Lencana Facebook

banner image

Tuesday 27 May 2014

SKRIPSI PENJASKES : PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS IX SMA ………….


PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA 
SISWA KELAS IX SMA  ………….





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sepak  Takraw  merupakan  olahraga  tradisional  bangsa-bangsa  di  Asia Tenggara  termasuk  juga  bangsa  Indonesia.  Daerah-daerah  di  Indonesia  yang terlebih  dahulu  memainkan  sepak  takraw  adalah  Sulawesi  Selatan  (Makassar), Sumatera Barat (Minang Kabau), Riau, Kalimantan (Kandangan) dan Jawa Barat (Banten), semua merupakan daerah yang   berada di pesisir pantai. Daerah-daerah inilah  yang  terlebih  dahulu  dan  aktif  memasalkan,  mengembangkan,  dan meningkatkan  olahraga  Sepak  Takraw,  sehingga  sangatlah  wajar  kalau  daerah Sulawesi Selatan dan Riau selalu unggul dalam prestasi dan menjadi juara pada kejuaraan-kejuaraan nasional.
Dewasa ini permainan Sepak Takraw tidak lagi dimainkan dengan bola terbuat  dari  rotan  melainkan  sudah  memakai  bola  yang  terbuat  dari  fiber (Synthetic  Fiber).  Sepak  Takraw  yang  merupakan  asli  Bangsa  Indonesia  sudah sewajarnya dapat dibanggakan karena olahraga ini kian populer dan menjadi salah satu  cabang  yang  kerap  dipertandingkan  pada  skala  regional,  nasional,  maupun internasional yang pada gilirannya dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa. Olahraga  sepak  takraw  telah  banyak  dikenal  dan  berkembang  di  seluruh Masyarakat Indonesia yang telah terbukti dengan adanya klub-klub Sepak Takraw dari masing-masing  propinsi di Indonesia yang ikut serta dalam kejuaraan tingkat nasional. 
Dalam  meningkatkan  prestasi  optimal  pada  berbagai  kejuaraan  atau pertandingan  di  tingkat  regional,  nasional,  dan  internasional  perlu  dilakukan peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  pelatih,  atlet,  dan  penataan  organisasi  yang baik.  Khususnya  pembinaan  klub-klub  atau  pelajar  yang  merupakan  aset  paling esensial  dan  potensial  untuk  digarap,  apalagi  sepak  takraw  merupakan  cabang olahraga yang sedikit unik bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Keunikan sepak takraw yang kita ketahui dominannya unsur senam dan gerakan akrobatik sebagai dasar keterampilan menuju kematangan prestasi dapat digarisbawahi, bahwa tanpa pembinaan sejak usia dini akan sulit melahirkan atlet yang berprestasi optimal. Permainan sepak takraw bukan lagi olahraga tradisional rekreatif  yang  hanya  dimainkan  sebagian  masyarakat  Indonesia,  tetapi  sepak takraw  telah  menjadi  olahraga  modern  kompetitif  yang  dimainkan  dan  diakui keberadaannya oleh masyarakat dunia.
Sepak  takraw  memiliki  satu  teknik  untuk  mematika  bola  yakni  smesh.
Smesh  merupakan  serangan  terakhir  yang  banyak  menghasilkan  angka,  salah satunya adalah smesh kedeng. Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat melakukan smesh dengan baik membutuhkan penguasaan teknik melompat, menendang serta ketepatan  mengarahkan  bola  pada  sasaran.  Penguasaan  smesh  tersebut  dapat dilatih  dengan  cara  atau  metode  tertentu.  Salah  satu  bentuk  latihan  yang dapat meningkatkan unsur fisik dan unsur teknik tersebut adalah  latihan pliometrik. Sesuai dengan pengamatan di lapangan masih banyak siswa yang kurang menguasai  keterampilan  smesh  kedeng,  terkhusus  pada  siswa kelas IX SMA  ………….yang berpotensi untuk melahirkan atlet-atlet sepak takraw masa depan.
Dalam  usaha  meningkatkan  keterampilan  smesh  kedeng,  maka  perlu adanya kemampuan menggunakan kekuatan lompatan, kelentukan dan ketepatan mengarahkan bola pada saat melakukan smesh kedeng.Beranjak  dari  penjelasan  dengan  permasalahan  yang  telah  dikemukakan, maka perlu adanya pembuktian secara ilmiah dengan melalui penelitian. Sugiyono (2011: 72) menyatakan bahwa : “Metode penelitian   eksprimen  dapat  diartikan sebagai  metode  penelitian  yang  digunakan  untuk  mencari  pengaruh  perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Untuk itu peneliti mengangkat judul “Pengaruh latihan power otot tungkai terhadap kemampuan smesh kedeng dalam permainan sepak takraw pada siswa kelas IX SMA  ………….”.

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,  maka  penulis  dapat mengidentifikasi masalah tersebut sebagai berikut :
1.  Apakah  terdapat  pengaruh  yang  berarti  antara  Power  otot  tungkai  dengan kemampuan smash kedeng ?
2.  Apakah  Smash  kedeng  tidak  dapat  dilakukan  karena  powaer  otot  tungkai siswa kelas IX SMA  …………. tidak terlatih dengan baik.?
3.  Apakah bisa Smash kedeng dapat ditingkatkan dengan power otot tungkai.?

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah,  maka  rumusan  masalah  dalam penelitian  ini  adalah  :  Apakah  terdapat  Pengaruh  latihan  power  otot  tungkaiterhadap  kemampuan  smesh  kedeng  dalam  permainan  sepak  takraw  pada  siswa kelas IX SMA  ………….?.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun  yang  menjadi  tujuan  penelitian  ini  diantaranya  adalah  untuk mengetahui  pengaruh    latihan  power  otot  tungkai  tehadap  kemampuan smesh kedeng  dalam  permainan  sepak  takraw  pada  siswa  kelas  IX ……………”.

1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1.  Agar  siswa  dapat  mempelajari  dan  lebih  memahami  bagaimana  cara melakukan smash kedeng yang baik dan benar.
2.  Berguna  untuk  dijadikan  pedoman  bagi  siswa  kelas IX SMA  ………….  dalam melakukan  latihan teknik smesh kedeng yang lebih baik dan benar.
3.  Menambah pengetahuan penulis pada cabang olahraga sepak takraw