PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa
merupakan alat komunikasi
yang digunakan oleh
manusia untukmenyampaikan ide,
gagasan, pikiran, dan
perasaan kepada manusia
lainnya baik dalam situasi
formal maupun situasi
non formal. Bahasa
dalam bahasa Inggris disebut language
berasal dari bahasa
Latin yang berarti
”lidah”. Lidah berfungsi sebagai alat ucap yang digunakan
oleh manusia. Adapun secara universal
bahasa adalah ”suatu
bentuk ungkapan yang
bentuk dasarnya ujaran.” Dengan
ujaran, manusia dapat
mengungkapkan hal yang
nyata atau tidak, yang
berwujud maupun yang
kasat mata, situasi
dan kondisi yang lampau, kini, maupun yang akan
datang. Ujaran manusia
itu menjadi bahasa
apabila dua orang
manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu
memiliki arti yang serupa.
Sebagai alat komunuikasi, bahasa dibagi menjadi dua jenis
yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa
lisan digunakan dalam
komunikasi antara pendengar
dan pembicara, sedangkan bahasa
tulis digunakan antara
pembaca dan penulis.
Seperti yang kita ketahui
bahwa ada empat
keterampilan dalam berbahasa
di antaranya yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis.
Ke empat keterampilan tersebut
harus dikuasai oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bukan hanya dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi digunakan dalam mempelajari ilmu
lainnya. Tanpa ke
empat keterampilan berbahasa
tersebut, siswa tidak
akan memahami
makna/informasi dari apa
yang telah diperolehnya
selama mengikuti proses pembelajaran.
Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar,
baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia. Sebagaimana yang tecantum dalam panduan KTSP SD/MI bahwa salah
satu dari tujuan
mata pelajaran bahasa
Indonesia yaitu berkomunikasi
secara efektif dan
efisien sesuai dengan
etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
Pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah sering
kurang dianggap perlu
dan kurang ditangani serius,
sebab dianggap setiap
siswa sudah bisa
berbicara dan dapat dipelajari
secara informal di
luar sekolah. Karena
sudah dapat berbicara itulah, guru
menganggap tidak perlu
memberikan penekanan kegiatan
berbicara dalam kurikulum sekolah
dasar. Pembelajaran bahasa
lebih ditekankan pada membaca
dan menulis. Suatu
studi yang dilakukan,
hanya sedikit perhatian
yang diberikan pada pengembangan berbicara di sekolah.
Untuk lebih mengakrabkan
anak dengan pendidikan
bahasa Indonesia, terutama masalah
pengucapan, anak diakrabkan
dengan konsep belajar dramatisasi. Dalam
proses ini, anak
dapat bermain dan
secara tidak langsung belajar bagaimana
berbahasa yang baik. Anak belajar
memerankan tokoh dalam cerita anak dan mengekspresikannya.
Metode
bermain peran atau sering
disebut role playing menjadi
sebuah alternatif yang
baik untuk digunakan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
berbicara siswa terutama
pada materi melengkapi percakapan
dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran. Siswa
berperan seperti layaknya
kegiatan yang biasa dilaksanakan kehidupan sehari-hari
siswa atau dengan
berperan menjadi seseorang
yang dia tahu
secara langsung situasinya
sehingga siswa tersebut dapat memahami betul sifat dan karakter tokoh
yang dimainkannya.
Pada studi pendahuluan pada pembelajaran bahasa Indonesia
materi melengkapi teks percakapan,
menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang
diajarkan, terbukti hanya ada 4 siswa (12,50%) yang dikategorikan tuntas dapat
mencapai tingkat penguasaan materi 70% atau mendapat nilai minimal sama dengan KKM sebesar 70.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil tes pendahuluan yang dilakukan,
peneliti dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi
masalah tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor
terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.
Rendahnya daya ingat siswa
terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi teks percakapan melalui model bermain peran”.
2.
Kurangnya motivasi belajar siswa
pada pembelajaran bahasa Indonesia materei melengkapi teks percakapan melalui
model bermain peran”.
3.
Suasana pembelajaran yang kurang
mendukung.
4.
Kurangnya alat peraga yang
dibutuhkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
5.
Siswa pada saat proses pembelajaran
terlihat kurang aktif.
6.
Rendahnya prestasi belajar siswa.
C.
Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pembelajaran bahasa
Indonesia yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti berusaha menganalisa
serta bertanya pada diri sendiri (refleksi diri) atas pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Sebagai hasil refleksi diri muncul beberapa pertanyaan sebagai
berikut :
1.
Guru dalam menjelaskan belum
menggunakan alat bantu yang tepat
2.
Guru dalam menjelaskan materi
pembelajaran belum menggunakan metode dan pendekatan yang tepat
3.
Guru tidak melibatkan partisipasi
aktif siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4.
Guru tidak dapat menciptakan
kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif.
Berdasarkan refleksi diri tersebut maka dapat dirumuskan masalahnya
untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah bagaimana upaya meningkatkan
daya ingat siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks
percakapan dengan menerapkan model bermain peran siswa kelas IV SD Negeri ..............
02 Kecamatan .............. Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.
D.
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan
dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Penelitian difokuskan pada
pembelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi materi percakapan.
2.
Metode yang digunakan adalah
metode bermain peran.
3.
Subjek penelitian adalah siswa
kelas IV SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten ..............
Tahun Pelajaran 2011/2012.
E.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam
pembelajaran tersebut dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus
permasalahan adalah :
1.
Apakah upaya peningkatan motivasi
belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi melengkapi teks
percakapan dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran ?
2.
Apakah upaya peningkatan prestasi
belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks
percakapan dapat dengan menerapkan melalui metode bermain peran ?”
F.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui sejauhmana model
pembelajaran materi menulis laporan
melalui metode bermain peran
dalam meningkatkan kemampuan siswa pada materi pokok melengkapi teks percakapan.
2.
Untuk mengetahui hambatan apa yang
dialami pada saat penggunaan model pembelajaran metode bermain peran pada materi
melengkapi teks percakapan.
3.
Untuk mengetahui sejauhmana
peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran materi melengkapi teks percakapan setelah menggunakan metode bermain
peran
G.
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat
bagi :
a.
Siswa dapat lebih baik dan
menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b.
Siswa dapat memperbaiki hasil
belajarnya menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil
belajarnya.
c.
Siswa dapat mencapai hasil yang
lebih baik dalam prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang
telah ditetapkan.
2.
Guru
a.
Hasil penelitian
memberikan pengetahuan dan
pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
siswa dan guru.
b.
Sebagai salah
satu alternatif bagi
guru dalam memilih
metode dalam pembelajaran.
3.
Sekolah
a.
Membantu sekolah dalam
mengembangkan prestasi akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
b.
Sekolah dapat berkembang karena
adanya peningkatan kemampuan profesional guru dan kemampuan siswa, yang mana
hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang bersangkutan