PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP
KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA
SISWA KELAS IX
SMA ………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepak Takraw
merupakan olahraga tradisional
bangsa-bangsa di Asia Tenggara
termasuk juga bangsa
Indonesia. Daerah-daerah di
Indonesia yang terlebih dahulu
memainkan sepak takraw
adalah Sulawesi Selatan
(Makassar), Sumatera Barat (Minang Kabau), Riau, Kalimantan (Kandangan)
dan Jawa Barat (Banten), semua merupakan daerah yang berada di pesisir pantai. Daerah-daerah inilah yang
terlebih dahulu dan
aktif memasalkan, mengembangkan, dan meningkatkan olahraga
Sepak Takraw, sehingga
sangatlah wajar kalau
daerah Sulawesi Selatan dan Riau selalu unggul dalam prestasi dan
menjadi juara pada kejuaraan-kejuaraan nasional.
Dewasa ini permainan Sepak Takraw
tidak lagi dimainkan dengan bola terbuat
dari rotan melainkan
sudah memakai bola
yang terbuat dari
fiber (Synthetic Fiber). Sepak
Takraw yang merupakan
asli Bangsa Indonesia
sudah sewajarnya dapat dibanggakan karena olahraga ini kian populer dan
menjadi salah satu cabang yang
kerap dipertandingkan pada
skala regional, nasional,
maupun internasional yang pada gilirannya dapat mengangkat harkat dan
martabat bangsa. Olahraga sepak takraw
telah banyak dikenal
dan berkembang di
seluruh Masyarakat Indonesia yang telah terbukti dengan adanya klub-klub
Sepak Takraw dari masing-masing propinsi
di Indonesia yang ikut serta dalam kejuaraan tingkat nasional.
Dalam meningkatkan
prestasi optimal pada
berbagai kejuaraan atau pertandingan di
tingkat regional, nasional,
dan internasional perlu
dilakukan peningkatan
kualitas dan kuantitas
pelatih, atlet, dan
penataan organisasi yang baik.
Khususnya pembinaan klub-klub
atau pelajar yang
merupakan aset paling esensial dan
potensial untuk digarap,
apalagi sepak takraw
merupakan cabang olahraga yang
sedikit unik bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Keunikan sepak
takraw yang kita ketahui dominannya unsur senam dan gerakan akrobatik sebagai
dasar keterampilan menuju kematangan prestasi dapat digarisbawahi, bahwa tanpa
pembinaan sejak usia dini akan sulit melahirkan atlet yang berprestasi optimal.
Permainan sepak takraw bukan lagi olahraga tradisional rekreatif yang
hanya dimainkan sebagian
masyarakat Indonesia, tetapi
sepak takraw telah menjadi
olahraga modern kompetitif
yang dimainkan dan
diakui keberadaannya oleh masyarakat dunia.
Sepak takraw
memiliki satu teknik
untuk mematika bola
yakni smesh.
Smesh merupakan
serangan terakhir yang
banyak menghasilkan angka,
salah satunya adalah smesh kedeng. Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat
melakukan smesh dengan baik membutuhkan penguasaan teknik melompat, menendang
serta ketepatan mengarahkan bola
pada sasaran. Penguasaan
smesh tersebut dapat dilatih
dengan cara atau
metode tertentu. Salah
satu bentuk latihan
yang dapat meningkatkan unsur fisik dan unsur teknik tersebut
adalah latihan pliometrik. Sesuai dengan
pengamatan di lapangan masih banyak siswa yang kurang menguasai keterampilan
smesh kedeng, terkhusus
pada siswa kelas IX SMA ………….yang berpotensi untuk melahirkan
atlet-atlet sepak takraw masa depan.
Dalam usaha
meningkatkan keterampilan smesh
kedeng, maka perlu adanya kemampuan menggunakan kekuatan
lompatan, kelentukan dan ketepatan mengarahkan bola pada saat melakukan smesh
kedeng.Beranjak dari penjelasan
dengan permasalahan yang
telah dikemukakan, maka perlu
adanya pembuktian secara ilmiah dengan melalui penelitian. Sugiyono (2011: 72)
menyatakan bahwa : “Metode penelitian
eksprimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Untuk itu peneliti mengangkat
judul “Pengaruh latihan power otot tungkai terhadap kemampuan smesh kedeng
dalam permainan sepak takraw pada siswa kelas IX SMA ………….”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di
atas, maka penulis
dapat mengidentifikasi masalah tersebut sebagai berikut :
1. Apakah
terdapat pengaruh yang
berarti antara Power
otot tungkai dengan kemampuan smash kedeng ?
2. Apakah
Smash kedeng tidak
dapat dilakukan karena
powaer otot tungkai siswa kelas IX SMA …………. tidak terlatih dengan baik.?
3. Apakah bisa Smash kedeng dapat ditingkatkan
dengan power otot tungkai.?
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini
adalah : Apakah
terdapat Pengaruh latihan
power otot tungkaiterhadap kemampuan
smesh kedeng dalam
permainan sepak takraw
pada siswa kelas IX SMA ………….?.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun yang
menjadi tujuan penelitian
ini diantaranya adalah
untuk mengetahui pengaruh latihan
power otot tungkai
tehadap kemampuan smesh kedeng dalam
permainan sepak takraw
pada siswa kelas
IX ……………”.
1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian
yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Agar
siswa dapat mempelajari
dan lebih memahami
bagaimana cara melakukan smash
kedeng yang baik dan benar.
2. Berguna
untuk dijadikan pedoman
bagi siswa kelas IX SMA
…………. dalam melakukan latihan teknik smesh kedeng yang lebih baik
dan benar.
3. Menambah pengetahuan penulis pada cabang
olahraga sepak takraw