PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), bahasa memiliki peran
sentral untuk perkembangan
intelektual, sosial dan emosional
peserta didik dan
merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa melalui olah
rasa dan olah pikir dalam
kegiatan pembelajarannya membantu
peserta didik mengenal dirinya
dan budayanya serta
budaya orang lain,
mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat
dan menemukan serta menggunakan
kemampuan analisis dan
imajinatif yang ada dalam
dirinya. Secara khusus
pembelajaran bahasa diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk mampu
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan
benar baik secara
lisan maupun tulisan serta
menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya kesusastraan Indonesia. Selanjutnya
keterampilan berbahasa diharapkan
menjadi fasilitator untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional. (Permendiknas 2006:106-107)
Pembelajaran menulis
di SD dibagi
menjadi dua tahap,
yaitu menulis permulaan dan
menulis lanjutan. Siswa sekolah dasar yang telah berada di kelas 3 sampai kelas
6 tentu saja dipandang sudah melewati masa menulis permulaan dan sudah
menguasai keterampilan membaca dan menulis permulaan. Sejalan dengan hal tersebut,
maka diprediksikan tulisan
anak pun sudah
dapat memasuki tahap menulis lanjut.
Fungsi utama
menulis adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langsung, penulis dan pembaca dapat
berkomunikasi melalui tulisan. Oleh karena itu,
pada prinsipnya hasil
menulis (tulisan) yang
paling utama ialah
dapat menyampaikan pesan penulis
kepada pembaca sehingga
pembaca memahami maksud penulis yang dituangkan dalam
tulisannya.
Kenyataan di lapangan, banyak guru menganggap enteng
terhadap materi ini, sehingga pengajaran
dilakukan tidak maksimal.
Guru hanya mengandalkan pada apa yang terdapat dalam
buku sumber yang itu-itu saja sebagai referensinya. Guru beranggapan
pengumuman bukanlah hal
yang asing untuk
para siswa. Di lingkungan
sekolah, para peserta
didik dapat melihat
contoh pengumuman pada majalah
dinding, papan pengumuman, atau surat
edaran. Diakui memang bahwa ketika mengajarkan materi ini guru hanya melakukan
persiapan seadanya, cukup memberikan
contoh dalam buku
yang ada kemudian
siswa membuat pengumuman serupa.
Guru merasa dengan
mengetahui sistematika yang
ada dalam sebuah pengumuman sudah cukup.
Demikian pula yang dialami
peneliti pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam kompetensi dasar menulis pengumuman. Hasil tes yang
peneliti lakukan hanya 7 siswa (26,92%)
dari 26 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat
nilai di atas KKM sebesar 70.. Artinya ada 19 siswa (73,08%) yang belum mampu
menguasai materi pelajaran yang berhubungan dengan menulis pengumuman.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data tersebut,
peneliti meminta bantuan supervisor untuk membantu mengidentifikasi kekurangan
dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
a. Rendahnya minat belajar siswa
b. Rendahnya prestasi belajar siswa.
c. Siswa kurang menguasai konsep tentang menulis
pengumuman
d. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
e. Motivasi siswa rendah terhadap
pembelajaran.
C. Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji
literatur dan diskusi dengan supervisor dapat diketahui bahwa kemungkinan
faktor penyebab timbulnya masalah di atas, adalah:
a. Model pembelajaran yang digunakan
peneliti tidak sesuai dengan
karakteristik siswa sekolah dasar;
b. Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif
dalam pembelajaran dan penemuan informasi;
c. Guru tidak mampu mengembangkan model
dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
d. Guru harus lebih peka terhadap
karakteristik siswa didiknya.
e. Guru harus mampu membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Melihat kondisi tersebut di
atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa
dapat tercapai dengan penerapan model pembelajaran praktik langsung.
Adapun prioritas masalah
yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
a. Melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode praktik langsung pada pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis pengumuman.
b. Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Mengingat betapa
pentingnya kemampuan menulis
ini termasuk keterampilan menulis
pengumuman, maka pembelajaran
menulis harus dibina sejak
dini dengan sebaik-baiknya. Materi
pengumuman bukan hanya
tentang sistematika, pemahaman siswa tentang segala hal berkaitan dengan
pengumuman perlu disampaikan tentu
dengan pendekatan yang
sesuai untuk tahap perkembangan kejiwaan
siswa kelas IV.
Pentingnya penggunaan kalimat
efektif harus ditanamkan sejak
dini. Begitu pula
dengan tipografi pada
sebuah pengumuman perlu jadi
bahan perhatian, mengingat
bentuk pengumuman yang dibuat siswa pada hasil observasi awal,
tidak diperhatikan siswa dalam arti masih belum
beraturan. Guru harus
berusaha melakukan perbaikan
dalam proses pembelajaran. Dengan
mengambil pembelajaran yang
tepat yaitu pembelajaran yang interaktif,
diharapkan siswa terlibat
secara aktif dan
positif baik mental maupun fisik dalam keseluruhan proses
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, peneliti akan berupaya untuk
menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan
minat dan hasil belajar
siswa kelas IV SD
Negeri ........... 04 Kecamatan ........... Kabupaten ............
Berdasarkan uraian di
atas, peneliti berpendapat
penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam membuat pengumuman dengan menggunakan pendekatan
kontekstual. Adapun judul penelitian ini adalah Penerapan Pendekatan
Kontekstual dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Pengumuman bagi Siswa Kelas
IV SD Negeri ........... 04
Kecamatan ........... Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya hal yang terkait dalam identifikasi masalah dan karena
keterbatasan yang ada maka, dalam penelitian ini permasalahan tersebut dibatasi
pada :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri ........... 04
Kecamatan ........... Kabupaten ........... pada Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.
Mata pelajaran yang diteliti
adalah pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman.
3.
Metode yang digunakan adalah
pendekatan konstektual
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat menyusun
rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apakah penerapan pendekatan kontekstual
dapat meningkatkan minat belajar pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis
pengumuman pada siswa kelas IV SD
Negeri ........... 04??
2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual
dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis pengumuman pada siswa kelas IV SD
Negeri ........... 04?
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuannya sebagai
berikut :
1. Meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Negeri ........... 04 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman dengan penerapan pendekatan kontekstual.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri ........... 04 pada
pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis pengumuman dengan penerapan pendekatan kontekstual.
G. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara
teoritis dan praktis :
- Manfaat Teoritis
1) Secara teoritis penelitian ini bermanfaat
untuk memberikan sumbangan ilmu dalam bidang pendidikan mengenai penerapan pendekatan
kontekstual pada proses pembelajaran.
2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah keilmuan bahasa Indonesia, khususnya bagi metodologi penerapan pendekatan
kontekstual materi menulis pengumuman
3) Sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
- Manfaat Praktis
a. Siswa
Penerapan pendekatan
kontekstual membuat siswa
mengkontruksi pengetahuan
bukan menghapalnya, tetapi
sedikit demi sedikit
siswa membangun pemahamannya sehingga kemungkinan siswa lupa akan apa
yang dipelajari lebih
sedikit karena siswa
mengalami dan menemukan pemahamannya sendiri
tentang suatu pengetahuan
atau keterampilan yang dipelajarinya. Pembelajaran
kontekstual dapat mengurangi
atau menghilangkan kejenuhan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Siswa akan menyadari pentingnya mempelajari sesuatu bagi kehidupan di
masa yang akan datang.
b. Guru
Penelitian ini
dapat memberikan sebuah
model bagi guru
dalam pembelajaran menulis pengumuman
dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat
mengembangkan wawasan dan pengalaman di bidang penelitian. Khususnya
mengenai pembelajaran menulis
pengumuman dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
d. Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Melalui penelitian
ini dan penelitian
yang serupa, pengajaran
bahasa menjadi lebih kaya
dengan berbagai model
pembelajaran yang handal karena proses dan hasilnya telah
teruji melalui sebuah penelitian.
Model-model pembelajaran yang
menarik dapat menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi pembelajaran
yang menyenangkan.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih