BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada pasal
3 Undang-undang No. 20 th
2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.
Yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tuntutan karakteristik
pendidikan IPS sebagaimana
oleh KTSP masih
jauh dari yang dimaksudkan. Implementasi
KTSP lebih terfokus
pada pembenahan jenis-jenis
administrasi pembelajaran, sedangkan dalam
pelaksanaan KBM belum menunjukkan perubahan
yang sangat berarti.
Hal ini disebabkan
antara lain, pemberlakukan
KTSP belum disertai
dengan pelatihan bagi
guru-guru bagaimana
mengelola pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Selain itu,
fasilitas pembelajaran IPS
seperti media dan
alat peraga, kualitas dan kuantitasnya tidak banyak berubah, yaitu
jauh dari memadai.
Hasil penelitian awal yang telah
peneliti lakukan masih terdapat perbedaan antara harapan dengan kenyataan yang
terjadi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi peranan tokoh-tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Harapan yang demikian itu nyata belum
bisa dipenuhi oleh seluruh siswa kelas V SD Negeri ------------ 04 Kecamatan ------------
Kabupaten ------------.
Hal ini dibuktikan dengan hanya tiga siswa yang mencapai
nilai standar KKM (70) ke atas dari 16 siswa atau 18,75%%, dengan minat belajar
siswa yang hanya mencapai angka 43,75% atau hanya 7 siswa dari 16 siswa serta
perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 59,38. Rendahnya
hasil belajar dan minat belajar
IPS dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran
pada dasarnya sangat kompleks dan
bisa ditinjau dari berbagai aspek. Adapun hal yang paling mendasar dan menentukan terhadap
keberhasilan pembelajaran diantaranya sarana dan
prasarana yang memadai,
situasi dan kondisi
yang kondusif, faktor guru, faktor siswa, termasuk pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran.
Diantara
berbagai model pembelajaran,
satu diantaranya adalah
model cooperative learning tipe STAD, yaitu pembelajaran berkelompok
dimana siswa dapat saling membantu dalam
proses pembelajaran sehingga siswa yang kurang dapat dibantu oleh
teman kelompoknya selain
oleh guru sebagai
pembimbing. Model ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar
secara bersama-sama atau gotong royong
sehingga makna kebersamaan
sangat dominan. Selain
itu, model ini
dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar karena
siswa didorong untuk mengemukakan pendapat atau menyanggah
berbagai masalah yang diajukan oleh rekan sekelompoknya.
B. Identifikasi Masalah
Upaya untuk mengatasi hal
sebagaimana uraian di atas, peneliti mencoba berkolaborasi dengan kepala
sekolah, rekan sejawat. Dari hasil diskusi dapat teridentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
a.
Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
guru tidak kondusif, dalam arti tidak memberikan kesan menyenangkan siswa saat
dibelajari materi pembelajaran.
b.
Pemilihan metode pembelajaran yang
kurang tepat adalah yang menjadi pemicu perilaku guru saat mempelajari siswa
hingga tidak banyak berbuat sesuatu demi keberhasilannya.
c.
Kreativitas siswa untuk menanyakan
sesuatu kepada guru sama sekali tidak muncul.
d.
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan
pada saat proses mempelajari materi ajar, dan ini telah menyebabkan mereka
tidak tuntas belajar karena kekurang tepatan pemilihan metode pembelajaran
e.
Penjelasan materi terlalu cepat,
sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
f.
Ketidakaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dan penemuan informasi pada saat proses pembelajaran berlansung.
C. Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan
supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor
penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan
rendahnya hasil belajar serta minat belajar siswa adalah :
a.
Model pembelajaran yang diambil tidak
tepat sehingga guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif
dan kreatif.
b.
Guru tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.
c.
Guru tidak mampu membaca situasi dan
kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
d.
Guru dapat menciptakan kondisi
pembelajaran yang lebih aktif.
e.
Metode penyajian materi yang digunakan
guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah
dasar
f.
Guru kurang mampu mengelola kelas dan
ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka
peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat
tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran IPS materi peranan
tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan
proses pembelajaran adalah :
a.
Memperbaiki proses pembelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi
kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe
STAD.
b.
Meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Atas dasar itu peneliti merasa terpanggil untuk
melakukan upaya perbaikan, karena jika hal tersebut dibiarkan maka tidak
menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya hasil dan motivasi
belajar siswa saat mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. Seiring dengan
menurunnya motivasi belajar siswa berarti pula pada menurunnya kualitas
belajar. Sebelum hal ini terjadi pada siswa, akan lebih baiknya jika diupayakan segera solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan menggunakan strategi Cooperative
Learning tipe STAD pada mata pelajaran IPS materi pokok peranan tokoh-tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa
kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------.
D. Pembatasan Masalah
Untuk mengefektifkan proses penelitian, peneliti memberikan
batasan pengkajian sebagai berikut.
1. Penelitian
ini hanya dilaksanakan untuk materi pembelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan
dengan menerapkan model cooperative
leraning tipe STAD yang terangkum dalam suatu penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) siswa kelas V SD Negeri ------------ 02
Kecamatan ------------.
2.
Target penelitian diarahkan pada siswa kelas V SD Negeri ------------ 02
Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ pada Tahun Pelajaran 2011/2012/
E. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe
STAD dapat
meningkatkan minat siswa kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------
Kabupaten ------------ mata pelajaran IPS
materi pokok peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan
Indonesia?
2. Apakah dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe
STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN ------------ 04
Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ mata pelajaran IPS materi peranan
tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia ?
F. Tujuan Penelitian
Upaya melakukan penelitian perbaikan
pembelajaran ini tidak lepas dari tujuan yang diharapkan, yaitu sebagai
berikut.
1.
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa mata kelas V
SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ pelajaran
IPS materi peranan
tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah menggunakan
strategi Cooperative
Learning tipe STAD
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V
SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ mata
pelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan
Indonesia setelah menggunakan strategi Cooperative Learning tipe
STAD.
G. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis :
- Manfaat Teoritis
Melalui
kegiatan penelitian ini
diperoleh alat dan
teknik penunjang yang lebih realistis dan aplikatif untuk
keperluan optimalisasi penggunaan model Cooperative
Learning tipe STAD pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.
- Manfaat Praktis
a.
Siswa dapat
meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar menjadi lebih baik
daripada sebelumnya, serta menumbuhkembangkan sikap kritisnya terhadap
aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar yang telah diperolehnya.
b.
Guru dapat
memperbaiki kinerjanya secara profesional, karena itu rasa percaya dirinya akan
meningkat dan ikut serta berperan aktif dalam rangka mengembangkan inovasi
pembelajaran khususnya untuk bidang studi IPS pada tingkat Sekolah Dasar.
c.
Membantu
sekolah untuk terus berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri
guru dan siswa yang menunjukkan lebih unggul baik dari segi kuantitas maupun
kualitas dari sekolah lain.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih