Lencana Facebook

banner image

Thursday 5 December 2013

LAPORAN BLOCK GRANT KKG



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan. Dikeluarkannya PP 19  tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai bentuk upaya ke arah peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada intinya adalah peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu diawali dengan meningkatkan profesionalitas guru.
Fungsi, tujuan, dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah dari waktu ke waktu. Rendahnya mutu pendidikan nasional, telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap  rendahnya mutu dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia  pada bursa tenaga kerja global.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menetapkan tiga kebijakan pembangunan pendidikan nasional, yaitu: 1) pemerataan dan perluasan akses; 2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan 3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Pada tataran operasional, peningkatan mutu pendidikan  nasional diarahkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan kepada masyarakat. Dengan demikian, pendidikan pada satuan pendidikan ”harus” dilaksanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP) dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang terwadahi dalam berbagai forum secara optimum.
Untuk meningkatkan profesionalitas guru perlu dilakukan berbagai upaya pembinaan secara terstruktur. Salah satu upaya yang dianggap efektif adalah pembinaan-pembinaan profesi secara berkelanjutan melalui wadah Kelompok Kerja Guru (KKG). Pembinaan guru melalui wadah KKG ini dipandang sangat efektif, sebab di dalamnya akan tercipta kegiatan-kegiatan positif tentang pengelolaan pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut, guru dapat berdiskusi dan bereksplorasi tentang berbagai permasalahan dalam lingkup yang sama, yakni pengembangan pembelajaran di kelas yang dihadapinya sehingga kecenderungan adanya peningkatan profesionalitas guru akan lebih nyata dan bermanfaat. Karena itulah, revitalisasi forum KKG dipandang sangat strategis untuk mendorong para guru secara berkelanjutan meningkatkan profesionalisme dan kesiapannya dalam pembelajaran.  
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran harus dimulai dari refleksi guru terhadap kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran. Temuan-temuan guru selanjutnya dilakukan penelitian tindakan di kelasnya. Akhirnya guru dapat menuliskan permasalahan dan pemecahannya dalam bentuk laporan tindakan kelas untuk menentukan arah dan kebijakan dalam pembaharuan pembelajaran. Wadah KKG dipandang tepat yang dapat mewadahi semua kegiatan guru.
Untuk mengelola kegiatan KKG seperti yang diharapkan diperlukan adanya program yang terstruktur, dana yang cukup, serta sarana dan prasarana yang memadai. Konsekuensi logis dari upaya revitalisasi forum KKG adalah perlu adanya dukungan dana. Berkaitan dengan dana, sampai saat ini KKG belum memiliki sumber tetap yang dialokasikan secara rutin untuk pengembangan kegiatan.
Melihat permasalahan di atas KKG  Gugus  Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Pengawas dan UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap beserta instansi terkait lainnya memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan mutu  pendidikan pada tahun 2011/2012 diantaranya pelaksanaan aktivitas Kelompok Kerja Guru (KKG) melalui pemberian dana langsung (Block Grant) oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan dan Profesi Karier Guru Mata Pelajaran SBK melalui Kegiatan KKG di Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah.
Keberadaan KKG Gugus Erlangga sebagai wadah atau forum profesional guru di gugus sekolah, kecamatan Cimanggu memegang peranan penting dan strategis untuk meningkatkan kompetensi guru sehingga guru lebih profesional. Melalui KKG Gugus Erlangga diharapkan permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas dapat terpecahkan sehingga proses pembelajaran lebih efektif, dan dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Kecamatan Cimanggu.
Pada kegiatan tersebut kami masih menggunakan narasumber yang ada, yaitu pengawas dan sesama guru/guru senior yang dipandang lebih mampu. Karena itu, bila kami mendapatkan dana block grant, kami akan memanfaatkan secara maksimal untuk lebih meningkatkan kualitas kegiatan kelompok kerja KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah, dengan harapan agar kegiatan ini dapat memberi dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan pada kegiatan KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah dan seluruh Sekolah Dasar yang ada di KKG Gugus  Erlangga pada khususnya dan Seluruh Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Cimanggu umumnya.

B.     Tujuan
Dari uraian di atas maka dapat diketahui tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan KKG Gugus Erlangga ini, antara lain :
1.   Tujuan Umum
a.       memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya dalam pembelajaran seni budaya terutama bidang seni musik dan seni tari, serta membahas materi esensial yang sulit dipahami, strategi/metode/ pendekatan/media pembelajaran, sumber belajar, kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran remedial, soal tes untuk berbagai kebutuhan, menganalisis hasil belajar, menyusun program dan pengayaan, dan membahas berbagai permasalahan serta mencari alternatif solusinya;
b.      memberi kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik;
c.       meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru;
d.      memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah dalam rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan standar;
e.       mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya menjamin mutu pendidikan;
f.       meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas;
g.      mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru junior; dan
h.      meningkatkan kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas yang selama ini tidak disadari dan tidak terdokumentasi dengan baik.

C.    Sasaran
Sasaran diadakan kegiatan  KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu adalah semua guru-kelas  yang aktif mengajar baik di SD Negeri/Swasta di Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap yang jumlahnya 59 orang, yang terdiri dari 40 Guru PNS dan 19 Guru Non PNS.

D.    Hasil
Adapun hasil dari pelaksanaan Program pemberian dana Block Grant pada KKG Erlangga Kecamatan Cimanggu adalah tercapainya implementasi dari Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang SI (Standar Isi), Permendiknas No. 23/2006 tentang SKL (Standar kelulusan), Permendiknas No. 20/2007 tentang Standar Penilaian dan Permendiknas No. 16/2007 tentang standar kualifikasi Akademik dan  Kompetensi Guru.   
Kompetensi Guru dalam pengembangan Permendiknas  tersebut  di atas yaitu:
  1. Meningkatnya kompetensi guru  dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan belajar mengajar.
  2. Meningkatnya kemampuan dalam menyusun program pembelajaran khususnya pembelajaran SBK  
  3. Terjadinya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan secara proporsional melalui peningkatan kompetensi profesional guru khususnya kemampuan dalam menyusun program pembelajaran khususnya pembelajaran SBK.
  4. Meningkatnya wawasan guru mengenai pengembangan kurikulum dan memecahkan masalah pembelajaran dengan sharing pengalaman antar guru
  5. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan guru dalam pembelajaran khususnya kajian pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan).
E.     Dampak
Melalui Kelompok Kerja Guru kelas memberikan dampak kepada berbagai pihak antara lain untuk :
a.       Siswa berpeluang untuk memperoleh proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
b.       Akumulasi dari proses pembelajaran tersebut di atas, diharapkan akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa.
a.       Meningkatnya kompetensi guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat penilaian.
b.      Meningkatnya kompetensi dalam menyelenggarakan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
c.       Terhimpunnya dokumen portofolio untuk proses sertifikasi, kenaikan jabatan fungsional guru, dan pengakuan hasil belajar.
d.      Terfasilitasinya menjadi anggota atau pengurus organisasi profesi guru yang sesuai dengan bidang yang diampunya.
a.       Adanya kaitan antara pendidikan dan pelatihan guru di KKG atau MGMP dengan pembenahan pembelajaran di sekolah.
b.      Tersedia guru yang profesional dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
c.       Kemudahan dalam pengelolaan keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan di KKG atau MGMP dengan meminimalisasi dampak negatif akibat guru sering meninggalkan tugas mengajar karena keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan.
Terwujudnya KKG atau MGMP sebagai wadah komunikasi, pembinaan, dan peningkatan profesi dan karier guru yang terpercaya.
5.    Bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Tersedianya model pembinaan organisasi profesi guru yang profesional untuk meningkatkan mutu pembelajaran.













BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN

A.    Program
Kegiatan KKG Seni Budaya di Gugus Erlangga dilaksanakan dari tanggal 30 Nopember 2011 sampai dengan 1 Desember 2011, yang terdiri dari 4 (empat) pertemuan dengan narasumber/ fasilitator yang berasal dari berbagai instasi terkait.
1.   Struktur Program
Struktur program kegiatan KKG Seni Budaya mencakup materi-materi sebagai berikut:
No
Materi
JP
Penyaji
A
MATERI UMUM
6

1
Kebijakan Pemerintah
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
2
4
Ka.UPT Disdikpora
Drs. PH. Sutarman Eko, M.Pd
Drs. Suryan
B
MATERI POKOK
18

1
2

Seni Musik
Seni Tari

6
12

S. Diro
Rumyati, S.Pd
Sulastri, A.Ma.Pd

JUMLAH
24


2.  Peserta
Peserta kegiatan ini adalah anggota KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu terdiri dari 59 orang peserta. (Daftar hadir peserta terlampir )
3.  Penyaji/ Narasumber/ Fasilitator
Narasumber/Penyaji/Fasilitator dalam kegiatan ini adalah Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu, Pengawas TK/SD UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu dan Guru Pemandu.
4.   Strategi dan Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan program dilaksanakan secara mandiri KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di dalam KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu. Dalam pelaksanaan kegiatan, narasumber berasal dari Guru Pemandu anggota KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu dan Guru Pemandu yang berasal dari kecamatan terdekat.
Pelaksanaan program bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru anggota KKG Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu, memfasilitasi kegiatan positif para anggota yang pada muaranya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Kecamatan Cimanggu.
Strategi pelaksanaan program dilakukan melalui : sosialisasi program, pelaksanaan program, evaluasi program dan tindak lanjut. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada. Metode pelaksanaan kegiatan berupa kegiatan ceramah, penugasan kelompok, pemberian tugas mandiri, diskusi dan demontrasi.
Supervisi dilaksanakan oleh pengurus KKG dengan melibatkan Kepala UPT Disdikpora beserta Pengawas TK/SD UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu. Kegiatan supervisi dilaksanakan di awal program, di tengah program, dan di akhir program.

B.     Kondisi Umum
Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah berada di wilayah binaan UPT Pendidikan Dasar  Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap yang juga berupaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru dalam upaya menunjang keberhasilan visi dan misi sekolah khususnya dalam bidang pendidikan.
Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar Sekolah Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah beranggotakan 8 (delapan) Sekolah Dasar Negeri dengan SD Inti yaitu SDN Cilempuyang 01 dan SD Imbas berjumlah 7 (tujuh) sekolah yaitu : SD Negeri Cimanggu 01, SD Negeri Cimanggu 02 , SD Negeri Cimanggu 03, SD Negeri Cimanggu 05, SD Muhammadiyah Cimanggu, SD Negeri Cilempuyang 02 dan SDN Cilempuyang 03, dengan total jumlah siswa sebanyak 1.879 orang. Jumlah guru 104 orang yang terdiri dari PNS dan honorer. Dengan jumlah Kepala Sekolah 8 orang dan jumlah guru PNS 55 orang dan 49 guru Non PNS. Dari jumlah guru tersebut masih banyak yang belum menyelesaikan pendidikan S-1. Hal ini berarti jumlah guru di Kelompok Kerja Guru  (KKG) Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah belum memadai jika diukur dengan persyaratan akademik Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 Tahun 2008 tentang guru dan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik satuan pendidikan dasar dan menengah. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Kelompok Kerja Guru Sekolah Dasar Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah yang tujuan pelaksanaannya sebagai salah satu wadah meningkatkan kompetensi dan kinerja guru secara berkelanjutan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan (PAIKEM).
Materi pertemuan selama ini lebih banyak membahas perangkat pembelajaran yang akan digunakan guru di kelas. Kebanyakan masalah yang dihadapi guru disebabkan belum dikenalkannya model-model pembelajaran yang PAIKEM, khususnya pada pembelajaran SBK di sekolah.

C.    Prioritas Kegiatan
KKG sebagai kelompok kerja seluruh guru dalam satu gugus, pada tahap pelaksanaannya dapat dibagi ke dalam kelompok kerja guru yang lebih kecil, yaitu kelompok kerja guru berdasarkan jenjang kelas, dan kelompok kerja guru berdasarkan atas mata pelajaran yang bertujuan untuk;
1.   Memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru berdasarkan masalah dan kesulitan yang dihadapi guru,
2.   Memberikan bantuan profesional kepada para guru kelas dan mata pelajaran di sekolah,
3.   Meningkatkan pemahaman, keilmuan, keterampilan serta pengembangan sikap profesional berdasarkan kekeluargaan dan saling mengisi (sharing),
4.   Meningkatkan pengelolaan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan (Pakem).
5.   Melalui KKG dapat dikembangkan beberapa kemampuan dan keterampilan mengajar di antaranya; keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil dan perorangan
6.   Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi antara lain : Penyusunan Silabus dan RPP Seni Budaya, Program tahunan dan program semester Seni Budaya dan pelaksanaan pelatihan seni musik  dan seni tari golek sulung dayung.


















BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Implementasi
Pelaksanaan KKG Senni Budaya di Gugus Erlangga diikuti oleh 59 orang, terdiri dari 56 perwakilan dari SD Negeri se Kecamatan Cimanggu, dan 3 dari SD/MI Swasta se Kecamatan Cimanggu, dengan jumlah anggota kepanitian sebanyak 21 orang. Pelaksanaan kegiatan KKG Seni Budaya dilaksanakan dalam 2 (dua) hari, yaitu pada tanggal 30 Nopember 20011 dan 01 Desember 2011.
Pelaksanaan kegiatan kelompok kerja guru KKG Gugus  Erlangga Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap menggunakan strategi brainstorming, ceramah dan tanya jawab interaktif, diskusi, serta simulasi. Brainstorming dilaksanakan jika menghadapi masalah yang memerlukan pemecahan segera dengan fasilitator yang sudah pakar; ceramah dan tanya jawab interaktif digunakan dalam memahami konsep-konsep yang relatif sukar dengan atau tanpa pakar. Sementara, diskusi digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam pemahaman sesuatu yang belum menemukan titik kesamaan persepsi; dan workshop digunakan untuk merealisasi pemahaman konsep yang sudah menemukan titik temu, selain untuk menghasilkan peningkatan profesional guru yang berkelanjutan juga peningkatan kualitas pembelajaran  di sekolah masing masing.

B.     Waktu dan Tempat
1.      Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan KKG Seni Budaya di Gugus Erlangga dilaksanakan selam 2 (dua) hari, yaitu pada tanggal 30 Nopember 2011 dan 01 Desember 2011, yang bertempat di SD Inti, yaitu SD Negeri Cilempuyang 01 UPT Disdikpora KEcamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.  Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :


Tabel 3.1
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

































2.      Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan KKG Gugus Erlangga, bertempat di Sekolah Dasar Negeri Cilempuyang 01 Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah, dengan alamat di Jln. Tumaritis Desa Cilempuyang, dengan jumlah peserta sebanyak 59 orang, terdiri dari 56 SD Neegri dan 3 SD Swasta.


C.    Laporan Pelaksanaan
  1. Narasumber
   Adapun Narasumber dalam pelaksanaan Kegiatan KKG Seni Budaya di Gugus Erlangga Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2
Narasumber Pelaksanaan KKG Seni Budaya di Gugus Erlangga

No
Nama
Jabatan
Materi
1
Drs. Taryono
Ka. UPTD
Kebijakan Pemerintah
2
Drs. Sutarman Eko, M.Pd
Pengawas
PBKP
3
Drs. Suryan
Pengawas
PBKB
4
S. Diro
-
Seni Musik
5
Sulastri, A.Ma.Pd
Kepala Sekolah
Seni Tari
6
Rumyati, S.Pd
Guru
Seni Tari

  1. Materi Umum
Pelaksanaan kegiatan materi umum dilaksanakan pada hari pertama, dengan materi :
a.       Kebijakan Pemerintah tentang KKG Seni dan Budaya yang dipandu oleh Drs. Taryono, Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Ringkasan materi Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, pasal 2 mengamanatkan bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Selanjutnya di dalam pasal 5 UURI tersebut diamanatkan juga bahwa ”Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Sementara itu, dalam bab yang sama, bagian keempat, pasal 11 ditegaskan bahwa: ”Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”. Fungsi, tujuan, dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bagi bangsa Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah dari waktu ke waktu. Rendahnya mutu pendidikan nasional, telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap  rendahnya mutu dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia  pada bursa tenaga kerja global.  Sehubungan dengan itu, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menetapkan tiga kebijakan pembangunan pendidikan nasional, yaitu: 1) pemerataan dan perluasan akses; 2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan 3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Pada tataran operasional, peningkatan mutu pendidikan  nasional diarahkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan kepada masyarakat. Dengan demikian, pendidikan pada satuan pendidikan ”harus” dilaksanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP) dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang secara dinamis dengan memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang terwadahi dalam berbagai forum secara optimum.  Salah satu diantaranya adalah merevitalisasi/memperbaharui Kelompok Kegiatan Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) karena diidentifikasi bahwa intensitas dan kebermaknaan forum-forum dimaksud masih kurang optimal. Pelaksanaan revitalisasi KKG, MGMP, KKKS, dan MKKS diharapkan dapat mendukung secara optimal peningkatan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.
b.      Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang dipandu oleh Drs. PH. Sutarman Eko, M.Pd  dan Drs. Suryan. Ringkasan materinya adalah menjamin perwujudan ide mengenai keseimbangan imtak dan iptek serta prinsip-prinsip akhlak mulia itu dalam praktik? Menurut saya, hal itu benar-benar belum tercermin. Pendidikan kita selama ini sama sekali tidak atau belum berhasil membantu agar manusia Indonesia dan bangsa kita menjadi cerdas dalam pengertian seperti tersebut di atas. Pendidikan kita masih terlalu bersifat kognitif dengan orientasi konten yang dari waktu ke waktu terus menerus dibebani titipan oleh aneka kepentingan dari sekeliling. Dalam kenyataan, taksonomi Bloom yang menggambarkan adanya tiga elemen pokok dalam pendidikan, yaitu aspek-aspek affective, cognitive, dan psychomotoric tidak lah berkembang secara seimbang antara satu dengan yang lain. Pendidikan kita tidak berhasil membentuk sikap dan karakter, dan tidak juga membangun kapasitas kemampuan teknis untuk melakukan menerapkan pengetahuan dan sikap-sikap yang dimiliki dalam praktik. Sampai sekarang pendidikan kita masih terus berorientasi kepada ‘konten’ pengetahuan. Memang benar kebijakan kirukulum kita sudah sejak lama diubah dari orientasi konken (content-base curriculum) ke kompetensi (competence-base curriculum). Namun dalam praktik orientasi konten atau orientasi kepada materi muatan pengetahuan, terus saja dipraktikkan. Bahkan, setiap muncul kritik akan kinerja pendidikan, selalu muncul tawaran yang dianggap solusi yang baik, yaitu penambahan jam pelajaran atau penambahan mata pelajaran yang dinilai sangat penting. Padahal, pengetahuan dan ilmu pengetahuan dewasa ini terus berkembang sifatnya akibat teknologi informasi dan komunikasi yang dipraktikkan secara luas. Informasi pengetahuan mengalami proses globalisasi yang cepat dan memudahkan bagi siapa saja untuk menguasainya. Karena itu, pola-pola pendidikan dan pengajaran yang berorientasi penguasaan konten atau materi ilmu pengetahuan haruslah mengalami perubahan secara mendasar. Kita tidak lagi memerlukan peran guru sebagai narasumber. Guru cukup berfungsi sebagai fasilitator dan pembimbing teknis cara mencari dan memahami informasi pengetahuan itu melalui sarana teknologi komunikasi dan informasi modern. Dengan demikian, yang harus kita andalkan dari peran guru di masa mendatang adalah keteladanan dan kepemimpinannya dalam membawakan suasana belajar di kelas dan di luar kelas yang tidak berorientasi konten. Guru harus menjadi teladan, membimbing, dan mengarahkan tuntunan sikap dan akhlak mulia untuk membentuk kepribadian dan watak atau karakter, sekaligus kemampuan-kemampuan teknis bagi para peserta didik. Karena itu, orientasi pendidikan kita haruslah mengutamakan aspek-aspek afektif dan psikomotorik, dan bukan kognitif yang dapat dicari sendiri oleh para peserta didik. Yang penting ada dalam diri setiap peserta didik adalah sikap, karakter dan motivasi yang kuat disertai kemampuan teknis untuk mencari, menermukan, mengumpulkan, memahami, dan menguasai segala informasi ilmu pengetahuan yang diperlukan dalam hidup, bekerja, dan untuk bertindak dalam meningkatkan kualitas hidup pribadi dan kualitas hidup bersama dalam masyarakat dan bangsa kita sekarang dan di masa datang. Dalam pembentukan watak atau karakter dan peningkatan kemampuan-kemampuan bertindak atau beraksi, tentu saja diperlukan penguasaan banyak informasi pengetahuan. Akan tetapi di samping informasi pengetahuan, yang jauh lebih penting lagi adalah pengaruh keteladanan dan hasil tempaan pengalaman praktik. Oleh sebab itu, pendidikan karakter haruslah berorientasi pada pengalaman praktik, pada proses kegiatan, bukan pada output atau hasil, pada nilai ujian, pada ‘ranking’ prestasi akademis, dan sebagainya. Pendidikan karakter lebih banyak dipengaruhi oleh keteladanan yang ada di lingkungan belajar, dan pengalaman praktik dan pengalaman bekerja yang dialami langsung oleh para peserta didik. Untuk itu, perlu dipikirkan kemungkinan mengubah format pendidikan agama, misalnya, tidak lagi berorientasi konten dan output yang diukur dengan jumlah jam pelajaran dan dengan hasil ujian. Pendidikan agama lebih baik dilakukan melalui praktik kegiatan untuk sholat berjamaah, misalnya, untuk berperilaku mulia dalam bertutur kata dan dalam bersikap terhadap guru, terhadap teman, terhadap tetangga, dan sebagainya. Untuk ekstrimnya, jika sekiranya kegiatan-kegiatan demikian dapat diintensifkan dengan efektif dan para guru benar-benar dapat dijadikan teladan untuk itu, maka dapat saja mata pelajaran agama secara formal ditiadakan sama sekali. Sudah barang tentu, pendidikan watak itu tidak hanya perlu dan tidak dapat hanya dilakukan di dalam kelas. Ada banyak aktor dan faktor berpengaruh yang harus diperhitungkan. Di luar kelas, kita menemukan dunia tontonan melalui media televisi dan media elektronik, dan media lainnya. Di luar kelas, kita juga terlibat dalam lingkungan kerja dan lingkungan pergaulan. Di luar kelas, kita hidup dalam keluarga yang memberikan kepada setiap peserta didik “field of experience” yang dapat membentuk “frame of reference” dalam diri setiap peserta didik. Karena itu, perlu pengaturan yang bersifat sistemik dan terintegrasi antar semua aktor dan faktor di atas untuk merekayasa suatu arah pendidikan watak, pendidikan karakter, yang kita cita-citakan bersama bagi bangsa ke menuju masa depan

  1. Materi Pokok
Kegiatan materi pokok terbagi dalam 18 (delapan belas) jam pembelajaran membahas materi yang berbeda, yaitu materi seni musik dan seni tari.
1.      Pertemuan 1-6 (Pengenalan Pembelajaran Seni Musik  oleh Bpk. S. Diro)
Seni itu apa ? Musik itu apa ? dan Apa itu Seni Musik ? Definisi Seni adalah : Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih , gembira dan lainnya . Yang wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan , grafis , tari , musik , dan lainnya . Dari arti kata : “seni” berasal dari kata SANI yang artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Sedangkan menurut kajian ilmu di eropa mengatakan ART (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Sedangkan definisi dari Musik adalah : Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.  Musik menurut Aristoteles : Mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Setelah mengerti pengertian di atas , maka berikut beberapa Definisi tentang Seni Musik antara lain : Seni Musik adalah bagian dari aktivitas kultur dan sosial manusia , dimana seni musik untuk mengekspresikan perasaan dan idenya. Seni Musik adalah kesenian yang berupa bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar , dan sebagai karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. Seni Musik adalah suatu wujud karya dalam bentuk nada, dan memiliki tempo yang dapat diikuti oleh penikmatnya , dan musik itu terlahir dari aliran aliran nadi yang yangdisertai dorongan sensitif karena salah satu indera nya merasakan rangsangan
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi. Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah trompet dan suling. Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada). Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai. Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.
Pentatonik berasal dari gabungan kata penta ( lima ) dan tonik ( nada ), sehingga i tangga nada diatonik mayor  ( c – d – e – f – g – a – b – c’ ) yang jumlahnya 7 nada, dapat diperoleh tangga nada pentatopentatonik  dapat diartikan sebagai tangganada yang terdiri dari lima nada. Darnik  dengan mengurangi 2 nada, dalam hal ini terdapat dua macam tangga nada pentatonik : 1. c – d –  e – g – a – c’ ( tanpa f dan b ) 2. c – e – f – g – b – c’ ( tanpa d dan a ) Tangga nada pentatonik  pada umumnya digunakan pada musik tradisional ( China, Jepang ) termasuk di Indonesia pada  musik gamelan ( Jawa ). Khusus pada Gamelan Jawa, dua macam tangga nada pentatonik  tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument. Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan. Teknik vocal adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Unsur-unsur teknik vocal :
1.      Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2.      Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
3.      Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4.      Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
5.      Resonansi, adalah  usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
6.      Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7.      Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8.      Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Pembelajaran bermusik lagu SARINANDE, dengan notasi angka dan notasi balok.











2.      Pertemuan 7-18 (Pengenalan Pembelajaran Seni Tari Sulung Dayung oleh Rumyati, S.Pd, & Sulastri, A.Ma.Pd)
Sebagai orang jawa, sudah sebaiknya kita tahu sedikit tentang budaya kita. Jadi saya, akan membahas tentang salah satu tarian yang tidak sakral dan bisa dimainkan oleh semua orang dimanapun. Tarian tersebut adalah Tari Golek Sulung Dayung. Tari ini dapat dimainkan sendirian atau bersama-sama. Golek sulung dayung termasuk tarian yang centil karena tarian ini menggambarkan seorang perempuan yang sedang berdandan. Banyak ragam pada tarian ini yang menggambarkan perempuan sedang berdandan, seperti contohnya gerakan dolanan sampur, atau pasang ali-ali, ada juga ngilo dan sebagainya. Tarian ini sebenarnya lebih dinamis dibandingkan dengan srimpi maupun bedaya. Tarian ini termasuk tarian klasik modern yang gendingnya lebih cepat dan iramanya lebih menyenangkan. Biasanya seseorang yang belajar tarian ini lebih cepat bisa dibandingkan belajar tarian yang lain, karena tari golek sulung dayung ini menyenangkan hati.
Adapun ringkasan materi golek sulung dayung dalam bentuk tabel sebagaimana di bawah ini
Tabel 3.1
Ragam Gerak Tari Sulung Dayung

No
Ragam Gerak
Hitungan
1
Kipat Srisik Kanan Dan Kipat Srisik Kiri
2 x 8
2
Enjer Ridong Sampur
2 x 8
3
Enjer Tawing Kanan Dan Kiri
2 x 8
4
Enjer Rimong Sampur
2 x 8
5
Ridong Sampuk Jalan Kicak
2 x 8
6
Hoyogan Encot Kebyog Sampur Kiri
3 x 8
7
Hoyogan Encot Tawing Kiri
3 x 8
8
Ulap - Ulap Hoyogan Kanan dan Kiri
2 x 8
9
Alisan Kiri
2 x 8
10
Ulap - Ulap Jamang
2 x 8
11
Ayun - Ayun Sampur
3 x 8
12
Tumpang Tali Maju Gaya Yogyakarta
3 x 8
13
Enjer Usap Kanan dan Kiri
4 x 8
14
Timbangan Sampur
2 x 8
15
Ngilo Asto
2 x 8
16
Trap Sumping
2 x 8

BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Salah satu komponen yang sangat menentukan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah komponen guru dengan segala kinerjanya, khususnya yang berkaitan dengan proses dan inovasi pembelajaran, diantaranya :
1.      KKG Pengembangan dan Profesi Karier Guru Mata Pelajaran Seni Budaya di Gugus Erlangga sangat berperan dalam meningkatkan Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang memiliki kompetensi, kualifikasi dan propesionalisme yang standar khususnya mata pelajaran Seni, Budaya dan Keterampilan.
2.      KKG Pengembangan dan Profesi Karier Guru Mata Pelajaran Seni Budaya di Gugus Erlangga dapat menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman sekaligus memetakan berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran Seni, Budaya dan Keterampilan.
3.      Hasil pertemuan KKG Seni, Budaya dan Keterampilan dapat menjadi acuan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
4.      Dengan adanya KKG Seni, Budaya dan Keterampilan diharapkan dapat menumbuhkan daya kreasi dan inovasi guru dalam pembelajaran, sehingga akan berimbas pada peningkatan proses pembelajaran dan pencapaian belajar siswa.
5.      Dana pendukung dalam kegiatan operasional KKG berupa Dana Bantuan Langsung (Block Grant) sangat diharapkan oleh sekolah inti sebagai penyelenggara kegiatan maupun SD Imbas sebagai anggota dalam Gugus Erlangga.

B.   Saran
  1. Agar KKG dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, tentunya harus didukung oleh berbagai pihak.
  2. Dana Bantuan Langsung (Block Grant) agar berkesinambungan dan ditindaklanjuti pada masa-masa yang akan datang.
  3. Semoga terjalinnya kerjasama yang harmonis antara sekolah Inti sebagai penyelenggara dengan sekolah Imbas sebagai anggota Gugus.
C.  Rekomendasi
Kegiatan KKG Seni Budaya yang dilakukan di Gugus Erlangga dengan tujuan untuk memperbaiki mutu profesional guru dalam proses pembelajaran melalui KKG diharapkan terus berlanjut.
Kegiatan ini juga perlu ditingkatkan dari segi kualitas dan kuantitas agar sumber daya manusia guru anggota KKG mengalami peningkatan mutu keilmuan. Selain itu dukungan, kesempatan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait sangat diperlukan demi terlaksananya kegiatan dan tercapainya tujuan kegiatan.