PENINGKATAN MINAT DAN
KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MELALUI KARTU HURUF DI TK .............. I ..............
KABUPATEN ..............
TAHUN 2013/2014
…………………………………
ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang pada masih
rendahnya minat dan kemampuan merangkai huruf siswa. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan di TK .............. I .............. terdapat rumusan
masalahnya yaitu bagaimana penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan
minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf, dan seberapa besar peningkatan
minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf. Penelitian bertujuan untuk
mendeskripsikan peningkatkan dan besaran peningkatan minat dan kemampuan siswa
dalam merangkai huruf. Penelitian tindakan kelas dirancang dalam dua siklus,
dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa sebanyak 20 siswa. Metode pengumpulan data melalui
lembar observasi minat dan kemampuan anak
dan dokumentasi berupa foto. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap, (a) reduksi data,
(b) paparan data, dan (c) penyimpulan. Validasi data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data
pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan triangulasi. Hasil
penelitian menunjukkan penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan
kemampuan merangkai huruf siswa, dimana pada siklus I mencapai 70% atau 14
siswa dari kondisi awal sebanyak 3 siswa atau 15%, pada siklus II meningkat
menjadi 95% atau 19 dari jumlah siswa sebanyak 20. Berdasarkan hasil
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kartu huruf terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan merangkai
huruf siswa Taman Kanak-kanak ..............
I ...............
.
Kata kunci
: minat, kemampuan, kartu huruf
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang ada pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran merangkai huruf dapat diidentifikasi antara
lain metode yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga anak mengalami
kebosanan, adanya kenyataan bahwa media pembelajaran yang kurang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan
merangkai huruf baik faktor dari dalam diri anak maupun faktor luar diri anak,
salah satunya adalah faktor metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses
belajar mengajar. Suyanto (2005:68) mengungkapkan bahwa pendidikan anak usia
dini (PAUD) merupakan sebuah pendidikan untuk anak usia 0-8 tahun. Anak usia
4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini. Pada usia ini secara teknologi
disebut sebagai anak usia prasekolah. Anak usia tersebut dipandang memiliki
karakteristik yang berbeda, di samping itu setiap anak juga memiliki
keunikannya sendiri sekalipun mereka kembar siam. Teknik pengembangan kemampuan
berbahasa bagi anak usia dini cukup beragam. Satu hal yang harus diingat dalam
memberikan tugas untuk anak adalah kesesuaian tugas dengan tahapan perkembangan
anak dan tetap tidak melupakan unsur bermain seraya belajar dalam mengerjakan
tugas, pendidik harus berusaha agar anak tetap berminat dan antusias sampai
pengerjaan tugas selesai. Guru harus pintar memilih media atau sumber belajar
harus menarik dan mudah dimengerti oleh anak. Melalui refleksi
diri, kaji
literatur dan diskusi dengan teman sejawat dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor
penyebab timbulnya masalah di atas antara lain bahwa
pendekatan pembelajaran yang digunakan
guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa taman kanak-kanak, penggunaan alat
peraga pembelajaran yang kurang bervariasi, guru tidak melibatkan siswa untuk
aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi, guru kurang memotivasi siswa
dalam pembelajaran, guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat. Teknik pengembangan kemampuan
berbahasa bagi anak usia dini cukup beragam. Guru harus pintar memilih media
atau sumber belajar harus menarik dan mudah dimengerti oleh anak. Oleh karena
itu, gurulah sebagai fasilitator dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
merangkai huruf menjadi kata, salah satunya dengan cara mengenalkan huruf pada
anak didik. Pada saat penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman
Kanak-kanak .............. I .............., penulis menyadari ada permasalahan
dalam bidang bahasa, yaitu mengenal huruf.. Prioritas masalah yang menjadi
tujuan perbaikan, proses pembelajaran adalah memperbaiki pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan penggunaan alat bantu pembelajaran berupa media kartu huruf
pada upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf. Kondisi ideal yang
diharapkan adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa
sehingga diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan
pengalaman nyata kepada siswa tentang sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis
masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dari pelaksanaan
penelitian tindakan kelas adalah bagaimana penggunaan media kartu huruf dapat
meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf di Taman
Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014, dan seberapa
besar peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam merangkai huruf di Taman
Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan
peningkatkan minat dan kemampuan anak didik di Taman Kanak-kanak ..............
I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam merangkai huruf dengan
menggunakan media kartu huruf, serta mendeskripsikan besaran peningkatkan minat
dan kemampuan anak didik di Taman Kanak-kanak .............. I ..............
Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam merangkai huruf dengan menggunakan media kartu
huruf.
Manfaat Penelitian
Bagi anak didik, memperbaiki
kekurangan siswa dalam merangkai huruf
menggunkana media kartu huruf, meningkatkan minat dan kemampuan siswa
dalam merangkai huruf menggunkana media kartu huruf, menjadi model bagi siswa
untuk menyikapi kinerjanya, serta meningkatkan kreativitas siswa. Bagi guru TK,
guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan kemampuannya
untuk menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, meningkatkan
kreativitas kinerja, meningkatkan wawasan dalam kegiatan belajar mengajar,
serta mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri dalam kegiatan belajar mengajar. Bagi sekolah/ lembaga
pendidikan/ TK, diantaranya mengembangkan mutu dan hasil belajarnya, meningkatkan
kualitas pendidikan bagi siswa, mempunyai kesempatan untuk berkembang pesat, menciptakan
hubungan kolegial yang sehat, menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif, mempunyai
kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh, sedangkan bagi masyarakat
adalah memiliki generasi yang terampil, memiliki generasi yang kreatif, memiliki
calon generasi penerus yang dapat mandiri dan memiliki potensi untuk
mengembangkan potensi daerah secara swakelola
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Kerangka teori yang akan
digunakan dalam penelitian ini meliputi : pengertian minat, kemampuan,
merangkai huruf, media pembelajaran dan media kartu huruf
Minat
Abror (1983:252) menyebutkan
bahwa minat adalah kecenderungan bertingkah
laku yang terarah
pada objek kegiatan
atau pengalaman tertentu. Selain
itu, dalam buku
Educational Psichology, Crow.&
Crow (dalam Abror,
1993: 112) menjelaskan
bahwa minat bisa berhubungan dengan
daya gerak yang
mendorong kita untuk
cenderung atau merasa tertarik
kepada orang, benda,
kegiatan, ataupun bisa
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah
suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh
sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman-pengalaman itu sendiri. Perubahan tersebut akan nampak dalam
penguasaan pola-pola respons yang baru terhadap lingkungan berupa keterampilan,
kebiasaan, sikap, pengetahuan, kecakapan dan sebagainya
Kemampuan
Menurut J.S, Badudu Prof. Drs. & Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa
Indonesia (1996:1381). mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat
M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar
seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara
efektif atau sangat berhasil. Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti
kapasitas seseorang individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah
sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi
seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerrjakan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
seseorang.
Merangkai Huruf
Huruf adalah sebuah grafem dari suatu sistem
tulisan, misalnya alfabet
Yunani dan aksara yang diturunkannya. Dalam suatu huruf terkandung
suatu fonem,
dan fonem tersebut membentuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya. Setiap aksara memiliki
huruf dengan nilai bunyi yang berbeda-beda. Dalam aksara jenis alfabet,
abjad,
dan abugida,
biasanya suatu huruf melambangkan suatu fonem atau bunyi. Berbeda dengan
logogram atau ideogram, yang hurufnya mewakili ungkapan atau makna suatu
lambang
Media Pembelajaran
Kata media
berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Menurut
Arsyad (2004 : 4) mengatakan bahwa
”istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, TV, film, foto, radio,
rekaman audio, gambar, bahan-bahan cetakan, dan sejenis adalah media
komunikasi. Hamidjojo (dalam Arsyad 2004) memberikan batasan media sebagai
semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, dan
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
penerima yang dituju. Pengertian media mengarah
pada sesuatu yang meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah ‘segala
bentuk dan saluran yang
dapat digunakan dalam
suatu proses penyajian
informasi’ (Latuheru, 1988:11).
Robert Heinich dkk (1985:6)
mengemukakan definisi medium
adalah “sebagai sesuatu
yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver)
informasi”. Secara rinci fungsi
media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit
untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar,
potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan
siswa memperoleh gambaran yang
nyata” (Degeng,1999:19
Media Kartu Huruf
Kartu huruf adalah merupakan media dalam
permainan menemukan kata. Anak diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf
menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yangdibuat oleh guru. Titik berat
latihanmenyusun huruf ini adalah keterampilan mengeja
suatu kata (Rose and Roe,1990:8). Kelebihan media
kartu huruf antara lain mudah di bawa-bawa: Dengan ukuran yang kecil sehinggam
membuat media kartu huruf dapat
disimpan di tas
bahkan di saku,
sehingga tidak membutuhkan ruang
yang luas, dapat
digunakan di mana
saja, di kelas ataupun di luar kelas. Praktis:
dilihat dari cara
pembuatan dan penggunaannya, media
kartu huruf sangat praktis,
dalam menggunakan media
ini guru tidak
perlu memiliki keahlian khusus,
media ini tidak
perlu juga membutuhkan
listrik. Jika akan menggunakankita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan
keinginan kita, pastikan posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah
digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak
khusus supaya tidak tercecer.
Selain itu biaya
pembuatan media kartu
huruf ini pun sangatlah
murah, karena dapat
menggunakan barang-barang bekas
seperti kertas kardus sebagai kartunya. Gampang diingat:
karakteristik media kartu
huruf adalah menyajikan
huruf-huruf pada setiap
kartu yang disajikan.
Sajian huruf-huruf dalam
kartu ini akan memudahkan
siswa untuk mengingat
dan menghafal bentuk
huruf tersebut.
Menyenangkan: Media kartu
huruf dalam penggunannya
bisa melalui permainan. Misalnya
siswa secara berlomba-lomba mencari
satu kartu yang bertuliskan huruf
tertentu yang disimpan
secara acak, dengan
cara berlari siswa berlomba untuk
mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih
ketangkasan (fisik).
Kerangka Berpikir
Cara belajar
anak TK dilaksanakan sambil bermain karena masa anak TK adalah masa bermain,
bukan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Masa yang paling untuk
mengenalkan membaca permulaan, kegiatan menumbuhkan kesiapan membaca permulaan
dengan melalui tekhnik kartu huruf, karena dengan mengenalkan kartu huruf pada
anak usia Taman Kanak-Kanak dengan cara bermain akan lebih efektif dan bermakna
hasilnya. Dalam menumbuhkan minat membaca dengan menggunakan alat peraga kartu
huruf dapat memancing minat anak yang tadinya asik bermain sendiri/ tidak mau
belajar, setelah melihat kartu huruf yang berwarna-warni akan timbul rasa ingin
tahu terhadap alat peraga tersebut. Guru bisa menjadi ibu, juga bisa menjadi
teman bermain bagi anak. Guru bukan hanya menjadi pendidik tetapi memberikan
perhatian kasih saying dan mengarahkan anak menjadi kata/ membaca menggunakan
metode yang digunakan oleh guru salah satu kunci pokok dalam keberhasilan
belajar yang dilakukan oleh anak. Sebelum guru memulai permainan guru
menjelaskan terlebih dahulu warna-warna kartu huruf, memperlihatkan kartu huruf
dari a – z, cara membacanya dan tulisan pada kertas HVS untuk kata tersebut.
Contohnya tulisan Islam maka anak mencari huruf i-s-l-a-m.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
pengertian tersebut di atas maka akan di dapat seberapa besar minat dan
kemampuan anak dalam merangkai huruf dengan menggunakan media kartu huruf.
Mengacu pada pengertian hipotesis di atas, maka dikemukakan hipotesis untuk
penelitian ini sebagai berikut “Penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan
minat dan kemampuan merangkai huruf pada siswa TK .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014”.
METODE PENELITIAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek
pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa Taman Kanak-kanak .............. I ..............
Tahun Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun
Pelajaran 2013/2014 Penelitian dilakukan selama 8 minggu pada bulan September
dan Oktober 2013.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan
penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam
tiap siklusnya adalah: perencanaan (planning), tindakan (observing)
dan refleksi (reflecting), pengamatan (observing). Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai
dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran
dengan menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan minat dan kemampuan
merangkai huruf. Program yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran dengan
media kartu huruf untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf. Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang
dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang
ditempuh adalah belajar kelompok. Kegiatan yang dilaksanak adalah dengan
mengadakan belajar kelompok berlatih merangkai huruf dengan menggunakan kartu
huruf yang kegiatanya meliputi :1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan SKH yang telah disusun. 2) Menggunakan alat berupa kartu huruf dalam
proses pembelajaran. 3) Membimbing siswa untuk dapat merangkai huruf dengan
benar. 4) Mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran. 5)
Mengadakan evaluasi. Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap
pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru
mencatat kegiatan belajar anak didiknya setelah diberi bimbingan dalam
mengerjakan soal tugas kelompok, kemudian poin-poin yang diobservasi meliputi:
1) Minat dan kemampuan siswa dalam merangkai media kartu huruf. 2) Minat dan
kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf. 3) Minat dan kemampuan siswa
dalam merangkai huruf, melafalkan kata, merangkai kata. 4) Banyaknya siswa yang
bertanya. 5) Kerjasama dalam
kelompok. Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi
data kaitannya dengan indikator kinerja tiap siklus. Evaluasi atau penilaian
untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran dengan media kartu huruf yang akan
dilaksanakan pada setiap akhir silklus. Sasaran dari evaluasi ini peserta didik
yang meningkat minat dan kemampuan dalam merangkai huruf. Apabila dari hasil
evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan
tindakan lanjutan pada siklus berikutnya.
Teknis Analisis Data
Analisis data
dilakukan untuk membandingkan peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf
sebelum dan sesudah melaksanakan perbaikan. Mengingat data kuantitatif yang
dikumpulkan peneliti berupa angka hasil observasi maka teknik yang digunakan
dalam menganalisis data adalah teknik statistik deskriptif, sedangkan data
kualitatif digunakan teknik analisis dalam bentuk paparan naratif. Pada studi
awal, peserta didik diberi tes untuk melihat perolehan nilai tentang metode
pengolahan data. Dari nilai tersebut dijumlah dan dirata-rata, maka akan
diperoleh nilai ketuntasan yang dicapai siswa. Hal serupa juga dilakukan dalam
masing-masing siklus dari pertama hingga kedua. Pada tiap siklus, data yang
diperoleh dianalisis untuk melihat tingkat ketuntasan dan peningkatan minat
serta kemampuan peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran kartu
huruf yang digunakan. Data kuantitatif akan diolah melalui analisis
deskriptif, sedangkan data kualitatif akan diolah dalam bentuk paparan narasi
yang menggambarkan peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam kegiatan
merangkai huruf menggunakan media kartu huruf.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi
Awal
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak ..............
I .............., dengan jumlah siswa seluruh adalah 20 siswa. Dari banyaknya
siswa tersebut, berasal dari kalangan atau latar belakang keluarga yang
berbeda-beda. Sebagian besar siswa berasal dari kalangan keluarga buruh, sehingga
perhatianya orang tua ke anak sangat kurang karena kesubukan kerja, akibatnya
anak mempunyai kendala atau mengalami kesulitan dalam belajar yaitu masih
banyak anak yang mengalami kesulitan dalam merangkai huruf. Di sinilah yang
peneliti untuk mengadakan penelitian pada siswa Taman Kanak-kanak ..............
I ............... Dari hasil analisis data
pada kondisi awal jumlah siswa yang memenuhi
target minimal ketuntasan atau meningkat minat dan kemampuan merangkai huruf hanya
terdapat 3 orang siswa atau 15%. Data ini menunjukan bahwa pembelajaran
merangkai huruf belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada kondisi awal ini pembelajaran merangkai huruf dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang
diharapkan.
Siklus
Pertama
Kegiatan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 5 Satuan Kegiatan Harian (SKH) dengan
lima kali pertemuan, mulai tanggal 6, 7, 9, 10, 11 September 2013 dengan
penjelasan kegiatan pada sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Perencanaan
Tujuan Perbaikan
:a) Untuk mengetahui apakah penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan
kemampuan merangkai huruf. b) Untuk meningkatkan keterampilan guru upaya
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan media kartu
huruf. Langkah-langkah Perbaikan : a) Mengajukan SKH Perbaikan
yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan
pengesahan SKH perbaikan yang telah disusun tersebut. b) Bersama kepala
sekolah, dan observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan, metode,
alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
c)Menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga,
menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan kartu huruf dan
jenis-jenis kata yang akan disajikan pada pelaksanaan proses pembelajaran. d)Untuk
memperlancar proses pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi beberapa
kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. e)Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer
mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan
dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran .
Pelaksanaan
Pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan 5 (lima) SKH selama 5 hari
berturut-turut. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diawali
dengan peneliti masuk ke dalam kelas
yaitu kelas tempat anak-anak belajar. Peneliti membuka kegiatan dan
memberikan salam kemudian do’a, salam. Setelah memberikan penjelasan di kelas,
peneliti kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok dan dilanjutkan dengan
kegiatan mengkondisikan tempat duduk
anak menjadi lingkaran di mana peneliti berada di tengah-tengah. Siswa diminta
duduk pada kelompoknya masing-masing. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman serta terjalin
komunikasi multiarah dan anak-anak bisa melihat tanpa merasa terhalang.
Peneliti menyajikan beberapa jenis rangkaian huruf. Kemudian peneliti
menceritakan secara ringkas tentang kartu huruf yang disajikan, misalnya kartu
huruf I + B + U yang membentuk kata “IBU” . Setelah dirasa cukup, peneliti
mengajukan beberapa pertanyaan tentang kartu huruf yang disajikan. Kegiatan
selanjutnya peneliti meminta beberapa orang anak untuk menceritakan arti kara “IBU” yang disajikan secara lisan
menurut bahasa para siswa. Pada kegiatan ini peneliti bertindak sebagai
moderator yang bertugas mengamati dan memberikan masukan apabila ada siswa yang
tampak kebingungan dan kurang lancar. Setelah dirasa cukup melaksanakan kegiatan
tanya jawab, perwakilan siswa dari masing-masing kelompok siswa diminta untuk
maju ke depan untuk memperagakan cara menyusun huruf menjadi kata “IBU”.
Kegiatan tersebut diulang beberapa kali untuk meningkatkan minat dan kemampuan
siswa dalam menyusun kartu huruf. Setelah dirasa cukup, peneliti menutup
kegiatan pembelajaran.
Observasi
Observasi
dilakukan pada aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil
observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan bahwa penyajian kartu huruf
secara berurutan dengan menambah jumlah kartu huruf pada setiap kegiatannya
dimulai dari 3 kartu huruf, 4 kartu huruf dan yang terakhir menggunakan lima
kartu huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami
penggunaan kartu huruf dalam kegiatan
merangkai kartu huruf. Penggunaan
media ini juga
dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam kegiatan merangkai huruf karena
dengan penggunaan media kartu huruf ini, siswa akan
berusaha untuk mengingat-ingat bentuk
huruf yang digunakan untuk
merangkai huruf sebagaimana dicontohkan
dan dalam pelaksanaan pembelajaran
siswa tidak merasa
bosan atau jenuh
dengan metode yang diberikan
guru.
Refleksi
Dari observasi
yang dilakukan, dapat
diketahui bahwa ketika
guru menyampaikan kegiatan
merangkai huruf hanya dengan
metode ceramah saja,
maka sebagian besar siswa
kelihatan bosan dan
kurang tertarik untuk
mempelajari materi dari penyampaian
guru tersebut. Sebagai upaya perbaikan peneliti
menerapkan penggunaan media kartu
huruf dalam kegiatan merangkai huruf. Pada waktu penerapan media kartu tersebut,
peneliti melihat adanya perubahan, sebagian besar semua siswa
aktif dan tertarik
dengan media dan
metode yang diterapkan
oleh guru, atau dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media kartu
huruf dalam kegiatan merangkai huruf dapat meningkatkan minat dan kemampuan
siswa dalam merangkai huruf. Mengingat
masih rendahnya minat dan kemampuan
merangkai huruf tersebut, perlu diupayakan
adanya peningkatan. Peningkatan keterampilan dalam berkomunikasi dalam
penelitian ini akan diupayakan dengan peningkatan pembelajaran melalui penggunaan
kartu huruf yang dipastikan akan dapat membantu kelancaran
siswa dalam berkomunukasi secara lisan. Sebagai langkah perbaikan maka
guru akan lebih mengintesifkan pelaksanaan kegiatan kartu huruf menggunakan
contoh-contoh kata yang beragam dilanjutkan unjuk kerja hasil pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan secara individu pada siklus kedua
yang akan dilaksanakan dengan 5 SKH.
Siklus Kedua
Kegiatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 5 SKH yang dilaksanakan
dalam lima kali pertemuan, mulai tanggal 13, 14, 16, 17, dan 18 September 2013
sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Perencanaan
Tujuan Perbaikan
:a) Untuk mengetahui apakah penggunaan kartu huruf dapat meningkatkan minat dan
kemampuan merangkai huruf. b) Untuk meningkatkan keterampilan guru upaya
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan media kartu
huruf. Langkah-langkah Perbaikan : a) Mengajukan SKH Perbaikan
yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan
pengesahan SKH perbaikan yang telah disusun tersebut. b) Bersama kepala
sekolah, dan observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan, metode,
alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
c)Menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga,
menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan kartu huruf dan
jenis-jenis kata yang akan disajikan pada pelaksanaan proses pembelajaran.
d)Untuk memperlancar proses pembelajaran, peneliti membagi siswa menjadi
beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. e)Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama
observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya
kegagalan dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran .
Pelaksanaan
Pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran dalam siklus II dilaksanakan dengan 5 (lima)
SKH selama 5 hari berturut-turut, Kegiatan
pembelajaran pada siklus kedua diawali degan peneliti masuk ke dalam kelas yaitu
kelas tempat anak-anak belajar. Pada pertemuan siklus
kedua, peneliti mengulang kegiatan pada SKH I siklus pertama, yaitu menggunakan
3 kartu huruf pada kegiatan merangkai huruf yang akan dilakukan, yang
membedakan adalah jenis huruf yang digunakan. Hal ini
untuk memberikan pengalaman yang berbeda pada siswa sehingga diharapkan tingkat
pemahaman siswa dalam dalam merangkai huruf akan meningkat. Kegiatan
selanjutnya peneliti mengkondisikan tempat duduk anak menjadi lingkaran di mana
peneliti berada di tengah-tengah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana
belajar yang aman dan nyaman serta terjalin komunikasi multiarah dan anak-anak
bisa melihat tanpa merasa terhalang sehingga kartu huruf dapat dilihat anak
secara keseluruhan. Kemudian peneliti
menjelaskan secara ringkas tentang salah satu contooh kartu huruf yang disajikan, yaitu kartu huruf
K + U + E. Setelah dirasa cukup,
peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang kartu huruf yang disajikan, misalnya ciri-ciri huruf K,
dilanjutkan ciri-ciri huruf U dan huruf E, dengan tujuan agar siswa semakin
paham tentang huruf-huruf sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan merangkai
huruf siswa tidak merasa kebingungan. Kegiatan selanjutnya peneliti meminta
beberapa orang anak untuk menceritakan kegiatan sebagaimana kartu huruf yang
disajikan secara lisan. Pada kegiatan ini peneliti bertindak sebagai moderator
yang bertugas mengamati dan memberikan masukan apabila ada siswa yang tampak
kebingungan dan kurang lancar. Kegiatan tersebut diulang beberapa kali untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai jenis huruf khususnya huruf K + U
+ E. Setelah dirasa cukup memberikan penjelasan, peneliti menunjuk beberapa
orang siswa secara individu untuk maju ke depan kelas, mencari, menentukan dan
menyusun rangkaian huruf yang telah dicontohkan. Kegiatan ini diulang beberapa
kali hingga semua siswa maju ke depan kelas dan melaksanakan kegiatan merangkai
huruf dengan menggunakan kartu huruf sebagaimana contoh yang telah diberikan.
Observasi
Observasi
dilakukan pada aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan
kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi
menunjukkan bahwa semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena
kartu huruf yang disajikan ternyata mampu menarik perhatian siswa sehingga
minat dan kemampuan merangkai huruf siswa dapat meningkat sesuai dengan
harapan.
Refleksi
Dari hasil
observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan kartu huruf dengan semakin memperbanyak jumlah kartu huruf
yang digunakan pada setiap pertemuannya ternyata berimplikasi pada peningkatan
kualitas pelaksanaan pembelajaran pada SKH ke V di mana semua siswa dinyatakan berhasil karena dari 20 siswa yang
mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran 19 siswa atau 95% dinyatakan
mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai hurufnya sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas dan
selesai pada siklus kedua.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perumusan hasil penelitian merujuk pada rumusan
masalah dan menjawab pertanyaan penelitian yang meliputi apakah penggunaan kartu
huruf dapat meningkatkan minat dan
kemampuan merangkai huruf di Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk
lebih jelasnya peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan
sebagai berikut.
Siklus I
Setelah
dilaksanakan perbaikan pembelajaran minat dan kemampuan merangkai huruf dengan
kartu huruf menunjukkan bahwa hasil yang
diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan
pada penjelasan di bawah ini :
Hasil
Perencanaan
Mengajukan
SKH Perbaikan yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahan SKH Perbaikan yang telah disusun tersebut, bersama
observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema,
menentukan metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, menyiapkan Satuan Kegiatan Harian (SKH)
Perbaikan, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun
siswa, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan, peneliti membagi
siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan
selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sebelum
dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu
untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan, terutama pada
pemakaian alat peraga untuk kegiatan pembelajaran.
Hasil
Pelaksanaan Tindakan
Hasil evaluasi
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan kartu huruf sebagaimana
diuraikan di atas dapat diterangkan bahwa pada kondisi awal, hanya 3
siswa (15%) minat dan kemampuan merangkai hurufnya baik, sedangkan sisanya 17 orang
siswa (85%) dinyatakan minat dan kemampuan merangkai hurufnya masih renda, pada siklus
pertama, jumlah siswa yang mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai
huruf meningkat menjadi 70% atau 14 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan kartu huruf terbukti efektif dalam meningkatkan
minat dan kemampuan merangkai huruf siswa
walaupun belum secara berhasil
maksimal.
Hasil
Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilaksanakan dari tanggal 9 September 2013 s.d 13 September 2013 diperoleh hasil
bahwa jumlah siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan
dalam merangkai huruf sebanyak 14 siswa atau 70%, sedangkan sisanya sebanyak 6
siswa atau 30% belum meningkat minat dan kemampuan dalam merangkai huruf. Hasil perolehan di atas menunjukkan bahwa
siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai
huruf secara klasikal baru mencapai 70%,
sehingga masih berada di bawah kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar
85%. Secara lebih
jelas, peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa Taman Kanak-kanak ..............
I .............. Tahun Pelajaran
2013/2014 sebagaimana digambarkan pada diagram di bawah ini :
Hasil
Refleksi
Pada akhir
siklus I, peneliti dan guru kelas melakukan refleksi tentang keseluruhan proses siklus I. Antara
peneliti dan observer melakukan diskusi dan keduanya memiliki kesempatan untuk
mengungkapkan gagasan, pendapatnya. Hasil refleksi Siklus I adalah pada
pelaksanaan siklus I, manajemen kelas kurang mendapat perhatian, ada sebagian
siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru pada saat
pembelajaran berlangsung. Mereka asyik bercanda dan bercerita sendiri dengan
teman satu meja, ukuran kartu yang terlalu kecil mengakibatkan tidak semua anak
dapat melihat dengan jelas kartu huruf yang ditampilkan, utamanya mereka yang
duduk di deretan belakang, dan keberanian siswa untuk tampil berbicara di depan
kelas belum maksimal. Terlihat siswa masih kurang bersemangat dan belum berani
tunjuk jari. Namun demikian, sudah ada sedikit peningkatan.
Siklus II
Setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran dengan penggunaan kartu
huruf sebagai upaya peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf maka hasil
yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang ditetapkan, sehingga proses perbaikan pembelajaran dapat dinyatakan selesai dan tuntas pada
siklus kedua. Hal tersebut sebagaimana
Hasil
Perencanaan
Tersusunnya SKH Perbaikan Siklus II yang telah disusun kepada kepala
sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan SKH Perbaikan yang telah
disusun tersebut, bersama kolaburator mendiskusikan dan
menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema, menentukan metode, alat peraga,
teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran, menyiapkan
Satuan Kegiatan Harian (SKH) Perbaikan Siklus II, menyiapkan alat peraga,
menyiapkan lembar observasi baik guru maupun siswa, dan bahan-bahan lain yang
dibutuhkan, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, dan sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan
simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap
pelaksanaan.
Hasil
Pelaksanaan Tindakan
Peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan kartu huruf dapat
diterangkan bahwa pada siklus pertama, 70% atau 14 siswa yang mampu
melaksanakan kegiatan merangkai
huruf dengan baik dan benar, sedangkan
sisanya 6 siswa (30%) dinyatakan belum
mampu melaksanakan kegiatan merangkai huruf
dengan baik dan benar, dan pada siklus
kedua, jumlah siswa yang mampu melaksanakan kegiatan bercerita meningkat
menjadi 19 siswa (95%) atau mengalami peningkatan 5 siswa (25%)
dari siklus pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
dengan kartu huruf terbukti efektif dan mampu meningkatkan minat dan kemampuan
merangkai huruf anak secara maksimal sehingga pada siklus ke II kriteria
keberhasilan proses pembelajaran dapat tercapai dan seluruh siswa dinyatakan
meningkat minat dan kemampuan merangkai hurufnya.
Hasil
Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan, yaitu terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2013 s.d 20
September 2013 dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang dinyatakan
mengalami kenaikan minat dan kemampuan dalam merangkai huruf sebanyak 19 siswa
atau 95%, sedangkan sisanya sebanyak 1 siswa atau 5% belum meningkat minat dan
kemampuan dalam merangkai huruf. Hasil
perolehan di atas menunjukkan bahwa siswa yang dinyatakan mengalami kenaikan
minat dan kemampuan dalam merangkai huruf
secara klasikal mencapai 95%, sehingga masih berada sudah berada di atas
kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85%. Secara lebih jelas,
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa Taman Kanak-kanak .............. I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 pada siklus II sebagaimana
digambarkan pada diagram di bawah ini :
Hasil
Refleksi
Proses
pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik. Kelemahan yang ada pada siklus
I dapat teratasi dengan baik. Hal ini menunjukan peningkatan minat dan
kemampuan merangkai kata berdasarkan kartu huruf mengalami peningkatan.
Peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf
ini terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan, seperti
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf anak yang mencapai 95,00 %,
antusiasme anak yang meningkat serta perhatian dan konsentrasi anak dalam
pembelajaranpun membaik.
Pembahasan Antar Siklus
Setelah melakukan analisa terhadap
data yang peroleh dari dua siklus yang dilaksanakan maka dapat dapat
disimpulkan bahwa penggunaan kartu huruf terbukti mampu meningkatkan minat dan
kemampuan merangkai huruf anak. Secara rinci peningkatan minat dan
kemampuan merangkai huruf dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Rekapitulasi Peningkatan Minat dan Kemampuan Merangkai Huruf dengan
Menggunakan Kartu Huruf
No
|
Siklus
|
Kriteria Keberhasilan
|
Ket
|
|||
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||||
|
%
|
|
%
|
|||
1
|
Pra Siklus
|
3
|
15,00
|
17
|
85,00
|
|
2
|
Siklus I
|
14
|
70,00
|
6
|
30,00
|
|
3
|
Siklus II
|
19
|
95,00
|
1
|
5,00
|
Dari penjelasan pada tabel di atas,
kenaikan dan penurunan peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf dengan
menggunakan kartu huruf dapat dijelaskan sebagai berikut :a) Pada siklus I,
angka peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa naik menjadi
70% atau 14 siswa atau bertambah 11
siswa atau 55% dari kondisi awal. b)Pada siklus II, angka peningkatan
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf naik menjadi 95% atau 19 siswa
dinyatakan mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf. Keadaan
ini menunjukkan bahwa pada siklus II mengalami peningkatan 5 siswa atau 20%
dari keadaan siklus I. Untuk lebih jelasnya peningkatan minat dan
kemampuan merangkai huruf dengan menggunakan kartu huruf dapat dilihat pada
gambar diagram batang berikut :
Dalam
dua siklus perbaikan pembelajaran dengan menekankan pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan kartu huruf sebagai upaya meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf yang dilaksanakan dengan 5 SKH untuk
masing-masing siklus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada setiap
setiap siklusnya. Adapun
peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf di setiap siklus tidak
menunjukkan suatu kestabilan. Di sini diketahui bahwa sebelum
tindakan sampai siklus I mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, hal ini disebabkan karena pada awal-awal
pertemuan ketertarikan anak masih sangat tinggi, mereka sangat semangat
dan antusias terhadap hal baru yang belum pernah ia dapatkan. Adapun
untuk peningkatan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan
yang signifikan, hal ini sebabkan karena adanya pemberian motivasi
selama pelaksanaan siklus II. Sehingga anak cukup antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Dari hasil observasi yang
dilakukan menunjukkan bahwa dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran terbukti berimplikasi pada
peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran pada SKH ke V di mana hampir
semua siswa dinyatakan berhasil karena
dari 20 siswa atau 95% yang mengikuti kegiatan perbaikan pembelajaran semuanya
dinyatakan mengalami peningkatan minat dan kemampuan merangkai huruf, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas dan selesai pada siklus kedua. Berdasarkan penjelasan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa upaya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan minat dan kemampuan merangkai
huruf anak dengan menggunakan kartu huruf terbukti efektif dan mampu
meningkatkan minat dan kemampuan merangkai huruf siswa siswa Taman Kanak-kanak ..............
I .............. Tahun Pelajaran 2013/2014 karena pada akhir pelaksanaan siklus
kedua, semua kriteria keberhasilan pembelajaran telah tercapai sehingga proses
perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus kedua.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan kartu huruf mampu
meningkatkan keterampilan merangkai huruf siswa
Taman Kanak-kanak .............. I
.............. Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
keterampilan merangkai huruf dari 15% atau 3 siswa pada kondisi awal menjadi, 70% atau 14 siswa
pada pelaksanaan pembelajaran siklus pertama, dan meningkat menjadi 95% atau 19
siswa pada akhir siklus kedua.
Saran
Saran untuk penelitian lanjut
Guru harus menghindari kecenderungan mengejar target pencapaian kurikulum,
karena muatan kurikulum sudah diperhitungkan berdasarkan alokasi waktu dan hari
efektif. Kecenderungan ini menyebabkan pembelajaran menjadi monoton sehingga
membosankan siswa, siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan dukungan alat peraga, media pembelajaran dan
metode yang mengaktifkan siswa, guru dituntut lebih kreatif mengembangkan
model, metode, media dan alat peraga pembelajaran serta mencari
informasi-informasi terkini yang berkaitan dengan pengembangan proses
pembelajaran.
Saran untuk penerapan hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil temuan dan telah terbukti
penggunaan kartu huruf terbukti dapat meningkatkan kemampuan merangkai huruf.
Untuk itu, bagi guru yang mengalami masalah yang sama dengan materi sejenis,
dapat menggunakan kartu huruf pada kegiatan pembelajarannya, untuk meningkatkan
profesionalisme guru, salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah melalui upaya
perbaikan pembelajaran atau penelitian tindakan kelas (PTK), dan dalam
melaksanakan PTK hendaknya guru berkolaborasi dengan kepala sekolah, teman
sejawat, dan ahli yang siap membantu pemikiran, tenaga, dan segala hal yang dibutuhkan demi
terselenggaranya PTK secara lancar dan berhasil mencapai tujuan yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Rachman, 1993, Psikologi
Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Arsyad, Azhar. 2004. Media
Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Degeng, N.S.
1999. Paradigma Baru Pendidikan
Memasuki Era Desentralisasi dan
Demokrasi. Jurnal Getengkali Edisi 6 Tahun III 1999/2000. Hlm. 2-9.
Dr. Js. Badudu - Prof. Sutan Mohammad
Zain. 1996. KAMUS
UMUM BAHASA INDONESIA, Cet. 1. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.
Heinich, Robert, et. Al.
1996. Instructional media and technologies for learning (5 ed). New
Jersey : Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs.
Latuheru, JD. 1988. Media
Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta: Depdikbud
M.Sinaga, Anggiat dan Sri
Hadiati. 2001. Strategi
Belajar Mengajar. Surakarta: PPG
Robbin,
Moh. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Jilid II, Bandung : PT. Imperial Bhakti
Utama, 2007
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih