BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada
dasarnya, semua keterampilan
dalam bahasa Indonesia
penting untuk dikuasai, tetapi
menulis memang harus
diakui sebagai sebuah
aktivitas yang sangat berbeda
bila dibandingkan dengan
berbicara, membaca dan
menyimak. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan
sendirinya, melainkan harus melalui proses
pembelajaran sehingga memang
diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuhkembangkan
tradisi menulis. Keterampilan menulis
adalah suatu keterampilan
yang memerlukan latihan yang
lama dan intensif.
Hal ini harus
didukung oleh berbagai
metode atau langkah yang
dapat mempermudah siswa
mencapai kompetensi yang
diharapkan. Selain latihan dan
metoda juga bakat
dan minat anak
dalam menulis harus
dimiliki oleh siswa itu sendiri.
Sehinggga anak mau belajar dan berlatih sendiri.
Dalam
keterampilam berbahasa keterampilan
menulis merupakan keterampilan
yang paling sulit. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling tinggi
dan paling kompleks tingkatannya
dari keterampilan lain
dalam berbahasa. Keterampilan menulis adalah
suatu keterampilan yang
memerlukan latihan yang lama
dan intensif. Hal
ini harus didukung
oleh berbagai metode
atau langkah yang dapat
mempermudah siswa mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Selain latihan dan metoda
juga bakat dan
minat anak dalam
menulis harus dimiliki
oleh siswa itu sendiri. Sehinggga anak mau belajar dan berlatih sendiri.
Kenyataannya, penulisan yang
dilakukan oleh siswa
ternyata mengalami
kesulitan. Para siswa mengalami kendala
dalam menulis karangan
sederhana terutama dalam menulis ide,
penggunaan ejaan, penggunaan
hurup kapital, pemilihan kata-kata
yang tepat, kesesuaian
antara apa yang
dilihat dengan yang ditulis dan penulisan tanda titik untuk
menutup kalimat.
Pengalaman penulis
ketika praktek mengajar
di sekolah SDN ...............
02 Kecamatan ..............., para siswa pada umumnya tidak menyukai pelajaran
menulis, ketika siswa ditugasi untuk
membuat karangan, siswa
sepertinya keberatan. Hal
ini dapat terlihat dari
apa yang dikatakan
siswa ketika mereka
akan mengerjakan tugas menulis tersebut. Para
siswa tersebut berlaku
demikian karena siswa
sulit mendapatkan ide, merangkai kata,
apa yang akan
mereka ceritakan, bagian
mana harus memulai penulisan dan bagaiman cara penulisan
yang benar. Siswa mengalami
kesulitan ketika akan
memulai sebuah tulisan,
siswa mengalami kebingungan apa yang pertama harus mereka tulis. Setelah
siswa sedikit demi sedikit mampu
menulis karangan, siswa
juga sulit menentukan
kata apa yang pas untuk dimasukan sesuai dengan
konteks karangan yang sedang ditulis.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di
atas, maka penulis
mencoba menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis
karangan sederhana. Siswa
diarahkan kepada gambar
secara berseri untuk nanti menjadi ide bagi siswa dalam
mengembangkan karangan sesuai dengan gambar yang mereka lihat.
Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut
di atas serta hasil tes awal yang dilaksanakan diketahui bahwa 37 orang siswa,
baru diketahui ada tujuht orang siswa (18,92%) yang diketahui sudah mengalami
tuntas belajar, dengan perolehan nilai tes formatif nilai 70 ke atas. sedangkan
30 orang siswa lainnya (81,08%) terbukti belum tuntas, dengan perolehan nilai
tes formatif kurang dari nilai 70 sesuai
dengan KKM.. Hal tersebut diperkuat dengan perolehan nilai rata-rata hasil
belajar sebesar 58,38 serta tingkat minat belajar siswa sebesar 32,43% atau
hanya 12 anak dari jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 37 orang siswa.
B.
Identifikasi Masalah
Melalui hasil diskusi, diperoleh
beberapa masalah yang menjadi penyebab
ketidakberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu :
1.
Ketidaktepatan penggunaan metode
dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2.
Guru belum mampu mengelola kelas
dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
3.
Rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran IPS yang
berdampak hasil belajar rendah.
4.
Rendahnya ketidakaktifan siswa
dalam pelaksanaan proses pembelajaran
5.
Kondisi ruangan kelas yang kurang
mendukung pelaksanaan proses pembelajaran
C.
Analisis Masalah
Dalam menganalisis masalah yang sedang
terjadi, peneliti menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan,
mengkaji literatur, serta diskusi dengan supervisor dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah
sebagai berikut.
1. Guru kurang mampu memilih dan menggunakan
teknik pembelajaran yang tepat
2. Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini
berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil.
3. Metode pembelajaran yang digunakan tidak
sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses
pembelajaran adalah :
1.
Melaksanakan perbaikan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri.
2.
Meningkatkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan
ketuntasan belajar dapat tercapai
Atas dasar itu peneliti merasa
terpanggil untuk melakukan upaya perbaikan, karena jika hal tersebut dibiarkan
maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya motivasi
belajar siswa saat mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. Seiring dengan
menurunnya motivasi belajar siswa berarti pula pada menurunnya kualitas
belajar. Sebelum hal ini terjadi pada siswa, akan lebih baiknya jika diupayakan
segera solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan dengan
tema sederhana dengan menggunakan media
gambar seri di kelas IV SD Negeri ............... 02 Kecamatan ...............
Kabupaten ............... Tahun Pelajaran 2011/2012.
D.
Pembatasan Masalah
Agar arah dan tujuan penelitian dapat
tercapai dengan baik, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan
masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dipusatkan pada upaya meningkatkan minat dan hasil
belajar bahasa Indonesia menggunakan media gambar seri pada materi menyusun
karangan dengan tema sederhana siswa kelas IV SD Negeri ............... 02
Kecamatan ............... Kabupaten ............... Tahun Pelajaran 2011/2012
E.
Rumusan Masalah
1.
Apakah penggunaan media gambar
berseri dalam pembelajaran materi menulis karangan dengan tema sederhana akan
dapat meningkatkan minat menulis siswa kelas IV SD Negeri ............... 02
Kecamatan ............... Kabupaten ............... Tahun Pelajaran 2011/2012?
2.
Apakah penggunaan media gambar
berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan dengan tema
sederhana akan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri ...............
02 Kecamatan ............... Kabupaten ............... Tahun Pelajaran
2011/2012?
F.
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.
Untuk mengetahui peningkatan minat
menulis siswa setelah menggunakan media
gambar berseri dalam pembelajaran materi menulis karangan dengan tema sederhana.
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa setelah penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa
Indonesia materi menulis karangan dengan tema sederhana
G.
Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1.
Bagi Siswa
Diharapkan dengan
penggunaan media gambar
seri mampu meningkatkan keterampilan menulis
karangan dan dapat
memotivasi siswa untuk mengungkapkan ide
dan gagasan sehingga
mampu menulis sebuah
karangan yang baik.
2.
Bagi Guru
Guru
dapat memperkaya teknik
pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan dengan
media gambar seri. Selain
itu, guru dapat
mengatasi
permasalahan-permasalahan
siswa yang berhubungan dengan kesulitan-kesulitan dalam
mengarang karangan dan dapat menyelesaikan masalah-masalah
tersebut.
3.
Bagi Peneliti
Dapat
mengetahui model pembelajaran
dengan menggunakan media
gambar seri dan tingkat
keterampilan menulis karangan siswa dengan
menggunakan media gambar seri.
4.
Bagi Sekolah
Sekolah
dapat lebih mudah
dalam memperoleh alat
peraga, penggunaan alat peraga yang sangat sederhana ini bagi
pihak sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan
alat peraga, karena alat peraga bisa dibuat dari lingkungan sekitar
dan dapat dari
siswa itu sendiri.
Serta alat peraga
ini dapat disimpan untuk siswa –
siswa pada tahun berikutnya.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih