Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Monday, 13 January 2014

PTK : PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENCERITAKAN HASIL PENGAMATAN/KUNJUNGAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB  I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang Masalah
Bahasa  memiliki  peran  sentral  dalam perkembangan  intelektual,  sosial,  dan  emosional  peserta  didik  dan  merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran Bahasa Indonesia  diharapkan  dapat  membantu  peserta  didik  mengenal  dirinya,  budayanya, dan  budaya  orang  lain,  mengemukakan  gagasan  dan  perasaan,  berpartisipasi  dalam masyarakat yang menggunakannya dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Keterampilan  berbahasa  meliputi  keterampilan  mendengarkan  (menyimak), berbicara,  membaca,  dan  menulis.  Oleh  karena  itu,  dapat  dipahami  bahwa  untuk pembelajaran bahasa  Indonesia  lebih  dititikberatkan  pada  performansi  bahasa daripada  sekedar  memiliki  pengetahuan  tentang  kebahasaan,  yakni  berupa  unjuk kerja  mempergunakan  bahasa  dalam  konteks  tertentu  sesuai  dengan  fungsi komunikatif bahasa. keterampilan  berbahasa  dalam  bahasa Indonesia  meliputi  empat  aspek,  yaitu  keterampilan  mendengarkan,berbicara, membaca,    dan  menulis.  Keempat  aspek  tersebut  disebut  juga  sebagai  “catur tunggal” keterampilan berbahasa, karena keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan,  saling  berhubungan,  dan  tidak  bisa  dilepaskan,  tetapi  berbeda  antara satu dengan yang lainnya dan juga berbeda dari segi prosesnya.
Pelajaran  bahasa  Indonesia  saat  ini  ditujukan  pada  kemampuan  siswa menggunakan  bahasa  Indonesia  yang  baik  dan  benar  dengan  konteksnya  atau bersifat  pragmatis.  Dengan  kata  lain,  secara  pragmatis-komunikatif  bahasa Indonesia  lebih  merupakan  suatu  bentuk  performansi  dari  pada  sebagai  suatu sistem  ilmu.  Pandangan  ini  membawa  konsukuensi  bahwa  pembelajaran  bahasa Indonesia  harus  lebih  menekankan  fungsi  bahasa  sebagai  alat  komunikasi daripada pembelajaran tentang ilmu atau pengetahuan kebahasaan.
Hal ini tampak pada saat pembelajaran berlangsung, siswa hanya duduk dan mendengarkan  penjelasan  dari  guru  tidak  berani  mengajukan  pertanyaan  apabila mengeluarkan  pendapat,  ketika  guru  memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk bertanya  tetapi,  tidak  ada  yang  berani  menjawab.  Tidak  hanya  itu,  ketika  siswa diminta  untuk  menceritakan  pengalaman  pribadi  di  depan  kelas,  masih  tampak kesulitan,  bahkan  ada  siswa  yang  sama  sekali  tidak  berbicara  sepatah  kata  pun saat diminta untuk bercerita di depan kelas.
Dari tes formatif yang peneliti lakukan, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang peneliti harapkan. Hasil tes formatif menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi tersebut masih rendah. Karena hanya 5 siswa (25%) yang mencapai tingkat 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70,  dari 20 siswa dengan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal 59,50. Upaya untuk mengatasi hal itu, peneliti mencoba berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan supervisor untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.

B.         Indentifikasi Masalah
Hasil diskusi dengan mereka, akhirnya dapat teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1.      Kurangnya motivasi belajar siswa
2.      Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
3.      Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

C.         Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis merasa perlu untuk merefleksi diri sejauhmana kemampuan pribadi di dalam proses pembelajaran.  Selain itu juga melakukan diskusi dengan teman sejawat, melakukan kegiatan literatur mengenai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga diketahui kemungkinan adanya kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1.      Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
2.      Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
3.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
4.      Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
Atas dasar itulah, peneliti merasa termotivasi untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Upaya perbaikan yang peneliti lakukan dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. mata pelajaran Bahasa Indonesia  materi menceritakan hasil pengamatan/kunjungan dengan menggunakan metode pendekatan keterampilan proses.

D.         Pembatasan Masalah
Agar  masalah  yang  diteliti  tidak  terlalu  luas  maka  peneliti  memfokuskan  penelitian terhadap objek yang akan diteliti dan mencoba membatasi masalah sebagai berikut:
1.      Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.      Penelitian difokuskan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menceritakan  hasil pengamatan/kunjungan 
3.      Pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia materi menceritakan  hasil pengamatan/kunjungan menggunakan penerapan pendekatan keterampilan proses.

E.         Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam pembelajaran tersebut dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus permasalahan adalah :
1.      Apakah upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. dapat ditempuh melalui penerapan pendekatan keterampilan proses ?
2.      Apakah upaya peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. dapat ditempuh melalui penerapan pendekatan keterampilan proses ?

F.          Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menganalisis dampak penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan terhadap peningkatan kemampuan belajar siswa.
2.      Untuk menganalisis dampak penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

G.        Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Siswa
a.       Siswa dapat lebih baik dan menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b.      Siswa dapat memperbaiki kemampuan belajar siswa menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajarnya.
c.       Siswa dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Dapat  memperoleh  pengalaman  belajar  yang  menarik  serta  dapat  membantu siswa  untuk  lebih  menyukai  dan  meningkatkan  minatnya  dalam  pembelajaran Bahasa Indonesia.
2.      Guru
a.       Sebagai  bahan  masukan jika dalam pemilihan materi dan menggunakan bentuk Pendekatan  Keterampilan  Proses  Membaca  harus  tepat  dan  sesuai    dengan tingkat  usia  siswa. Sehingga kegiatan belajar mengajar dijadikan inspirasi untuk melahirkan  model-model  baru   untuk sebuah   peningkatan   belajar
b.      Membantu guru meningkatkan kinerjanya serta profesi dalam memupuk rasa percaya dirinya
c.       Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3.      Sekolah
a.       Membantu sekolah dalam mengembangkan prestasi akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b.      Sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan kemampuan profesional guru dan kemampuan siswa, yang mana hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang bersangkutan.
c.       Penelitian ini akan memberikan informasi mengenai pemilihan materi dan bentuk keterampilan  proses  bercerita  yang  tepat  sehingga  akan memudahkan  dalam  penyampaian  materinya.  Sehingga  siswa  tidak  akan mengalami hambatan dalam pelaksanaanya.
4.      Peneliti
Penelitian    ini    diharapkan    akan    bermanfaat    sebagai    pedoman    dalam  meningkatkan  minat siswa  yang  diterapkan  pada  usia  dini  untuk  mengajar  para    siswa  agar  dapat  mengenal  dan  mencintai  pelajaran  Bahasa  Indonesia khususnya pembelajaran bercerita.


Untuk mendapatkan file secara lengkap,
silahkan anda klik  DOWNLOAD