Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Friday, 13 December 2013

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat Islam.[1]  Dalam prosesnya, pendidikan Islammenjadikan tujuan sebagai sasaran ideal yang hendak dicapai dalam program dan diproses dalam produk kependidikan Islam atau output kependidikan Islam.[2] Adapun ushuliyah menyatakan bahwa : “al-umûr bi maqâshidika”, bahwa setiap tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan.[3]
Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran. Dalam makalah ini akan penulis sajikan hal-hal yang menyangkut evaluasi pendidikan Islam, dari mulai pengertian, tujuan, prinsip, fungsi dan perannya.
Dari ungkapan-ungkapan sebagaimana terurai di atas, dapat dimengerti bahwa pelaksanaan pembelajaran qur’an hadits sekolah menghadapi sejumlah permasalahan yang mendesak untuk dipecahkan. Jika tidak, dikhawatirkan justru misi utama yang hendak diemban oleh pembelajaran qur’an hadits malah tidak atau kurang mencapai sasaran. Evaluasi atau penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penilaian harus didasarkan atas suatu selang waktu, bukan sesaat saja. Ini berarti bahwa evaluasi merupakan kumpulan dari sederetan pengukuran yang dilakukan berkali-kali dengan suatu tujuan tertentu. Hasil belajar anak yang diperoleh melalui evaluasi itu tidak hanya sekedar untuk diketahui dan dipahami guru, tetapi yang lebih penting ialah agar dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti kenaikan kelas, meluluskan murid dan sebagainya.
Sering pengertian evaluasi (penilaian) dikaburkan dengan pengertian measurement (pengukuran). Pengukuran adalah pekerjaan membandingkan suatu hasil belajar murid dengan ukuran yang sudah ditentukan, yang disebut standar evaluasi. Agar lebih jelas beda antara pengukuran dan penilaian, maka berikut diberikan contoh: seorang penjahit melakukan pengukuran terhadap seseorang, ia mengukur panjang lengan, panjang badan, lingkar dada, lingkar pinggang dan sebagainya. Penjahit tersebut berarti melakukan pengukuran. Apabila kemudian tukang jahit menyatakan bahwa seseorang yang pesan pakaian itu gemuk, langsing, mempunyai ukuran badan yang ideal, maka penjahit itu mengadakan penilaian terhadap orang yang memesan pakaian tadi.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara kuantitatif maupun kualitatf. Dengan cara kuantitatif, berarti data yang dihasilkan berbentuk angka atau skor. Sedangkan cara kualitatif berarti informasi hasil test berbentuk pernyataan-pernyataan verbal seperti kurang, sedang, baik dan sebagainya. Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, dapat digunakan dua jenis teknik yaitu teknik tes dan non test. Teknik test biasanya digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aspek kemampuan, dimana kita mengenal misalnya test hasil belajar, test inteligensi, test bakat khusus, dan sebagainya. Sedangkan teknik non test biasanya digunakan untuk menilai aspek kepribadian yang lain misalnya minat, pendapat, kecenderungan dan lain-lain, dimana digunakan wawancara, angket, observasi, dan sebagainya.
Untuk mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan yaitu evaluasi. Dengan evaluasi, maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan tarap kemajuannya.[4] Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap outputyang dihasilkannya.[5] Abdul Mujib dkk mengungkapkan , bahwa untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan oleh peserta didik diperoleh melalui evaluasi.[6]  
Pada makalah ini pembahasan lebih difokuskan pada evaluasi dalam pembelajaran Al qur’an hadits di sekolah serta problematikanya. Oleh karenanya dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, cara dan teknik evaluasi, dan kesulitan-kesulitan evaluasi.
B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah, adapun rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas nanti antara lain:
1.    Apa Pengertian Evaluasi Pendidikan ?
2.    Apa ruang lingkup  evaluasi ?
3.    Apa fungsi evaluasi ?
4.    Apa prinsip-prinsip evaluasi ?
5.    Apa karakteristik evaluasi ?

C.   Tujuan Penulisan
Berangkat dari rumusan masalah diatas maka terdapat tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1.    Mengetahui bagaimana seorang guru dapat mengetahui evaluasi
2.    Untuk mengetahui tujuan di adakanya evaluasi bagi seorang guru 
3.    Mengetahui manfaat evaluasi
4.    Mengetahui apa prinsip dari evaluasi



[1] Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), cet ke.3, hal. 173
[2] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 162
[3] [3]Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), cet. ke 2, hal. 72
[4] Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) cet I,  hal. 307

[5] Al-Rasyidin dkk, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, teoritis dan Prkatis, (Jakarta : Ciputat Press, 2005), hal. 77
[6] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Kalam Mulia, 2008), cet. ke 10, hal. 220

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih