Lencana Facebook

banner image

Monday 13 January 2014

PTK : PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA TENTANG MENULIS PENGUMUMAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Berdasarkan  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP), bahasa  memiliki  peran  sentral  untuk  perkembangan  intelektual,  sosial  dan emosional  peserta  didik  dan  merupakan  penunjang  keberhasilan  dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa melalui olah rasa dan olah  pikir  dalam  kegiatan  pembelajarannya  membantu  peserta  didik mengenal  dirinya  dan  budayanya  serta  budaya  orang  lain,  mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dan menemukan  serta  menggunakan  kemampuan  analisis  dan  imajinatif  yang ada  dalam  dirinya.  Secara  khusus  pembelajaran  bahasa  diarahkan  untuk meningkatkan  kemampuan  peserta  didik  untuk  mampu  berkomunikasi dalam  bahasa  Indonesia  dengan  baik  dan  benar  baik  secara  lisan  maupun tulisan  serta  menumbuhkan  apresiasi  terhadap  hasil  karya  kesusastraan Indonesia.  Selanjutnya  keterampilan  berbahasa  diharapkan  menjadi fasilitator  untuk  tercapainya  tujuan  pendidikan  nasional.  (Permendiknas 2006:106-107)
Pembelajaran  menulis  di  SD  dibagi  menjadi  dua  tahap,      yaitu    menulis permulaan dan menulis lanjutan. Siswa sekolah dasar yang telah berada di kelas 3 sampai kelas 6 tentu saja dipandang sudah melewati masa menulis permulaan dan sudah menguasai keterampilan membaca dan menulis permulaan. Sejalan dengan hal  tersebut,    maka  diprediksikan  tulisan  anak  pun  sudah  dapat  memasuki  tahap menulis lanjut.
Fungsi  utama  menulis    adalah  sebagai  alat  komunikasi  yang  tidak langsung, penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Oleh karena itu,  pada  prinsipnya  hasil  menulis  (tulisan)    yang  paling  utama    ialah    dapat menyampaikan  pesan  penulis  kepada  pembaca  sehingga  pembaca    memahami  maksud penulis yang dituangkan dalam tulisannya.
Kenyataan  di lapangan, banyak guru menganggap enteng terhadap materi ini,  sehingga  pengajaran  dilakukan  tidak  maksimal.  Guru  hanya  mengandalkan pada apa yang terdapat dalam buku sumber yang itu-itu saja sebagai referensinya. Guru  beranggapan  pengumuman  bukanlah  hal  yang  asing  untuk  para  siswa.  Di lingkungan  sekolah,  para  peserta  didik  dapat  melihat  contoh  pengumuman pada majalah dinding, papan  pengumuman, atau surat edaran. Diakui memang bahwa ketika mengajarkan materi ini guru hanya melakukan persiapan seadanya, cukup memberikan  contoh  dalam  buku  yang  ada  kemudian  siswa  membuat pengumuman  serupa.  Guru  merasa  dengan  mengetahui  sistematika  yang  ada dalam sebuah pengumuman sudah cukup. 
Demikian pula yang dialami peneliti  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kompetensi dasar menulis pengumuman. Hasil tes yang peneliti  lakukan hanya 7 siswa (26,92%) dari 26 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70.. Artinya ada 19 siswa (73,08%) yang belum mampu menguasai materi pelajaran yang berhubungan dengan menulis pengumuman.

B.     Identifikasi Masalah

Berdasarkan data tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
a.       Rendahnya minat belajar siswa
b.      Rendahnya prestasi belajar siswa.
c.       Siswa kurang menguasai konsep tentang menulis pengumuman
d.      Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
e.       Motivasi siswa rendah terhadap pembelajaran.

C.    Analisis Masalah

Melalui refleksi diri, kaji literatur dan diskusi dengan supervisor dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor penyebab timbulnya masalah di atas, adalah:
a.       Model pembelajaran yang digunakan peneliti  tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar;
b.      Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi;
c.       Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
d.      Guru harus lebih peka terhadap karakteristik siswa didiknya.
e.       Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.
Melihat kondisi tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan penerapan model pembelajaran praktik langsung.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
a.       Melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode praktik langsung pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman.
b.      Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Mengingat  betapa  pentingnya  kemampuan  menulis  ini  termasuk keterampilan  menulis  pengumuman,  maka  pembelajaran  menulis  harus  dibina sejak  dini  dengan  sebaik-baiknya.  Materi  pengumuman  bukan  hanya  tentang sistematika, pemahaman siswa tentang segala hal berkaitan dengan pengumuman perlu  disampaikan  tentu  dengan  pendekatan  yang  sesuai  untuk  tahap perkembangan  kejiwaan  siswa  kelas  IV.  Pentingnya  penggunaan  kalimat  efektif harus  ditanamkan  sejak  dini.  Begitu  pula  dengan  tipografi  pada  sebuah pengumuman  perlu  jadi  bahan  perhatian,  mengingat  bentuk  pengumuman  yang dibuat siswa pada hasil observasi awal, tidak diperhatikan siswa dalam arti masih belum  beraturan.  Guru  harus  berusaha  melakukan  perbaikan  dalam  proses pembelajaran.  Dengan    mengambil  pembelajaran  yang  tepat  yaitu  pembelajaran yang  interaktif,  diharapkan    siswa  terlibat  secara  aktif  dan  positif  baik  mental maupun fisik dalam keseluruhan proses kegiatan pembelajaran. Dengan demikian  tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, peneliti akan berupaya untuk menerapkan  pendekatan  kontekstual untuk  meningkatkan  minat dan hasil belajar  siswa  kelas  IV  SD Negeri ........... 04 Kecamatan ........... Kabupaten ............
Berdasarkan  uraian  di  atas,  peneliti  berpendapat    penelitian  ini  penting dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat pengumuman dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun judul penelitian ini adalah Penerapan  Pendekatan  Kontekstual  dalam  Pembelajaran  Bahasa  Indonesia  untuk Meningkatkan  Kemampuan  Menulis  Pengumuman bagi  Siswa Kelas  IV  SD Negeri ........... 04 Kecamatan ........... Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.    Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya hal yang terkait  dalam identifikasi masalah dan karena keterbatasan yang ada maka, dalam penelitian ini permasalahan tersebut dibatasi pada : 
1.   Subjek  penelitian ini adalah  siswa kelas IV SD Negeri ........... 04 Kecamatan ........... Kabupaten ........... pada Tahun Pelajaran 2011/2012.
2.  Mata pelajaran yang diteliti adalah pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman.
3.  Metode yang digunakan adalah pendekatan konstektual 

E.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalahnya, yaitu :
1.      Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat belajar pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman pada siswa  kelas  IV  SD Negeri ........... 04??
2.      Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pengumuman pada siswa  kelas  IV  SD Negeri ........... 04?

F.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuannya sebagai berikut :

1.      Meningkatkan  minat belajar siswa  kelas  IV  SD Negeri ........... 04 pada pembelajaran  bahasa Indonesia materi menulis pengumuman dengan penerapan pendekatan kontekstual.

2.      Meningkatkan  hasil belajar siswa  kelas  IV  SD Negeri ........... 04 pada pembelajaran  bahasa Indonesia materi menulis pengumuman dengan penerapan pendekatan kontekstual.

G.    Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :
  1. Manfaat Teoritis
1)      Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan ilmu dalam bidang pendidikan mengenai penerapan pendekatan kontekstual pada proses pembelajaran.
2)      Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan bahasa Indonesia, khususnya bagi metodologi penerapan pendekatan kontekstual materi menulis pengumuman
3)      Sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
  1. Manfaat Praktis
a.       Siswa
Penerapan  pendekatan  kontekstual  membuat  siswa  mengkontruksi pengetahuan  bukan  menghapalnya,  tetapi  sedikit  demi  sedikit  siswa membangun pemahamannya sehingga kemungkinan siswa lupa akan apa yang  dipelajari  lebih  sedikit  karena  siswa  mengalami  dan  menemukan pemahamannya  sendiri  tentang  suatu  pengetahuan  atau  keterampilan yang  dipelajarinya.  Pembelajaran  kontekstual  dapat  mengurangi  atau menghilangkan  kejenuhan  dalam  pembelajaran  bahasa  Indonesia.  Siswa akan menyadari pentingnya mempelajari sesuatu bagi kehidupan di masa yang akan datang.
b.      Guru
Penelitian  ini  dapat  memberikan  sebuah  model  bagi  guru  dalam pembelajaran  menulis  pengumuman  dengan  menggunakan  pendekatan kontekstual.
c.       Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman di bidang penelitian.  Khususnya  mengenai  pembelajaran  menulis  pengumuman dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
d.      Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Melalui  penelitian  ini  dan  penelitian  yang  serupa,  pengajaran  bahasa menjadi  lebih  kaya  dengan  berbagai  model  pembelajaran  yang  handal karena proses dan hasilnya telah teruji melalui sebuah penelitian.  Model-model  pembelajaran  yang  menarik  dapat  menghilangkan kejenuhan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi pembelajaran yang menyenangkan.