PENDAHULUAN
A.        
Latar
Belakang Masalah 
Bahasa  memiliki 
peran  sentral  dalam perkembangan  intelektual, 
sosial,  dan  emosional 
peserta  didik  dan 
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran Bahasa Indonesia 
diharapkan  dapat  membantu 
peserta  didik  mengenal 
dirinya,  budayanya, dan  budaya 
orang  lain,  mengemukakan 
gagasan  dan  perasaan, 
berpartisipasi  dalam masyarakat
yang menggunakannya dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya. 
Keterampilan  berbahasa 
meliputi  keterampilan  mendengarkan 
(menyimak), berbicara, 
membaca,  dan  menulis. 
Oleh  karena  itu, 
dapat  dipahami  bahwa 
untuk pembelajaran bahasa 
Indonesia  lebih  dititikberatkan  pada 
performansi  bahasa daripada  sekedar 
memiliki  pengetahuan  tentang 
kebahasaan,  yakni  berupa 
unjuk kerja  mempergunakan  bahasa 
dalam  konteks  tertentu 
sesuai  dengan  fungsi komunikatif bahasa. keterampilan  berbahasa 
dalam  bahasa Indonesia  meliputi 
empat  aspek,  yaitu 
keterampilan  mendengarkan,berbicara,
membaca,    dan  menulis. 
Keempat  aspek  tersebut 
disebut  juga  sebagai 
“catur tunggal” keterampilan berbahasa, karena keempat aspek tersebut
merupakan satu kesatuan,  saling  berhubungan, 
dan  tidak  bisa 
dilepaskan,  tetapi  berbeda 
antara satu dengan yang lainnya dan juga berbeda dari segi prosesnya. 
Pelajaran  bahasa 
Indonesia  saat  ini 
ditujukan  pada  kemampuan 
siswa menggunakan  bahasa  Indonesia 
yang  baik  dan 
benar  dengan  konteksnya 
atau bersifat  pragmatis.  Dengan 
kata  lain,  secara 
pragmatis-komunikatif  bahasa
Indonesia  lebih  merupakan 
suatu  bentuk  performansi 
dari  pada  sebagai 
suatu sistem  ilmu.  Pandangan 
ini  membawa  konsukuensi 
bahwa  pembelajaran  bahasa Indonesia  harus 
lebih  menekankan  fungsi 
bahasa  sebagai  alat 
komunikasi daripada pembelajaran tentang ilmu atau pengetahuan
kebahasaan.
Hal ini tampak pada saat
pembelajaran berlangsung, siswa hanya duduk dan mendengarkan  penjelasan 
dari  guru  tidak 
berani  mengajukan  pertanyaan 
apabila mengeluarkan 
pendapat,  ketika  guru 
memberi  kesempatan  kepada 
siswa  untuk bertanya  tetapi, 
tidak  ada  yang 
berani  menjawab.  Tidak 
hanya  itu,  ketika 
siswa diminta  untuk  menceritakan 
pengalaman  pribadi  di 
depan  kelas,  masih 
tampak kesulitan,  bahkan  ada 
siswa  yang  sama 
sekali  tidak  berbicara 
sepatah  kata  pun saat diminta untuk bercerita di depan
kelas. 
Dari tes formatif yang
peneliti lakukan, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang peneliti harapkan.
Hasil tes formatif menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi tersebut masih
rendah. Karena hanya 5 siswa (25%)
yang mencapai tingkat 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70,  dari 20 siswa dengan nilai rata-rata hasil
belajar secara klasikal 59,50. Upaya untuk mengatasi hal itu, peneliti mencoba
berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan supervisor untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.
B.        
Indentifikasi
Masalah
Hasil diskusi dengan mereka, akhirnya dapat
teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1.     
Kurangnya motivasi belajar siswa
2.     
Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
3.     
Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
C.        
Analisis
Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, penulis merasa perlu untuk merefleksi diri sejauhmana kemampuan pribadi di dalam
proses pembelajaran.  Selain itu juga
melakukan diskusi dengan teman sejawat, melakukan kegiatan literatur mengenai
masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga diketahui kemungkinan
adanya kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1.     
Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajaran
2.      Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan
media pembelajaran yang sesuai.
3.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran.
4.      Metode penyajian materi yang digunakan
guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah
dasar
Atas dasar itulah, peneliti merasa termotivasi
untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat
meningkat. Upaya perbaikan yang peneliti lakukan dengan mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan ..............
Kabupaten .............. mata pelajaran Bahasa Indonesia  materi menceritakan hasil pengamatan/kunjungan
dengan menggunakan metode pendekatan keterampilan proses.
D.        
Pembatasan
Masalah 
Agar  masalah 
yang  diteliti  tidak 
terlalu  luas  maka 
peneliti  memfokuskan  penelitian terhadap objek yang akan diteliti dan mencoba
membatasi masalah sebagai berikut: 
1.     
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri ..............
01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.     
Penelitian difokuskan pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi menceritakan  hasil
pengamatan/kunjungan  
3.     
Pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia materi
menceritakan  hasil pengamatan/kunjungan
menggunakan penerapan pendekatan keterampilan proses.
E.        
Rumusan
Masalah 
Berdasarkan identifikasi masalah dalam pembelajaran
tersebut dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus permasalahan adalah : 
1.     
Apakah upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan ..............
Kabupaten .............. dapat ditempuh melalui penerapan
pendekatan keterampilan proses ?
2.     
Apakah upaya peningkatan hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi
dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan di Kelas V SD Negeri .............. 01 Kecamatan ..............
Kabupaten .............. dapat ditempuh melalui penerapan pendekatan
keterampilan proses ?
F.         
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut :
1.     
Untuk menganalisis dampak penggunaan pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan
terhadap peningkatan kemampuan belajar siswa.
2.     
Untuk menganalisis dampak penggunaan pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar Menceritakan hasil pengamatan/kunjungan
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
G.       
Manfaat
Penelitian
Diharapkan penelitian ini
juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.     
Siswa
a.      
Siswa dapat lebih baik dan menyukai pembelajaran Bahasa
Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b.     
Siswa dapat
memperbaiki kemampuan belajar siswa menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap
kritis terhadap hasil belajarnya.
c.      
Siswa dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam
prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
d.     
Dapat 
memperoleh  pengalaman  belajar 
yang  menarik  serta 
dapat  membantu siswa  untuk 
lebih  menyukai  dan 
meningkatkan  minatnya  dalam 
pembelajaran Bahasa Indonesia. 
2.     
Guru
a.      
Sebagai 
bahan  masukan jika dalam
pemilihan materi dan menggunakan bentuk Pendekatan  Keterampilan 
Proses  Membaca  harus 
tepat  dan  sesuai   
dengan tingkat  usia  siswa. Sehingga kegiatan belajar mengajar
dijadikan inspirasi untuk melahirkan 
model-model  baru   untuk sebuah   peningkatan  
belajar
b.     
Membantu guru meningkatkan kinerjanya serta profesi
dalam memupuk rasa percaya dirinya
c.       Mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3.     
Sekolah
a.      
Membantu sekolah dalam mengembangkan prestasi
akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
b.     
Sekolah
dapat berkembang karena adanya peningkatan kemampuan profesional guru dan
kemampuan siswa, yang mana hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang
bersangkutan.
c.       Penelitian ini akan memberikan informasi
mengenai pemilihan materi dan bentuk keterampilan  proses 
bercerita  yang  tepat 
sehingga  akan memudahkan  dalam 
penyampaian  materinya.  Sehingga 
siswa  tidak  akan mengalami hambatan dalam pelaksanaanya.
4.     
Peneliti
Penelitian    ini    diharapkan    akan   
bermanfaat    sebagai    pedoman   
dalam  meningkatkan  minat siswa 
yang  diterapkan  pada 
usia  dini  untuk 
mengajar  para    siswa 
agar  dapat  mengenal 
dan  mencintai  pelajaran 
Bahasa  Indonesia khususnya
pembelajaran bercerita.
Untuk mendapatkan file secara lengkap,
silahkan anda klik DOWNLOAD
Untuk mendapatkan file secara lengkap,
silahkan anda klik DOWNLOAD






