Lencana Facebook

banner image

Wednesday 4 December 2013

IMPLIKASI KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN PAI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS KINERJA GURU PAI DI KELAS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif.
Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mengangkat harkat dan martabat manusia dalam kancah kehidupan guna mencapai status kehidupan yang lebih baik. Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya. Pendidikan juga memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi, serta sarana dalam membangun watak bangsa.
Pendidikan juga merupakan salah satu sarana yang sangat penting karena sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (UU RI No 20 Tahun 2003:12).

Dengan adanya pemberlakuan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mencakup tentang hak peserta didik pada tingkat satuan pendidikan dimana anak didik berhak untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama, maka Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dimasukan dalam kurikulum sekolah khsusnya untuk memenuhi hak bagi siswa-siswa yang beragama Islam. Oleh karena itu PAI termasuk mata pelajaran yang sudah seharusnya juga diketahui tingkat keberhasilannya sebagai mana mata pelajaran lainnya.
Menurut Zakiah Darojat (1997:41), pendidikan Islam bertujuan untuk membuat kepribadian seseorang menjadi  insan kamil dengan pola takwa. Insan kamil, artinya manusia utuh jasmani dan rohaninya dapat berkembang dan hidup secara wajar dan normal karena ketakwaannya kepada Alloh SWT. Hal ini mengandung arti bahwa PAI itu diharapkan mampu menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang melakukan dan mengamalkan Agama Islam baik bagi yang berhubungan dengan Alloh maupun hubungan antar sesamanya.
Berkaitan dengan pernyataan diatas Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Mujadalah Ayat 11:




Artinya   : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Ayat di atas menjelaskan bahwa betapa pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Yang dimaksud dengan ilmu disini yaitu semua ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.
Mengenai hakikat PAI merupakan suatu upaya untuk mengembangkan atau mengarahkan anak didik mencapai masa depan yang ideal dengan cara menjadikan anak didik tersebut sebagai manusia yang lengkap dengan Religiusitasnya. Hal ini berarti suatu proses pengkondisian agama pada anak didik menjadi lebih mengerti, memahami, mengimani dan mengamalkan adanya sebagian ajaran yang menjadi  pandangan dan pedoman hidup.
Pada prosesnya kegiatan pendidikan tidak dapat terlepas dari peraturan yang mengikatnya, karena itulah maka diperlukan pengatur yang dapat mengelola hal tersebut, yaitu berupa manajemen. Dalam sebuah institusi seperti sekolah perlu adanya pelaksanaan kegiatan manajemen, sebab tanpa adanya suatu pengelolaan manajemen yang baik, suatu sekolah tidak akan berjalan dengan sempurna dan tepat arah serta sampai kepada tujuan.
Di samping itu selain kegiatan manajemen, pelaksanaan pendidikan tentunya tidak terlepas juga dari beberapa komponen pendukung. Adapun pendukung terpenting pada sebuah institusi pendidikan adalah guru, dimana guru juga dapat memberikan penilaian terhadap kegiatan manajemen di sekolah.
Guru merupakan suatu profesi yang artinya sebuah jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai tenaga pengajar. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh setiaop orang diluar bidang kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa. Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa dimasa depan tercermin dari potret diri para guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru ditengah-tengah masyarakat.
MI Darwata Padangsari Majenang sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bercirikan Islam memikul tanggung jawab tidak hanya pada pendidikan  teknologi saja melainkan beban ilmu agama yang harus ditanamkan dan diterapkan.
Sehingga guru di MI Darwata Padangsari Majenang dituntut untuk mampu bekerja secara profesional. Profesional dalam arti guru harus mampu mengarahkan siswanya untuk siap dalam dunia teknologi namun juga harus siap dalam bidang agama. Guru menjadi panutan moral, menjadi tuntunan, menjadi contoh yang baik dalam ilmu agama. Kemampuan guru benar-benar dituntut agar dapat memberikan tauladan moral keagamaan yang baik dan  sekaligus penyampai materi pendidikan  yang dapat menghasilkan anak didiknya menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
Dari latar belakang tersebut penulis bermaksud mengadakan penelitian skripsi dengan judul “ Implikasi Kemampuan Mengelola Pembelajaran PAI Terhadap Peningkatan Kualitas Kinerja Guru PAI di Kelas (Studi Kasus di MI Darwata Padangsari Majenang)”


B.     Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran dan meluasnya permasalahan maka peneliti akan menjelaskan kata-kata yang ada dalam judul penelitian ini, meliputi :
  1. Implikasi
Implikasi yang berarti melibatkan atau menyangkutkan (W.J.S Poerwadarminta, Jakarta, 2005 : 425). Implikasi yang dimaksud adalah keterlibatan guru dalam proses memenej pembelajaran dikelas.
  1. Kemampuan Mengelola Pembelajaran
Kemampuan dapat diartikan kondisi keadaan seseorang dalam hal prestasi yang dimiliki. Mengelola adalah kemampuan akan keterampilan untuk memperoleh sutau hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain (Sondang P.). Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh seorang pendidik untuk membelajarkan siswanya dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2002:157 ).
Kemampuan mengelola pembelajaran diambil pengertian bahwa keadaan untuk mengelola kondisi seseorang mengenai pretasi yang dimiliki untuk melakukan proses yang diselenggarakan oleh seorang pendidik dalam membelajarkan siswanya.
  1. Kualitas kinerja guru PAI dikelas
Kualitas adalah mutu atau kadar dari sesuatu. Dan kinerja adalah tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Guru adalah tenaga pendidik yang diberi tugas untuk menyampaikan materi pendidikan (Yamin : 100). Kelas adalah tempat siswa dalam melakukan proses pendidikan. Bila ketiga kata tersebut disatukan Kualitas kinerja guru dikelas maka mengandung arti mutu dari kemampuan seseorang dalam melakukan tugas mendidik siswa bidang agama Islam didalam ruang tempat pembelajaran berlangsung.
  1. MI Darwata Padangsari Majenang
Adalah sebuah lembaga pendidikan formal setingkat sekolah dasar bernuansa agama Islam yang didirikan oleh masyarakat desa Padangsari sebagai bentuk dan peran sosial religi orang-orang yang ada di lingkungan seagama dan sebudaya demi untuk menjaga generasi serta bentuk dan wujud kadarisasi sejak dini.
Dapat diambil kesimpulan dari uraian diatas bahwa Implikasi Kemampuan mengelola Pembelajaran dengan Peningkatan Kualitas Kinerja Guru PAI dikelas adalah keterlibatan seseorang mengenai pretasi yang dimiliki untuk melakukan proses dari kemampuan seseorang dalam melakukan tugas mendidik siswa bidang agama Islam didalam ruang tempat pembelajaran berlangsung.

C.    Rumusan Masalah
Dalam kaitan dengan judul dan latar belakang, maka peneliti rumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran?
2.      Bagaimanakah kualitas kinerja guru PAI dikelas ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran PAI di MI Darwata Padangsari Majenang.
b.      Untuk mengetahui kualitas kinerja guru PAI dikelas.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Untuk menjadi acuan bagi peneliti mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran PAI di MI Darwata Padangsari Majenang
b.      Untuk meningkatkan kualitas kinerja guru PAI dikelas

E.     Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah suatu uraian hasil mengkaji atau mempelajari, memeriksa, menyelidiki, memikirkan (mempertimbangkan) menguji, menelaah pustaka yang ada relevansinya. Dalam hal ini akan dijelaskan beberapa teori yang ada hubungannya dengan judul skripsi “ Implikasi Antara Kemampuan Mengelola Pembelajaran PAI Terhadap Peningkatan Kualitas Kinerja Guru PAI di Kelas (Studi Kasus di MI Darwata Padangsari Majenang)”
Beberapa buku primer yang digunakan sebagai dasar pemikiran penyusunan skripsi :
  1. Buku Manajemen Pembelajaran Kelas Oleh Martinis Yamin diterbitkan GP Press berisikan tentang masalah dalam pengelolaan kelas, hambatan dalam pengelolan kelas dan usaha preventif masalah pengelolaan kelas.
  2. Buku Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi oleh Prof. DR. Oemar Hamalik diterbitkan oleh Bumi Aksara berisi tentang derajat kualitas pendidikan guru ditentukan oleh tingkat kualitas semua kompenen yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap sistem pendidikan guru secara keseluruhan. Sistem pendidikan guru sebagai suatu subsistem pendidikan nasional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat strategis.
  3. Buku Manajemen Berbasis Sekolah oleh E. Mulyasa, berisikan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti suatu proses kerjasama yang sistematik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan proses pendidikan untuk mencapai tujuan telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, maupun tujuan jangka panjang.
  4. Buku Psikologi agama (memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi.) oleh Prof, Dr. H. Jalaludin.
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi permbentukan jiwa keagamaan. Perkembangan agama menurut W.H.Clark, terjalin dengan unsur-unsur kejiwaan sehingga sulit untuk diidentifikasi secara jelas, karena masalah yang rnenyangkut kejiwaan, manusia demikian rumit dan kompleksnya. Namun demikian, agama terjalin dan terlibat di dalamnya. Melalui jalinan unsur-unsur dan tenaga kejiwaan ini pulalah agama itu berkembang (W.H.Clark, 1964 :4). Dalam kaitan itu pulalah peran, pendidikan keluarga dalam menanamkan jiwa keagamaan pada anak. Maka, tidak mengherankan jika Rosul menekan tanggung jawab itu pada kedua orang tua.
  1. Buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan oleh Dr. Suharsimi Arikunto, diterbitkan oleh Bumi Aksara berisi tentang obyek dan subyek evaluasi, validitas, alat-alat evaluasi, reliabilitas, Taksonomi, tujuan instruksional, tes standar dan tes buatan guru, penyusunan tes, tes tertulis untuk prestasi belajar, tabel spesifikasi, menganalisa hasil tes, menskor dan menilai, mengolah nilai, mencari nilai akhir, pembuatan laporan dan evaluasi program pengajaran.
  2. Buku Manajemen Lembaga Pendidikan Islam oleh Syafarudin diterbitkan oleh Ciputat Press tahun 2005 berisi tentang manajemen pengelolaan pada lembaga yang bersifat Islam.
  3. Buku Menjadi Guru Profesional oleh Moh. Uzer Usman, diterbitkan oleh Rosda Karya Bandung tahun 1995 berisi tentang tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa. Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan.
  4. “ Manajemen Pendidikan Untuk Meningkatkan Kinerja Guru MA Pondok Pesantren Tapak Sunan ”(Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2007), Skripsi Karya Ainul Fida. Skripsi tersebut meneliti tentang hal-hal yang lebih spesifik, yakni masalah manajemen lembaga pendidikan dasar, kaitannya dengan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikannya, melalui mutu input, peningkatan mutu proses (pelaksanaan) dan peningkatan mutu output. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih menitik beratkan pada kemampuan memenej pembelajaran dengan kualitas kinerja guru PAI di kelas.


F.     Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang pembahasan judul tersebut di atas, maka perlu dijelaskan sistematika penulisan skripsi ini yang terbagi menjadi lima bab yaitu :
BAB    I     :        Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka dan sistematika penulisan.
BAB    II   :        Pembelajaran dan kualitas kinerja guru PAI. Dalam bab ini dipaparkan masalah pembelajaran PAI, tugas dan fungsi guru serta kualitas kenerja guru.
BAB    III  :        Metode Penelitian berisi tentang, metode penelitian,  dan analisis data.
 BAB   IV  :        Laporan Hasil Penelitian berisi tentang  Gambaran Umum MI Darwata Padangsari Majenang dan  pendeskripsian data.
BAB    V   :        Kesimpulan dan Saran dalam bagian ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran yang operasional berdasarkan hasil temuan peneliti.