saat melakukan smesh kedeng.Beranjak  dari  penjelasan  dengan  permasalahan  yang  telah  dikemukakan, maka perlu adanya pembuktian secara ilmiah dengan melalui penelitian. Sugiyono (2011: 72) menyatakan bahwa : “Metode penelitian   eksprimen  dapat  diartikan sebagai  metode  penelitian  yang  digunakan  untuk  mencari  pengaruh  perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Untuk itu peneliti mengangkat judul “Pengaruh latihan power otot tungkai terhadap kemampuan smesh kedeng dalam permainan sepak takraw pada siswa kelas IX SMA  ………….”.

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,  maka  penulis  dapat mengidentifikasi masalah tersebut sebagai berikut :
1.  Apakah  terdapat  pengaruh  yang  berarti  antara  Power  otot  tungkai  dengan kemampuan smash kedeng ?
2.  Apakah  Smash  kedeng  tidak  dapat  dilakukan  karena  powaer  otot  tungkai siswa kelas IX SMA  …………. tidak terlatih dengan baik.?
3.  Apakah bisa Smash kedeng dapat ditingkatkan dengan power otot tungkai.?

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah,  maka  rumusan  masalah  dalam penelitian  ini  adalah  :  Apakah  terdapat  Pengaruh  latihan  power  otot  tungkaiterhadap  kemampuan  smesh  kedeng  dalam  permainan  sepak  takraw  pada  siswa kelas IX SMA  ………….?.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun  yang  menjadi  tujuan  penelitian  ini  diantaranya  adalah  untuk mengetahui  pengaruh    latihan  power  otot  tungkai  tehadap  kemampuan smesh kedeng  dalam  permainan  sepak  takraw  pada  siswa  kelas  IX ……………”.

1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1.  Agar  siswa  dapat  mempelajari  dan  lebih  memahami  bagaimana  cara melakukan smash kedeng yang baik dan benar.
2.  Berguna  untuk  dijadikan  pedoman  bagi  siswa  kelas IX SMA  ………….  dalam melakukan  latihan teknik smesh kedeng yang lebih baik dan benar.
3.  Menambah pengetahuan penulis pada cabang olahraga sepak takraw

PTK PENJASKES : MENINGKATKAN GERAK DASAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARANN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 ................ KECAMATAN ................ KABUPATEN .........


MENINGKATKAN GERAK DASAR  TOLAK PELURU  MELALUI MODIFIKASI ALAT  PEMBELAJARANN  PADA  SISWA  KELAS  VII  SMP  NEGERI  3  ................ KECAMATAN ................ KABUPATEN .........



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Atletik  yang  meliputi  gerakan  jalan,  lari,  lempar  dan  lompat merupakan  cabang  olah  raga  yang  paling  tua  didunia,  karena  umur olahraga  atletik  ini  sama  tuanya  dengan  mulai  adanya  manusia-manusia pertama  didunia.  Mengingat  aktivitas  jalan,  lari,  lempar  dan  lompat merupakan bentuk-bentuk keterampilan gerak dasar paling asli dan paling wajar  dari  manusia  serta  merupakan  gerakan-gerakan  yang  amat  penting dan  tidak  ternilai  artinya  bagi  kehidupan  manusia.  Setiap  manusia  yang lahir  didunia  harus  bisa  berjalan,  berlari,  melempar  dan  melompat  untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup.
Seiring  dengan  perkembangan  zaman  hingga  diera  modernisasi sekarang  ini  atletik  telah  banyak  mengalami  kemajuan  dan dikembangkan sesuai kebutuhannya seperti halnya dengan olahraga tolak peluru  yang  merupakan  bagian  dari  olahraga  atletik  kategori  kegiatan melempar. Tolak  peluru  adalah  salah  satu  cabang  olahraga  atletik  dalam nomor  lempar,  atlet  tolak  peluru  melemparkan  bola  besi  yang  berat sejauh  mungkin  dan  bola  besi  berat  inilah  diberi  nama  peluru  yangmerupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola  dan  terbuat  dari  besi  dengan  berat  pelurunya  harus  disesuaikan dengan penggunanya, antara lain : 
Untuk senior putra  =  7,257  kg
Untuk senior putri  =  4  kg
Untuk junior putra  =  5  kg
Untuk junior putri  =   3   kg
Olahraga  tolak  peluru  sangat  baik  untuk  dipelajari  dan  dilakukan bagi  semua  kalangan  baik  dilingkungan  masyarakat  maupun dilingkungan  sekolah,  akan  tetapi  pada  kenyataannya  jenis  olahraga  ini masih  kurang  diminati  khususnya  bagi  para  siswa  disekolah,  hal  ini disebabkan  oleh  kurangnya  media  pembelajaran  yang  dapat  digunakan untuk menarik dan meningkatkan minat, apalagi menyangkut peluru yang terbuat dari besi  dengan ukuran dan berat yang belum tentu dapat sesuai dengan  kondisi  fisik  siswa  yang  bersangkutan,  dengan  demikian  secara tidak  langsung  hal  ini  dapat  menurunkan  minat  bagi  siswa  untuk mempelajari dan mengikuti pembelajaran tentang tolak peluru.
Untuk  menghadapi  kondisi  seperti  ini  guru  dituntut  untuk  dapat melakukan terobosan dan berinovasi menciptakan  suasana pembelajaran yang  kreatif,  efektif,  pariatif  dan  menyenangkan,  demikian  halnya dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat harus dibarengi pula dengan  penggunaan  alat/media  pembelajaran  yang  tepat  dan  memadai meski  harus  melakukan  modifikasi  alat  pembelajaran  yang  digunakanyang  dimaksudkan  agar  dapat  menarik  minat  belajar  siswa  dalam mengikuti pembelajaran dan memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan  uraian  di  atas  maka  perlu  dilakukan  modifikasi  alat pembelajarannya  dengan  menggunakan  alat-alat  ringan  yang  tidakberesiko fatal ketika diajarkan dan tidak sulit ditemukan seperti bola tenis yang dapat dijadikan peluru sebagai alat pengganti bola besi yang berat yang  dimaksudkan  penggunaannya  dapat  disesuaikan  dengan pertumbuhan  fisik  dan  perkembangan  jiwa  siswa,  khususnya perkembangan  kemampuan  melakukan  gerak  dalam  atletik  yang diantaranya  gerakan  menolak  dalam  olahraga  tolak  peluru.  Mengingat benda  yang  digunakan  dalam  tolak  peluru  adalah  benda  keras  berupa bola besi yang berat,  apabila tidak dibelajarkan atau dilatih dengan teliti akan  berdampak  bahaya  pada  siswa,  untuk  itu  agar  tidak  menimbulkan bahaya maka alatnya perlu dimodifikasi.
Memodifikasi  peluru  sebagai  alat  pembelajaran  yaitu  denganmenggunakan  bend-benda  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  siswa,  dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. disamping itu dalam proses pembelajaran  guru  tidak  langsung  membelajarkan  tentang  tehnik  dasar tolak peluru yang sebenarnya, melainkan adalah gerak dasar tolak peluru yang  relevan  dengan  alat  pembelajaran  yang  telah  dimodifikasi  ukuran beratnya.  Meskipun  alat  pembelajaran  tolak  peluru  telah  dimodifikasi akan  tetapi dari hasil observasi menunjukan  bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di  SMPNegeri 3 ................ Kecamatan ................ Kabupaten ......... ......... dalam membelajarkan tolak peluru masih saja cenderung membosankan siswa, alasannya  modifikasi  alat  pembelajaran  yang  digunakan  guru  masih kurang berpariasi, hanya tertuju pada modifikasi satu alat pembelajaran saja sementara modifikasi yang lain baik alat maupun proses pelaksanaan pembelajarannya belum diterapkan guru disekolah tersebut. Apabila hal ini  terus  berkelanjutan  akan  berakibat  pada  capaian  hasil  belajar  siswa yang tidak sesuai dengan tujuan akhir yang diharapkan.
Pembelajaran  meningkatkan  gerak  dasar  tolak  peluru  melalui modifikasi  alat  pembelajaran  dilakukan  bagi  siswa  Kelas  VII  SMP Negeri  3  ................  Kecamatan  ................  Kabupaten  .........  .........  dan dengan  memperhatikan  uraian-uraian  sebelumnya  maka  dapat digambarkan bahwa siswa  SMP  Negeri 3 ................ Kecamatan ................ Kabupaten  .........  .........  dalam  melakukan  tolak  peluru  masih  perlu diperhatikan karena hasil keterampilan belajar siswa masih belum seperti yang diharapkan.  Pada observasi awal di jelaskan bahwa rata-rata gerak dasar siswa dalam melakukan tolak peluru  yaitu 55,85%, hal ini berarti gerak  dasar  siswa  dalam  melakukan  gerak  dasar  tolak  peluru  masih kurang atau dibawah rata-rata, karena itu perlu ditingkatkan. Hal  tersebut  mendorong  penulis  untuk  mengadakan  penelitian dengan judul “meningkatkan gerak dasar  tolak peluru  melalui modifikasi alat  pembelajarann  pada  siswa  kelas  VII  SMP  Negeri  3  ................ Kecamatan ................ Kabupaten ......... ..........

1.2.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.  Modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan gerak dasar dalam atletik siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 ................ Kecamatan ................ Kabupaten ......... .........
2.  Modifikasi  alat  pembelajaran  dapat  meningkatkan  gerak  dasar  tolok peluru siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 ................ Kecamatan ................ Kabupaten ......... .........
3.  Gerak dasar tolak peluru siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri  3  ................  Kecamatan  ................  Kabupaten  .........  ......... dapat meningkat apabila alat pembelajarannya dimodifikasi

1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : apakah  modifikasi  alat  pembelajaran  dapat  meningkatkan  gerak  dasar tolak peluru siswa kelas VII SMP  Negeri 3 ................ Kecamatan ................ Kabupaten ......... ......... dapat ditingkatkan ?

1.4. Cara Pemecahan Masalah
Untuk  meningkatkan  gerak  dasar  tolak  peluru  siswa  kelas  VII disekolah menengah pertama dapat dilakukan dengan memodifikasi alat pembelajaran.  Dengan  memodifikasi  alat  pembelajaran  maka  masalah-masalah  pada  gerak  dasar  tolak  peluru  siswa  kelas  VII  Sekolah Menengah  Pertama  Negeri  3  ................  Kecamatan  ................  Kabupaten ......... ......... dapat dipecahkan. Adapun gerak dasar tolak peluru yang dimaksud meliputi : (a) cara memegang peluru (b) cara, meletakan peluru diatas bahu  dibawah telinga dekat leher  (c)  cara mengambil awalan (d) cara menolak peluru dan sikap akhir setelah menolak peluru

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun  tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  meningkatkan  gerak dasar tolak peluru melalui modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas VII  SMP  Negeri  3  ................  Kecamatan  ................  Kabupaten  ......... .........

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian yaitu :
1.  Manfaat teoritis :
a. Bagi Siswa
b.  Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
d.  Bagi Peneliti
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  acuan  dalam  berpikir  ilmiah
bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
2.  Manfaat praktis
a.  Bagi siswa
Meningkatkan  gerak  dasar  tolak  peluru  pada  siswa  sekolah  pertama khususnya  siswa  kelas  VII  SMP  Negeri  3  ................  Kecamatan ................ Kabupaten ......... ..........
b.  Bagi guru
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  dijadikan  sebagai  acuan  dan informasi bagi guru dalam meningkatkan gerak dasar tolak peluru
c.  Bagi sekolah
Sebagai  bahan  informasi  tentang  peningkatan  pembelajaran  pendidikan jasmani  olahraga  dan  kesehatan  khususnya  materi  tentang  tolak  peluru. Selain  itu  sebagai  bahan  masukan  bagi  siswa  SMP  Negeri  3  ................ Kecamatan  ................  Kabupaten  .........  .........  untuk  meningkatkankwalitas pembelajaran.
d.  Bagi peneliti
Menambah  ilmu  pengetahuan  dan  pengalaman  berharga  bagi  peneliti khususnya  tentang  tolak  peluru  agar  nantinya  peneliti  bisa mengimplementasikan  ilmu  pengetahuan  untuk  meningkatkan  prestasi belajar siswa.

PTK PENJASKES


MENINGKATKAN  KETERAMPILAN  DALAM  MELAKUKAN PUKULAN  FOREHAND  PERMAINAN  TENIS  MEJA  MELALUI  METODE  LATIHAN  DRILL   
PADA SISWA SMP NEGERI 2 KOTA ................




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Proses  belajar  mengajar  pada  zaman  sekarang  ini  sudah  mulai  ada peningkatan hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa metode maupun strategi pembelajaran  yang  tujuannya  untuk  peningkatan  hasil  belajar  siswa.  Adapun faktor  yang  berkaitan  dengan  proses  belajar  mengajar  diantaranya  adalah penguasaan  materi,  strategi,  dan  metode  pembelajaran  yang  digunakan. Pemahaman tentang keadaan pembelajaran baik fisiologis maupun psikologis dan faktor  lingkungan  luar  pembelajaran  diantaranya  adalah  dukungan  sarana  dan prasarana, dukungan masarakat dan iklim daerah atau lingkungan dimana proses pembalajaran itu berlansung.Salah satu nya adalah cabang olahraga permainan,  yang diajarkan dalam pendidikan  jasmani  dan(PJOK).  Pada  dasarnya  membutuhkan  perhatian  khusus terutama seperti pengadaan sarana dan prasarana disekolah serta tenaga akademis yang terampil. Selain itu memilih metode  yang tepat dalam menjalankan proses belajar  mengajar.  Maka  dari  itu  guru  sebagai  akademis  atau  penyelenggara pendidikan  sekaligus  sebagai  motivator  dalam  proses  pendidikan  mempunyai peran penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan  pendidikan  yang  dimaksud  yaitu  meningkatkan  hasil  capaian belajar siswa misalnya pada permainan tenis meja. Permainan tenis meja ini suda termasuk dalam kurikulim sekolah dimana setiap siswa harus mengikutinya yang terangkum  dalam  mata  pelajaran  pendidikan  jasmani  dan  kesehatan. Permainan tenis  meja  adalah  permainan  yang  komplek  dan  sangat  digemari  oleh banyak  orang,  baik  orang  tua  maupun  muda,  karena  permainan  tenis  meja  ini dapat  melatih  kelincahan,  ketepatan,  kekuatan,  kecepatan  serta  membutuhkan konsentrasi yang maksimal dalam memainkannya.
Sedang  dipandang  dari  sudut  ilmu  keolahragaan,  tenis  meja  merupakan permainan yang sangat sulit untuk dilakukan.Untuk menjadi pemain tingkat mahir diperlukan  waktu  selama  4-8  tahun.  Ini  pun  apabila  dibina  oleh  seorang pelatih yang benar-benar memiliki kemampuan, jika tidak maka akan menjadi lama lagi.Tenis meja merupakan permainan yang dilakukan dengan cara berhadapan dengan  lawan.  Bola  yang  datang  sangat  cepat  dan  selalu  berubah-ubah arahnya.Variasi  bola  yang  datang  sangat  banyak  jumlahnya.Pantulan   bolah sangat sulit untuk diprediksi dengan tepat kekuatanya. Kemudian, ukuranya arena permainan  meja  yang  relatif  kecil,  serta  perhitungan  dengan  rally  poin  yang dipersingkat.Untuk  memecahkan  dan  menghadapi  masalah  diatas  yaitu  dengan meningkatkan  latihan  selain  itu  membutuhkan  kemampuan  serta  keterampilan dalam  penguasaan  teknik-teknik  dasar  pada  permainan  tenis  meja  itu  sendiri.
Sebagaimana  kita  ketahui  bersama  ada  beberapa  teknik  dasar  dalam  permainan tenis meja yang diantaranya cara memegang dan mengontrol bat, teknik memukul, teknik memblok serta teknik melakukan servis yang kesemuamya sangat berperan dalam permainan tenis meja.
Pukulan  forehand  merupakan  salah  satu  pukulan  yang  terdapat  dalam permainan  tenis  meja  dimana  pukulan  forehand  ini  sangat  berpengaruh  pada tingkat  permainan  dalam  tenis  meja,  apabila  pukulan  forehand  ini  akan  sesuai dengan  gerakan  yang  diinginkan  maka  hasilnya  akan  baik  pula  dan  lawan  akan kewalahan  dalam  menghalau  bola.  Dan  untuk  pukulan  forehand  ini  diperlukan latihan  yang  serius  dan  baik  pulaserta  membutuhkan  metode  yang  tepat  dalam proses belajar-mengajar.
Sesuai hasil observasi dilapangan tepatnya di SMP N 2 Kota ................ hal ini  jelas  terlihat  ketika  pelajaran  pendidikan  jasmani  (penjaskes),  khusus  pokok bahasan tenis menja dengan materi pukulan forehand, siswa-siswa sangat antusias dalam  melakukan  permainan  tenis  meja  salam  proses  pembelajaran  berlansung. Namun yang dilihat secara langsung dikalangan siswa dimana dengan kesenangan serta  antusias  pada  cabang  olahraga  tenis  meja,  tidak  menjadi  sebuah  jaminan bahwa mereka menguasai serta melakukan keterampikan dasar dalam permainan tenis meja secara baik dan benar.
Untuk  mengatasi  permasalahan  diatas,  maka  perlu  adanya  penerapan metode  yang  cocok  dan  tepat.  Sesuai  dengan  karakter  permaianan  tenis meja, permainan  ini  merupakan  olahraga  pertandingan  dimana  setiap  pemain  saling berhadapan  satu  sama  lainnya  dalam  pertandingan  tersebut,  sehingga  penulis berpendapat  bahwa  dengan  metode  latihan  drill  akan  lebih  tepat  dan  mampu meningkatkan pukulan forehand pada permainan tenis meja. Fakta yang ada pada siswa  SMP N 2  Kota  ................ , masi sangat dibawah teknik dalam melakukan
pukulan forehand.
Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  penulis  tertarik  untuk  menadakan penelitian  dengan  judul  “meningkatkan  keterampilan  dalam  melakukan pukulan  forehand  permainan  tenis  meja  melalui  metode  latihan  drill  pada siswa SMP Negeri 2 Kota ................”.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  diatas,  maka  dapat  dirumuskan masalah  sebagai  berikut  apakah  dengan  menggunakan  metode  latihan  drill pukulan forehand pada permainan tenis meja siswa SMP Negeri 2 Kota ................ dapat meningkat?

1.3. Cara Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah yang terjadi, digunakan salah satu metode, yaitu metode latihan drill dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. siswa melakukan gerakan sesuai perintah
b.  peneliti  memberikan  bantuan  atau  contoh  kepada  siswa  yang  mengalami kesulitan  dengan  menerapkan  metode  latihan  drill  atau  berulang-ulang  dalam melakukan pukulan forehand.
c.Setiap keberhasilan siswa selalu diberi motifasi sehingga akhirnya siswa dengan sendirinya  mampu  melakukan  gerakan  yang  sesungguhnya  yaitu  pukulan forehand dengan baik.

1.4 Tujuan Penelitian
Untuk  meningkatkan  keterampilan  dalam  melakukan  pukulan  forehandpermainan tenis meja melalui metode latihan drill  pada siswa SMP Negeri 2 Kota .................

1.5 Manfaat Penelitian
1.  Bagi siswa:  dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan untuk dapat
mengatasi  kekurangmampuan  mereka  dalam  melakukan  pukulanforehand dalam permainan tenis meja.
2.  Bagi  guru:  dapat  memberikan  tambahan  pengetahuan  dan  akan  menjadi motifasi  untuk  menyelesaikan  permasalahan  dalam  kegiatan  pembelajaran agar lebih kreatif dalam melaksanakan tugas.
3.Bagi  sekolah:  dapat  memberikan  sumbangan  yang  berarti  dan  menjadi informasi dalam upaya pengembangan dan pembinaan prestasi olahraga di daerah ini.
4. Bagi peneliti sebagai tambahan informasi guna penelitian yang lebih lanjut .

PTK PENJAS : Meningkatkan Hasil Belajar Melempar Tangkap Pada Permainan Rounders Melalui Metode Berpasangan Siswa Kelas V SDN 3 ……….. Kecamatan ……… Kabupaten ................


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELEMPAR TANGKAP PADA PERMAINAN ROUNDERS MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS  V  SDN  3 ………..  KECAMATAN  ……… KABUPATEN ................”.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yakni bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,  keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,  keterangan sosial,  penalaran,  stabilitas emosional, tindakan  moral, Aspek pola hidup dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olah raga dan kesehatan terpilih  yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional dalam sesuai dengan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (2006 : 8).
Adapun ruang lingkup mata pelajaran PendidikanJasmani,  Olah  Raga dan Kesehatan meliputi beberapa aspek salah satunya permainan rounders. Permainan rounders merupakan materi  yang  diajarkan dikelas  V  SD  pada  semester  ganjil  yang dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Namun sesuai kenyataan  di lapangan sesuai hasil observasi awal, masih banyak siswa  yang  tidak menguasai teknik permainan ini dibandingkan dengan permainan lainnya. Seperti
yang  dialamisiswakelas  V  (  lima  )  SDN  3  ……..  Kabupaten  ………… dalam membelajarkan materi ini sistem pembelajarannya sangat membosankan atau monoton dan tidak menggairahkan, terbukti siswa kelas V SDN 3 ................ yang  berjumlah  30  orang terdiri dari  15  orang  laki-laki dan  15  orang perempuan, sesuai hasil observasi awal bahwa yang memperoleh nilai  80 keatas hanya 11 orang atau 36.7 % sedangkan yang memperoleh nilai 80 kebawah 19 orang atau 63.3  %.Hal  ini menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa karena masih dibawah dari kriteria  yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasi penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada materi melempar dan tangkap pada permainan rounders sebagai berikut :
a)  Siswa tidak mampu melakukan teknik melempar dan tangkap dengan baik dan benar.
b)  Metode yang digunakan pada saat pemberian materi hanya metode ceramah
c)  Siswa hanya diberikan  bola  dan dibiarkan secara  individual tanpa bimbingan dan arahan.
Berdasarkan uraian  di atas maka penulis ingin melakukan perbaikan untuk mengatasi masalah yaitu:
a)  Guru harus melatih dan mempraktekkan langsung teknik melempar dan tangkap padapermainan rounders.
b)  Menerapkan metode berpasangan sebagai jawaban sementara untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lempar tangkap pada permainan rounders karena siswa lebih senang kalau bermain secara berkelompok dibanding bermain secara perorangan. 
c)  Guru harus memberi bimbingan kepada siswa disaat mereka melakukan praktek / latihan supaya teknik melempar dan tangkap mudah dikuasai. Namun kenyataan  di lapangan Penjasorkes masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta  yang  harus dihafal. Kegiatan kelas masih berfokus  guru sebaga sumber belajar/pengetahuan, sehingga metode ceramah menjadi pilihan utama sebagai strategi belajar. Untuk itu,guru  masih mampu mengembangkan pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi anak didik dengan tidak mengesampingkan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dengan demikian perlu adanya pendekatan,variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian  di atas, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Melempar Tangkap Pada Permainan Rounders Melalui Metode Berpasangan Siswa Kelas  V  SDN  3 ………..  Kecamatan  ……… Kabupaten ................”.

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahannya dirumuskan sebagaiberikut “Apakah metode berpasangan dapat meningkat hasil belajar melempar tangkap pada permainan rounders siswa Kelas V SDN 3 ................?”

1.3 CaraPemecahanMasalah
Untuk memecahkan masalah  yang telah dikemukan, maka dapat ditempuh langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:  membagi siswa dalam kelompok penemuan disesuaikan dengan fasilitas belajar  yang  disediakan dan prasarana yang digunakan, guru memberikan pemanasan (streching),  kemudian  menjelaskan kembali pelaksanaan  hasil belajar melempar tangkap pada permainan rounders serta memberikan contoh,  setelah  itu  meminta siswa melakukan lempar tangkap dan mengamati gerakan teman dalam kelompok,  dan  terakhir  siswa mengoreksi kesalahan gerak dengan melakukan  diagnose gerakan control pada lempar tangkap yang dilakukan temannya.

1.4 TujuanPenelitian
Tujuan  yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar melempar tangkap pada permainan rounders melalui metode berpasangan siswa kelas  V SDN 3 ................ Kabupaten .................

1.5 Manfaat Penelitian
Apabila penelitian ini berhasil, maka diharapkan hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.5.1  Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini, yakni untuk menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti  dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

1.5.2  Manfaat Praktis
Manfaa tpraktis dari penelitian ini,  yakni untuk memberikan kontribusi  yang bermanfaat bagi siswa,  guru,  dan  peneliti  selanjutnya tentang meningkatkan hasil belaja rmelempartangkap pada permainan rounders dengan menggunakan metode berpasangan.