http://adf.ly/b26VI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa
memegang peran sangat penting dalam
kehidupan manusia
umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi pada khususnya. Laird (1957)
mengungkapkan bahwa ”tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada ada peradaban
tanpa lisan”. Manusia tidak berfikir hanya dengan otaknya, tetapi juga
memerlukan bahasa sebagai mediumnya, dimana orang lain tidak akan dapat
memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan
bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut dikemukakan untuk
menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa bagi manusia.
Sejalan dengan itu Dhieni (2007) mengungkapkan bahwa salah satu faktor
mendasar yang membedakan manusia dengan hewan yaitu dengan bahasa. Bahasa
merupakan anugrah dari Allah SWT, yang dimana manusia dapat mengenal atau
memahami dirinya, sesama manusia, alam dan penciptanya serta mampu
memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan
kebudayaan (Yusuf, 2006). Pada manusia bahasa merupakan suatu sistem simbol
untuk berkomunikasi dengan orang lain, meliputi daya cipta dan sistem aturan.
Daya cipta tersebut manusia dapat menciptakan berbagai macam kalimat yang
bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas,
dengan demikian bahasa pada manusia merupakan upaya kreatif yang tidak
pernah berhenti (Dhieni, 2007).
umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi pada khususnya. Laird (1957)
mengungkapkan bahwa ”tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada ada peradaban
tanpa lisan”. Manusia tidak berfikir hanya dengan otaknya, tetapi juga
memerlukan bahasa sebagai mediumnya, dimana orang lain tidak akan dapat
memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan
bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut dikemukakan untuk
menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa bagi manusia.
Sejalan dengan itu Dhieni (2007) mengungkapkan bahwa salah satu faktor
mendasar yang membedakan manusia dengan hewan yaitu dengan bahasa. Bahasa
merupakan anugrah dari Allah SWT, yang dimana manusia dapat mengenal atau
memahami dirinya, sesama manusia, alam dan penciptanya serta mampu
memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan
kebudayaan (Yusuf, 2006). Pada manusia bahasa merupakan suatu sistem simbol
untuk berkomunikasi dengan orang lain, meliputi daya cipta dan sistem aturan.
Daya cipta tersebut manusia dapat menciptakan berbagai macam kalimat yang
bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas,
dengan demikian bahasa pada manusia merupakan upaya kreatif yang tidak
pernah berhenti (Dhieni, 2007).
Bahasa adalah
sarana komunikasi dengan orang lain, tercakup semua cara
untuk berkomunikasi dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi,
lambang gambar/tulisan (Dhieni, 2007). Kemampuan ini penting, mengingat
bahasa adalah kemampuan manusia yang utama, dengan bahasa manusia dapat
berinteraksi dan menjalin hubungan sosial yang sempurna.
Pengembangan bahasa merupakan salah satu bidang yang perlu dikuasai
anak. Pada masa ini anak usia taman kanak-kanak memerlukan berbagai
rangsangan yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak agar tercapai
secara optimal. Hal tersebut didukung oleh pemerintah dengan di tetapkannya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009 tentang standar
tingkat pencapaian perkembangan. Tingkat pencapaian perkembangan tersebut
menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak
pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak berlangsung secara
berkesinambungan yang berarti tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu
tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap
selanjutnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009
mengungkapkan lingkup pengembangan bahasa yaitu keterampilan menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Sejalan dengan pendapat di atas Tharigan (1993) mengungkapkan keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain dan keterampilan di atas perlu dilatih pada anak usia taman kanak-kanak karena dengan kemampuan berbahasa tersebut anak akan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang tertuang dalam kurikulum 2004 bahwa kompetensi dasar dari perkembangan bahasa anak usia taman kanak-kanak yaitu anak mampu berkomunikasi secara lisan memperkaya pembendaharaan kata dan menulis simbol-simbol yang melambangkannya.
Pada anak usia taman kanak-kanak (4-6 tahun), kemampuan berbahasa
yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Berbicara
adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan
(Tarigan, 1993). Berkomunikasi bertujuan untuk dapat menyampaikan pikiran
secara efektif, dalam memahami makna segala sesuatu yang dikomunikasikan
atau disampaikan. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari
orang dewasa melalui percakapan. Sehingga anak akan menemukan pengalaman
dan meningkatkan pengetahuannya bahasanya. Anak membutuhkan reinforcement
(penguat), reward (hadiah,pujian), stimulasi dan model yang baik dari orang
dewasa agar kemampuannya dalam berbahasa dapat berkembang secara
maksimal.
Hurlock (1978) menyatakan bahwa usia taman kanak-kanak merupakan
saat berkembang pesatnya penguasaaan tugas pokok dalam berbicara yaitu
menambah kosa kata, menguasai pengucapan kata dan menggabungkan kata
menjadi kalimat. Salah satu masalah yang berkaitan dengan berbahasa di taman
kanak-kanak adalah masih terbatasnya perbendaharaan kata yang dimiliki anak,
ini ditunjukkan dengan kurangnya kemampuan anak dalam mengungkapkan ide
ketika menjawab pertanyaan dari guru bahkan terkadang merasa belum paham
apa yang sedang dibicarakan. Permasalahan yang paling mendasar terkait dengan
permasalahan terbatasnya pembendaharaan kata yang dimiliki anak gangguan
artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, I, f, z, dan c (Hurlock : 1991).
Pembelajaran di taman kanak-kanak memiliki peranan penting dalam
mengembangkan keterampilan berbicara anak. Pengalaman belajar yang
mengesankan bagi anak tentu saja harus di dukung oleh keterampilan guru dan
media pembelajaran yang tepat, karena media merupakan bagian dari sumber
belajar. Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Moeslichatoen
(2004) bahwa guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan
menggunakan media yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan
berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Guru memberi kesempatan anak
memperoleh pengalaman yang luas dalam mendengarkan dan berbicara.
Media pembelajaran diharapkan dapat merangsang kegiatan belajar seperti
yang diungkapkan oleh Gane yang di kutip oleh Sadiman, dkk (1975) bahwa
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sosial yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Media pembelajaran dapat memperluas penyajian
pesan agar mudah dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan belaka.
Menurut penelitian yang dilakukan Siti Masruroh (2009), bahwa siswa
dapat menyerap ilmu melalui indra penglihatannya sebanyak 83 %, melalui indra
pendengarannya 11 % dan melalui indra yang lainnya 6 %. Berarti dengan
menggunakan media audio visual gerak (LCD), siswa dapat menyerap ilmu sebanyak 94 % dari materi yang ditampilkan dengan perincian 83 % melalui indra
penglihatannya dan 11 % melalui indra pendengarannya. Hal ini menunjukkan
bahwa media audio visual gerak seperti LCD sangat baik digunakan sebagai
media pembelajaran di sekolah. Senada dengan penelitian yang lain menunjukkan
bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu
dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera
pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Disamping itu,
dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar,
namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar
(enstain.blogspot).
Adanya kemajuan teknologi, penemuan-penemuan baru dalam media
pembelajaran salah satunya yaitu VCD interaktif. VCD interaktif adalah salah satu
bentuk media pembelajaran berbasis komputer yang di dalamnya berisi gabungan
teks, gambar, musik, suara dan animasi. VCD merupakan media yang sudah tidak
asing lagi dan banyak di gunakan oleh masyarakat Indonesia. Media VCD
interaktif sama halnya dengan media gambar dan dapat digunakan dalam
pembelajaran yang memberikan kemudahan khususnya di TK. Hal ini di dukung
oleh Nuriana (2007) bahwa “Penggunaan media VCD dapat digunakan sebagai
alternatif pemilihan media pembelajaran yang cukup mudah untuk dilaksanakan.
Keterbatasan sarana dan prasarana disekolah menyebabkan media ini
masih jarang di gunakan di sekolah-sekolah (taman kanak-kanak, dengan berbagai
alasan sekolah-sekolah biasanya tidak menggunakan media ini dalam
pembelajaran. Padahal penggunaan media sangat menarik bagi anak, karena pada
dasarnya anak menyukai gambar-gambar apalagi yang bentuknya audio visual
selain menarik media ini juga mengandung nilai-nilai edukatif yang
penggunaannya diharapkan dapat evektif dalam mengembangkan keterampilan
berbicara anak.
untuk berkomunikasi dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi,
lambang gambar/tulisan (Dhieni, 2007). Kemampuan ini penting, mengingat
bahasa adalah kemampuan manusia yang utama, dengan bahasa manusia dapat
berinteraksi dan menjalin hubungan sosial yang sempurna.
Pengembangan bahasa merupakan salah satu bidang yang perlu dikuasai
anak. Pada masa ini anak usia taman kanak-kanak memerlukan berbagai
rangsangan yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak agar tercapai
secara optimal. Hal tersebut didukung oleh pemerintah dengan di tetapkannya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009 tentang standar
tingkat pencapaian perkembangan. Tingkat pencapaian perkembangan tersebut
menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak
pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak berlangsung secara
berkesinambungan yang berarti tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu
tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap
selanjutnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009
mengungkapkan lingkup pengembangan bahasa yaitu keterampilan menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Sejalan dengan pendapat di atas Tharigan (1993) mengungkapkan keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain dan keterampilan di atas perlu dilatih pada anak usia taman kanak-kanak karena dengan kemampuan berbahasa tersebut anak akan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang tertuang dalam kurikulum 2004 bahwa kompetensi dasar dari perkembangan bahasa anak usia taman kanak-kanak yaitu anak mampu berkomunikasi secara lisan memperkaya pembendaharaan kata dan menulis simbol-simbol yang melambangkannya.
Pada anak usia taman kanak-kanak (4-6 tahun), kemampuan berbahasa
yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Berbicara
adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan
(Tarigan, 1993). Berkomunikasi bertujuan untuk dapat menyampaikan pikiran
secara efektif, dalam memahami makna segala sesuatu yang dikomunikasikan
atau disampaikan. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari
orang dewasa melalui percakapan. Sehingga anak akan menemukan pengalaman
dan meningkatkan pengetahuannya bahasanya. Anak membutuhkan reinforcement
(penguat), reward (hadiah,pujian), stimulasi dan model yang baik dari orang
dewasa agar kemampuannya dalam berbahasa dapat berkembang secara
maksimal.
Hurlock (1978) menyatakan bahwa usia taman kanak-kanak merupakan
saat berkembang pesatnya penguasaaan tugas pokok dalam berbicara yaitu
menambah kosa kata, menguasai pengucapan kata dan menggabungkan kata
menjadi kalimat. Salah satu masalah yang berkaitan dengan berbahasa di taman
kanak-kanak adalah masih terbatasnya perbendaharaan kata yang dimiliki anak,
ini ditunjukkan dengan kurangnya kemampuan anak dalam mengungkapkan ide
ketika menjawab pertanyaan dari guru bahkan terkadang merasa belum paham
apa yang sedang dibicarakan. Permasalahan yang paling mendasar terkait dengan
permasalahan terbatasnya pembendaharaan kata yang dimiliki anak gangguan
artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, I, f, z, dan c (Hurlock : 1991).
Pembelajaran di taman kanak-kanak memiliki peranan penting dalam
mengembangkan keterampilan berbicara anak. Pengalaman belajar yang
mengesankan bagi anak tentu saja harus di dukung oleh keterampilan guru dan
media pembelajaran yang tepat, karena media merupakan bagian dari sumber
belajar. Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Moeslichatoen
(2004) bahwa guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan
menggunakan media yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan
berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Guru memberi kesempatan anak
memperoleh pengalaman yang luas dalam mendengarkan dan berbicara.
Media pembelajaran diharapkan dapat merangsang kegiatan belajar seperti
yang diungkapkan oleh Gane yang di kutip oleh Sadiman, dkk (1975) bahwa
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sosial yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Media pembelajaran dapat memperluas penyajian
pesan agar mudah dan tidak hanya dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan belaka.
Menurut penelitian yang dilakukan Siti Masruroh (2009), bahwa siswa
dapat menyerap ilmu melalui indra penglihatannya sebanyak 83 %, melalui indra
pendengarannya 11 % dan melalui indra yang lainnya 6 %. Berarti dengan
menggunakan media audio visual gerak (LCD), siswa dapat menyerap ilmu sebanyak 94 % dari materi yang ditampilkan dengan perincian 83 % melalui indra
penglihatannya dan 11 % melalui indra pendengarannya. Hal ini menunjukkan
bahwa media audio visual gerak seperti LCD sangat baik digunakan sebagai
media pembelajaran di sekolah. Senada dengan penelitian yang lain menunjukkan
bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu
dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera
pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Disamping itu,
dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar,
namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar
(enstain.blogspot).
Adanya kemajuan teknologi, penemuan-penemuan baru dalam media
pembelajaran salah satunya yaitu VCD interaktif. VCD interaktif adalah salah satu
bentuk media pembelajaran berbasis komputer yang di dalamnya berisi gabungan
teks, gambar, musik, suara dan animasi. VCD merupakan media yang sudah tidak
asing lagi dan banyak di gunakan oleh masyarakat Indonesia. Media VCD
interaktif sama halnya dengan media gambar dan dapat digunakan dalam
pembelajaran yang memberikan kemudahan khususnya di TK. Hal ini di dukung
oleh Nuriana (2007) bahwa “Penggunaan media VCD dapat digunakan sebagai
alternatif pemilihan media pembelajaran yang cukup mudah untuk dilaksanakan.
Keterbatasan sarana dan prasarana disekolah menyebabkan media ini
masih jarang di gunakan di sekolah-sekolah (taman kanak-kanak, dengan berbagai
alasan sekolah-sekolah biasanya tidak menggunakan media ini dalam
pembelajaran. Padahal penggunaan media sangat menarik bagi anak, karena pada
dasarnya anak menyukai gambar-gambar apalagi yang bentuknya audio visual
selain menarik media ini juga mengandung nilai-nilai edukatif yang
penggunaannya diharapkan dapat evektif dalam mengembangkan keterampilan
berbicara anak.
Penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif dapat
memberikan
kesempatan kepada anak untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya. Anak
yang melihat gambar-gambar, cerita, maupun permainan dalam media
pembelajaran VCD interaktif merupakan salah satu media yang menyajikan pesan
audio visual. Gambar yang menarik menarik perhatian anak akan langsung tertuju,
sehingga akan menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar dan
suara yang mucul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga mendorong ia untuk
mengetahui lebih jauh sekaligus merangsang niat minat mereka untuk belajar
(Ermayani, 2009).
Media pembelajaran VCD interaktif sebagai salah satu media untuk
menyampaikan pesan kepada anak, sehingga mempermudah menyampaikan
materi kepada anak karena proses pembelajaran tidak membosankan. Eliawati
(2005) mengemukakan bahwa salah satu fungsi media adalah untuk
mengkongkritkan konsep-konsep yang abstrak pada anak, maka dengan
digunakannya media pembelajaran VCD interaktif informasi-informasi yang anak
diperjelas melalui gambar-gambar dan informasi yang dapat mengembangkan
keterampilan berbicara anak. Penulis melakukan penelitian di kelompok B ……….. dikarenakan
keterampilan berbicara anak kelompok B ……….. tersebut masih harus ditingkatkan. Berdasarkan observasi pendahuluan, pembelajarannya sebagian
besar masih bersifat konvensional dan media yang digunakannya pun masih
kurang bervariatif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memilih
fokus penelitiannya pada “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN VCD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK”.
B. Rumusan Masalah
kesempatan kepada anak untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya. Anak
yang melihat gambar-gambar, cerita, maupun permainan dalam media
pembelajaran VCD interaktif merupakan salah satu media yang menyajikan pesan
audio visual. Gambar yang menarik menarik perhatian anak akan langsung tertuju,
sehingga akan menimbulkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar dan
suara yang mucul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga mendorong ia untuk
mengetahui lebih jauh sekaligus merangsang niat minat mereka untuk belajar
(Ermayani, 2009).
Media pembelajaran VCD interaktif sebagai salah satu media untuk
menyampaikan pesan kepada anak, sehingga mempermudah menyampaikan
materi kepada anak karena proses pembelajaran tidak membosankan. Eliawati
(2005) mengemukakan bahwa salah satu fungsi media adalah untuk
mengkongkritkan konsep-konsep yang abstrak pada anak, maka dengan
digunakannya media pembelajaran VCD interaktif informasi-informasi yang anak
diperjelas melalui gambar-gambar dan informasi yang dapat mengembangkan
keterampilan berbicara anak. Penulis melakukan penelitian di kelompok B ……….. dikarenakan
keterampilan berbicara anak kelompok B ……….. tersebut masih harus ditingkatkan. Berdasarkan observasi pendahuluan, pembelajarannya sebagian
besar masih bersifat konvensional dan media yang digunakannya pun masih
kurang bervariatif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memilih
fokus penelitiannya pada “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN VCD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK”.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
“Bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif di .............?”.
Permasalahan di atas dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan
penelitian diantaranya :
1. Bagaimana kemampuan berbicara anak sebelum penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif?
“Bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif di .............?”.
Permasalahan di atas dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan
penelitian diantaranya :
1. Bagaimana kemampuan berbicara anak sebelum penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif?
2.
Bagaimana kemampuan berbicara anak sesudah
penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif?
pembelajaran VCD interaktif?
3.
Apakah terdapat perbedaan yang signifikan
dalam kemampuan berbicara
anak sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran VCD
interaktif?
C. Tujuan Masalah
anak sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran VCD
interaktif?
C. Tujuan Masalah
Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk
memeperoleh gambaran
tentang peningkatan kemampuan berbicara anak di ............. melalui
penggunaan media pembelajaran VCD interaktif. Tujuan umum tersebut dapat
dijabarkan menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak sebelum penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif.
tentang peningkatan kemampuan berbicara anak di ............. melalui
penggunaan media pembelajaran VCD interaktif. Tujuan umum tersebut dapat
dijabarkan menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak sebelum penggunaan media
pembelajaran VCD interaktif.
2. Untuk
mengetahui kemampuan berbicara anak sesudah penggunaan media
pembelajaran VCD Interaktif.
pembelajaran VCD Interaktif.
3. Untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berbicara
anak sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran VCD
interaktif.
D. Manfaat Penelitian
anak sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran VCD
interaktif.
D. Manfaat Penelitian
Setelah
penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diperoleh manfaat yang
dapat memperkaya konsep-konsep maupun prinsip-prinsip tentang kemampuan
berbicara pada anak melalui penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
dapat memperkaya konsep-konsep maupun prinsip-prinsip tentang kemampuan
berbicara pada anak melalui penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
1. Manfaat
Praktisi
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan berbicara anak melalui
penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
2. Bagi Guru
yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan berbicara anak melalui
penggunaan media pembelajaran VCD interaktif.
2. Bagi Guru
Untuk
peningkatan pemahaman guru tentang pentingnya
meningkatkan
kemampuan berbicara anak sejak usia dini melalui penerapan penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif dan menjadi masukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan
berbicara anak.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download
kemampuan berbicara anak sejak usia dini melalui penerapan penggunaan
media pembelajaran VCD interaktif dan menjadi masukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan
berbicara anak.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih