Lencana Facebook

banner image

Monday 2 December 2013

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PENERAPAN KONSEP ENERGI PANAS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pendidikan  adalah usaha  sadar  dan  terencana  untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses pembelajaran  agar  peserta  didik  secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya untuk  memiliki  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian, kecerdasan  akhlak  mulia,  serta  ketrampilan  yang  diperlukan  dirinya,  masyarakat bangsa  dan  negara. Perubahan  terhadap  kurikulum  di  Indonesia  yang  dimulai  dengan  Kurikulum  1994  dan sekarang diganti oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  (KTSP) merupakan bentuk perbaikan model kurikulum yang dianggap sesuai dengan  karakteristik bangsa kita.
Dalam  KTSP  banyak  tujuan  yang  ingin  dicapai  diantaranya  adalah  memberikan  otonomi  kepada  tiap  satuan  pendidikan,  untuk  dapat  membuat  kurikulum  yang  tepat  sesuai  dengan  latar  belakang  masing-masing  satuan  pendidikan, sehingga  dapat  mengembangkan  potensi  yang  dimiliki  dari  tiap  satuan  pendidikan  tersebut.  Tujuan  yang lain adalah penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan motivasi kepada siswa agar dapat aktif.
Kenyataan  di lapangan  sesungguhnya  masih  banyak  kendala yang dihadapi  oleh  guru  untuk  dapat  mengaplikasikan  tujuan  dari  Kurikulum  Tingkat Satuan  Pendidikan  tersebut,  pembelajaran  di  dalam kelas  masih  sering  dijumpai keadaan  siswa  masih  dijadikan  subjek  yang  pada  akhirnya  proses pembelajaran  di  kelas  hanya merupakan  transformasi  ilmu  pengetahuan  dari  guru kepada  siswa.  Pada  kondisi  seperti  itu  siswa  hanya  berikan  banyak  konsep  dan hafalan  tanpa  sedikitpun  diberikan  kesempatan  untuk  belajar  menemukan atau mencari sendiri sebuah konsep suatu displin ilmu, sehingga pembelajaran di kelas sering dirasakan oleh siswa menjadi hal yang menjenuhkan dan monoton.
Tercapainya tujuan pembelajaran siswa dapat diukur dengan tes hasil pembelajaran atau formatif. Temuan di lapangan, di tempat peneliti bertugas menunjukkan adanya kesenjangan antar harapan dan kenyataan. Pada studi awal pembelajaran IPA materi penerapan konsep energi panas, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Keadan ini ditunjukkan hanya lima siswa dari 28 siswa (17,86%) yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 63, dengan rata-rata hasil belajar 56,07 serta motivasi siswa sebesar 42,86% atau hanya  12 siswa dari 28 siswa.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
  1. Rendahnya motivasi belajar siswa
  2. Rendahnya keaktifan siswa terhadap materi pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
  3. Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, sehingga tidak terjadi dialog yang efektif, aktif dan kreatif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
  4. Rendahnya prestasi belajar siswa.
Analisis masalah ditempuh dengan cara melakukan refleksi dari kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur serta diskusi dengan supervisor. Berdasarkan hasil analisis masalah dapat diketahui bahwa  yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar, motivasi, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
  2. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
  3. Guru tidak mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa jauh lebih aktif.
Untuk  meningkatkan hasil proses pembelajaran sebagaimana diuraikan  di  atas  sangat  diperlukan  sarana  penunjang  yang sangat  mempengaruhi  tingkat  keefektifan  proses  belajar  mengajar.  Kegiatan pembelajaran  akan  terasa  lebih  bermakna  jika  guru  menggunakan  strategi pembelajaran  yang  sesuai.  Melalui  strategi  yang  tepat,  guru  dapat  menemukan langkah-langkah yang diperlukan, sehingga memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Metode eksperimen  merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam strategi pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebagai upaya tindak lanjut,  peneliti  merasa perlu untuk melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam materi penerapan konsep energi panas dengan metode eksperimen  pada siswa kelas IV SD Negeri I .............

B.         Perumusan Masalah
1.      Apakah dengan menggunakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi penerapan konsep energi panas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN I ............ ?
2.      Apakah dengan menggunakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi penerapan konsep energi panas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN I ............ ?


C.         Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuannya sebagai berikut:
1.      Untuk meningkatkan motivasi siswa kelas IV SD Negeri I ............  dalam pembelajaran IPA  materi penerapan konsep energi panas melalui penerapan metode eksperimen.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri I ............  dalam pembelajaran IPA materi penerapan konsep energi panas panas melalui penerapan metode eksperimen.

D.         Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan pelaksanaan perbaikan proses pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :
  1. Manfaat Teoritis
Dengan  adanya  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan informasi  dalam  dunia  pendidikan,  khususnya  lembaga  pendidikan formal,  agar  sekolah  dapat  menyelenggarakan  pendidikan  yang berkualitas,  sesuai  dengan  potensi  yang  dimiliki  siswa serta  dapa tmemperkaya  khasanah  ilmu  pengetahuan  di  Indonesia  sehingga  dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
  1. Manfaat Teoritis
a.       Siswa
1)      Penggunaan metode eksperimen diharapkan dapat meningkatkan  hasil belajar siswa .
2)      Dapat  meningkatkan  motivasi    siswa  dalam  adanya  penelitian  ini  agar pembelajaran lebih bermakna
3)      Dapat  meningkatkan  pemahaman  siswa  dalam  pembelajaran  pembelajaran IPA materi penerapan konsep energi panas
4)      Dapat  menumbuhkembangkan  keingintahuan  siswa dalam pembelajaran, baik di  sekolah maupun di masyarakat.
b.      Guru
1)      Meningkatkan  kepercayaan  diri  bagi  seorang  guru,  karena  guru mampu  menganalisis  terhadap  kinerjanya  sendiri  di  dalam  kelas sehingga dapat menemukan kekuatan dan kelemahanya.
2)      Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan  dalam  merancang  alat  peraga  yang  tepat  dan menarik  serta  mempermudah  proses  pembelajaran  tentang perpindahan panas dengan mengunakan metode eksperimen.
3)      Meningkatkan  kepekaan  guru  terhadap  masalah  yang  ada  dikelasnya,  tanggap  dengan  dinamika  pembelajaran  di  kelasnya, sehingga  guru  mampu  memperbaiki  proses  pembelajaran  dan dapat  memberi  rasa  kepuasan  karena  telah  melakukan  sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
c.       Sekolah
1)      Memberikan  konstribusi  yang  positif  bagi  peningkatan  kualitas pembelajaran IPA di sekolah .
2)      Menumbuhkan  suasana  akademis  yang  kondusif  bagi  peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.


DOWNLOAD