Lencana Facebook

banner image

Monday 23 June 2014

PTS PENGAWAS SEKOLAH




Peningkatan Kompetensi Guru Kelas dalam Menyusun Soal Tes Tengah Semester Mata Pelajaran Matematika pada Semester 2 Dengan Metode Kerja Kelompok di SD Negeri ..............
Tahun Pelajaran ....... / .......


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Fungsi dan peran pendidikan akan meningkat, antara lain di sebabkan oleh professional, dinamis, dan kreatifnya guru-guru sehingga mampu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu dari tahu menjadi tambah tahu, dan ada keinginan untuk mendalaminya. Dalam kaitan dengan  penelitian ini, guru harus memiliki berbagai kemampuan dasar di dalam meengembakan potensi yang di miliki siswa. Kemampuan tersebut di antaranya adalah menguasai materi pelajaran, mengetahui strategi dan cara-cara mengajar, serta mampu membuat alat evaluasi belajar siswa. Adapun seorang siswa dituntut kesadaran kesiapan dan kesediaanya untuk menerima dan melakssanakan tugas, baik intrakurikuler kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka tercermin pada diri guru dan siswa suatu usaha yang optimal dalam rangka mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Rendahnya mutu pendidikan memerlukan adanya perbaikan di segala aspek, baik menyangkut: sarana, lingkungan pembelajaran, mutu guru dan sebagainya. Mutu guru khususnya dalam keterampilan membuat alat evaluasi (tes) sangat diperlukan karena, melalui evaluasi akan didapat informasi tentang: (1) bagaimana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan, (2) bagaimana kemampuan siswa mengembangkan terhadap materi pelajaran, (3) apakah tingkat kemajuan siswa sudah sesuai dengan program yang telah ditentukan, dan (4) bagaimana derajat efisiensi dan keefektifan strategi pengajaran yang telah digunakan, baik itu menyangkut metode maupun teknik mengajar (Arifin, 1988:5).
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi, merupakan umpan balik serta menjadi acuan dalam memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal (Usman, 1992:9). Dengan demikian, pelaksanaan evaluasi dalam proses pembelajaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal senada diungkapkan oleh Purwanto (1984:4) bahwa dengan evaluasi diperoleh informasi tentang: (1) kemajuan dan perkembangan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu, (2) keberhasilan suatu metode pengajaran yang digunakan oleh guru, dan (3) kekurangan atau kelemahan dari hasil evaluasi yang selanjutnya dapat diusahakan untuk mencari perbaikannya. Sehingga hasil yang diperoleh dapat dijadikan pedoman atau bahan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan, baik oleh guru, kepala sekolah, maupun pihak yang terkait. Mengingat evaluasi sangat penting dalam pengambilan keputusan, maka guru sebagai evaluator dituntut kemampuan dan keterampilannya dalam memilih dan mendesain alat evaluasi. Soal tes  merupakan salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar, misalnya tes hasil belajar ataupun tes  akhir. Tes hasil belajar berisi seperangkat pertanyaan yang disusun berdasarkan materi yang termuat dalam bahan ajar pada mata pelajaran tertentu untuk mencapai kawasan perilaku yang telah ditentukan dalam tujuan pembelajaran. Soal tes  tersebut dapat digunakan untuk memperoleh informasi bagaimana tingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan/kekurangan dalam pemilihan strategi dan metode pengajaran yang digunakan. Oleh karena itu, menurut Calengosi seperti dikutip Arifin (1988:5) bahwa, soal tes data yang paling sahih bagi penilaian penguasaan terhadap tujuan belajar di kelas.
Dalam penyusunan soal tes  , guru mengacu pada beberapa prinsip dan ayarat soal tes  yang baik. Menurut Gronlund (1982:8-12), penyusunan soal tes  harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) tes hasil belajar hendaknya mengukur secara jelas hasil belajar yang ditetapkan sesuai tujuan pembelajaran, (2) tes hasil belajar hendaknya mengukur sampel yang representatif dan materi pelajaran yang tercakup dalam program pengajaran, (3) tes hasil belajar hendaknya mancakup jenis-jenis pertanyaan yang paling sesuai mengukur hasil belajar yang diinginkan, (4) tes hasil belajar hendaknya direncanakan agar hasilnya sesuai dengan tujuan dan fungsinya, dan (5) reliabilitas hasil belajar diusahakan setinggi mungkin.
Berkaitan dengan tugas guru didalam mengevaluasi siswa maka guru hendaknya memiliki keterampilan membuat tes. Kegunaan tes adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat tes. Hanya guru bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil tes. Menyusun tes untuk mengetahui tingkat kemampuan akademik pada semester ganjil guna mempersiapkan pembelajaran di semester berikutnya.
Kenyataan yang terjadi di sekolah bahwa guru jarang menyusun soal biasanya mempergunakan soal yang sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan pokok bahasan yang diajar. Keadaan seperti ini juga terjadi di SD .…………….., sehingga sering terjadi tidak tepat antara bahan ajar dengan tes pada semester bersangkutan. Di sisi lain guru sebagian besar belum biasa menyusun tes, sehingga sering mencari dari beberapa kumpulan soal yang sudah ada (bank soal). Melihat kondisi seperti ini guru belum memiliki kompetensi untuk menyusun soal dan belum mencoba menyusun soal hasil karya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini perlu dilaksanakan.
Berdasarkan kenyataan di atas peneliti terdorong untuk berupaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen soal ulangan tengah semester sebagai upaya perbaikan dan peningkatan terhadap kompetensi guru khususnya di SD Negeri  ...................... dengan melakukan kegiatan penelitian tindakan sekolah berjudul ” Peningkatan Kompetensi Guru Kelas dalam Menyusun Soal Tes Tengah Semester Mata Pelajaran Matematika pada Semester 2 Dengan Metode Kerja Kelompok di SD Negeri ..............Tahun Pelajaran ....... / ........”.
B.    Pembatasan Masalah
Agar penelitian menjadi lebih terarah dan fokus pada pokok permasalahan yang menjadi inti pelaksanaan kegiatan penelitian, maka perlu dibatasi ruang lingkup penelitiannya, yaitu pada :
1.     Guru yang menjadi subjek penelitian adalah guru kelas IV, V dan VI di SD Negeri ................... berjumlah 11 orang.
2.     Mata Pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran  matematika Kelas I, II, III, IV, V, dan VI
3.     Waktu penelitian adalah pada tengah semester 2 pada tahun pelajaran ......./ ........
4.     Pembagian kelompok dibatasi pada kelas I, II, dan III (Tematik) dan Kelas IV, V, VI.
C.   Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Menyusun Soal Tes Tengah Semester Mata Pelajaran Matematika pada Semester 2 Dengan Metode Kerja Kelompok di SD Negeri ..............Tahun Pelajaran ....... / ....... “.
D.   Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk:
1.     Membiasakan guru terutama guru kelas di SD Negeri …………. dalam menyusun Soal Ulangan,
2.     Meningkatkan kompetensi guru terutama guru kelas di SD Negeri ………. dalam menyusun Soal Ulangan.
E.    Manfaat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada.
a.      Guru
1.     Dapat meningkatkan kompetensi dalam membuat dan menyusun soal ulangan dengan lengkap  serta menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan tugasnya.
2.     Sebagai panduan dan arahan dalam mengajar  sehingga apa yang diinginkan dalam standar isi dapat tersampaikan.
b.     Sekolah
1.     Akan berdampak adanya peningkatan administrasi guru pada KBM yang lebih lengkap.
2.     Dapat meningkatkan  kualitas   pendidikan  karena Standar  Kompetensi  dan  Kompetensi  Dasar   sudah tersampaikan.
c.      Pengawas Sekolah
1.     Meningkatkan kemampuan profesionalisme peneliti untuk melakukan penelitian tindakan sekolah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di sekolah binaan peneliti.
2.     Meningkatkan kemampuan peneliti  dalam menyusun serta menulis   laporan dan artikel ilmiah.
3.     Sebagai motivasi bagi peneliti  dalam  membuat  karya  tulis  ilmiah.
4.     Dengan adanya pengalaman menulis, dapat memberikan bimbingan kepada teman-teman pengawas  dan guru yang akan menulis.
5.     Hasil penelitian ini digunakan peneliti sebagai evaluasi terhadap guru dalam membuat dan menyusun soal ulangan yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pembinaan kepada guru-guru lain di sekolah binaan.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Penelitian
1.     Deskripsi Kondisi Awal
Berkaitan dengan tugas guru didalam mengevaluasi siswa maka guru hendaknya memiliki ketrampilan membuat tes. Kegunaan tes adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat tes. Hanya guru bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil tes. Menyusun tes untuk mengetahui tingkat kemampuan akademik pada semester ganjil guna mempersiapkan pembelajaran di semester berikutnya.
Kenyataan yang terjadi di sekolah bahwa guru jarang menyusun soal biasanya mempergunakan soal yang sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan pokok bahasan yang diajar. Keadaan seperti ini juga terjadi di SD .…………….., sehingga sering terjadi tidak tepat antara bahan ajar dengan tes pada semester bersangkutan. Di sisi lain guru sebagian besar belum biasa menyusun tes, sehingga sering mencari dari beberapa kumpulan soal yang sudah ada (bank soal). Melihat kondisi seperti ini guru belum memiliki kompetensi untuk menyusun soal dan belum mencoba menyusun soal hasil karya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini perlu dilaksanakan.
Data kondisi awal yang berkaitan dengan kompetensi guru dalam menyusun soal sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel   4.1   Rekapitulasi  Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Kondisi Awal

No
Nama guru
Jumlah
Hasil akhir
Kategori Nilai


1
Responden 1
9
45
D

2
Responden 2
13
65
C

3
Responden 3
11
55
C

4
Responden 4
10
50
D

5
Responden 5
11
55
C

6
Responden 6
11
55
C

7
Responden 7
10
50
D

8
Responden 8
10
50
D

9
Responden 9
11
55
C

10
Responden 10
12
60
C

11
Responden 11
13
65
C


Jumlah
121
605
-


Rata - rata
11,00
55,00
D


Kategori nilai :
1. 86 -100 = sangat baik  ( A )
2. 66 – 85 = baik   ( B )
3. 55 – 65 = cukup  ( C )
4. 44 – 55 = kurang  ( D )
5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )

Tabel   4.2   Rekapitulasi  Penilaian Validasi Teoritik Per KD pada Kondisi Awal

No
Mata Pelajaran
Aspek Dan Skor
Jumlah
Nilai
Kategori
a
b
c
(1-5)
(1-5)
(1-5)

Kelompok A






1
Guru  1.a
2
2
2
6
40,00
E
2
Guru  1.b
1
2
2
5
33,33
E
3
Guru  2.a
2
3
2
7
46,67
D
4
Guru  2.b
3
2
2
7
46,67
D
5
Guru  3.a
2
3
3
8
53,33
D
6
Guru  3.b
2
2
2
6
40,00
E

Kelompok B






7
Guru  4.a
2
3
2
7
46,67
D
8
Guru  4.b
1
2
1
4
26,67
E
9
Guru  5.a
2
2
2
6
40,00
E
10
Guru  5.b
3
3
2
8
53,33
D
11
Guru  6
2
2
3
7
46,67
D

Jumlah
22
26
23
56
373,33
-

Rata - rata
2,00
2,36
2,09
6,45
43,03
D
Kategori nilai :

1. 86 -100 = sangat baik  ( A )

2. 66 – 85 = baik   ( B )

3. 55 – 65 = cukup  ( C )

4. 44 – 55 = kurang  ( D )

5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )


Tabel   4.3   Rekapitulasi  Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada Kondisi Awal

No
Nama Guru
Parameter
Jumlah Soal Tes
Hasil

Kelompok A



1
Responden 1
50
30
 Belum Tuntas
2
Responden 2
50
30
 Belum Tuntas
3
Responden 3
50
40
 Belum Tuntas
4
Responden 4
50
30
 Belum Tuntas
5
Responden 5
50
40
 Belum Tuntas
6
Responden 6
50
35
 Belum Tuntas

Kelompok B



7
Responden 7
50
40
 Belum Tuntas
8
Responden 8
50
30
 Belum Tuntas
9
Responden 9
50
25
 Belum Tuntas
10
Responden 10
50
35
 Belum Tuntas
11
Responden 11
50
30
 Belum Tuntas

Jumlah
550
365


Rata - rata
50
33,18

Parameter Keberhasilan :
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok B menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option

2.     Deskripsi Siklus I
Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian siklus I sesuai dengan subjek penelitian terdiri dari guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI yang berjumlah 11 orang. Semua guru tersebut sudah siap dengan perlengkapannya untuk mengikuti penyusunan tes hasil belajar tengah semester dengan menerapkan metode kerja kelompok.
a.      Perencanaan
Penjelasan kegiatan dan langkah-langkah dalam perencanaan tindakan adalah sebagai berikut :
1)        Pertemuan  semua guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI  di ruang kelas yang telah ditentukan yang diikuti oleh 11 orang.
2)        Menentukan jadual  pelaksanaan penelitian sebanyak 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya.
3)        Meminta bantuan guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI  membawa bahan menyusun tes ulangan umum seperti silabus, RPP dan kisi-kisi penulisan tes.
4)        Memberikan  informasi tentang teknik penyusunan tes.
b.     Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)        Memberikan jadual pelaksanaan penelitian kepada guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI
2)        Menyiapkan ruangan tempat pelaksanaan kegiatan kerja kelompok, yaitu di ruang perpustakaan terhadap kesiapan ruangan, listrik, LCD Proyektor dan lainnya.
3)        Melaksanakan kegiatan penelitian dengan melaksanakan kerja kelompok sesuai rencana sebanyak 2 kali pertemuan
4)        Pelaksanaan hari I, pada tanggal ………………. Tahun ….. mulai pkl. 11.00 WIB sampai pk. 12.30 WIB dengan materi ; pengarahan dari kepala sekolah, materi penyusunan tes, mengecek kelengkapan bahan-bahan untuk menyusun tes, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a)     Tanya jawab seputar persiapan kegiatan penelitian dengan penerapan metode kerja kelompok
b)     Mengelompokkan guru menjadi  dalam 2 kelompok sesuai bidang ilmu yaitu kelompok A yang terdiri dari guru kelas I, II dan III, Kelompok B yang terdiri dari guru kelas IV, V dan VI.
c)     Memeriksa kelengkapan administrasi penyusunan soal yang terdiri dari Silabus, RPP, Buku Pegangan Siswa, Pegangan Guru, Kisi-kisi Soal.
d)    Mengisi lembar observasi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi penyusunan soal yang dibawa dan dipersiapkan oleh masing-masing guru.












Gambar  4.1   Foto Kegiatan Pengarahan Kepala Sekolah, Materi Penyusunan Tes, Mengecek Kelengkapan Bahan-Bahan Untuk Menyusun Tes

5)        Pelaksanaan hari II, pada tanggal ………………. Tahun …..   mulai pk. 11.00 WIB sampai pk. 13.30 WIB dengan materi ; materi penulisan soal tes, presentasi pleno, revisi dan produk akhir, yaitu soal tes yang valid.
a)     Guru diberikan tugas  menyusun tes hasil belajar  akhir semester  bentuk obyektif  (Pilihan Ganda ) untuk setiap butir tes dengan 4 pilihan.
b)     Jumlah tes yang disusun untuk kelompok A 50 butir tes obyektif 3 option, kelompok B 50 butir tes obyektif 4 option
c)     Peneliti melakukan cross cek ke masing-masing kelompok guru.
d)    Presentasi  kecil di masing-masing kelompok
e)     Presentasi  pada kegiatan diskusi
f)      Setelah soal tes tersusun dilakukan kalibrasi  / validasi  teoritik  dengan parameter penilaian :
a)     Kesesuaian sistem tes dengan tujuan pembelajaran
b)     Kesesuaian sistem tes dengan aspek pengetahuan yang diukur ( C1 – C6 ).
c)     Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD.
g)     Penentuan tes profesional










Gambar 4.2   Foto Kegiatan Pengarahan Kepala Sekolah, Materi Penulisan Soal Tes, Presentasi Pleno, Revisi Dan Produk Akhir, Yaitu Soal Tes yang Valid
c.      Observasi
Dalam kegiatan observasi dilakukan dengan tahapan-tahapan pelaksanaan:
a)     Mengecek kehadiran guru-guru dengan melihat daftar hadir kegiatan yang telah dipersiapkan. (terlampir)
b)     Mengecek kelengkapan  bahan-bahan untuk menyusun tes seperti Silabus, RPP, Buku materi / buku pegangan siswa dan guru, format kisi-kisi tes, dan lainnya
c)     Mengecek kesiapan mental guru-guru untuk mengikuti kegiatan selama 2 kali pertemuan
d)    Hasil akhir kerja .
Instrumen Hasil Observasi pada pelaksanaan kegiatan siklus pertama sebagaimana dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.
a)     Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes
Observasi awal yang dilaksanakan adalah memeriksa kesiapan perangkat menyusun soal tes yang dipersiapkan oleh masing-masing guru. Dalam kegiatan ini, guru diminta menyerahkan perangkat menyusun soal tes yang dipersiapkannya untuk diberikan penilaian. Hasil penilaian sebagaimana tabel di bawah ini. (Hasil Penilaian per Individu dapat dilihat pada lampiran)
Tabel   4.4   Rekapitulasi  Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Siklus Pertama

No
Nama guru
Jumlah
Hasil akhir
Kategori Nilai


1
Responden 1
12
60
C

2
Responden 2
14
70
B

3
Responden 3
14
70
B

4
Responden 4
13
65
C

5
Responden 5
14
70
B

6
Responden 6
13
65
C

7
Responden 7
14
70
B

8
Responden 8
11
55
C

9
Responden 9
13
65
C

10
Responden 10
13
65
C

11
Responden 11
14
70
B


Jumlah
145
725
-


Rata - rata
13,18
65,91
C


Kategori nilai :
1. 86 -100 = sangat baik  ( A )
2. 66 – 85 = baik   ( B )
3. 55 – 65 = cukup  ( C )
4. 44 – 55 = kurang  ( D )
5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan perangkat menyusun soal yang dibawa oleh guru masih kurang dan belum lengkap. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai dan kategori nilai yang diperoleh pada pelaksanaan siklus pertama. Di mana rata-rata nilai hasil akhir menunjukkan angka 65,91 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C)
Observasi terhadap Penilaian Validasi Teoritik Per KD yang dilakukan terhadap soal yang telah disusun oleh masing-masing kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing menunjukkan hasil sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel   4.5   Rekapitulasi  Penilaian Validasi Teoritik Per KD pada Siklus Pertama

No
Mata Pelajaran
Aspek Dan Skor
Jumlah
Nilai
Kategori
a
b
c
(1-5)
(1-5)
(1-5)

Kelompok A






1
Guru  1.a
3
4
3
10
66,67
B
2
Guru  1.b
2
3
3
8
53,33
D
3
Guru  2.a
3
4
3
10
66,67
B
4
Guru  2.b
3
3
3
9
60,00
C
5
Guru  3.a
3
3
4
10
66,67
B
6
Guru  3.b
3
3
3
9
60,00
C

Kelompok B






7
Guru  4.a
3
4
3
10
66,67
B
8
Guru  4.b
2
3
2
7
46,67
D
9
Guru  5.a
3
3
2
8
53,33
D
10
Guru  5.b
4
3
3
10
66,67
B
11
Guru  6
3
3
3
9
60,00
C

Jumlah
32
36
32
81
540,00
-

Rata - rata
2,91
3,27
2,91
9,09
60,61
C

Kategori nilai :


1. 86 -100 = sangat baik  ( A )


2. 66 – 85 = baik   ( B )


3. 55 – 65 = cukup  ( C )


4. 44 – 55 = kurang  ( D )


5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )












Sedangkan pada penilaian terhadap Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada siklus pertama berdasarkan hasil penilaian pada kinerja kelompok dalam menyelesaikan soal sesuai dengan waktu yang ditentukan menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel   4.6   Rekapitulasi  Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada siklus pertama

No
Nama Guru
Parameter
Jumlah Soal Tes
Hasil

Kelompok A



1
Responden 1
50
45
 Belum Tuntas
2
Responden 2
50
40
 Belum Tuntas
3
Responden 3
50
50
Tuntas
4
Responden 4
50
40
 Belum Tuntas
5
Responden 5
50
50
Tuntas
6
Responden 6
50
45
 Belum Tuntas

Kelompok B



7
Responden 7
50
50
Tuntas
8
Responden 8
50
45
 Belum Tuntas
9
Responden 9
50
35
 Belum Tuntas
10
Responden 10
50
45
 Belum Tuntas
11
Responden 11
50
40
 Belum Tuntas

Jumlah
550
485


Rata - rata
50
44,09

Parameter Keberhasilan :
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok B menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option

Dari 3 kegiatan penilaian yang dilakukan berdasarkan jenis indikator yang berbeda-beda pula, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya kompetensi guru dalam menyusun soal belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada ketiga aspek penilaian yang dilakukan.
Pada aspek penilaian pertama, dapat disimpulkan bahwa kesiapan perangkat menyusun soal yang dibawa oleh guru masih kurang dan belum lengkap. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai dan kategori nilai yang diperoleh pada pelaksanaan siklus pertama. Di mana rata-rata nilai hasil akhir menunjukkan angka 65,91 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C).
Pada aspek penilaian yang kedua, Penilaian Validasi Teoritik Per KD hasilnya juga belum maksimal. Perolehan rata-rata hanya menunjukkan angka 60,61 dan masuk kategori cukup atau C.
Pada aspek penilaian ketiga, Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes juga menunjukkan hasil yang kurang baik, karena dari 11 guru yang terbagi dalam 2 kelompok hanya ada 3 guru yang dinyatakan tuntas dan berhasil menyusun soal sesuai dengan parameter yang ditentukan yaitu 50 soal.
Melihat uraian sebagaimana dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan pula bahwa pelaksanaan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal belum secara maksimal berhasil, sehingga proses pelaksanaan perbaikan masih harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.
d.     Refleksi
Hasil dari pengamatan yang dilakukan bersama-sama dengan observer menunjukkan bahwa  pada prinsipnya kegiatan menyusun soal tes ulangan yang dilakukan dengan metode kerja kelompok pada guru kelas di SD Negeri ………………….. berlangsung dengan baik, walaupun ada beberapa hal yang kurang bisa dipahami oleh para guru, yaitu mempresentasikan atau memaparkan hasil penulisan soal yang disusunnya.  Sebagai langkah tindaklanjut dari temuan masalah pada siklus pertama, peneliti melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri :
1)      Hal-hal baru apa yang ditemukan dalam kegiatan yang baru saja dilakukan?
2)      Bagaimana kegiatan kerja kelompok dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penyusunan naskah soal tes?
3)      Apa yang perlu dilakukan untuk menggiatkan kegiatan kerja kelompok sebagai upaya peningkatan kompetensi guru penyusunan naskah soal tes?
Dari kenyataan temuan pada saat pelaksanaan siklus pertama, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus kedua dengan meminta guru untuk melengkapi Perangkat Menyusun Soal Tes yang menjadi persiapan wajib pada saat akan menyusun soal tes, meningkatkan kemampuan menguasai KD sehingga penguasaan guru dalam membuat soal menjadi lebih meningkat sehingga hasil penilaian terhadap Penilaian Validasi Teoritik Per KD juga akan lebih baik dari pertemuan sebelumnya, serta pada Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes, guru diminta lebih cepat dalam memahami, mencermati dan menulis soal berdasarkan KD yang sudah ditetapkan sehingga paramater sebanyak 50 soal dapat tercapai tepat waktu.
3.     Dekskripsi Siklus II
Pada bagian ini dikemukakan hasil penelitian siklus II sesuai dengan subjek penelitian terdiri dari guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI yang berjumlah 11 orang. Tindakan pada siklus II adalah berdasarkan refleksi dari hasil siklus I.  Penjelasan pelaksanaan siklus II dapat diilustrasikan pada penjelasan dan uraiam di bawah ini.
a.      Perencanaan
1)        Pertemuan direncanakan dihadiri oleh  semua guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI  di ruang perpustakaan ............. yang diikuti oleh 11 orang  guru.
2)        Menentukan jadual  pelaksanaan penelitian sebanyak 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya.
3)        Meminta bantuan guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI  membawa bahan menyusun tes ulangan umum seperti silabus, RPP dan kisi-kisi penulisan tes yang telah dilengkapi berdasarkan hasil penilaian pada siklus pertama.
4)        Memberikan  informasi tentang teknik penyusunan tes dengan mengulang penjelasan menggunakan sarana LCD Proyektor dengan media power point.
b.     Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus kedua dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)        Memberikan jadual pelaksanaan penelitian kepada guru-guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI
2)        Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan kerja kelompok, yaitu di ruang perpustakaan terhadap kesiapan ruangan, listrik, LCD Proyektor dan lainnya.
6)        Melaksanakan kegiatan penelitian dengan melaksanakan kerja kelompok sesuai rencana sebanyak 2 kali pertemuan
7)        Pelaksanaan hari I, pada tanggal ………………. Tahun ….. mulai pk. 11.00 WIB sampai pk. 13.30 WIB dengan materi ; pengarahan pengawas sekolah, materi penyusunan tes, mengecek kelengkapan bahan-bahan untuk menyusun tes, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a)     Tanya jawab seputar persiapan kegiatan penelitian dengan penerapan metode kerja kelompok
b)     Mengulang penjelasan tentang cara menyusun soal tes dengan baik berdasarkan aspek dan kriteria yang benar menggunakan media power point menggunakan LCD proyektor. Guru diminta memperhatikan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting sebagai bahan pada kegiatan kerja kelompok.
c)     Mengelompokkan guru menjadi  dalam 2 kelompok sesuai bidang ilmu yaitu kelompok A yang terdiri dari guru kelas I, II, III, Kelompok B yang terdiri dari guru kelas IV, V dan VI.
d)    Memeriksa kelengkapan administrasi penyusunan soal yang terdiri dari Silabus, RPP, Buku Pegangan Siswa, Pegangan Guru, Kisi-kisi Soal yang telah direvisi pada pertemuan sebelumnya.
e)     Mengisi lembar observasi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi penyusunan soal yang dibawa dan dipersiapkan oleh masing-masing guru.












Gambar  4.3   Foto Kegiatan Pengarahan Kepala Sekolah, Materi Penyusunan Tes, Mengecek Kelengkapan Bahan-Bahan Untuk Menyusun Tes pada Siklus Kedua

8)        Pelaksanaan hari II, pada tanggal ………………. Tahun …..   mulai pk. 11.00 WIB sampai pk. 13.30 WIB dengan materi-materi penulisan soal tes, presentasi pleno, revisi dan produk akhir, yaitu soal tes yang valid.
a)     Guru diberikan tugas  menyusun tes hasil belajar  akhir semester  bentuk obyektif  (Pilihan Ganda ) untuk setiap butir tes dengan 4 pilihan.
b)     Jumlah soal tes yang disusun untuk kelompok A 50 butir tes obyektif 4 option, kelompok B 50 butir tes obyektif 4 option.
c)     Peneliti melakukan cross cek ke masing-masing kelompok guru untuk memastikan kesiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan kerja kelompok.
d)    Presentasi  kecil di masing-masing kelompok
e)     Presentasi  pada kegiatan diskusi
f)      Setelah soal tes tersusun dilakukan kalibrasi  / validasi  teoritik  dengan parameter penilaian :
a)     Kesesuaian sistem tes dengan tujuan pembelajaran
b)     Kesesuaian sistem tes dengan aspek pengetahuan yang diukur ( C1 – C6 ).
c)     Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD.
g)     Penentuan tes profesional











Gambar 4.4   Foto Kegiatan Pengarahan Kepala Sekolah, Materi Penulisan Soal Tes, Presentasi Pleno, Revisi dan Produk Akhir, Yaitu Soal Tes yang Valid pada Siklus Kedua
c.      Observasi
Dalam kegiatan observasi dilakukan dengan tahapan-tahapan pelaksanaan:
1)   Mengecek kehadiran guru-guru dengan melihat daftar hadir kegiatan yang telah dipersiapkan. (terlampir)
2)   Mengecek kelengkapan  bahan-bahan untuk menyusun tes seperti Silabus, RPP, Buku materi / buku pegangan siswa dan guru, format kisi-kisi tes, dan lainnya setelah direvisi pada siklus pertama.
3)   Mengecek kesiapan mental guru-guru untuk mengikuti kegiatan selama 2 kali pertemuan
4)   Hasil akhir kerja .
Instrumen Hasil Observasi pada pelaksanaan kegiatan siklus pertama sebagaimana dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.
1)   Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes
Observasi awal yang dilaksanakan adalah memeriksa kesiapan perangkat menyusun soal tes yang dipersiapkan oleh masing-masing guru setelah dilakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus pertama. Dalam kegiatan ini, guru diminta menyerahkan perangkat menyusun soal tes yang dipersiapkannya untuk diberikan penilaian. Hasil penilaian sebagaimana tabel di bawah ini. (Hasil Penilaian per Individu dapat dilihat pada lampiran)
Tabel   4.7   Rekapitulasi  Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes pada Siklus Kedua

No
Nama guru
Jumlah
Hasil akhir
Kategori Nilai


1
Responden 1
18
90
A

2
Responden 2
17
85
B

3
Responden 3
16
80
B

4
Responden 4
17
85
B

5
Responden 5
19
95
A

6
Responden 6
17
85
B

7
Responden 7
18
90
A

8
Responden 8
17
85
B

9
Responden 9
16
80
B

10
Responden 10
18
90
A

11
Responden 11
18
90
A


Jumlah
191
955
-


Rata - rata
17,36
86,82
B


Kategori nilai :
1. 86 -100 = sangat baik  ( A )
2. 66 – 85 = baik   ( B )
3. 55 – 65 = cukup  ( C )
4. 44 – 55 = kurang  ( D )
5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan perangkat menyusun soal yang dibawa oleh guru setelah melewati pelaksanaan perbaikan pada siklus pertama terbukti meningkat. Perangkat menyusun soal yang terdiri dari Silabus, RPP, buku Pegangan Guru dan Siswa serta kisi-kisi soal  Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai dan kategori nilai yang diperoleh pada pelaksanaan siklus kedua meningkat cukup signifikan dari angka 65,91 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C) pada siklus pertama menjadi 86,82 dan masuk dalam kategori sangat baik (A). dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian berdasarkan Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dinyatakan berhasil, dan proses penelitian dinyatakan tuntas dan dihentikan pada siklus kedua karena kriteria dan indikator keberhasilan telah tercapai.
Observasi terhadap Penilaian Validasi Teoritik Per KD yang dilakukan terhadap soal yang telah disusun oleh masing-masing kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing menunjukkan hasil sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel   4.8   Rekapitulasi  Penilaian Validasi Teoritik Per KD pada Siklus Kedua

No
Mata Pelajaran
Aspek Dan Skor
Jumlah
Nilai
Kategori
a
b
c
(1-5)
(1-5)
(1-5)

Kelompok A






1
Guru  1.a
4
5
4
13
86,67
A
2
Guru  1.b
3
4
4
11
73,33
B
3
Guru  2.a
4
4
4
12
80,00
B
4
Guru  2.b
4
4
4
12
80,00
B
5
Guru  3.a
4
4
5
13
86,67
A
6
Guru  3.b
4
4
3
11
73,33
B

Kelompok B






7
Guru  4.a
4
5
3
12
80,00
B
8
Guru  4.b
3
4
3
10
66,67
B
9
Guru  5.a
4
4
3
11
73,33
B
10
Guru  5.b
5
4
4
13
86,67
A
11
Guru  6
4
4
4
12
80,00
B

Jumlah
43
46
41
105
700,00
-

Rata - rata
3,91
4,18
3,73
11,82
78,79
B

Kategori nilai :


1. 86 -100 = sangat baik  ( A )


2. 66 – 85 = baik   ( B )


3. 55 – 65 = cukup  ( C )


4. 44 – 55 = kurang  ( D )


5. 25 – 45 = sangat kurang ( E )












Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Penilaian Validasi Teoritik Per KD terhadap naskah soal yang dibuat oleh guru setelah melewati pelaksanaan perbaikan pada siklus pertama terbukti meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai dan kategori nilai yang diperoleh pada pelaksanaan siklus kedua meningkat cukup signifikan dari  rata-rata 60,61 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C) pada siklus pertama menjadi 78,79 dan masuk dalam kategori baik (B). dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Penilaian Validasi Teoritik Per KD terhadap naskah soal yang dibuat oleh guru dinyatakan berhasil, dan proses penelitian dinyatakan tuntas dan dihentikan pada siklus kedua karena kriteria dan indikator keberhasilan telah tercapai
Sedangkan pada penilaian terhadap Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada siklus pertama berdasarkan hasil penilaian pada kinerja kelompok dalam menyelesaikan soal sesuai dengan waktu yang ditentukan menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel   4.9   Rekapitulasi  Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes pada Siklus Kedua

No
Nama Guru
Parameter
Jumlah Soal Tes
Hasil

Kelompok A



1
Responden 1
50
50
Tuntas
2
Responden 2
50
50
Tuntas
3
Responden 3
50
50
Tuntas
4
Responden 4
50
50
Tuntas
5
Responden 5
50
50
Tuntas
6
Responden 6
50
50
Tuntas

Kelompok B



7
Responden 7
50
50
Tuntas
8
Responden 8
50
50
Tuntas
9
Responden 9
50
50
Tuntas
10
Responden 10
50
50
Tuntas
11
Responden 11
50
50
Tuntas

Jumlah
550
550


Rata - rata
50
50,00

Parameter Keberhasilan :
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok B menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option
Kelompok A menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan pencapaian parameter dalam menyusun soal tes disusun oleh guru terbukti meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata nilai dan kategori nilai yang diperoleh pada pelaksanaan siklus kedua meningkat cukup signifikan dari  rata-rata 44,09 pada siklus pertama menjadi 50 pada siklus kedua. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan pencapaian parameter dalam menyusun soal tes dinyatakan berhasil, dan proses penelitian dinyatakan tuntas dan dihentikan pada siklus kedua karena kriteria dan indikator keberhasilan telah tercapai yaitu masing-masing guru dalam kelompoknya menghasilkan 50 butir tes obyektif 4 option sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dari 3 kegiatan penilaian yang dilakukan berdasarkan jenis indikator yang berbeda-beda pula, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya kompetensi guru dalam menyusun soal telah meningkat dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada ketiga aspek penilaian yang dilakukan yang mencapai kriteria dan indikator keberhasilan pada pelaksanaan siklus kedua.
Melihat uraian sebagaimana dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan pula bahwa pelaksanaan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal telah berhasil, sehingga proses pelaksanaan perbaikan dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus kedua.
d.     Refleksi
Hasil dari pengamatan yang dilakukan bersama-sama dengan observer menunjukkan bahwa  pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan kerja kelompok untuk meningkatkan kompetensi guru khususnya guru kelas di SD Negeri ………..... dan diikuti oleh 11 orang guru   berlangsung dengan baik hampir semua permasalahan yang kurang dipahami oleh para guru pada pelaksanaan siklus pertama dapat terselesaikan dengan baik.  Kenyataan tersebut didukung oleh adanya peningkatan ke tiga aspek yang menjadi fokus penilaian peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes, yang dinyatakan memenuhi semua kriteria dan indikator keberhasilan.
B.       Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus di mana pada masing-masing siklus dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan dengan menerapkan metode kerja kelompok pada upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes ulangan tengah semester yang didasarkan pada 3 indikator dan kriteria penilaian dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut :
1.    Penilaian terhadap Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes
Pada indikator kesiapan perangkat menyusun soal tes yang harus dipersiapkan guru sebagai langkah awal dalam menyusun soal tes yang terdiri dari silabus, RPP, buku pegangan guru dan siswa serta kisi-kisi soal, hasil penilaian dari kondisi awal sampai dengan siklus kedua sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.10     Rekapitulasi Peningkatan Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No
Siklus
Kelengkapan Bahan-bahan
Jumlah
Hasil Akhir
Kategori Nilai
a
b
c
d
e
1
Awal
1,91
2,09
2,09
2,00
2,91
11,00
55,00
C
2
Siklus I
2,82
2,82
2,73
2,36
2,91
13,64
68,18
B
3
Siklus II
3,55
3,64
3,45
3,18
3,55
17,36
86,82
A


Keterangan
a
Silabus
b
RPP
c
Buku Pegangan Guru/Siswa
d
Format Kisi-kisi
e
Kesiapan Mental

Dalam bentuk grafik, Peningkatan Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini.











Gambar  4.5  Peningkatan Hasil Observasi Kesiapan Perangkat Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

2.    Penilaian Hasil Validasi Teoritik Per Kompetensi Dasar (KD)
Pada indikator validasi teoritik per kompetensi dasar (KD), dengna kegiatan melakukan penilaian terhadap penyusunan soal dengan mempertimbangkan tiap butir soal dengan KD yang terdapat pada silabus, hasil penilaian dari kondisi awal sampai dengan siklus kedua sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11     Rekapitulasi Hasil Validasi Teoritik Per Kompetensi Dasar (KD) dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No
Siklus
Aspek Penilaian
Jumlah
Hasil akhir
Kategori Nilai
a
b
c
1
Awal
2,00
2,36
2,09
6,45
43,03
E
2
Siklus I
2,91
3,27
2,91
9,09
60,61
C
3
Siklus II
3,91
4,18
3,73
11,82
78,79
B

Keterangan
a
Kesesuai Tes dengan Tujuan Pembelajaran
b
Aspek Perilaku (C1-C6)
c
Penggunaan Bahasa Yang Benar dan Baik

Dalam bentuk grafik, Peningkatan Hasil Validasi Teoritik Per Kompetensi Dasar (KD) dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini.











Gambar  4.6  Peningkatan Hasil Validasi Teoritik Per Kompetensi Dasar (KD) dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

3.    Peningkatan Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes
Pada indikator Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes, dengan kegiatan melakukan penilaian terhadap kemampuan guru dalam membuat soal dengan paramater sebanyak 50 soal dengan 4 option, hasil penilaian dari kondisi awal sampai dengan siklus kedua sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.12     Rekapitulasi Hasil Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No
Siklus
Parameter
Jumlah Soal
Hasil akhir
1
Awal
50,00
33,18
 Belum Tuntas
2
Siklus I
50,00
44,09
 Belum Tuntas
3
Siklus II
50,00
50,00
Tuntas

Dalam bentuk grafik, Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini.












Gambar  4.7  Peningkatan Hasil Pencapaian Parameter dalam Menyusun Soal Tes dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Hasil Penelitian
Penyusunan soal merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya. Upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes sebagaimana yang dilaksanakan pada kegiatan penelitian pada guru kelas I, II, III dan IV, V, dan VI di SD Negeri ……………. dengan menerapkan metode kerja kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi guru kelas I, II, III dan IV, V, dan VI di SD Negeri …………….dapat ditempuh dengan menerapkan metode kerja kelompok. Kenyataan tersebut dibuktikan dengan peningkatan aspek-aspek yang menjadi indikator peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes. Pada aspek kesiapan perangkat menyusun soal yang dibawa oleh guru terbukti meningkat cukup signifikan dari angka 65,91 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C) pada siklus pertama menjadi 86,82 dan masuk dalam kategori amat baik (A) pada siklus kedua. Penilaian Validasi Teoritik Per KD terhadap naskah soal yang dibuat oleh guru terbukti meningkat dari  rata-rata 60,61 dan hanya masuk dalam kategori cukup (C) pada siklus pertama menjadi 78,79 dan masuk dalam kategori baik (B), dan pada aspek terakhir, yaitu peningkatan pencapaian parameter dalam menyusun soal tes meningkat dari  rata-rata 44,09 pada siklus pertama menjadi 50 pada siklus kedua.
Dari 3 kegiatan penilaian yang dilakukan berdasarkan jenis indikator yang berbeda-beda pula, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya kompetensi guru dalam menyusun soal telah meningkat dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada ketiga aspek penilaian yang dilakukan yang mencapai kriteria dan indikator keberhasilan pada pelaksanaan siklus kedua.
B.    Saran
Setelah mengkaji dan membahas berbagai hal terkait dengan substansi, tujuan dan proses penelitian ini maka selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran untuk meningkatkan mutu dan kemampuan guru dalam menyusun soal-soal tes  sebagai berikut :
1.   SD Negeri ………………………. 
a.       Dapat melanjutkan upaya perbaikan yang telah dilakukan dengan menerapkan hasil penelitian pada kegiatan penyusunan soal pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.
b.      Mengujicobakan soal-soal yang sudah disusun pada peserta didik pada masing-masing kelas yang diampunya.
2.   Guru
a.       Hasil penelitian diharapkan dapat meningkat kompetensi guru dalam menyusun soal-soal tes.
b.      Dapat bekerja sama dengan guru-guru dari kelas yang berbeda sebagai upaya peningkatan meningkat kompetensi guru dalam menyusun soal-soal tes.
c.       Dapat secara mandiri menerapkan cara dan teknik penyusunan soal tes pada mata pelajaran lain yang berbeda dalam kelas yang dibinanya.


Untuk mendapatkan file secara lengkap,
silahkan anda klik  DOWNLOAD