BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran matematika
di Sekolah Dasar
adalah hal yang
sangat menentukan bagi pemahaman
belajar matematika siswa
di jenjang selanjutnya.
Matematika merupakan salah
satu ilmu dasar
yang mempunyai peranan
yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pengembangan ilmu dan teknologi.
Untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap
pengenalan jaring-jaring kubus
dan balok dilakukan
perbaikan pembelajaran melalui serangkaian proses Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Pada prinsipnya tujuan
pengajaran metode discovery membantu
siswa bagaimana merumuskan
pertanyaan, mencari jawaban atau
pemecahan untuk memuaskan
keingintahuannya dan untuk
membantu teori dan gagasannya
tentang dunia. Lebih
jauh lagi dikatakan
bahwa pembelajaran metode discovery bertujuan
untuk mengembangkan tingkat
berpikir dan juga
keterampilan berpikir kritis.
Dalam studi awal
pembelajaran matematika tentang materi jaring-jaring
bangun ruang, peneliti telah melaksanakan tugasnya sebagai guru dalam mengajar
dengan mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki secara optimal. Akan
tetapi, pada studi awal dengan pelaksanaan tes formatif menunjukkan rendahnya
tingkat penguasaan terhadap materi yang
diajarkan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hanya enam siswa (17,65%) dari 34
siswa Kelas V SD Negeri ............ 01 yang mencapai pengusaan materi
di atas 70%, sehingga masih terdapat 29 atau 85,29% siswa yang belum tuntas
belajar karena perolehan nilai di bawah KKM sebesar 65, dengan perolehan nilai
rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 67,35 serta keaktifan siswa
sebesar 35,29% atau sebanyak 12 siswa
dari jumlah siswa sebanyak 34.
Berdasarkan data di atas
peneliti berupaya bekerja sama dengan supervisor dan kepada sekolah untuk
mencari solusi, sehingga permasalahan dapat terselesaikan. Kegiatan diskusi,
pengamatan langsung (observasi) kepada siswa, perhatian khusus kepada siswa
yang bermasalah adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Melalui pengamatan dan
diskusi terindentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi pembelajaran antara
lain :
1. Pada
umumnya siswa takut
untuk mencoba sendiri
menyelesaikan masalah-masalah
dalam pembelajaran matematika
khususnya dalam membuat jaring-jaring
bangun ruang.
2. Kurangnya variasi
pembelajaran sehingga siswa
kurang kreatif untuk menyelesaikan pembelajaran
matematika, khususnya dalam
pembelajaran jaring-jaring bangun ruang.
3. Pada
umumnya siswa tidak
dilibatkan dalam pembelajaran
matematika, sehingga
aktivitas siswa pada
proses pembelajaran sangat
kurang. Hal ini ditunjukkan dengan
minimnya respon siswa
pada saat guru
bertanya, minimnya pertanyaan
yang diajukan siswa
pada guru, dan kurangnya perhatian siswa pada saat guru
berbicara.
Melalui diskusi dengan
supervisor, kajian literatur dan
refleksi diri ditemukan permasalahan penyebab rendahnya penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran matematika jaring-jaring bangun ruang antara lain
:
1. Ketidakmampuan guru
memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
2. Guru belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar
3. Penyampaian materi pembelajaran oleh guru
kurang mengena pada peserta didik
4. Guru kurang mampu mengaitkan materi yang
dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
Kondisi awal sebagaimana
tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang
timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sehingga keaktifan
dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan melaksanakan perbaikan
pembelajaran matematika materi jaring-jaring bangun ruang dengan menggunakan
metode discovery. Langkah yang
diambil penulis sebagai upaya untuk mengatasi hal itu, peneliti mencoba
berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan supervisor. Hasil
diskusi dengan mereka, akhirnya dapat teridentifikasi beberapa masalah adalah
siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, sehubungan dengan
metode yang digunakan guru terkesan membosankan mereka dan siswa merasa kesulitan dalam
memahami materi tentang jaring-jaring bangun ruang karena materi tersebut belum mereka kuasai
dengan benar pada pada pembelajaran di kelas sebelumnya.
Menyikapi persoalan-persoalan tersebut
di atas, penggunaan
atau pendekatan model pembelajaran
yang tepat akan
sangat berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Selain
itu, metode pembelajaran biasa
memperkaya kemampuan dan
pengetahuan guru. Guru harus mempunyai pengetahuan dan berbagai strategi,
dalam cara mengajar yang melibatkan siswa dalam
proses kegiatan melalui
tukar pendapat, dengan diskusi, membaca
sendiri dan, mencoba
sendiri agar siswa dapat
belajar sendiri. Penggunaan
teknik discovery ini berusaha
meningkatkan aktifitas siswa dalam
proses belajar mengajar, sehingga dengan
metode discovery ini siswa
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Dari kenyataan tersebut peneliti ingin melaksanakan penelitian
tindakan kelas pada pembelajaran matematika materi jaring-jaring bangun ruang dengan
menggunakan metode discovery siswa kelas
V SD Negeri ............ 01.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagaimana upaya meningkatkan keaktifan
belajar siswa Kelas V SD Negeri ............
01 dalam pembelajaran Matematika dengan materi jaring-jaring bangun ruang
melalui penerapan metode discovery?
2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar
siswa Kelas V SD Negeri ............ 01 dalam
pembelajaran Matematika dengan materi jaring-jaring bangun ruang melalui penerapan
metode discovery?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah :
1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa Kelas
V SD Negeri ............ 01 pada pembelajaran
matematika materi jaring-jaring bangun ruang setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode discovery.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V
SD Negeri ............ 01 pada pembelajaran matematika materi jaring-jaring
bangun ruang dengan menggunakan metode discovery.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil pelaksanaan
penelitian tindakan kelas dapat memberikan manfaat :
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan dan sumber rujukan pihak-pihak
terkait (Dinas Pendidikan, sekolah,
guru dan institusi
pendidikan lainnya) dalam
pengambilan kebijakan mutu pendidikan.
b. Sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan
pembelajaran aktif dan peningkatan profesionalisme guru dan praktek
pembelajaran di kelas.
2. Manfaat
Praktis
a. Siswa, yaitu
meningkatnya aktivitas dan hasil pembelajaran
matematika karena adanya unsur
penemuan dan suasana
menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika.
b. Guru, yaitu
tambahan pengetahuan dan
keterampilan mengajar yang
lebih bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata
pelajaran matematika.
c. Sekolah,
yaitu sebagai sumber
informasi dan referensi
kajian dalam pengambilan
keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan pencapaian kualitas
pendidikan sekolah.
d. Peneliti, sebagai
sarana mengimplementasikan model
pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih