BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PKn merupakan pelajaran kehidupan, jadi PKn merupakan
pelajaran yang sangat konstektual karena
sebagian besar materi yang diajarkan merupakan
cerminan kehidupan sehari-hari, jadi siswa dapat melihat secara langsung praktek dari materi yang telah diajarkan tersebut
dalam kehidupan mereka, tentunya jika
para peserta didik tersebut paham dan mengerti apa yang telah mereka pelajari,
akan tetapi hal itu ternyata belum dapat dimengerti oleh para siswa tersebut,
hal ini dibuktikan dengan masih
banyaknya siswa yang belum bisa menghormati teman-temannya, orangtuanya, bahkan
terkadang guruya, padahal materi saling
menghormati juga dipelajari dalam pelajaran PKn, akan tetapi materi tersebut ternyata belum
membekas dalam diri siswa. Oleh karena
pentingnya pelajaran ini maka seharusnya guru mata pelajaran ini
harus merupakan guru yang benar-benar
berkompeten dalam menyampaikan materi
tersebut kepada siswa, masih banyak materi PKn yang lain yang tidak
kalah pentingnya, seperti tenggang rasa,
disiplin, dan lain-lain.
Selain penelitian berdasarkan perilaku siswa
sehari-hari, tentunya juga sangat
diperlukan penilaian dalam bentuk numeral seperti pemberian skor hasil belajar, karena hal inilah yang akan menjadi
bentuk laporan guru kepada orang tua
siswa sebagai hal yang konkrit, penilaian sangat diperlukan dalam pengajaran.
Selama ini prestasi yang
dicapai oleh siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dirasakan
kurang sehingga perlu inisiatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Seperti
pada temuan di lapangan tempat peneliti mengajar, menunjukkan adanya
kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang kita harapkan. Pada
studi pendahuluan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan materi politik luar
negeri Indonesia menunjukkan daya serap siswa
masih rendah dalam memahami materi.
Dari siswa kelas VI yang
berjumlah 17 anak, hanya tiga anak (17,65%)
yang mencapai kategori tuntas. Artinya sebagian besar siswa belum mencapai
tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai 70, dengan tingkat
keaktifan belajar sebesar 47,06% atau delapan orang siswa dari 17 siswa, serta
perolehan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 54,71 dengan standar nilai KKM
sebesar 70.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut di
atas, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk membantu
mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi
terungkap beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang kritis dalam memahami materi
pelajaran yang berhubungan dengan pengaruh globalisasi
2. Siswa kurang menguasai materi mengenai
pengaruh globalisasi yang ada di lingkungannya
3. Keaktifan siswa dalam belajar rendah.
4. Model pembelajaran yang diambil tidak
tepat
5. Guru tidak mampu mengembangkan model
dialog yang efektif, aktif dan kreatif
6. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran dan penemuan informasi pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
C. Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji
literatur dan diskusi dengan supervisor dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah di atas adalah :
1. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
2. Guru tidak mampu mengembangkan model
dialog yang efektif, aktif dan kreatif sehingga partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran berkurang.
3. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa
sekolah dasar
4. Penggunaan alat peraga pembelajaran yang
kurang bervariasi
5. Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dan penemuan informasi
6. Guru kurang memotivasi siswa dalam
pembelajaran
Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan metode diskusi
kelompok dalam menyampaikan materi politik luar negeri Indonesia, dengan menerapkan metode ini diharapkan siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar, serta
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, karena tujuan dari pembelajaran itu pada intinya adalah mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, oleh karena itu berbagai
macam metode dan strategi perlu digunakan agar siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran tersebut, selain
itu pembelajaran akan lebih bervariatif,
sedang manfaat bagi guru tersebut adalah dia mampu mengembangkan berbagai macam metode dan
strategi, satu metode atau strategi yang
bagus belum tentu layak atau mungkin
tidak layak sama sekali jika diterapkan
secara terus menerus, dalam arti digunakan pada semua kompetensi dasar, sehingga metode yang bagus
sekalipun jika digunakan secara terus
menerus hal itu justru akan menimbulkan perasaan jenuh pada diri siswa, seorang guru harus mampu memilih dan
memilah metode maupun strategi belajar
guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, karena situasi belajar yang menyenangkan terbukti
dapat membantu siswa mencerna, memahami,
dan mengolah materi yang didapatkan. Dalam metode ini, siswa benar-benar terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran.
Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, jelas akan
berdampak buruk bagi proses dan hasil
belajar. Dengan adanya kenyataan tersebut, peneliti mencoba melakukan upaya perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) pada pembelajaran PKn
materi menjelaskan politik luar negeri Indonesia dengan menggunakan metode
diskusi kelompok
D. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang akan
diteliti tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran hanya difoluskan pada :
a. Melaksanakan kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada pembelajaran PKn materi
menjelaskan politik luar negeri Indonesia .
b. Upaya perbaikan yang dilaksanakan ditujukan
pada peningkatan keaktifan dan hasil belajar
siswa.
c. Objek yang diteliti adalah siswa kelas VI
VI SD Negeri ......... 02 Kecamatan ......... Kabupaten ......... tahun
pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran
PKn materi politik luar negeri Indonesia
E. Rumusan Masalah
Melalui refleksi diri dan
diskusi dengan teman sejawat, dapat disimpulkan rumusan masalahnya, yaitu
1. Apakah penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VI SD Negeri ......... 02 Kecamatan .........
Kabupaten ......... tahun pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran PKn materi
politik luar negeri Indonesia ?
2. Apakah penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VI SD Negeri ......... 02 Kecamatan ......... Kabupaten ......... tahun
pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran PKn materi politik luar negeri Indonesia?
F. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan
dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
metode diskusi dengan tingkat perkembangan siswa.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan
alat bantu pembelajaran terhadap terhadap kreatifitas belajar siswa.
c. Untuk mengetahui seberapa pengaruh diskusi
terhadap tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa.
d. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
2. Tujuan Umum
a. Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
telah dilakukan sebelumnya.
b. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Program S1 PGSD.
G. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini
dapat memberi manfaat pada siswa, guru dan sekolah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian
ini memberikan data
empirik bagi kepentingan
peningkatan kualitas pengajaran di sekolah, khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan prestasi
siswa dalam belajar
PKn, temuan penelitian
ini dapat dijadikan
dasar acuan bagi
pengelolaan pengembangan strategi
dan pengelolaan pembelajaran.
Penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan metode mengajar, strategi belajar mengajar
dan pengelolaan kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru (peneliti)
Pelaksanaan PTK dapat membuat guru sebagai peneliti
sedikit demi sedikit mengetahui
strategi, media maupun metode pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu guru
dapat menyadari bahwa alam penciptaan kondisi pembelajaran selain penguasaan metode, strategi dan media juga
diperlukan kreatifitas yang tinggi
sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa yang sedang belajar.
b. Bagi siswa
Pelaksanaan PTK akan sangat membantu siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal. Dengan adanya pembaharuan dalam
pembelajaran akan memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam
proses belajar mengajar, mengembangkan
daya nalar dan mampu berpikir secara
kreatif, sehingga siswa termotivsi untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan
sistem pembelajaran, dan bagi guru yang
lain dapat digunakan sebagai referensi
dalam memilih dan menerapkan suatu strategi, metode atau media yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi
pembelajaran tertentu.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih