BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keimanan terhadap Islam sebagai sebuah manhajul hayah (sistem hidup)
akan senantiasa membawa seorang muslim untuk kembali kepada ajaran agamanya.
Segala permasalahan akan diupayakan untuk ditinjau dari “kaca mata” Islam.
Bagaimana Islam mendudukkan persoalan tertentu, demikian pula seorang muslim
akan mendudukkan persoalan tersebut.
Dunia pendidikan, dalam hal ini tidak terkecuali. Seorang guru atau
tenaga pendidik muslim, sebelum dia berperan sebagai guru atau tenaga pendidik,
dia adalah seorang muslim. Artinya, dia akan memenuhi panggilan hati nuraninya
untuk senantiasa membawa misi Islam dalam kehidupannya. Dan misi Islam itu
adalah rahmatan lil ’alamin.
Meletakkan wacana pendidikan dalam bingkai ajaran Islam, tentu juga
bukan sesuatu yang aneh. Sebab, para nabi dan rasul ’alaihimus shalatu was
salam sendiri, yang merupakan manusia-manusia figur keagamaan, adalah guru-guru
kehidupan. Tugas pokok dan misi utama mereka adalah pendidikan dan pengajaran.
Mereka adalah tokoh-tokoh pendidikan.
Agama adalah rahasia sejarah yang terbesar. Sepanjang sejarah manusia,
tidak ada faktor yang mampu menggerakkan bahkan mengarahkan jarum sejarah
seperti yang dilakukan agama. Sayangnya, secara sadar ataupun tidak, pendidikan
kita selama ini lebih kerap mengabaikan faktor agama. Agama atau sisi spiritual
kehidupan manusia cenderung dilupakan kalau tidak malah diupayakan untuk
disingkirkan. Padalah, pada sisi inilah tersimpan potensi dahsyat manusia.
Karena ia merupakan puncak kesadaran tertinggi kehidupannya.
Lebih jauh, praktik
pendidikan kemudian hanya memandang manusia sebagai instrumen material. Baik
itu instrumen bagi kekokohan suatu negara atau bahkan ideologi tertentu. Dalam
banyak kasus, paradigma pertumbuhan (atau dalam bahasa populer: pengembangan
sumber daya manusia) yang merupakan representasi ideologi kapitalistik kerap
menjadi acuan.
Dalam kerangka pendidikan yang “berbau” kapitalistik ini, peserta didik
diarahkan untuk menjadi buruh atau tenaga kerja yang berkualitas. Bukan untuk menjadi manusia yang mandiri
dengan cita-cita yang tinggi. Di sini, azas manfaat yang berjangka pendek
mendominasi. Tujuan pendidikan model ini jelas: untuk menjadi penopang bagi
kelestarian kapitalisme global.
Islam menawarkan paradigma
”langit.” Pendidikan dan belajar adalah bagian dari iman. Tujuannnya
menyempurnakan ubudiyah kepada Allah subhanahu wata’ala (ibadah). Azasnya juga
jelas kemaslahatan bagi umat dan
kemanusiaan (khilafah atau ’imaratul ardh).
Islam mengajarkan kepada
umat manusia bahwa manusia itu adalah hasil ciptaan Alloh bukan dari rekayasa
alam sesuai dengan revolusi dari teori Darwin. Bahwa sesungguhnya manusia itu
ada yang menciptakan dan seluruh alam semesta ini juga ada yang menciptakan
yaitu Alloh SWT. Di dalam surat Ibrahim ayat 35 -36 Alloh berfirman :
Artinya : Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, Sesungguhnya berhala-berhala itu Telah
menyesatkan kebanyakan daripada manusia, Maka barangsiapa yang mengikutiku,
Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, Maka Sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs
Ibrahim : 35-36)
Sudah jelas dalam ayat di
atas bahwa kita sebagai umat muslim hanya menyembah kepada yang menciptakan
diri kita yaitu Alloh SWT bukan yang lain. Namun seiring dengan kemajuan jaman
dan kesulitan hidup yang sedang dialami dunia saat ini kadang membuat manusia
sedikit lupa dan melenceng dari tujuan hidup semula yaitu kita manusia
diciptakan hanya untuk menyembah kepada Alloh semata. Kehidupan yang penuh
dengan instan membuat jalan berpikir manusia juga manjadi instan, mencari
kemudahan-kemudahan untuk keluar dari kesulitan-kesulitan hidup. Tidak dapat
berpikir secara rasional lagi sebagai bukti contoh banyaknya para pelaku
politik ketika akan pemilihan wakil rakyat beramai-ramai mencari dukun-dukun
ampuh untuk memperlancar usahanya. Ini menujukan pendidikan Islam yang ada
perlu untuk lebih dipertebal lagi.
Bagaimana kita dapat memberi contoh kepada anak-anak didik yang kita bina
jika pada suatu waktu kita melakukan hal yang sama ketika menemui kesulitan
hidup ?. Sedangkan pendidikan itu tidak hanya diucapkan saja namun perlu contoh
nyata dari pendidik itu sendiri. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik
untuk lebih mendalami tentang nilai-nilai pendidikan Islam sehingga penulis
mengambil judul Nilai-Nilai Pendidikan
Islam Dalam Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 -36.
B. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman interpretasi, penulis merasa perlu memberikan
definisi pengertian mengenai judul ini. Sebab, mengetahui batasan atau proporsi
suatu peristilahan dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa dan istilah,
akan banyak membantu menerangkan artinya lebih lanjut.
1.
Nilai
Nilai adalah suatu makna yang terkandung dari setiap perilaku. Menurut
nilai juga dapat diartikan sebagai suatu penetapan atau suatu kualitas suatu
objek yang menyangkut suatu jenis minat (Muhammad Noor,1986: 133).
2.
Pendidikan Islam
Terdapat dua suku kata yaitu
pendidikan dan Islam. Pendidikan itu sendiri adalah suatu
usaha yang diwujudkan secara sadar dan terencana untuk mendewasakan orang lain
agar memiliki potensi yang berkualitas dan bermanfaat bagi diri, masyarakat
bangsa dan negara serta memberikan arah hidup yang lebih baik. Islam adalah nilai
tentang ketaatan kepada Allah SWT dan nilai yang mengatur hubungan sesama
manusia. Sehingga pendidikan Islam dapat diartikan sebagai sebuah upaya
terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim untuk mengubah tingkah
lakunya ke arah yang lebih baik atas dasar nilai-nilai ajaran Islam demi
mengangkat derajat ( Arifin, 2009 : 13).
3.
Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 – 36
Al-Quran
secara terminologis adalah firman Alloh SWT yang diwahyukan kepada Rosul
terakhir (Muhammad SAW) sebagai mu’jijat dan sebagai pedoman hidup manusia
(Nurhakim, 2004 : 43). Surat Ibrahim terdiri dari 52 ayat dan termasuk dalam
surat ke 14. dinamakan surat Ibrahim karena surat ini mengandung do’a Nabi
Ibrahim a.s, yaitu pada ayat 35 – 41. Dapat diambil pengertian bahwa wahyu yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi doa Nabi Ibrahim as.
Nilai-nilai
Pendidikan Islam dalam Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 -36 dapat diambil
pengertian bahwa suatu
makna yang terkandung dari setiap perilaku untuk upaya
terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim dan untuk mengubah tingkah
lakunya ke arah yang lebih baik atas dasar nilai-nilai ajaran Islam demi mengangkat
derajat yang terkandung dalam mu’jijat yang diberikan Alloh kepada Nabi
Muhammad yang berisikan do’a Nabi
Ibrahim.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka dapat penulis rumuskan
sebagai berikut : bagaimana nilai-nilai
pendidikan Islam yang terkandung dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 35-36 ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui
nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 35 -36.
2.
Manfaat Penelitian
a.
Sebagai bahan acuan bagi para pendidik dalam mendalami surat Ibrahim terutama
ayat 35 – 36.
b.
Memberikan informasi ilmiah kepada dunia pendidikan
Islam.
c.
Menambah wawasan dan cakrawala dan keilmuan bagi
penulis
E. Telaah Pustaka
Buku – buku
yang menjadi bahan acuan teori dan literatur yang dipakai oleh penulis serta
ada kaitannya dengan permasalahan yang dikaji dalam penyusunan skripsi ini
adalah :
Buku dengan
judul Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran karya Abdurrahman Saleh
Abdullah, buku ini memperkenalkan teori-teori pendidikan yang didasarkan pada
sumber-sumber Islam yang otentik. Buku ini menguraikan masalah poko yang
berkaitan dengan sifat dasar manusia, hakikat ilmu pengetahuan, tugas intelek
dalam memperoleh ilmu pengetahuan, kualitas pendidikan yang baik dan
petunjuk-petunjuk tentang organisasi materi dan metode pengajaran.
Buku Kitab
Tauhid karya Syaikh Muhammad At-Tamimi penerbit Daril Haq Jakarta tahun 1999,
berisikan tentang ketauhidan yaitu pemurnian ibadah kepada Alloh secara murni
dan konsekuen dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepadaNya.
Buku dengan
judul Merasakan Kehadiran Tuhan karya Dr. Yusuf Qardhawi dengan penerbit Mitra
Pustaka Yogyakarta tahun 2004, berisikan tentang individu tanpa agama dan
keimanan adalah binatang buas dan jahat yang senantiasa melancarkan serangan.
Dalam hal ini kebudayaan dan undang-undang tidak mungkin sanggup menghadapi
kejahatannya atau mempertumpul kuku-kuku serta taringnya.
Buku berjudul
Studi Islam karya Dr. Khoirudin Nasution, M.A penerbit Academia Yogyakarta
tahun 2004 berisikan tentang dimensi ideologis berkenaan dengan seperangkat
kepercayaan yang memberikan premis eksistensial untuk menjelaskan Tuhan, alam,
manusia dan hubungan diantara mereka. Kepercayaan ini dapat berupa makna yang
menjelaskan tujuan Tuhan dan peranan manusia dalam mencapai peranan itu .
kepercayaan terakhir dapat berupa pengetahuan tentang perangkat tingkah laku
yang baik yang dikehendaki agama. Kepercayaan jenis inilah yang didasari
struktur etis agama.
Buku Islam
Sebagai Ilmu karya Kuntowijoyo penerbit Teraju Bandung tahun 2005 berisikan
tentang pengilmuan Islam merupakan ikhtiar metodologis untuk mengganti
kecenderungan sejumlah intelektual dan akademis yang menggunakan semboyan
Islamisasi pengetahuan. Ini penting untuk menghindari bias setiap pihak dari
sikap-sikap reaktif menjadi proaktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Karya ilmiah
karya Kusman dari Fakultas tarbiyah IAIIG dengan judul Pendidikan Dalam
Persepektif Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35-36, meneliti tentang pendidikan
secara umum menurut Al-Quran surat Ibrahim ayat 35-36, sedangkan penelitian ini
membahas tentang kajian nilai-nilai pendidikan menurut Al-Quran surat Ibrahim
ayat 35-36, terdapat perbedaan yaitu dalam kajian nilai-nilai pendidikan yang
terkandung dalam surat ibrahim ayat 35-36.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini
terdiri dari lima bab pokok, disamping dari halaman judul, pengesahan, moto,
persembahan, daftar isi dan lampiran :
BAB
I : Pendahuluan,
terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB
II : Nilai-nilai
Pendidikan Islam, pengertian, landasan dan tujuan pendidikan Islam.
BAB III : Metodelogi penelitian..
BAB IV : Analisis.
BAB V : Merupakan bagian akhir dari bagian utama yang
berisi penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir
penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih