Lencana Facebook

banner image

Monday 13 January 2014

PTK : OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MELENGKAPI PERCAKAPAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa  merupakan  alat  komunikasi  yang  digunakan  oleh  manusia  untukmenyampaikan  ide,  gagasan,  pikiran,  dan  perasaan  kepada  manusia  lainnya  baik dalam  situasi  formal  maupun  situasi  non  formal.  Bahasa  dalam  bahasa  Inggris disebut  language  berasal  dari  bahasa  Latin  yang  berarti  ”lidah”.  Lidah  berfungsi sebagai alat ucap yang digunakan oleh manusia. Adapun secara universal  bahasa  adalah  ”suatu  bentuk  ungkapan  yang  bentuk dasarnya  ujaran.”  Dengan  ujaran,  manusia  dapat  mengungkapkan  hal  yang  nyata atau  tidak,  yang  berwujud  maupun  yang  kasat  mata,  situasi  dan  kondisi  yang lampau, kini, maupun yang akan datang.  Ujaran  manusia  itu  menjadi  bahasa  apabila  dua  orang  manusia  atau  lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa.
Sebagai alat komunuikasi, bahasa dibagi menjadi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa  lisan  digunakan  dalam  komunikasi  antara  pendengar  dan  pembicara, sedangkan  bahasa  tulis  digunakan  antara  pembaca  dan  penulis.  Seperti  yang  kita ketahui  bahwa  ada  empat  keterampilan  dalam  berbahasa  di  antaranya  yaitu keterampilan  menyimak,  keterampilan  berbicara,  keterampilan  membaca  dan keterampilan  menulis.  Ke empat  keterampilan  tersebut  harus  dikuasai  oleh  guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bukan hanya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi digunakan dalam mempelajari ilmu lainnya.  Tanpa  ke  empat  keterampilan  berbahasa  tersebut,  siswa  tidak  akan memahami  makna/informasi  dari  apa  yang  telah  diperolehnya  selama  mengikuti proses  pembelajaran. 
Pembelajaran  bahasa  Indonesia  diarahkan  untuk meningkatkan  kemampuan  peserta  didik  untuk  berkomunikasi  dalam  bahasa Indonesia  dengan  baik  dan  benar,  baik  secara  lisan  maupun  tulis,  serta menumbuhkan  apresiasi  terhadap  hasil  karya  kesastraan  manusia  Indonesia. Sebagaimana  yang tecantum dalam panduan KTSP SD/MI bahwa  salah  satu  dari  tujuan  mata  pelajaran  bahasa  Indonesia  yaitu  berkomunikasi  secara  efektif  dan  efisien  sesuai  dengan  etika  yang  berlaku,  baik secara lisan maupun tulis. 
Pembelajaran  bahasa Indonesia di  sekolah  sering  kurang  dianggap  perlu  dan kurang  ditangani  serius,  sebab  dianggap  setiap  siswa  sudah  bisa  berbicara  dan dapat  dipelajari  secara  informal  di  luar  sekolah.  Karena  sudah  dapat  berbicara itulah,  guru  menganggap  tidak  perlu  memberikan  penekanan  kegiatan  berbicara dalam  kurikulum  sekolah  dasar.  Pembelajaran  bahasa  lebih  ditekankan  pada membaca  dan  menulis.  Suatu  studi  yang  dilakukan,  hanya  sedikit  perhatian  yang  diberikan  pada pengembangan berbicara di sekolah. Untuk  lebih  mengakrabkan  anak  dengan  pendidikan  bahasa  Indonesia, terutama  masalah  pengucapan,  anak  diakrabkan  dengan  konsep  belajar dramatisasi.  Dalam  proses  ini,  anak  dapat  bermain  dan  secara  tidak  langsung belajar  bagaimana  berbahasa  yang  baik.  Anak  belajar  memerankan  tokoh  dalam cerita anak dan mengekspresikannya.
Metode  bermain  peran  atau sering  disebut  role  playing  menjadi  sebuah  alternatif  yang  baik  untuk  digunakan  dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan  kemampuan  berbicara  siswa  terutama  pada  materi melengkapi percakapan dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran.  Siswa  berperan  seperti  layaknya  kegiatan yang biasa dilaksanakan kehidupan  sehari-hari  siswa  atau  dengan  berperan  menjadi  seseorang  yang  dia  tahu  secara  langsung  situasinya  sehingga siswa tersebut dapat memahami betul sifat dan karakter tokoh yang dimainkannya.
Pada studi pendahuluan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi  teks percakapan, menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah terhadap materi yang diajarkan, terbukti hanya ada 4 siswa (12,50%) yang dikategorikan tuntas dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% atau mendapat nilai  minimal sama dengan KKM sebesar 70.
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil tes pendahuluan yang dilakukan, peneliti dengan bantuan teman sejawat dan supervisor mengadakan identifikasi masalah tentang kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Melalui pengamatan kemudian didiskusikan dengan supervisor terungkap masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.      Rendahnya daya ingat siswa terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi  teks percakapan melalui model bermain peran”.
2.      Kurangnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materei melengkapi teks percakapan melalui model bermain peran”.
3.      Suasana pembelajaran yang kurang mendukung.
4.      Kurangnya alat peraga yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
5.      Siswa pada saat proses pembelajaran terlihat kurang aktif.
6.      Rendahnya prestasi belajar siswa.

C.    Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah pembelajaran bahasa Indonesia yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti berusaha menganalisa serta bertanya pada diri sendiri (refleksi diri) atas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sebagai hasil refleksi diri muncul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1.    Guru dalam menjelaskan belum menggunakan alat bantu yang tepat
2.    Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran belum menggunakan metode dan pendekatan yang tepat
3.    Guru tidak melibatkan partisipasi aktif siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4.    Guru tidak dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif.
Berdasarkan refleksi diri tersebut maka dapat dirumuskan masalahnya untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah bagaimana upaya meningkatkan daya ingat siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks percakapan dengan menerapkan model bermain peran siswa kelas IV SD Negeri .............. 02 Kecamatan .............. Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.    Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Penelitian difokuskan pada pembelajaran bahasa Indonesia materi melengkapi materi percakapan.
2.    Metode yang digunakan adalah metode bermain peran.
3.    Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri .............. 01 Kecamatan .............. Kabupaten .............. Tahun Pelajaran 2011/2012.

E.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam pembelajaran tersebut dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus permasalahan adalah :
1.    Apakah upaya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi melengkapi teks percakapan dapat ditempuh dengan menerapkan metode bermain peran ?
2.    Apakah upaya peningkatan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi pokok melengkapi teks percakapan dapat dengan menerapkan melalui metode bermain peran ?”

F.     Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui sejauhmana model pembelajaran materi menulis laporan  melalui metode bermain peran  dalam meningkatkan kemampuan siswa pada materi pokok melengkapi  teks percakapan.
2.    Untuk mengetahui hambatan apa yang dialami pada saat penggunaan model pembelajaran metode bermain peran pada materi melengkapi teks percakapan.
3.    Untuk mengetahui sejauhmana peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran materi melengkapi  teks percakapan setelah menggunakan metode bermain peran 

G.    Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Siswa
a.       Siswa dapat lebih baik dan menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b.      Siswa dapat memperbaiki hasil belajarnya menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajarnya.
c.       Siswa dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Guru
a.         Hasil  penelitian  memberikan  pengetahuan  dan  pengalaman  juga  solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru.
b.        Sebagai  salah  satu  alternatif  bagi  guru  dalam  memilih  metode  dalam pembelajaran.
3.      Sekolah
a.       Membantu sekolah dalam mengembangkan prestasi akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b.      Sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan kemampuan profesional guru dan kemampuan siswa, yang mana hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang bersangkutan


Untuk mendapatkan file secara lengkap,
silahkan anda klik  DOWNLOAD