Lencana Facebook

banner image

Saturday 21 December 2013

Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 -36



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Keimanan terhadap Islam sebagai sebuah manhajul hayah (sistem hidup) akan senantiasa membawa seorang muslim untuk kembali kepada ajaran agamanya. Segala permasalahan akan diupayakan untuk ditinjau dari “kaca mata” Islam. Bagaimana Islam mendudukkan persoalan tertentu, demikian pula seorang muslim akan mendudukkan persoalan tersebut.
Dunia pendidikan, dalam hal ini tidak terkecuali. Seorang guru atau tenaga pendidik muslim, sebelum dia berperan sebagai guru atau tenaga pendidik, dia adalah seorang muslim. Artinya, dia akan memenuhi panggilan hati nuraninya untuk senantiasa membawa misi Islam dalam kehidupannya. Dan misi Islam itu adalah rahmatan lil ’alamin.
Meletakkan wacana pendidikan dalam bingkai ajaran Islam, tentu juga bukan sesuatu yang aneh. Sebab, para nabi dan rasul ’alaihimus shalatu was salam sendiri, yang merupakan manusia-manusia figur keagamaan, adalah guru-guru kehidupan. Tugas pokok dan misi utama mereka adalah pendidikan dan pengajaran. Mereka adalah tokoh-tokoh pendidikan.
Agama adalah rahasia sejarah yang terbesar. Sepanjang sejarah manusia, tidak ada faktor yang mampu menggerakkan bahkan mengarahkan jarum sejarah seperti yang dilakukan agama. Sayangnya, secara sadar ataupun tidak, pendidikan kita selama ini lebih kerap mengabaikan faktor agama. Agama atau sisi spiritual kehidupan manusia cenderung dilupakan kalau tidak malah diupayakan untuk disingkirkan. Padalah, pada sisi inilah tersimpan potensi dahsyat manusia. Karena ia merupakan puncak kesadaran tertinggi kehidupannya.
Lebih jauh, praktik pendidikan kemudian hanya memandang manusia sebagai instrumen material. Baik itu instrumen bagi kekokohan suatu negara atau bahkan ideologi tertentu. Dalam banyak kasus, paradigma pertumbuhan (atau dalam bahasa populer: pengembangan sumber daya manusia) yang merupakan representasi ideologi kapitalistik kerap menjadi acuan.
Dalam kerangka pendidikan yang “berbau” kapitalistik ini, peserta didik diarahkan untuk menjadi buruh atau tenaga kerja yang berkualitas. Bukan untuk menjadi manusia yang mandiri dengan cita-cita yang tinggi. Di sini, azas manfaat yang berjangka pendek mendominasi. Tujuan pendidikan model ini jelas: untuk menjadi penopang bagi kelestarian kapitalisme global.
Islam menawarkan paradigma ”langit.” Pendidikan dan belajar adalah bagian dari iman. Tujuannnya menyempurnakan ubudiyah kepada Allah subhanahu wata’ala (ibadah). Azasnya juga jelas  kemaslahatan bagi umat dan kemanusiaan (khilafah atau ’imaratul ardh).
Islam mengajarkan kepada umat manusia bahwa manusia itu adalah hasil ciptaan Alloh bukan dari rekayasa alam sesuai dengan revolusi dari teori Darwin. Bahwa sesungguhnya manusia itu ada yang menciptakan dan seluruh alam semesta ini juga ada yang menciptakan yaitu Alloh SWT. Di dalam surat Ibrahim ayat 35 -36 Alloh berfirman :

Artinya :  Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, Sesungguhnya berhala-berhala itu Telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, Maka barangsiapa yang mengikutiku, Maka Sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, Maka Sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs Ibrahim : 35-36)

Sudah jelas dalam ayat di atas bahwa kita sebagai umat muslim hanya menyembah kepada yang menciptakan diri kita yaitu Alloh SWT bukan yang lain. Namun seiring dengan kemajuan jaman dan kesulitan hidup yang sedang dialami dunia saat ini kadang membuat manusia sedikit lupa dan melenceng dari tujuan hidup semula yaitu kita manusia diciptakan hanya untuk menyembah kepada Alloh semata. Kehidupan yang penuh dengan instan membuat jalan berpikir manusia juga manjadi instan, mencari kemudahan-kemudahan untuk keluar dari kesulitan-kesulitan hidup. Tidak dapat berpikir secara rasional lagi sebagai bukti contoh banyaknya para pelaku politik ketika akan pemilihan wakil rakyat beramai-ramai mencari dukun-dukun ampuh untuk memperlancar usahanya. Ini menujukan pendidikan Islam yang ada perlu untuk lebih dipertebal lagi.
Bagaimana kita dapat memberi contoh kepada anak-anak didik yang kita bina jika pada suatu waktu kita melakukan hal yang sama ketika menemui kesulitan hidup ?. Sedangkan pendidikan itu tidak hanya diucapkan saja namun perlu contoh nyata dari pendidik itu sendiri. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk lebih mendalami tentang nilai-nilai pendidikan Islam sehingga penulis mengambil judul Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 -36.

B.     Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman  interpretasi, penulis merasa perlu memberikan definisi pengertian mengenai judul ini. Sebab, mengetahui batasan atau proporsi suatu peristilahan dengan menggunakan pendekatan dari segi bahasa dan istilah, akan banyak membantu menerangkan artinya lebih lanjut.
1.      Nilai
Nilai adalah suatu makna yang terkandung dari setiap perilaku. Menurut nilai juga dapat diartikan sebagai suatu penetapan atau suatu kualitas suatu objek yang menyangkut suatu jenis minat (Muhammad Noor,1986: 133).
2.      Pendidikan Islam
Terdapat dua suku kata yaitu pendidikan dan Islam. Pendidikan itu sendiri adalah suatu usaha yang diwujudkan secara sadar dan terencana untuk mendewasakan orang lain agar memiliki potensi yang berkualitas dan bermanfaat bagi diri, masyarakat bangsa dan negara serta memberikan arah hidup yang lebih baik. Islam adalah nilai tentang ketaatan kepada Allah SWT dan nilai yang mengatur hubungan sesama manusia. Sehingga pendidikan Islam dapat diartikan sebagai sebuah upaya terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim untuk mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik atas dasar nilai-nilai ajaran Islam demi mengangkat derajat ( Arifin, 2009 : 13).
3.      Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 – 36
Al-Quran secara terminologis adalah firman Alloh SWT yang diwahyukan kepada Rosul terakhir (Muhammad SAW) sebagai mu’jijat dan sebagai pedoman hidup manusia (Nurhakim, 2004 : 43). Surat Ibrahim terdiri dari 52 ayat dan termasuk dalam surat ke 14. dinamakan surat Ibrahim karena surat ini mengandung do’a Nabi Ibrahim a.s, yaitu pada ayat 35 – 41. Dapat diambil pengertian bahwa wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi doa Nabi Ibrahim as.
Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35 -36 dapat diambil pengertian bahwa suatu makna yang terkandung dari setiap perilaku untuk upaya terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim dan untuk mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik atas dasar nilai-nilai ajaran Islam demi mengangkat derajat yang terkandung dalam mu’jijat yang diberikan Alloh kepada Nabi Muhammad  yang berisikan do’a Nabi Ibrahim.

C.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka dapat penulis rumuskan sebagai berikut : bagaimana nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 35-36 ?
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 35 -36.
2.      Manfaat Penelitian
a.             Sebagai bahan acuan bagi para pendidik dalam mendalami surat Ibrahim terutama ayat 35 – 36.
b.            Memberikan informasi ilmiah kepada dunia pendidikan Islam.
c.             Menambah wawasan dan cakrawala dan keilmuan bagi penulis

E.     Telaah Pustaka
Buku – buku yang menjadi bahan acuan teori dan literatur yang dipakai oleh penulis serta ada kaitannya dengan permasalahan yang dikaji dalam penyusunan skripsi ini adalah  :
Buku dengan judul Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran karya Abdurrahman Saleh Abdullah, buku ini memperkenalkan teori-teori pendidikan yang didasarkan pada sumber-sumber Islam yang otentik. Buku ini menguraikan masalah poko yang berkaitan dengan sifat dasar manusia, hakikat ilmu pengetahuan, tugas intelek dalam memperoleh ilmu pengetahuan, kualitas pendidikan yang baik dan petunjuk-petunjuk tentang organisasi materi dan metode pengajaran.
Buku Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad At-Tamimi penerbit Daril Haq Jakarta tahun 1999, berisikan tentang ketauhidan yaitu pemurnian ibadah kepada Alloh secara murni dan konsekuen dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepadaNya.
Buku dengan judul Merasakan Kehadiran Tuhan karya Dr. Yusuf Qardhawi dengan penerbit Mitra Pustaka Yogyakarta tahun 2004, berisikan tentang individu tanpa agama dan keimanan adalah binatang buas dan jahat yang senantiasa melancarkan serangan. Dalam hal ini kebudayaan dan undang-undang tidak mungkin sanggup menghadapi kejahatannya atau mempertumpul kuku-kuku serta taringnya.
Buku berjudul Studi Islam karya Dr. Khoirudin Nasution, M.A penerbit Academia Yogyakarta tahun 2004 berisikan tentang dimensi ideologis berkenaan dengan seperangkat kepercayaan yang memberikan premis eksistensial untuk menjelaskan Tuhan, alam, manusia dan hubungan diantara mereka. Kepercayaan ini dapat berupa makna yang menjelaskan tujuan Tuhan dan peranan manusia dalam mencapai peranan itu . kepercayaan terakhir dapat berupa pengetahuan tentang perangkat tingkah laku yang baik yang dikehendaki agama. Kepercayaan jenis inilah yang didasari struktur etis agama.
Buku Islam Sebagai Ilmu karya Kuntowijoyo penerbit Teraju Bandung tahun 2005 berisikan tentang pengilmuan Islam merupakan ikhtiar metodologis untuk mengganti kecenderungan sejumlah intelektual dan akademis yang menggunakan semboyan Islamisasi pengetahuan. Ini penting untuk menghindari bias setiap pihak dari sikap-sikap reaktif menjadi proaktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karya ilmiah karya Kusman dari Fakultas tarbiyah IAIIG dengan judul Pendidikan Dalam Persepektif Al-Quran Surat Ibrahim Ayat 35-36, meneliti tentang pendidikan secara umum menurut Al-Quran surat Ibrahim ayat 35-36, sedangkan penelitian ini membahas tentang kajian nilai-nilai pendidikan menurut Al-Quran surat Ibrahim ayat 35-36, terdapat perbedaan yaitu dalam kajian nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam surat ibrahim ayat 35-36.

F.     Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab pokok, disamping dari halaman judul, pengesahan, moto, persembahan, daftar isi dan lampiran :
BAB I       : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II      : Nilai-nilai Pendidikan Islam, pengertian, landasan dan tujuan pendidikan Islam.
BAB III    : Metodelogi penelitian..
BAB IV    : Analisis.
BAB V      : Merupakan bagian akhir dari bagian utama yang berisi penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.

Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download