Lencana Facebook

banner image

Sunday 6 April 2014

PENGGUNAAN NASKAH TEKS BACAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN PADA SISWA KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa  Indonesia  merupakan  alat  untuk  berpikir,  menyampaikan  ilmu pengetahuaan,  mengajarkan  keterampilan,  dan  menanamkan  sikap  terarah.  Dengan demikian,pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan  tuntunan  dunia  yang  semakin  modern.  Dunia  pendidikan  saat  ini  pun  sudah semakin modern meliputi berbagai aspek. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah belum diberikan secara maksimal. Pengajaran  Bahasa  Indonesia  yang  baik,  tidak  hanya  memberikan pengetahuan  tentang  kebahasaan  tetapi  juga  pengetahuaan  tentang  aspek-aspek keterampilan  yang  ada  pada  pengajaran  Bahasa  Indonesia. 
Bahasa  Indonesia memiliki aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.  Sebagai  suatu  keterampilan  berbahasa,  membaca  merupakan  kegiatan  yang kompleks  karena  penulis  dituntut  untuk  dapat  menyusun  dan  mengorganisasikan  isi tulisan  serta  menuangkannya  dalam  formulasi  ragam  bahasa  tulis  dan  konvensi penulis  lainnya.  Di  balik  kerumitannya  membaca  banyak  mengandung  manfaat  bagi pengembangan  mental,  intelektual,  dan  sosial  seseorang.   
Dalam  proses  pembelajaran,  seorang  guru  pada  saat  menyajikan  bahan  ajar kepada  para  siswa  kerap  menggunakan  media  agar  informasi/bahan  ajar  tersebut dapat  diterima  atau  diserap  dengan  baik  oleh  para  siswa  dan  pada  akhirnya  diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.   Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi.  Dalam  proses  komunikasi  ini  guru  berperan  sebagai  komunikator  yang akan  menyampaikan  pesan  atau/bahan  ajar  kepada  siswa  sebagai  penerima  pesan. Agar  pesan  atau  bahan  ajar  yang  dapat  disampaikan  guru  dapat  diterima  oleh  siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media pembelajaran. Penggunaan  media  sangat  penting  kehadirannya  dalam  pelajaran. Keterbatasan  penggunaan  media  oleh  guru  selama  ini  perlu  diubah  sedikit  demi sedikit. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya tetapi juga tinggi  kualitas praktisnya.  Siswa hanya dijejali teori-teori tentang membaca,  ketentuan-ketentuan  membaca sementara  teori  tersebut  jarang  dipraktikkan. 
Berbekal pengalaman peneliti  mengajar di kelas tinggi selama beberapa tahun menemukan masalah di kelasnya terutama di kelas IV SD Negeri ...................... tempat peneliti  mengajar. Pada studi pendahuluan kemampuan membaca menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang diajarkan, terbukti hanya ada 9 siswa (28,23%) yang cukup tuntas dari 32 siswa yang dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70%  atau mendapat nilai 70 ke atas,  sedangkan sisanya 23 orang  (71,88%) belum tuntas belajarnya karena hasil belajarnya masih berada di bawah KKM sebesar 70.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
a.    Siswa kesulitan memunculkan ide/gagasan dalam membaca
b.    Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
c.    Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
d.   Ketidakberanian siswa dalam menanyakan materi pelajaran yang belum jelas atau belum dikuasai.

C.    Analisis Masalah
Analisis data dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun data dan informasi yang dianalisis adalah dalam bentuk hasil tes (setelah proses pembelajaran) dan non tes (selama proses pembelajaran). Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran antara lain :
a.    Ketidakmampuan  guru  memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
b.    Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
c.    Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
Jika hal ini dibiarkan, jelas akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa selanjutnya. Sadar akan keadaan tersebut, peneliti  mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas  untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012  pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan menggunakan naskah teks bacaan.

D.    Pembatasan Masalah
Agar  masalah  yang  diteliti  tidak  terlalu  luas  maka  peneliti  memfokuskan penelitian terhadap objek yang akan diteliti dan mencoba membatasi masalah sebagai berikut:
1.    Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.    Penelitian difokuskan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan
3.    Pembelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan menggunakan media naskah teks bacaan.

E.     Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.    Apakah melalui penggunaan naskah teks bacaan dapat meningkatkan keaktifan  belajar siswa siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan?
2.    Apakah melalui penggunaan naskah teks bacaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan?
F.     Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, adalah :
1.      Untuk memperbaiki pembelajaran bahasa Indonesia materi penemuan pikiran pokok teks bacaan  dengan menggunakan naskah teks bacaan siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.      Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012 mata pelajaran pelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan menggunakan naskah teks bacaan.

G.    Manfaat Penelitian
1.      Siswa
Memberikan stimulasi bagi anak dalam berpikir, berpendapat dalam kemampuan membaca. Selain itu penggunaan media berseri menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menimbulkan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.
2.      Guru
Guru  dapat  memahami  hal-hal  yang  perlu  dilakukan  untuk  menyampaikan pembelajaran  secara  aktif  dan  dan  menarik  siswa  dalam  menyampaikan  materi sehingga siswa mampu menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapakan  oleh  guru  dapat  tercapai serta  dapat  memberikan  alternatif pengajaran  dalam  pemilihan  model  pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
3.      Sekolah
Mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah dalam rangka pengembangan inovasi pembelajaran.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENEMUKAN POKOK PIKIRAN NASKAH BACAAN DENGAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan agar peserta didik terampil berbahasa  Indonesia. Terampil berbahasa  Indonesia artinya peserta didik mampu menggunakan  bahasa  Indonesia  secara  lisan  maupun  tulisan.  Keterampilan berbahasa  yang  dimiliki  peserta  didik  memungkinkan  peserta  didik  itu  dapat melahirkan gagasan, pengetahuan, perasaan, serta keinginan dalam bentuk bahasa yang baik.  Dalam KTSP 2006  disebutkan bahwa pembelajaran bahasa dan  sastra  Indonesia  terdapat 4 aspek keterampilan berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan.
Guru sebagai tenaga pendidik atau pengajar yang telah dibekali seperangkat kemampuan  yang dibutuhkan dalam pembelajaran,  tentu harus berperan  sebagai demonstrator,  pengelola  kelas, mediator, motivator  dan  fasilitator  yang  optimal sehingga pembelajaran yang dilaksanakan akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa keterampilan dan kemampuan menulis siswa  di sekolah dasar masih belum memuaskan. Hal ini disebabkan oleh adanya  beberapa  hambatan,  baik  yang  bersifat  internal  maupun  eksternal. Hambatan-hambatan  tersebut  diantaranya  adalah  hambatan  psikologis  maupun metodologis.  Hambatan  psikologis  dapat  dilihat  dari  sikap  sikap  kebanyakan peserta  didik  yang menganggap  pembelajaran menulis  sebagai  suatu  beban  dan sulit.  Sementara  hambatan  metodologis  dapat  dilihat  dari  penggunaan  metode pembelajaran  yang  cenderung  kurang  proporsional,  dimana  antara  teori  dan praktek  masih  belum  seimbang. 
Banyak  masalah  yang  dilontarkan  dalam  pembelajaran membaca.  Selain  rendahnya  minat  siswa  terhadap  pembelajaran  membaca,  masalah tersebut  juga  termasuk  kurangnya  kreativitas  guru  untuk  mengembangkan  teknik pembelajaran  membaca.  Informasi  tersebut  penulis  dapatkan  melalui  wawancara singkat dengan siswa dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Masalah- masalah  tersebut  dapat  menjadi  kendala  dalam  mencapai  tujuan  pembelajaran membaca.
Tujuan  pengajaran  harus  tepat  pada  sasaran.  Banyak  faktor  yangmendukung  keberhasilan  pengajaran,  diantaranya  guru,  siswa,  sarana  danprasarana,  metode  dan  teknik  pembelajaran.    Di  antara  faktor-faktor  pendukungkeberhasilan  pengajaran  tersebut  yang  paling  banyak  menentukan  keberhasilan pengajaran adalah teknik, atau  cara.  Oleh  karena  itu,  guru  harus  dapat  mengkombinasikan  teknik  pengajaransesuai dengan situasi. Hal ini dilakukan supaya siswa tidak bosan dan PBM tidak terkesan  monoton.  Walaupun  peranan  guru  sangat  dominan  dalam  pembelajarantetapi keberhasilan dalam melaksanakan suatu pelajaran sebagian besar ditentukanoleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat.
Permasalahan pembelajaran yang muncul terutama di kelas IV SD Negeri ...................... tempat peneliti  mengajar adalah rendahnya motivasi belajar yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Pada studi awal menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang diajarkan, terbukti hanya ada 6 siswa (26,09%) yang cukup tuntas dari 23 siswa yang dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70 % ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70, sedangkan sisanya 17 orang  (73,91%) belum tuntas dalam belajarnya dengan perolehan nilai di bawah 70.  Penjelasan mengenai nila rata-rata hasil belajar secara klasikal menunjukkan angka 60,00.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.    Kurangnya motivasi belajar siswa
2.    Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
3.    Ketidakseriusan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
4.    Pengaturan posisi duduk siswa kurang sesuai sehingga persebaran siswa yang pandai dan tidak masih belum merata.
5.    Keaktifan  siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.

C.    Analisis Masalah
Analisis data dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun data dan informasi yang dianalisis adalah dalam bentuk hasil tes (setelah proses pembelajaran) dan non tes (selama proses pembelajaran). Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran antara lain :
  1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
  2. Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
  3. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
  4. Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
  5. Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Jika hal ini dibiarkan, jelas akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa selanjutnya. Sadar akan keadaan tersebut, peneliti  mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas  untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV  pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif.
D.    Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini agar tidak terlalu luas dan tifak fokus maka dibatasi hanya pada upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif pada siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Kabupaten ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.     Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.    Apakah melalui penerapan teknik membaca intensif  dapat meningkatkan motivasi  belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan?
2.    Apakah melalui penerapan teknik membaca intensif  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012 bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan?

F.     Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, adalah :
1.      Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012  pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif.
2.      Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa siswa kelas IV SD Negeri ...................... Kecamatan ...................... Tahun Pelajaran 2011/2012  pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok menemukan pikiran pokok teks bacaan materi menemukan pikiran pokok teks bacaan dengan teknik membaca intensif.
G.    Manfaat Penelitian
Melalui  kegiatan pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1.    Bagi  siswa
a.    Ikut  berperan  aktif  dalam  pembelajaran  dan  meningkatkan keterampilan membaca intensif.
b.    Dapat  meningkatkan  pemahaman  dan  keterampilan  membaca intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.
2.    Bagi  Guru
a.    Hasil  penelitian  memberikan  pengetahuan  dan  pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru.
b.    Meningkatkan  kemampuan  profesionalisme  guru  secara kreatif  dan  inovatif,  sehingga  pembelajaran  lebih  efektif  dan  efisien sehingga  guru  dapat  mengoptimalkan  kemampuannya  dalam  memilih  dan menggunakan metode  pembelajaran
3.    Bagi sekolah
a.    Dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah.
b.    Dapat  dijadikan  bahan  acuan  dalam  meningkatkan  proses  pembelajaran  yang  lebih  baik  melalui  penerapan teknik membaca intensif pada pembelajaran bahasa Indonesia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS TENTANG MANFAAT EKSPOR IMPOR DI INDONESIA PADA SISWA KELAS VI



BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang Masalah
Pendekatan  pembelajaran  IPS  SD  yang  efektif  adalah  dengan  menerapkan kurikulum  terpadu  yang  mengangkat  permasalahan  atau  topik-topik  dari kehidupan  siswa  yang  dialami,  diamati  dan  dipahami  sehari-hari  dengan melakukan  penilaian  secara  berkala  dan  berkesinambungan  yang  mencakup proses  dan  hasil  pertumbuhan  perkembangan  wawasan  pengetahuan,  sikap, dan keterampilan  yang dicapai siswa dalam belajar. Kegiatan belajar mengajar dalam mata  pelajaran  IPS  di sekolah  dasar  yang  dilakukan  guru  akan  dirasakan  lebih  beramakna  dan  lebih  berkesan,  apabila  dapat  melibatkan  partisipasi  siswa  secara  aktif.  Terjadinya  partisipasi  siswa  dalam  belajar  melalui  strategi  dan  cara  yang  diciptakan  guru  dalam  kegiatan  belajar  mengajar  sehingga  akan  tercipta  kualitas  pengajaran yang menuju kepada pencapaian kualitas pendidikan.
Sebagai  salah  satu  solusi  pada  permasalahan  tersebut,  dalam  penelitian  ini  bagaimana  cara  meningkatan  hasil  belajar  siswa  dengan  cara  melibatkan  siswa  dalam  pembelajaran  IPS  sehingga  diharapkan  siswa  dapat  memahami  materi  tersebut.  Seperti  yang  diungkapkan  bahwa  materi  pembelajaran  studi  sosial  ini  dipersiapkan untuk menyegarkan ingatan dan bukan untuk dihafal.  Maka peneliti  menyimpulkan  bahwa  dalam  pembelajaran,  siswa  diharapkan  dapat  mengembangkan pengetahuannya. Materi IPS terutama topik yang dipilih peneliti  yakni  mengenai  manfaat ekspor dan impor di Indonesia  akan  lebih  bermakna  apabila  siswa  belajar  mencari  informasi  sendiri  tentunya  dengan bimbingan dan pengwasan dari guru
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS materi manfaat ekspor dan impor di Indonesia di kelas kelas VI SD Negeri ............ masih belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu mendapat nilai minimal 70. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar sehingga berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran siswa dapat diukur dengan tes hasil pembelajaran atau formatif. Temuan di lapangan, di tempat peneliti bertugas menunjukkan adanya kesenjangan antar harapan dan kenyataan. Pada studi awal pembelajaran IPS materi manfaat ekspor dan impor di Indonesia, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Ini dapat ditunjukkan hanya tiga siswa (15%) dari 20 siswa yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai di atas  KKM sebesar 70, sedangkan siswa lainnya belum memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan, dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 56,50 dan motivasi belajar sebesar 40% atau 8 orang siswa dari jumlah siswa seluruhnya sebanyak 20 orang siswa.

B.         Identifikasi  Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1.      Rendahnya motivasi belajar siswa
2.      Rendahnya minat belajar siswa
3.      Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran  IPS yang berdampak hasil belajar rendah.
4.      Rendahnya keaktifan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
5.      Kondisi ruangan kelas yang kurang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran

C.         Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya motivasi serta minat belajar siswa adalah :
1.      Model pembelajaran yang diambil tidak tepat
2.      Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
3.      Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
4.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Berdasarkan  pernyataan  di  atas  maka  perlu  kiranya  dilakukan Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK)  mengenai  implementasi  model  pembelajaran  berbasis  portofolio  dilihat  dari  hasil  belajar  siswa  dalam  proses  belajar  mengajar  pendidikan  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  di  Sekolah  Dasar.  Sehubungan  dengan  hal  di  atas,  penulis  ingin  mencoba  menerangkan  model  pembelajaran  IPS  berbasis  portofolio  sebagai  upaya  memecahkan  masalah  yang  terjadi  di  Kelas VI SD Negeri ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012.  Dengan  pemberian model pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa dapat  meningkatkan  hasil  belajarnya  pelajaran  IPS  dalam  materi manfaat ekspor dan impor di Indonesia.

D.          Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penulisan laporan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini  ini dipusatkan pada upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi manfaat ekspor impor di Indonesia dengan penerapan model  pembelajaran berbasis  portofolio siswa Kelas VI SD Negeri ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.           Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalahnya adalah :
1.      Bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi manfaat ekspor impor di Indonesia dengan penerapan model  pembelajaran berbasis  portofolio?
2.      Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi manfaat ekspor impor di Indonesia dengan penerapan model  pembelajaran berbasis  portofolio?

F.           Tujuan Penelitian   
Tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti jabarkan  sebagai berikut :
1.      Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran  IPS materi manfaat ekspor impor di Indonesia melalui penerapan model  pembelajaran berbasis  portofolio.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi manfaat ekspor impor di Indonesia melalui penerapan model  pembelajaran berbasis  portofolio.

G.          Manfaat Penelitian   
Diharapkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.   Manfaat Teoritis
Secara teoritis dapat memberikan pemahaman yang  lebih  baik  tentang  penggunaan  metode  pembelajaran  berbasis  portofolio.
2.   Manfaat Praktis
a.   Bagi Siswa
1)   Dengan  pembelajaran  berbasis  portofolio  siswa  diharapkan  akan  lebih  termotivasi untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. 
2)   Dengan  pembelajaran  berbasis  portofolio  siswa  dapat  menggali  informasi  sendiri, sehingga teori yang menunjang lebih konkret di dapat anak.
3)   Dengan pembelajaran berbasis portofolio siswa bisa lebih kritis untuk bisa  menjawab segala permasalahan yang di bahas.
b.   Bagi Guru
1)   Guru  dapat  menambah  wawasan  pengetahun  dan  kemampuan  dalam  pengembangan pembelajaran dengan berbasis portofolio.
2)   Dengan  keluasan  materi  IPS  dan  dengan  keterbatasan  waktu  dalam  pengajaran,  diharapkan  pembelajaran  portofolio  dapat  menjadi  solusi  dalam memudahkan guru dalam menyampaikan materi.
c.   Bagi Sekolah
1)   Dapat  memberikan  masukan  yang  positif  bagi  sekolah  sehingga  dapat  meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran.
2)   Dapat  memberikan  masukan  kepada  guru-guru  yang  lain  untuk  mencoba menerapkan pembelajaran berbasis portofolio.




Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.