Lencana Facebook

banner image

Monday 2 December 2013

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA SISWA KELAS VI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

PKn merupakan pelajaran kehidupan, jadi PKn merupakan pelajaran  yang sangat konstektual karena sebagian besar materi yang diajarkan merupakan  cerminan kehidupan sehari-hari, jadi siswa dapat melihat secara langsung  praktek dari materi yang telah diajarkan tersebut dalam kehidupan mereka,  tentunya jika para peserta didik tersebut paham dan mengerti apa yang telah mereka pelajari, akan tetapi hal itu ternyata belum dapat dimengerti oleh para siswa tersebut, hal  ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang belum bisa menghormati teman-temannya, orangtuanya, bahkan terkadang guruya,  padahal materi saling menghormati juga dipelajari dalam pelajaran PKn, akan  tetapi materi tersebut ternyata belum membekas dalam diri siswa. Oleh karena  pentingnya pelajaran ini maka seharusnya guru mata pelajaran ini harus  merupakan guru yang benar-benar berkompeten dalam menyampaikan materi  tersebut kepada siswa, masih banyak materi PKn yang lain yang tidak kalah  pentingnya, seperti tenggang rasa, disiplin, dan lain-lain.
Selain penelitian berdasarkan perilaku siswa sehari-hari, tentunya juga  sangat diperlukan penilaian dalam bentuk numeral seperti pemberian skor hasil  belajar, karena hal inilah yang akan menjadi bentuk laporan guru kepada orang  tua siswa sebagai hal yang konkrit, penilaian sangat diperlukan dalam  pengajaran.
Selama ini prestasi yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dirasakan kurang sehingga perlu inisiatif untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Seperti pada temuan di lapangan tempat peneliti mengajar, menunjukkan adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang kita harapkan. Pada studi pendahuluan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan materi politik luar negeri Indonesia  menunjukkan daya serap siswa masih rendah dalam memahami materi.
Dari siswa kelas VI yang berjumlah 17 anak, hanya tiga anak  (17,65%) yang mencapai kategori tuntas. Artinya sebagian besar siswa belum mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai 70, dengan tingkat keaktifan belajar sebesar 47,06% atau delapan orang siswa dari 17 siswa, serta perolehan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 54,71 dengan standar nilai KKM sebesar 70.

B.     Indentifikasi Masalah

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah sebagai berikut :
1.      Siswa kurang kritis dalam memahami materi pelajaran yang berhubungan dengan pengaruh globalisasi
2.      Siswa kurang menguasai materi mengenai pengaruh globalisasi yang ada di lingkungannya
3.      Keaktifan siswa dalam belajar rendah.
4.      Model pembelajaran yang diambil tidak tepat
5.      Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif
6.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

C.    Analisis Masalah

Melalui refleksi diri, kaji literatur dan diskusi dengan supervisor dapat diketahui bahwa  kemungkinan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah di atas adalah :
1.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
2.      Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif sehingga partisipasi siswa dalam proses pembelajaran berkurang.
3.      Pendekatan  pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar
4.      Penggunaan alat peraga pembelajaran yang kurang bervariasi
5.      Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi
6.      Guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran
Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan metode diskusi kelompok  dalam menyampaikan materi politik luar negeri Indonesia, dengan menerapkan metode ini diharapkan siswa  memiliki pengalaman baru dalam belajar, serta dapat mencapai tujuan  pembelajaran yang diharapkan, karena tujuan dari pembelajaran itu pada  intinya adalah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itu  berbagai macam metode dan strategi perlu digunakan agar siswa tidak merasa  jenuh dengan pembelajaran tersebut, selain itu pembelajaran akan lebih  bervariatif, sedang manfaat bagi guru tersebut adalah dia mampu  mengembangkan berbagai macam metode dan strategi, satu metode atau  strategi yang bagus belum tentu layak  atau mungkin tidak layak sama sekali  jika diterapkan secara terus menerus, dalam arti digunakan pada semua  kompetensi dasar, sehingga metode yang bagus sekalipun jika digunakan  secara terus menerus hal itu justru akan menimbulkan perasaan jenuh pada diri  siswa, seorang guru harus mampu memilih dan memilah metode maupun  strategi belajar guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, karena  situasi belajar yang menyenangkan terbukti dapat membantu siswa mencerna,  memahami, dan mengolah materi yang didapatkan. Dalam metode ini, siswa  benar-benar terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, jelas akan berdampak  buruk bagi proses dan hasil belajar. Dengan adanya kenyataan tersebut, peneliti  mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) pada pembelajaran PKn materi menjelaskan politik luar negeri Indonesia dengan menggunakan metode diskusi kelompok

D.    Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran hanya difoluskan pada  :
a.       Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada pembelajaran PKn materi menjelaskan politik luar negeri Indonesia .
b.      Upaya perbaikan yang dilaksanakan ditujukan pada peningkatan keaktifan dan  hasil belajar siswa.
c.       Objek yang diteliti adalah siswa kelas VI VI SD Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ tahun pelajaran 2011/2012 pada  pembelajaran PKn materi politik luar negeri Indonesia

E.     Rumusan Masalah

Melalui refleksi diri dan diskusi dengan teman sejawat, dapat disimpulkan rumusan  masalahnya, yaitu
1.      Apakah penggunaan  metode diskusi kelompok  dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa  kelas VI SD Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ tahun pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran PKn materi politik luar negeri Indonesia ?
2.      Apakah penggunaan  metode diskusi kelompok  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ tahun pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran PKn materi politik luar negeri Indonesia?

F.     Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan metode diskusi dengan tingkat perkembangan siswa.
b.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan alat bantu pembelajaran terhadap  terhadap kreatifitas belajar siswa.
c.       Untuk mengetahui seberapa pengaruh diskusi terhadap tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa.
d.      Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
2.      Tujuan Umum
a.       Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
b.      Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Program S1 PGSD.

G.    Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat pada siswa, guru dan sekolah sebagai berikut :
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian  ini  memberikan  data  empirik  bagi  kepentingan  peningkatan kualitas pengajaran di sekolah, khususnya yang berkaitan dengan  peningkatan  prestasi  siswa  dalam  belajar  PKn,  temuan  penelitian  ini  dapat  dijadikan  dasar  acuan  bagi  pengelolaan  pengembangan  strategi  dan  pengelolaan pembelajaran. Penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan  metode mengajar, strategi belajar mengajar dan pengelolaan kelas.
2.      Manfaat Praktis
a.   Bagi guru (peneliti)
Pelaksanaan PTK dapat membuat guru sebagai peneliti sedikit demi  sedikit mengetahui strategi, media maupun metode pembelajaran yang  sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain  itu guru  dapat menyadari bahwa alam penciptaan kondisi pembelajaran selain  penguasaan metode, strategi dan media juga diperlukan kreatifitas yang  tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan  siswa yang sedang belajar.
b.   Bagi siswa 
Pelaksanaan PTK akan sangat membantu siswa dalam mencapai  tujuan pembelajaran secara optimal. Dengan adanya pembaharuan dalam  pembelajaran akan memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses  belajar mengajar, mengembangkan daya nalar dan mampu berpikir secara  kreatif, sehingga siswa termotivsi untuk mengikuti proses pembelajaran.
c.   Bagi sekolah
Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem  pembelajaran, dan bagi guru yang lain dapat digunakan sebagai referensi  dalam memilih dan menerapkan suatu strategi, metode atau media yang  sesuai dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran tertentu.