Lencana Facebook

banner image

Monday 2 December 2013

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PERANAN TOKOH-TOKOH PROKLAMASI KEMERDEKAAN SISWA KELAS V

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pada  pasal  3  Undang-undang  No.  20  th  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran  agar  peserta  didik  secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya  untuk  memiliki  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak  mulia,  serta  keterampilan  yang  diperlukan  dirinya,  masyarakat  bangsa  dan  negara.  Yang  bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang  beriman  dan  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat,  berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta  bertanggung jawab.
Tuntutan  karakteristik  pendidikan  IPS  sebagaimana  oleh  KTSP  masih  jauh  dari  yang  dimaksudkan.  Implementasi  KTSP  lebih  terfokus  pada  pembenahan  jenis-jenis  administrasi  pembelajaran, sedangkan  dalam  pelaksanaan  KBM  belum  menunjukkan  perubahan  yang  sangat  berarti.  Hal  ini  disebabkan  antara  lain,  pemberlakukan  KTSP  belum  disertai  dengan  pelatihan  bagi  guru-guru bagaimana  mengelola  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  tuntutan  kurikulum.  Selain  itu,  fasilitas  pembelajaran  IPS  seperti  media  dan  alat  peraga,  kualitas  dan kuantitasnya tidak banyak berubah, yaitu jauh dari memadai.
Hasil penelitian awal yang telah peneliti lakukan masih terdapat perbedaan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Harapan yang demikian itu nyata belum bisa dipenuhi oleh seluruh siswa kelas V SD Negeri ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------.
Hal ini dibuktikan dengan hanya tiga siswa yang mencapai nilai standar KKM (70) ke atas dari  16  siswa atau 18,75%%, dengan minat belajar siswa yang hanya mencapai angka 43,75% atau hanya 7 siswa dari 16 siswa serta perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 59,38.  Rendahnya  hasil  belajar dan minat  belajar  IPS  dipengaruhi oleh  berbagai  faktor.  Faktor  yang  mendukung  pelaksanaan  pembelajaran  pada  dasarnya sangat kompleks dan bisa ditinjau dari berbagai aspek. Adapun hal yang  paling mendasar dan menentukan terhadap keberhasilan pembelajaran diantaranya  sarana  dan  prasarana  yang  memadai,  situasi  dan  kondisi  yang  kondusif,  faktor  guru, faktor siswa, termasuk pemilihan dan penggunaan model pembelajaran.
Diantara  berbagai  model  pembelajaran,  satu  diantaranya  adalah  model  cooperative learning tipe STAD, yaitu pembelajaran berkelompok dimana siswa dapat saling  membantu dalam proses pembelajaran sehingga siswa yang kurang dapat dibantu  oleh  teman  kelompoknya  selain  oleh  guru  sebagai  pembimbing.  Model  ini  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  belajar  secara  bersama-sama  atau  gotong  royong  sehingga  makna  kebersamaan  sangat  dominan.  Selain  itu,  model  ini  dapat  mengaktifkan  siswa  dalam  belajar  karena  siswa  didorong  untuk mengemukakan pendapat atau menyanggah berbagai masalah  yang diajukan oleh  rekan sekelompoknya.

B.     Identifikasi  Masalah

Upaya untuk mengatasi hal sebagaimana uraian di atas, peneliti mencoba berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat. Dari hasil diskusi dapat teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
a.    Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak kondusif, dalam arti tidak memberikan kesan menyenangkan siswa saat dibelajari materi pembelajaran.
b.    Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat adalah yang menjadi pemicu perilaku guru saat mempelajari siswa hingga tidak banyak berbuat sesuatu demi keberhasilannya.
c.    Kreativitas siswa untuk menanyakan sesuatu kepada guru sama sekali tidak muncul.
d.   Sebagian besar siswa mengalami kesulitan pada saat proses mempelajari materi ajar, dan ini telah menyebabkan mereka tidak tuntas belajar karena kekurang tepatan pemilihan metode pembelajaran
e.    Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
f.     Ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi pada saat proses pembelajaran berlansung.

C.      Analisis  Masalah

Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar serta minat belajar siswa adalah :
a.     Model pembelajaran yang diambil tidak tepat sehingga guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
b.    Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.
c.     Guru tidak mampu membaca situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
d.    Guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih aktif.
e.     Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
f.     Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
a.    Memperbaiki proses pembelajaran  IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan strategi Cooperative Learning  tipe STAD.
b.    Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Atas dasar itu peneliti merasa terpanggil untuk melakukan upaya perbaikan, karena jika hal tersebut dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya hasil dan motivasi belajar siswa saat mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. Seiring dengan menurunnya motivasi belajar siswa berarti pula pada menurunnya kualitas belajar. Sebelum hal ini terjadi pada siswa, akan lebih baiknya jika diupayakan segera solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe STAD pada mata pelajaran IPS materi pokok peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan harapan dapat  meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------.


D.      Pembatasan Masalah

Untuk mengefektifkan proses penelitian, peneliti memberikan batasan pengkajian sebagai berikut.
1. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk materi pembelajaran IPS materi  peranan tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan dengan menerapkan model cooperative leraning tipe STAD yang terangkum dalam suatu penelitian tindakan kelas  (Classroom Action Research) siswa kelas V SD Negeri ------------ 02 Kecamatan ------------.
2.  Target penelitian diarahkan pada siswa kelas V SD Negeri ------------ 02 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ pada Tahun Pelajaran 2011/2012/
E.       Rumusan Masalah
1.    Apakah dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe STAD dapat  meningkatkan minat siswa kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ mata pelajaran IPS materi pokok peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?
2.    Apakah dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe STAD dapat  meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ mata pelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia ?


F.     Tujuan Penelitian
Upaya melakukan penelitian perbaikan pembelajaran ini tidak lepas dari tujuan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa mata kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ pelajaran IPS materi  peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah menggunakan strategi Cooperative Learning tipe STAD
2.    Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN ------------ 04 Kecamatan ------------ Kabupaten ------------ mata pelajaran IPS materi peranan tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah menggunakan strategi Cooperative Learning tipe STAD.

G.    Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :
  1. Manfaat Teoritis
Melalui  kegiatan  penelitian  ini  diperoleh  alat  dan  teknik  penunjang  yang lebih realistis dan aplikatif untuk keperluan optimalisasi penggunaan model Cooperative Learning tipe STAD pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.


  1. Manfaat Praktis
a.       Siswa dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar menjadi lebih baik daripada sebelumnya, serta menumbuhkembangkan sikap kritisnya terhadap aktivitas, kreativitas, dan hasil belajar yang telah diperolehnya.
b.      Guru dapat memperbaiki kinerjanya secara profesional, karena itu rasa percaya dirinya akan meningkat dan ikut serta berperan aktif dalam rangka mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya untuk bidang studi IPS pada tingkat Sekolah Dasar.
c.       Membantu sekolah untuk terus berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan siswa yang menunjukkan lebih unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas dari sekolah lain.