Lencana Facebook

banner image

Friday 13 December 2013

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TENTANG FUNGSI ORGAN PERNAFASAAN PADA SISWA KELAS V



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam   mempunyai potensi besar untuk memainkan  peran  strategis  dalam  menyiapkan  sumber  daya  manusia  untuk menghadapi  era  industrialisasi  dan  globalisasi.  Potensi  ini  dapat  terwujud  jika pendidikan  IPA  mampu  melahirkan  siswa  yang  cakap  dalam  IPA  dan  berhasil menumbuhkan  kemampuan  berpikir  logis,  bersifat  kritis,  kreatif,  inisiatif  dan   adaptif  terhadap  perubahan  dan  perkembangan.  Kualitas  sumber  daya  manusia seperti  ini  menjamin  keberhasilan  upaya  penguasaan  teknologi  untuk pembangunan di Indonesia. Namun  pada  kenyataannya  pelajaran  IPA  masih  dianggap  menjadi suatu mata pelajaran yang sulit,  Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA  dalam  praktik  sehari-hari  menjadi  penyebab  mereka  lekas  bosan  dan  tidak tertarik  pada  pelajaran  IPA,  di samping  pengajar  IPA  yang  mengajar  secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja.
Faktor  lain  yang  menentukan  keberhasilan  dalam  pembelajaran  adalah kemampuan  guru  dalam  menterjemahkan  nilai-nilai  yang  terdapat    dalam kurikulum  melalui  pembelajaran   untuk   siswa  secara  optimal. Guru dituntut memiliki wawasan  yang berhubungan  dengan  mata  pelajaran    yang  diajarkan dan  wawasan  yang  berhubungan  dengan    kependidikan      untuk     menyampaikan  isi    pelajaran    kepada  siswa  Kedua  wawasan  tersebut  sesungguhnya  merupakan suatu kesatuan wawasan propesional guru                                                                              
Mengingat    guru    merupakan    ujung    tombak  ,  maka    diharapkan    guru mampu    meningkatkan    kemampuannya    melalui    pengembangan    diri    secara  professional.    Guru    tidak    hanya    menyajikan    materi    secara    tepat    melainkan  juga  di  tuntut  menilai  sekaligus  memperbaiki  praktek  pembelajaran  yang di  rasakan  kurang  berhasil  melalui  refleksi. Dari pelaksanaan studi pendahuluan menemukan hasil bahwa  prestasi hasil belajar siswa pada pembelajaran  IPA di kelas  V  SDN  …………….. Kecamatan ………… Kabupaten …………… hanya mendapat nilai rata-rata 56,80  atau  di  bawah  KKM.  Adapun  nilai  KKM  di  sekolah  tersebut  untuk  mata pelajaran  IPA  yaitu  70. 
Hal  ini,  ternyata  selain  yang  diutarakan  di  atas penyebanya yaitu cara guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik akibatnya  siswa  menjadi  cepat  merasa  bosan  dan  kurang  memperhatikan penjelasan  guru.  Ini  dapat  dikatakan  bahwa  kondisi  buruk  yang  terjadi  dalam kegiatan  pembelajaran  tersebut  disebabkan  kurang  atau  bahkan  tidak  nampaknya bentuk  penggunaan  metode  yang  tepat  oleh  guru.Dengan  kata  lain  permasalahan tersebut  mengidentifikasikan  bahwa  proses  pembelajaran  IPA  di  SD  masih memerlukan  inovasi  dan  pengembangan  model  atau  metode  pembelajaran  yang dapat  mengaktifkan  siswa  dalam  kegiatan  ilmiah  dan  memudahkan  guru  dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Untuk  mengatasi  permasalahan  yang  terjadi,  diperlukan  suatu  upaya untuk  memperbaiki  kualitas  pembelajaran  agar  dapat  meningkatkann   pembelajaran  yang  lebih  menitikberatkan  pada  model  pembelajaran  yang  dapat memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  dan mengeksplorasikan  pengetahuannya  serta  mengambil  kesimpulan  sendiri  tentang konsep  materi  yang  telah  diterimanya  (student  centered)  bahkan  diharapkan mampu  memberikan  solusi  dari  berbagai  permasalahan  alam  yang  terjadi didaerahnya. 
Keadaan tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pendidik khususnya guru mata pelajaran IPA agar selalu berusaha untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran sebagai solusi untuk  meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran IPA sehingga prestasi belajar siswanya mengalami peningkatan. Diantara inovasi tersebut yaitu dengan mengembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan media  kedalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan  siswa memperoleh pengetahuan. Sehingga media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.Pembelajaran dengan menggunakan media akan bermanfaat bagi terselenggaranya proses pembelajaran tersebut.  Karena dengan memanfaatkan media yang tersedia, siswa diharapkan  lebih tertarik mengikuti pembelajaran di sisi lain siswa akan lebih mudah  memahami serta menguasai materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi dan kegiatan yang lain sehingga siswa tidak bosan.
Setiap siswa mempunyai modalitas belajar. Modalitas belajar merupakan potensi dasar atau kecenderungan yang  dimiliki anak. Modalitas ini akan mempengaruhi penentuan pendekatan belajar, strategi, metode, dan teknik belajar anak. Sehingga modalitas belajar ini perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran termasuk pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang akan ditetapkan.
Modalitas belajar tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu; visual (yaitu belajar dengan cara melihat), auditorial (yaitu belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh). Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba menggunakan media audiovisual. Media audiovisual yaitu media pandang-dengar. Media audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan  modalitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih paham akan materi pembelajaran yang dipelajari sehingga prestasi belajar siswa akan lebih meningkat. Selain itu media audiovisual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi  sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman yang bersifat konkrit kepada siswa. 
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual. Dengan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara mandiri. Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses pembelajaran khususnya IPA masih kurang dan belum banyak digunakan di  sekolah-sekolah atau madrasah. Di SDN …………….. merupakan salah satu sekolah yang belum menggunakan dan memaksimalkan media ini dalam proses pembelajaran. Walaupun di madrasah tersebut telah  tersedia adanya sarana yang mendukung, diantaranya yaitu adanya  Liquid Crystal Display (LCD) dan Laptop.
Berangkat dari permasalahan yang diuraikan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tindakan kelas  dengan judul “upaya meningkatkan minat dan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual tentang fungsi organ pernafasaan”
B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti melakukan konsultasi kepada supervisor dan teman sejawat, untuk mengidentifikasi kelemahan dan atau kekurangan yang telah menyebabkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang memenuhi tuntutan yang diharapkan. Sehingga, dampaknya pada hasil belajar siswa tidak memenuhi target pembelajaran. Melalui hasil diskusi, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
  1. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
  2. Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
  3. Tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
  4. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.

C.    Analisis Masalah
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
  1. Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
  2. Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
  3. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
  4. Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil permasalahan utama yang akan diteliti adalah tingkat pemahaman dan hasil  belajar siswa IPA masih rendah. Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Apakah peningkatan  pemahaman siswa  pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah  melalui  pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual?
2.      Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan?

E.     Tujuan Penelitian
Untuk  menghindari  kesimpangsiuran  penelitian  ini,  maka  perlu  adanya tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh  peneliti.  Sejalan  dengan  masalah  yang  peneliti kemukakan  pada  rumusan  masalah.  Maka  tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui  peningkatan pemahaman  konsep  siswa  pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah  melalui  pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual di  kelas V  SDN  …………. Kecamatan …………. Kabupaten ……….; dan
2.      Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan  setelah diterapkan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual di  kelas  V  SDN  ………….. Kecamatan ………………. Kabupaten ………………..

F.     Manfaat Penelitian
Dari  hasil  penelitian  ini,  penulis  berharap  dapat  memberikan  manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan  sebagai  pedoman  pemilihan  metode  pembelajaran  IPA khususnya materi fungsi organ pernafasan serta pada pembelajaran-pembelajaran lainnya. Secara  praktis  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan sumbangan bagi :  
1.      Siswa
a.   Dapat  meningkatkan  penguasan  konsep  dalam  pembelajaran  IPA khususnya  pada  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan.
b.   Dapat  meningkatkan  keterampilan  proses  siswa  dalam  melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.
c.  Dapat  meningkatkan  terjadinya  interaksi,  aktivitas,  dan  kerjasama  antar siswa  dalam  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan. 
2.      Guru 
a.   Dapat  memberikan  wawasan  dan  pengalaman  dalam  menyusun  model pembelajaran IPA dengan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.
b.   Dapat  memperoleh  masukan  dari  hasil  penelitian  tindakan  kelas  sebagai pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA di mana penulis bertugas.
c.   Dapat meningkatkan upaya guru dalam mata pelajaran IPA dengan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual khususnya  dalam  pembelajaran  IPA materi fungsi organ pernafasan.
d.  Dapat meningkatkan kinerja dan profesional guru dalam mengajar.
3.      Lembaga (Sekolah) 
a.   Dapat  dijadikan  sebagai  masukan  dalam  penyediaan  dan  pengolahan sumber belajar di sekolah.
b.   Dapat  memberikan  kontribusi  untuk  meningkatkan  kualitas  sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA.

Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download