Lencana Facebook

banner image

Saturday 7 December 2013

KARYA ILMIAH



PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MELALUI KARTU HURUF DI TK .............. I .............. 
KABUPATEN ..............
TAHUN 2013/2014

…………………………………

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang pada masih rendahnya minat dan kemampuan merangkai huruf siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK ..............  I .............. terdapat rumusan masalahnya yaitu bagaimana penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf, dan seberapa besar peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatkan dan besaran peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf. Penelitian tindakan kelas dirancang dalam dua siklus, dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa sebanyak 20 siswa. Metode pengumpulan data melalui lembar observasi minat dan kemampuan anak  dan dokumentasi berupa foto. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap, (a) reduksi data, (b) paparan data, dan (c) penyimpulan. Validasi data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa, dimana pada siklus I mencapai 70% atau 14 siswa dari kondisi awal sebanyak 3 siswa atau 15%, pada siklus II meningkat menjadi 95% atau 19 dari jumlah siswa sebanyak 20. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kartu huruf terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf  siswa Taman Kanak-kanak .............. I ...............
.
Kata kunci : minat, kemampuan, kartu huruf


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang ada pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran merangkai huruf dapat diidentifikasi antara lain metode yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga anak mengalami kebosanan, adanya kenyataan bahwa media pembelajaran yang kurang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan merangkai huruf baik faktor dari dalam diri anak maupun faktor luar diri anak, salah satunya adalah faktor metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Suyanto (2005:68) mengungkapkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan sebuah pendidikan untuk anak usia 0-8 tahun. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini. Pada usia ini secara teknologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Anak usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda, di samping itu setiap anak juga memiliki keunikannya sendiri sekalipun mereka kembar siam. Teknik pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini cukup beragam. Satu hal yang harus diingat dalam memberikan tugas untuk anak adalah kesesuaian tugas dengan tahapan perkembangan anak dan tetap tidak melupakan unsur bermain seraya belajar dalam mengerjakan tugas, pendidik harus berusaha agar anak tetap berminat dan antusias sampai pengerjaan tugas selesai. Guru harus pintar memilih media atau sumber belajar harus menarik dan mudah dimengerti oleh anak. Melalui refleksi diri, kaji literatur dan diskusi dengan teman sejawat dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor penyebab timbulnya masalah di atas antara lain bahwa pendekatan  pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa taman kanak-kanak, penggunaan alat peraga pembelajaran yang kurang bervariasi, guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi, guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran, guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat. Teknik pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini cukup beragam. Guru harus pintar memilih media atau sumber belajar harus menarik dan mudah dimengerti oleh anak. Oleh karena itu, gurulah sebagai fasilitator dalam mengembangkan kemampuan berbahasa merangkai huruf menjadi kata, salah satunya dengan cara mengenalkan huruf pada anak didik. Pada saat penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak .............. I .............., penulis menyadari ada permasalahan dalam bidang bahasa, yaitu mengenal huruf.. Prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan, proses pembelajaran adalah memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan alat bantu pembelajaran berupa media kartu huruf pada upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf. Kondisi ideal yang diharapkan adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa sehingga diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah bagaimana penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014, dan seberapa besar peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan peningkatkan minat dan kemampuan anak didik di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf, serta mendeskripsikan besaran peningkatkan minat dan kemampuan anak didik di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf.
Manfaat Penelitian
Bagi anak didik, memperbaiki kekurangan siswa dalam merangkai huruf  menggunkana media kartu huruf, meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf menggunkana media kartu huruf, menjadi model bagi siswa untuk menyikapi kinerjanya, serta meningkatkan kreativitas siswa. Bagi guru TK, guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan kemampuannya untuk menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, meningkatkan kreativitas kinerja, meningkatkan wawasan dalam kegiatan belajar mengajar, serta mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri dalam kegiatan belajar mengajar. Bagi sekolah/ lembaga pendidikan/ TK, diantaranya mengembangkan mutu dan hasil belajarnya, meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa, mempunyai kesempatan untuk berkembang pesat, menciptakan hubungan kolegial yang sehat, menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif, mempunyai kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh, sedangkan bagi masyarakat adalah memiliki generasi yang terampil, memiliki generasi yang kreatif, memiliki calon generasi penerus yang dapat mandiri dan memiliki potensi untuk mengembangkan potensi daerah secara swakelola

KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : pengertian minat, kemampuan, merangkai huruf, media pembelajaran dan media kartu huruf
Minat
Abror  (1983:252)  menyebutkan  bahwa  minat  adalah kecenderungan  bertingkah  laku  yang  terarah  pada  objek  kegiatan  atau pengalaman  tertentu.  Selain  itu,  dalam  buku  Educational  Psichology,  Crow.&  Crow  (dalam  Abror,  1993:  112)  menjelaskan  bahwa  minat  bisa berhubungan  dengan  daya  gerak  yang  mendorong  kita  untuk  cenderung atau  merasa  tertarik  kepada  orang,  benda,  kegiatan,  ataupun  bisa  berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri. Perubahan tersebut akan nampak dalam penguasaan pola-pola respons yang baru terhadap lingkungan berupa keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, kecakapan dan sebagainya
Kemampuan 
Menurut J.S, Badudu Prof. Drs. & Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:1381). mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.
Merangkai Huruf
Huruf adalah sebuah grafem dari suatu sistem tulisan, misalnya alfabet Yunani dan aksara yang diturunkannya. Dalam suatu huruf terkandung suatu fonem, dan fonem tersebut membentuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya. Setiap aksara memiliki huruf dengan nilai bunyi yang berbeda-beda. Dalam aksara jenis alfabet, abjad, dan abugida, biasanya suatu huruf melambangkan suatu fonem atau bunyi. Berbeda dengan logogram atau ideogram, yang hurufnya mewakili ungkapan atau makna suatu lambang
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah yang berarti tengah, perantara, atau pengantar.  Menurut Arsyad  (2004 : 4) mengatakan bahwa ”istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, TV, film, foto, radio, rekaman audio, gambar, bahan-bahan cetakan, dan sejenis adalah media komunikasi. Hamidjojo (dalam Arsyad 2004) memberikan batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, dan pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Pengertian media mengarah pada sesuatu  yang meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah ‘segala bentuk dan  saluran  yang  dapat  digunakan  dalam  suatu  proses  penyajian  informasi’ (Latuheru, 1988:11).  Robert  Heinich  dkk (1985:6)  mengemukakan  definisi  medium  adalah  “sebagai  sesuatu  yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi”. Secara  rinci  fungsi  media  memungkinkan  siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan  gambar,  potret,  slide,  dan  sejenisnya  mengakibatkan  siswa memperoleh  gambaran  yang  nyata”  (Degeng,1999:19
Media Kartu Huruf
Kartu huruf adalah merupakan media dalam permainan menemukan kata. Anak diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yangdibuat oleh guru. Titik berat latihanmenyusun huruf ini adalah keterampilan mengeja suatu kata (Rose and Roe,1990:8). Kelebihan media kartu huruf antara lain mudah di bawa-bawa: Dengan ukuran yang kecil sehinggam membuat media kartu  huruf  dapat  disimpan  di  tas  bahkan  di  saku,  sehingga  tidak membutuhkan  ruang  yang  luas,  dapat  digunakan  di  mana  saja,  di  kelas ataupun di luar kelas.  Praktis:  dilihat  dari  cara  pembuatan  dan  penggunaannya,  media  kartu  huruf sangat  praktis,  dalam  menggunakan  media  ini  guru  tidak  perlu  memiliki keahlian  khusus,  media  ini  tidak  perlu  juga  membutuhkan  listrik.  Jika  akan menggunakankita tinggal  menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus supaya  tidak  tercecer.  Selain  itu  biaya  pembuatan  media  kartu  huruf  ini  pun sangatlah  murah,  karena  dapat  menggunakan  barang-barang  bekas  seperti kertas kardus sebagai kartunya. Gampang  diingat:  karakteristik  media  kartu  huruf  adalah  menyajikan  huruf-huruf  pada  setiap  kartu  yang  disajikan.  Sajian  huruf-huruf  dalam  kartu  ini akan  memudahkan  siswa  untuk  mengingat  dan  menghafal  bentuk  huruf tersebut.  Menyenangkan:  Media  kartu  huruf  dalam  penggunannya  bisa  melalui permainan.  Misalnya  siswa  secara  berlomba-lomba  mencari  satu  kartu  yang bertuliskan  huruf  tertentu  yang  disimpan  secara  acak,  dengan  cara  berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan (fisik).
Kerangka Berpikir
Cara belajar anak TK dilaksanakan sambil bermain karena masa anak TK adalah masa bermain, bukan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Masa yang paling untuk mengenalkan membaca permulaan, kegiatan menumbuhkan kesiapan membaca permulaan dengan melalui tekhnik kartu huruf, karena dengan mengenalkan kartu huruf pada anak usia Taman Kanak-Kanak dengan cara bermain akan lebih efektif dan bermakna hasilnya. Dalam menumbuhkan minat membaca dengan menggunakan alat peraga kartu huruf dapat memancing minat anak yang tadinya asik bermain sendiri/ tidak mau belajar, setelah melihat kartu huruf yang berwarna-warni akan timbul rasa ingin tahu terhadap alat peraga tersebut. Guru bisa menjadi ibu, juga bisa menjadi teman bermain bagi anak. Guru bukan hanya menjadi pendidik tetapi memberikan perhatian kasih saying dan mengarahkan anak menjadi kata/ membaca menggunakan metode yang digunakan oleh guru salah satu kunci pokok dalam keberhasilan belajar yang dilakukan oleh anak. Sebelum guru memulai permainan guru menjelaskan terlebih dahulu warna-warna kartu huruf, memperlihatkan kartu huruf dari a – z, cara membacanya dan tulisan pada kertas HVS untuk kata tersebut. Contohnya tulisan Islam maka anak mencari huruf i-s-l-a-m.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka akan di dapat seberapa besar minat dan kemampuan anak dalam merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf. Mengacu pada pengertian hipotesis di atas, maka dikemukakan hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut “Penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf pada siswa TK .............. I ..............  Tahun Pelajaran 2013/2014”.

METODE PENELITIAN

Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Subyek pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 Penelitian dilakukan selama 8 minggu pada bulan September dan Oktober 2013.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam tiap siklusnya adalah: perencanaan (planning), tindakan (observing) dan refleksi (reflecting), pengamatan (observing). Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf. Program yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran dengan media kartu huruf untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf. Rencana  pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah belajar kelompok. Kegiatan yang dilaksanak adalah dengan mengadakan belajar kelompok berlatih merangkai huruf dengan menggunakan kartu huruf yang kegiatanya meliputi :1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan SKH yang telah disusun. 2) Menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran. 3) Membimbing siswa untuk dapat merangkai huruf dengan benar. 4) Mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran. 5) Mengadakan evaluasi. Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya setelah diberi bimbingan dalam mengerjakan soal tugas kelompok, kemudian poin-poin yang diobservasi meliputi: 1) Minat dan kemampuan siswa dalam merangkai media kartu huruf. 2) Minat dan kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf. 3) Minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata, merangkai kata. 4) Banyaknya siswa yang bertanya. 5)        Kerjasama dalam kelompok. Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja tiap siklus. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran dengan media kartu huruf yang akan dilaksanakan pada setiap akhir silklus. Sasaran dari evaluasi ini peserta didik yang meningkat minat dan kemampuan dalam merangkai huruf. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus berikutnya.

Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk membandingkan peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf sebelum dan sesudah melaksanakan perbaikan. Mengingat data kuantitatif yang dikumpulkan peneliti berupa angka hasil observasi maka teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah teknik statistik deskriptif, sedangkan data kualitatif digunakan teknik analisis dalam bentuk paparan naratif. Pada studi awal, peserta didik diberi tes untuk melihat perolehan nilai tentang metode pengolahan data. Dari nilai tersebut dijumlah dan dirata-rata, maka akan diperoleh nilai ketuntasan yang dicapai siswa. Hal serupa juga dilakukan dalam masing-masing siklus dari pertama hingga kedua. Pada tiap siklus, data yang diperoleh dianalisis untuk melihat tingkat ketuntasan dan peningkatan minat serta kemampuan peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran kartu huruf yang digunakan. Data kuantitatif akan diolah melalui analisis deskriptif, sedangkan data kualitatif akan diolah dalam bentuk paparan narasi yang menggambarkan peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam kegiatan merangkai huruf menggunakan media kartu huruf.


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi Awal
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak .............. I .............., dengan jumlah siswa seluruh adalah 20 siswa. Dari banyaknya siswa tersebut, berasal dari kalangan atau latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Sebagian besar siswa berasal dari kalangan keluarga buruh, sehingga perhatianya orang tua ke anak sangat kurang karena kesubukan kerja, akibatnya anak mempunyai kendala atau mengalami kesulitan dalam belajar yaitu masih banyak anak yang mengalami kesulitan dalam merangkai huruf. Di sinilah yang peneliti untuk mengadakan penelitian pada siswa Taman Kanak-kanak .............. I ...............  Dari hasil analisis data pada kondisi awal  jumlah siswa yang memenuhi target minimal ketuntasan atau meningkat minat dan kemampuan merangkai huruf hanya terdapat 3 orang siswa atau 15%. Data ini menunjukan bahwa pembelajaran merangkai huruf belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal ini pembelajaran merangkai huruf  dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan.
Siklus Pertama
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 5 Satuan Kegiatan Harian (SKH) dengan lima kali pertemuan, mulai tanggal 6, 7, 9, 10, 11 September 2013 dengan penjelasan kegiatan pada sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Perencanaan
Tujuan Perbaikan :a) Untuk mengetahui apakah penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf. b) Untuk meningkatkan keterampilan guru upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf. Langkah-langkah Perbaikan : a) Mengajukan SKH Perbaikan yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan SKH perbaikan yang telah disusun tersebut. b) Bersama kepala sekolah, dan observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan, metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran. c)Menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan kartu huruf dan jenis-jenis kata yang akan disajikan pada pelaksanaan proses pembelajaran. d)Untuk memperlancar proses pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. e)Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran .
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan 5 (lima) SKH selama 5 hari berturut-turut. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diawali dengan peneliti masuk ke dalam kelas  yaitu kelas tempat anak-anak belajar. Peneliti membuka kegiatan dan memberikan salam kemudian do’a, salam.  Setelah memberikan penjelasan di kelas, peneliti kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok dan dilanjutkan dengan kegiatan  mengkondisikan tempat duduk anak menjadi lingkaran di mana peneliti berada di tengah-tengah. Siswa diminta duduk pada kelompoknya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman serta terjalin komunikasi multiarah dan anak-anak bisa melihat tanpa merasa terhalang. Peneliti menyajikan beberapa jenis rangkaian huruf. Kemudian peneliti menceritakan secara ringkas tentang kartu huruf yang disajikan, misalnya kartu huruf I + B + U yang membentuk kata “IBU” . Setelah dirasa cukup, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang kartu huruf yang disajikan. Kegiatan selanjutnya peneliti meminta beberapa orang anak untuk menceritakan  arti kara “IBU” yang disajikan secara lisan menurut bahasa para siswa. Pada kegiatan ini peneliti bertindak sebagai moderator yang bertugas mengamati dan memberikan masukan apabila ada siswa yang tampak kebingungan dan kurang lancar. Setelah dirasa cukup melaksanakan kegiatan tanya jawab, perwakilan siswa dari masing-masing kelompok siswa diminta untuk maju ke depan untuk memperagakan cara menyusun huruf menjadi kata “IBU”. Kegiatan tersebut diulang beberapa kali untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam menyusun kartu huruf. Setelah dirasa cukup, peneliti menutup kegiatan pembelajaran.


Observasi
Observasi dilakukan pada aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan bahwa penyajian kartu huruf secara berurutan dengan menambah jumlah kartu huruf pada setiap kegiatannya dimulai dari 3 kartu huruf, 4 kartu huruf dan yang terakhir menggunakan lima kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan kartu huruf  dalam kegiatan merangkai kartu huruf. Penggunaan  media  ini  juga  dapat  meningkatkan  minat dan kemampuan siswa  dalam kegiatan merangkai huruf  karena  dengan  penggunaan  media kartu huruf ini, siswa  akan  berusaha  untuk  mengingat-ingat  bentuk  huruf  yang digunakan untuk merangkai huruf sebagaimana dicontohkan  dan  dalam pelaksanaan  pembelajaran  siswa  tidak  merasa  bosan  atau  jenuh  dengan  metode yang diberikan guru.
Refleksi
Dari  observasi  yang  dilakukan,  dapat  diketahui  bahwa  ketika  guru menyampaikan  kegiatan merangkai huruf  hanya  dengan  metode  ceramah  saja,  maka sebagian  besar  siswa  kelihatan  bosan  dan  kurang  tertarik  untuk  mempelajari materi  dari  penyampaian  guru  tersebut.  Sebagai upaya perbaikan  peneliti  menerapkan penggunaan  media  kartu  huruf  dalam  kegiatan merangkai huruf.  Pada waktu penerapan media kartu tersebut, peneliti melihat adanya perubahan, sebagian besar semua  siswa  aktif  dan  tertarik  dengan  media  dan  metode  yang  diterapkan  oleh guru, atau dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media kartu huruf dalam kegiatan merangkai huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf. Mengingat masih rendahnya minat dan kemampuan merangkai huruf tersebut, perlu diupayakan adanya peningkatan. Peningkatan keterampilan dalam berkomunikasi dalam penelitian ini akan diupayakan dengan peningkatan pembelajaran melalui penggunaan kartu huruf yang dipastikan akan dapat membantu kelancaran siswa dalam berkomunukasi secara lisan. Sebagai langkah perbaikan maka guru akan lebih mengintesifkan pelaksanaan kegiatan kartu huruf menggunakan contoh-contoh kata yang beragam dilanjutkan unjuk kerja hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan secara individu pada siklus kedua yang akan dilaksanakan dengan 5 SKH.
Siklus Kedua
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 5 SKH yang dilaksanakan dalam lima kali pertemuan, mulai tanggal 13, 14, 16, 17, dan 18 September 2013 sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Perencanaan
Tujuan Perbaikan :a) Untuk mengetahui apakah penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf. b) Untuk meningkatkan keterampilan guru upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf. Langkah-langkah Perbaikan : a) Mengajukan SKH Perbaikan yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan SKH perbaikan yang telah disusun tersebut. b) Bersama kepala sekolah, dan observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan, metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran. c)Menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan kartu huruf dan jenis-jenis kata yang akan disajikan pada pelaksanaan proses pembelajaran. d)Untuk memperlancar proses pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. e)Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran .
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam siklus II dilaksanakan dengan 5 (lima) SKH selama 5 hari berturut-turut, Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua diawali degan peneliti masuk ke dalam kelas  yaitu kelas tempat anak-anak belajar. Pada pertemuan siklus kedua, peneliti mengulang kegiatan pada SKH I siklus pertama, yaitu menggunakan 3 kartu huruf pada kegiatan merangkai huruf yang akan dilakukan, yang membedakan adalah jenis huruf yang digunakan. Hal ini untuk memberikan pengalaman yang berbeda pada siswa sehingga diharapkan tingkat pemahaman siswa dalam dalam merangkai huruf akan meningkat. Kegiatan selanjutnya peneliti mengkondisikan tempat duduk anak menjadi lingkaran di mana peneliti berada di tengah-tengah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman serta terjalin komunikasi multiarah dan anak-anak bisa melihat tanpa merasa terhalang sehingga kartu huruf dapat dilihat anak secara keseluruhan.  Kemudian peneliti menjelaskan secara ringkas tentang salah satu contooh kartu huruf  yang disajikan, yaitu  kartu huruf  K + U + E.  Setelah dirasa cukup, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang kartu huruf  yang disajikan, misalnya ciri-ciri huruf K, dilanjutkan ciri-ciri huruf U dan huruf E, dengan tujuan agar siswa semakin paham tentang huruf-huruf sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan merangkai huruf siswa tidak merasa kebingungan. Kegiatan selanjutnya peneliti meminta beberapa orang anak untuk menceritakan kegiatan sebagaimana kartu huruf yang disajikan secara lisan. Pada kegiatan ini peneliti bertindak sebagai moderator yang bertugas mengamati dan memberikan masukan apabila ada siswa yang tampak kebingungan dan kurang lancar. Kegiatan tersebut diulang beberapa kali untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai jenis huruf khususnya huruf K + U + E. Setelah dirasa cukup memberikan penjelasan, peneliti menunjuk beberapa orang siswa secara individu untuk maju ke depan kelas, mencari, menentukan dan menyusun rangkaian huruf yang telah dicontohkan. Kegiatan ini diulang beberapa kali hingga semua siswa maju ke depan kelas dan melaksanakan kegiatan merangkai huruf dengan menggunakan kartu huruf sebagaimana contoh yang telah diberikan.
Observasi
Observasi dilakukan pada aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan kegiatan  belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena kartu huruf yang disajikan ternyata mampu menarik perhatian siswa sehingga minat dan kemampuan merangkai huruf siswa dapat meningkat sesuai dengan harapan.
Refleksi
Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf dengan semakin memperbanyak jumlah kartu huruf yang digunakan pada setiap pertemuannya ternyata berimplikasi pada peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran pada SKH ke V di mana semua siswa  dinyatakan berhasil karena dari 20 siswa yang mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran 19 siswa atau 95% dinyatakan mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai hurufnya sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas dan selesai pada siklus kedua.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perumusan hasil penelitian merujuk pada rumusan masalah dan menjawab pertanyaan penelitian yang meliputi apakah penggunaan kartu huruf dapat  meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf di Taman Kanak-kanak .............. I ..............  Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.
Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran minat dan kemampuan merangkai huruf dengan kartu huruf  menunjukkan bahwa hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah ini :
Hasil Perencanaan
Mengajukan SKH Perbaikan yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan SKH Perbaikan yang telah disusun tersebut, bersama observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema, menentukan metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran, menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan, terutama pada pemakaian alat peraga untuk kegiatan pembelajaran.
Hasil Pelaksanaan Tindakan
Hasil evaluasi peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan kartu huruf sebagaimana diuraikan di atas dapat diterangkan bahwa pada kondisi awal, hanya 3 siswa (15%) minat dan kemampuan merangkai hurufnya baik, sedangkan sisanya 17 orang siswa (85%) dinyatakan minat dan kemampuan merangkai hurufnya masih renda, pada siklus pertama, jumlah siswa yang mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf meningkat menjadi 70% atau 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kartu huruf terbukti efektif dalam meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa  walaupun belum secara berhasil  maksimal.
Hasil Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan dari tanggal 9 September 2013 s.d 13 September 2013 diperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai huruf sebanyak 14 siswa atau 70%, sedangkan sisanya sebanyak 6 siswa atau 30% belum meningkat minat dan kemampuan dalam merangkai huruf.  Hasil perolehan di atas menunjukkan bahwa siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai huruf  secara klasikal baru mencapai 70%, sehingga masih berada di bawah kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85%.  Secara lebih jelas, peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa Taman Kanak-kanak .............. I ..............  Tahun Pelajaran 2013/2014 sebagaimana digambarkan pada diagram di bawah ini :







Hasil Refleksi
Pada akhir siklus I, peneliti dan guru kelas melakukan refleksi  tentang keseluruhan proses siklus I. Antara peneliti dan observer melakukan diskusi dan keduanya memiliki kesempatan untuk mengungkapkan gagasan, pendapatnya. Hasil refleksi Siklus I adalah pada pelaksanaan siklus I, manajemen kelas kurang mendapat perhatian, ada sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung. Mereka asyik bercanda dan bercerita sendiri dengan teman satu meja, ukuran kartu yang terlalu kecil mengakibatkan tidak semua anak dapat melihat dengan jelas kartu huruf yang ditampilkan, utamanya mereka yang duduk di deretan belakang, dan keberanian siswa untuk tampil berbicara di depan kelas belum maksimal. Terlihat siswa masih kurang bersemangat dan belum berani tunjuk jari. Namun demikian, sudah ada sedikit peningkatan.
Siklus II
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan  penggunaan kartu huruf sebagai upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf maka hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan, sehingga proses perbaikan pembelajaran  dapat dinyatakan selesai dan tuntas pada siklus kedua. Hal tersebut sebagaimana
Hasil Perencanaan
Tersusunnya SKH Perbaikan Siklus II yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan SKH Perbaikan yang telah disusun tersebut, bersama kolaburator mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema, menentukan metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran, menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan Siklus II, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan.
Hasil Pelaksanaan Tindakan
Peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan kartu huruf dapat diterangkan bahwa pada siklus pertama, 70% atau 14 siswa yang mampu melaksanakan  kegiatan merangkai huruf  dengan baik dan benar, sedangkan sisanya 6 siswa (30%)  dinyatakan belum mampu melaksanakan kegiatan merangkai huruf   dengan  baik dan benar, dan pada siklus kedua, jumlah siswa yang mampu melaksanakan kegiatan bercerita meningkat menjadi  19 siswa  (95%) atau mengalami peningkatan  5 siswa (25%)  dari siklus pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan kartu huruf terbukti efektif dan mampu meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf anak secara maksimal sehingga pada siklus ke II kriteria keberhasilan proses pembelajaran dapat tercapai dan seluruh siswa dinyatakan meningkat minat dan kemampuan merangkai hurufnya.
Hasil Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, yaitu terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2013 s.d 20 September 2013 dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai huruf sebanyak 19 siswa atau 95%, sedangkan sisanya sebanyak 1 siswa atau 5% belum meningkat minat dan kemampuan dalam merangkai huruf.  Hasil perolehan di atas menunjukkan bahwa siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai huruf  secara klasikal mencapai 95%, sehingga masih berada sudah berada di atas kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85%. Secara lebih jelas, peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa Taman Kanak-kanak .............. I ..............  Tahun Pelajaran 2013/2014 pada siklus II sebagaimana digambarkan pada diagram di bawah ini :







Hasil Refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini menunjukan peningkatan minat dan kemampuan merangkai kata berdasarkan kartu huruf mengalami peningkatan. Peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf  ini terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan, seperti peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf anak yang mencapai 95,00 %, antusiasme anak yang meningkat serta perhatian dan konsentrasi anak dalam pembelajaranpun membaik.

Pembahasan Antar Siklus
Setelah melakukan analisa terhadap data yang peroleh dari dua siklus yang dilaksanakan maka dapat dapat disimpulkan bahwa penggunaan kartu huruf terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf anak. Secara rinci peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Rekapitulasi Peningkatan Minat dan Kemampuan Merangkai Huruf dengan Menggunakan Kartu Huruf

No
Siklus
Kriteria Keberhasilan
Ket
Tuntas
Belum Tuntas
%
%
1
Pra Siklus
3
15,00
17
85,00

2
Siklus I
14
70,00
6
30,00

3
Siklus II
19
95,00
1
5,00


Dari penjelasan pada tabel di atas, kenaikan dan penurunan peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan kartu huruf dapat dijelaskan sebagai berikut :a) Pada siklus I, angka peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa naik menjadi 70%  atau 14 siswa atau bertambah 11 siswa atau 55% dari kondisi awal. b)Pada siklus II, angka peningkatan peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf naik menjadi 95% atau 19 siswa dinyatakan mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf. Keadaan ini menunjukkan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan 5 siswa atau 20% dari keadaan siklus I. Untuk lebih jelasnya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan kartu huruf dapat dilihat pada gambar diagram batang berikut :









Dalam dua siklus perbaikan pembelajaran dengan menekankan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan kartu huruf sebagai upaya meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf yang dilaksanakan dengan 5 SKH untuk masing-masing siklus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada setiap setiap siklusnya.  Adapun peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf di setiap siklus tidak menunjukkan suatu kestabilan. Di sini diketahui bahwa sebelum tindakan sampai siklus I mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan karena pada awal-awal pertemuan ketertarikan anak masih sangat tinggi, mereka sangat semangat dan antusias terhadap hal baru yang belum pernah ia dapatkan. Adapun untuk peningkatan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini sebabkan karena adanya pemberian motivasi selama pelaksanaan siklus II. Sehingga anak cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran terbukti berimplikasi pada peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran pada SKH ke V di mana hampir semua siswa  dinyatakan berhasil karena dari 20 siswa atau 95% yang mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran semuanya dinyatakan mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf,  sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas dan selesai pada siklus kedua. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa upaya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf anak dengan menggunakan kartu huruf terbukti efektif dan mampu meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa siswa Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 karena pada akhir pelaksanaan siklus kedua, semua kriteria keberhasilan pembelajaran telah tercapai sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus kedua.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan kartu huruf mampu meningkatkan keterampilan merangkai huruf siswa  Taman Kanak-kanak .............. I  .............. Tahun Pelajaran 2013/2014.  Hal ini dibuktikan dengan peningkatan keterampilan merangkai huruf dari 15% atau 3 siswa  pada kondisi awal menjadi, 70% atau 14 siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus pertama, dan meningkat menjadi 95% atau 19 siswa  pada akhir siklus kedua.
Saran
Saran untuk penelitian lanjut
Guru harus menghindari kecenderungan mengejar target pencapaian kurikulum, karena muatan kurikulum sudah diperhitungkan berdasarkan alokasi waktu dan hari efektif. Kecenderungan ini menyebabkan pembelajaran menjadi monoton sehingga membosankan siswa, siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan dukungan alat peraga, media pembelajaran dan metode yang mengaktifkan siswa, guru dituntut lebih kreatif mengembangkan model, metode, media dan alat peraga pembelajaran serta mencari informasi-informasi terkini yang berkaitan dengan pengembangan proses pembelajaran.
Saran untuk penerapan hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan dan telah terbukti penggunaan kartu huruf terbukti dapat meningkatkan kemampuan merangkai huruf. Untuk itu, bagi guru yang mengalami masalah yang sama dengan materi sejenis, dapat menggunakan kartu huruf pada kegiatan pembelajarannya, untuk meningkatkan profesionalisme guru, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah melalui upaya perbaikan pembelajaran atau penelitian tindakan kelas (PTK), dan dalam melaksanakan PTK hendaknya guru berkolaborasi dengan kepala sekolah, teman sejawat, dan ahli yang siap membantu pemikiran, tenaga,  dan segala hal yang dibutuhkan demi terselenggaranya PTK secara lancar dan berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Rachman, 1993, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Degeng,  N.S.  1999.  Paradigma  Baru  Pendidikan  Memasuki  Era  Desentralisasi  dan  Demokrasi. Jurnal Getengkali Edisi 6 Tahun III 1999/2000. Hlm. 2-9.

Dr. Js. Badudu - Prof. Sutan Mohammad Zain. 1996. KAMUS UMUM BAHASA INDONESIA, Cet. 1. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.

Heinich, Robert, et. Al. 1996. Instructional media and technologies for learning (5 ed). New Jersey : Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs.

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta: Depdikbud

M.Sinaga, Anggiat dan Sri Hadiati. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: PPG

Robbin, Moh. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Jilid II, Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama, 2007

Rose dan Roe. 1990. Sayang Belajar Membaca Yuk. Solo : Individu Media Kreasi.



klik download