Lencana Facebook

banner image

Saturday 21 December 2013

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TAMAN KANAK-KAN

http://adf.ly/b26VI

BAB I 
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bahasa  memegang  peran  sangat  penting  dalam  kehidupan  manusia
umumnya  dan  dalam  kegiatan  berkomunikasi  pada  khususnya.  Laird  (1957)
mengungkapkan bahwa ”tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada ada peradaban
tanpa  lisan”.  Manusia  tidak  berfikir  hanya  dengan  otaknya,  tetapi  juga
memerlukan  bahasa  sebagai  mediumnya,  dimana  orang  lain  tidak  akan  dapat
memahami  hasil  pemikiran  kita  kalau  tidak  diungkapkan  dengan  menggunakan
bahasa  baik  secara  lisan  maupun  tulisan.  Hal  tersebut  dikemukakan  untuk
menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa bagi manusia. 
Sejalan dengan itu Dhieni (2007) mengungkapkan bahwa salah satu faktor
mendasar yang membedakan manusia dengan hewan yaitu dengan bahasa. Bahasa
merupakan anugrah dari  Allah SWT,  yang dimana manusia dapat mengenal atau
memahami  dirinya,  sesama  manusia,  alam  dan  penciptanya  serta  mampu
memposisikan  dirinya  sebagai  makhluk  berbudaya  dan  mengembangkan
kebudayaan (Yusuf, 2006). Pada manusia  bahasa merupakan suatu sistem simbol
untuk  berkomunikasi  dengan  orang  lain,  meliputi  daya  cipta  dan  sistem  aturan.
Daya  cipta  tersebut  manusia  dapat  menciptakan  berbagai  macam  kalimat  yang
bermakna  dengan  menggunakan  seperangkat  kata  dan  aturan  yang  terbatas,
dengan  demikian  bahasa  pada  manusia  merupakan  upaya  kreatif  yang  tidak
pernah berhenti (Dhieni, 2007).
Bahasa adalah sarana komunikasi dengan orang lain,  tercakup semua cara
untuk  berkomunikasi  dimana  pikiran  dan  perasaan  dinyatakan  dalam  bentuk
tulisan,  lisan,  isyarat  atau  gerak  dengan  menggunakan  kata-kata,  kalimat,  bunyi,
lambang  gambar/tulisan  (Dhieni,  2007).  Kemampuan  ini  penting,  mengingat
bahasa  adalah  kemampuan  manusia  yang  utama,    dengan  bahasa  manusia  dapat
berinteraksi dan menjalin hubungan sosial yang sempurna. 
Pengembangan  bahasa  merupakan  salah  satu  bidang  yang  perlu  dikuasai
anak.  Pada  masa  ini  anak  usia  taman  kanak-kanak  memerlukan  berbagai
rangsangan  yang  dapat  meningkatkan  perkembangan  bahasa  anak  agar  tercapai
secara  optimal.  Hal  tersebut  didukung  oleh  pemerintah  dengan  di  tetapkannya
Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  nomor  58  tahun  2009  tentang  standar
tingkat  pencapaian  perkembangan.  Tingkat  pencapaian  perkembangan  tersebut
menggambarkan  pertumbuhan  dan  perkembangan  yang  diharapkan  dicapai  anak
pada  rentang  usia  tertentu.  Perkembangan  anak  berlangsung  secara
berkesinambungan  yang  berarti  tingkat  perkembangan  yang  dicapai  pada  suatu
tahap  diharapkan  meningkat  baik  secara  kuantitatif  maupun  kualitatif  pada  tahap
selanjutnya.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  nomor  58  tahun  2009
mengungkapkan  lingkup  pengembangan  bahasa  yaitu  keterampilan  menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan.   Sejalan  dengan  pendapat  di  atas  Tharigan  (1993)  mengungkapkan  keterampilan bahasa mempunyai empat komponen  yang terdiri dari keterampilan  menyimak,  keterampilan  berbicara,  keterampilan  membaca  dan  keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan  yang erat satu sama  lain  dan  keterampilan  di  atas  perlu  dilatih  pada  anak  usia  taman  kanak-kanak karena  dengan  kemampuan  berbahasa  tersebut  anak  akan  belajar  berkomunikasi dengan  orang  lain.  Hal  tersebut  sesuai  dengan  pernyataan  yang  tertuang  dalam kurikulum  2004  bahwa  kompetensi  dasar  dari  perkembangan  bahasa  anak  usia taman  kanak-kanak  yaitu  anak  mampu  berkomunikasi  secara  lisan  memperkaya pembendaharaan kata dan menulis simbol-simbol yang melambangkannya. 
Pada  anak  usia  taman  kanak-kanak  (4-6  tahun),  kemampuan  berbahasa
yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Berbicara
adalah  kemampuan  mengucapkan  bunyi-bunyi  artikulasi  atau  kata-kata  untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan
(Tarigan,  1993).  Berkomunikasi  bertujuan  untuk  dapat  menyampaikan  pikiran
secara  efektif,  dalam  memahami  makna  segala  sesuatu  yang  dikomunikasikan
atau  disampaikan.  Belajar  berbicara  dapat  dilakukan  anak  dengan  bantuan  dari
orang  dewasa  melalui  percakapan.  Sehingga  anak  akan  menemukan  pengalaman
dan meningkatkan pengetahuannya bahasanya. Anak membutuhkan reinforcement
(penguat),  reward  (hadiah,pujian),  stimulasi  dan  model  yang  baik  dari  orang
dewasa  agar  kemampuannya  dalam  berbahasa  dapat  berkembang  secara
maksimal.
Hurlock  (1978)  menyatakan  bahwa  usia  taman  kanak-kanak  merupakan
saat  berkembang  pesatnya  penguasaaan  tugas  pokok  dalam  berbicara  yaitu
menambah  kosa  kata,  menguasai  pengucapan  kata  dan  menggabungkan  kata
menjadi  kalimat.  Salah  satu  masalah  yang  berkaitan  dengan  berbahasa  di  taman
kanak-kanak  adalah  masih  terbatasnya  perbendaharaan  kata  yang  dimiliki  anak,
ini  ditunjukkan  dengan  kurangnya  kemampuan  anak  dalam  mengungkapkan  ide
ketika  menjawab  pertanyaan  dari  guru  bahkan  terkadang  merasa  belum  paham 
apa yang sedang dibicarakan. Permasalahan yang paling mendasar terkait dengan
permasalahan  terbatasnya  pembendaharaan  kata  yang  dimiliki  anak  gangguan
artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, I, f, z, dan c (Hurlock : 1991). 
Pembelajaran  di  taman  kanak-kanak  memiliki  peranan  penting  dalam
mengembangkan  keterampilan  berbicara  anak.  Pengalaman  belajar  yang
mengesankan  bagi  anak  tentu  saja  harus  di  dukung  oleh  keterampilan  guru  dan
media  pembelajaran  yang  tepat,  karena  media  merupakan  bagian  dari  sumber
belajar.  Hal  ini  didukung  oleh  pendapat  yang  dikemukakan  oleh  Moeslichatoen
(2004)  bahwa  guru  mengembangkan  kemampuan  bahasa  anak  dengan
menggunakan  media  yang  dapat  meningkatkan  perkembangan  kemampuan
berbicara,  mendengar,  membaca  dan  menulis.  Guru  memberi  kesempatan  anak
memperoleh pengalaman yang luas dalam mendengarkan dan berbicara. 
Media pembelajaran diharapkan dapat merangsang kegiatan belajar seperti
yang  diungkapkan  oleh  Gane  yang  di  kutip  oleh  Sadiman,  dkk  (1975)  bahwa
media  adalah  berbagai  jenis  komponen  dalam  lingkungan  sosial  yang  dapat
merangsangnya  untuk  belajar.  Media  pembelajaran  dapat  memperluas  penyajian
pesan agar mudah dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan belaka.
Menurut  penelitian  yang  dilakukan  Siti  Masruroh  (2009),  bahwa  siswa
dapat menyerap ilmu melalui indra penglihatannya sebanyak 83 %, melalui indra
pendengarannya  11  %  dan  melalui  indra  yang  lainnya  6  %.  Berarti  dengan
menggunakan  media  audio  visual  gerak  (LCD),  siswa  dapat  menyerap  ilmu sebanyak 94 % dari materi yang ditampilkan dengan perincian 83 % melalui indra
penglihatannya  dan  11  %  melalui  indra  pendengarannya.  Hal  ini  menunjukkan
bahwa  media  audio  visual  gerak  seperti  LCD  sangat  baik  digunakan  sebagai
media pembelajaran di sekolah. Senada dengan penelitian yang lain menunjukkan
bahwa  kegiatan  belajar  mengajar  akan  lebih  efektif  dan  mudah  bila  dibantu
dengan  sarana  visual,  di  mana  11%  dari  yang  dipelajari  terjadi  lewat  indera
pendengaran,  sedangkan  83%  lewat  indera  penglihatan.  Disamping  itu,
dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat  20% dari apa  yang kita dengar,
namun  dapat  mengingat  50%  dari  apa  yang  dilihat  dan  didengar
(enstain.blogspot).
Adanya  kemajuan  teknologi,  penemuan-penemuan  baru  dalam  media
pembelajaran salah satunya yaitu VCD interaktif. VCD interaktif adalah salah satu
bentuk media pembelajaran berbasis komputer yang di dalamnya berisi gabungan
teks, gambar, musik, suara dan animasi. VCD merupakan media yang sudah tidak
asing  lagi  dan  banyak  di  gunakan  oleh  masyarakat  Indonesia.  Media  VCD
interaktif  sama  halnya  dengan  media  gambar  dan  dapat  digunakan  dalam
pembelajaran  yang memberikan kemudahan khususnya di TK. Hal ini di dukung
oleh  Nuriana  (2007)  bahwa  “Penggunaan  media  VCD  dapat  digunakan  sebagai
alternatif pemilihan media pembelajaran yang cukup mudah untuk dilaksanakan.
Keterbatasan  sarana  dan  prasarana  disekolah  menyebabkan  media  ini
masih jarang di gunakan di sekolah-sekolah (taman kanak-kanak, dengan berbagai
alasan  sekolah-sekolah  biasanya  tidak  menggunakan  media  ini  dalam
pembelajaran. Padahal penggunaan media sangat menarik bagi anak, karena pada
dasarnya  anak  menyukai  gambar-gambar  apalagi  yang  bentuknya  audio  visual
selain  menarik  media  ini  juga  mengandung  nilai-nilai  edukatif  yang
penggunaannya  diharapkan  dapat  evektif  dalam  mengembangkan  keterampilan
berbicara anak.
Penggunaan  media  pembelajaran  VCD  interaktif  dapat  memberikan
kesempatan  kepada  anak  untuk  meningkatkan  keterampilan  berbicaranya.  Anak
yang  melihat  gambar-gambar,  cerita,  maupun  permainan  dalam  media
pembelajaran VCD interaktif merupakan salah satu media yang menyajikan pesan
audio visual. Gambar yang menarik menarik perhatian anak akan langsung tertuju,
sehingga akan menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar dan
suara yang mucul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga mendorong ia untuk
mengetahui  lebih  jauh  sekaligus  merangsang  niat  minat  mereka  untuk  belajar
(Ermayani, 2009).
Media  pembelajaran  VCD  interaktif  sebagai  salah  satu  media  untuk
menyampaikan  pesan  kepada  anak,  sehingga  mempermudah  menyampaikan
materi  kepada  anak  karena  proses  pembelajaran  tidak  membosankan.  Eliawati
(2005)  mengemukakan  bahwa  salah  satu  fungsi  media  adalah  untuk
mengkongkritkan  konsep-konsep  yang  abstrak  pada  anak,  maka  dengan
digunakannya media pembelajaran VCD interaktif informasi-informasi yang anak 
diperjelas  melalui  gambar-gambar  dan  informasi  yang  dapat  mengembangkan
keterampilan berbicara anak.  Penulis  melakukan  penelitian  di  kelompok  B  ……….. dikarenakan
keterampilan  berbicara  anak  kelompok  B  ………..  tersebut  masih  harus ditingkatkan.  Berdasarkan  observasi  pendahuluan,  pembelajarannya  sebagian
besar  masih  bersifat  konvensional  dan  media  yang  digunakannya  pun  masih
kurang  bervariatif.  Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  maka  penulis  memilih
fokus  penelitiannya  pada  “EFEKTIFITAS  PENGGUNAAN  MEDIA
PEMBELAJARAN  VCD  INTERAKTIF  UNTUK  MENINGKATKAN
KEMAMPUAN  BERBICARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK”.

B.  Rumusan Masalah
Permasalahan  dalam  penelitian  ini  dapat  dirumuskan  sebagai  berikut  :
“Bagaimana  meningkatkan  kemampuan  berbicara  anak  melalui  penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif di .............?”.
Permasalahan  di  atas  dapat  dirumuskan  dalam  beberapa  pertanyaan
penelitian diantaranya :
1.  Bagaimana  kemampuan  berbicara  anak  sebelum  penggunaan  media
pembelajaran VCD interaktif?
2.  Bagaimana  kemampuan  berbicara  anak  sesudah  penggunaan  media
pembelajaran VCD interaktif?
3.  Apakah  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  dalam  kemampuan  berbicara 
anak  sebelum  dan  sesudah  menggunakan  media  pembelajaran  VCD
interaktif?
C.  Tujuan Masalah
Secara  umum  penelitian  ini  bertujuan  untuk  memeperoleh  gambaran
tentang  peningkatan  kemampuan  berbicara  anak  di  .............  melalui
penggunaan  media  pembelajaran  VCD  interaktif.  Tujuan  umum  tersebut  dapat
dijabarkan menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak sebelum penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif.
2.  Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak sesudah penggunaan media
pembelajaran VCD Interaktif.
3.  Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berbicara
anak  sebelum  dan  sesudah  menggunakan  media  pembelajaran  VCD
interaktif.

D.  Manfaat Penelitian 
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diperoleh manfaat yang
dapat  memperkaya  konsep-konsep  maupun  prinsip-prinsip  tentang  kemampuan
berbicara pada anak melalui penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
1.  Manfaat Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang  berkaitan  dengan  peningkatan  kemampuan  berbicara  anak  melalui
penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
2.  Bagi Guru
Untuk  peningkatan  pemahaman  guru  tentang  pentingnya  meningkatkan
kemampuan  berbicara  anak  sejak  usia  dini  melalui  penerapan  penggunaan
media  pembelajaran  VCD  interaktif  dan  menjadi  masukan  untuk
memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan
berbicara anak.

Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download