Lencana Facebook

banner image

Tuesday 27 May 2014

PTK PENJAS : Meningkatkan Kemampuan Servis Panjang Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Permainan Bulutangkis Siswa Kelas VIII 2 SMP ................



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan dan mutu sumber daya manusia Indonesia pada umumnya.  Hasil  yang  diharapkan  itu  akan  dicapai  dalam  jangka  waktu  yang cukup  lama.  Karena  itu,  upaya  pembinaan  bagi  siswa  dan  peserta  melalui pendidikan  jasmani  dan  olahraga  perlu  terus  dilakukan  dengan  kesabaran  dan pengorbanan.
Sebagai  upaya  pendidikan,  kita  berharap  pendidikan  dan  olahraga  di lembaga  pendidikan  formal  dapat  berkembang  lebih  pesat  lagi  agar  mampu menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Untuk itu pembentukan sikap  dan  pembangkitan  motivasi  mulai  dilaksanakan  pada  setiap  jenjang pendidikan  formal.  Sehubungan  dengan  manfaat  pendidikan  jasmani  pada anak-anak  usia  sekolah  menjadi  komitmen  para  ahli  pendidik,  bahwa  pendidikan jasmani merupakan bagian untuk mengantar anak-anak didiknya menjadi manusia yang utuh.
Peranan  olahraga  dalam  peningkatan  kesehatan  jasmani  dan  mental maupun watak mempunyai peranan penting, dengan olahraga keharuman bangsa dapat  ditingkatkan.  Hampir  semua  negara  mencoba  meningkatkan  prestasi olahraga  agar  dapat  berprestasi  dalam  kejuaraan-kejuaraan  olahraga  tentunya semua dilakukan demi mengangkat derajat dan martabat bangsa agar diakui dunia internasional.  Pendidikan  jasmani  memberikan  kesempatan  pada  siswa  untuk terlibat  langsung  dalam  aneka  pengalaman  belajar  melalui  aktivitas  jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana.
Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Peran  guru  adalah  menyediakan  dan  menuangkan  informasi  sebanyak-banyaknya  kepada  siswa.  Guru  mempersepsi  diri  berhasil  dalam  pekerjaannnya apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya ke kepala siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan guru kepada mereka.
Ketepatan  seorang  guru  dalam  memilih  metode  pengajaran  yang  efektif dalam  suatu  pembelajaran  akan  dapat  menghasilkan  pembelajaran  yang efektif yaitu  tercapainya  tujuan  pembelajaran  yang  diinginkan.  Sebaliknya  ketidaktepatan seorang guru dalam memilih model  pengajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran,  maka  akan  dapat  menimbulkan  kegagalan  dalam  mencapai pembelajaran  yang  efektif  yaitu  tidak  tercapainya  tujuan  pembelajaran  yang diinginkan.  Berbicara  mengenai  prestasi  pendidikan  jasmani  tidak  terlepas  dari model  pembelajaran  yang  inovatif  yang  sangat  baik  untuk  diterapkan  dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran penjaskes dan dalam cabang olahraga  perlu  adanya  bimbingan  dan  pembinaan  yang  berkelanjutan  sehingga mencapai apa yang diharapkan.
Berdasarkan  observasi  awal  menunjukkan  bahwa  kenyataan  di  lapangan proses  pembelajaran  penjaskes  khususnya  dalam  permainan  bulutangkis  pada siswa  kelas  VIII  2  SMP  Negeri  ……………..,  guru  penjas  hanya menginstruksikan siswanya untuk bermain bulutangkis tanpa menerapkan metode pembelajaran atau strategi dalam melakukan servis, baik servis panjang maupun servis pendek secara detail, sehingga siswa terlihat kurang antusias, dan bersikap acuh tak acuh. Semua itu dikarenakan guru kurang menguasai materi atau  strategi dalam  penerapan  model  pembelajaran  sehingga  kurang  memiliki  daya  dukung dalam  permainan  bulutangkis  tersebut.  Dan  hasil  yang  dicapai  pada  observasi awal tidak maksimal yaitu dengan nilai rata-rata capaian siswa 62,4%.
Dari  masalah  tersebut,  penulis  ingin  meningkatkan  kemampuan  siswa khususnya mengenai servis panjang dalam permainan bulutangkis. Karena penulis menganggap  dengan  menggunakan  servis  panjang  sangat  efisien  untuk memperoleh  poin.  Maka  dari  itu  penulis  ingin  melakukan  penelitian  tentang pendidikan  jasmani  dan  olahraga  khususnya  servis  panjang  dalam  permainan bulutangkis  melalui model  pembelajaran langsung pada siswa kelas VIII 2 SMP .................
Dalam  penggunaan  model  pembelajaran  langsung  seperti  ini  diharapkan siswa  akan  memperoleh  pemahaman  yang  mendalam  mengenai  materi tentang servis  panjang  dalam  permainan  bulutangkis.  Bahkan  nilai-nilai  yang  dapat dipetik  oleh  para  siswa  dalam  proses  pembelajaran  tersebut  juga  dapat  dicapai dengan baik.
Berdasarkan  uraian  di  atas  maka  penulis  tertarik  untuk  melakukan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Kemampuan Servis Panjang Melalui Model  Pembelajaran  Langsung  Pada  Permainan  Bulutangkis  Siswa  Kelas VIII 2 SMP ................”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  masalah-masalah  yang  ada  pada pembahasan sebelumnya dan di identifikasi, maka ada beberapa hal yang dapat di identifikasi sebagai suatu permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1.   Masih  kurangnya  kemampuan  siswa  dalam  melakukan  servis  panjang dalam olahraga bulutangkis.
2.   Kurangnya  penerapan  model  pembelajaran  langsung  pada  materi bulutangkis,  pelajaran  penjaskes  pada  siswa  SMP  ……….
3.   Masih banyak siswa terlihat kurang antusias, dan bersikap acuh tak acuh dalam menerima materi yang diberikan.
1.3    Rumusan Masalah
Berdasarkan  pada  uraian  latar  belakang  dan  identifikasi  masalah  di  atas, maka  rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah  Apakah  melalui  modelpembelajaran  langsung  dapat  meningkatkan  kemampuan  servis  panjang dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII 2 SMP ................ ?
1.4    Cara Pemecahan Masalah
Masalah tentang rendahnya kemampuan melakukan servis panjang dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII 2  SMP ………. akan dipecahkan melalui model pembelajaran langsung.Dalam model  pembelajaran langsung, guru mengajarkan mengenai servis panjang  dalam  permainan  bulutangkis  dengan  teknik-teknik  dasar  tentang permainan bulutangkis dan memperagakan contoh-contoh tersebut.Menurut  sarjiyanto  (2010:  16)  ada  beberapa  petunjuk  untuk  melakukan pukulan servis panjang yaitu:
a.   Posisi kaki kiri kedepan dan kaki kanan kebelakang agak melebar.
b.   Ayunkan  tangan  dari  belakang  kedepan  yang  disertai  dengan  pukulan sehingga pada akhirnya gerakan dari seluruh pukulan. Raket berada diatas badan pada saat tengah memukul.
c.  Ayunkan raket disertai  memindahkan berat badan dari belakang kedepan secara optimal.
d.  Segera  turunkan  tangan  kiri  kembali  sesaat  setelah  kok  terlepas  dari tangan.
Model  pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut guru sebagai model yang menarik bagi siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Sedangkan pengertian servis panjang adalah servis yang diarahkan ke  belakang  dan  melambung  tinggi,  yang  jatuhnya  bola  disudut  kiri  atau kanan dekat len belakang.Sehingga  dari  pemahaman  tersebut  guru  bisa  melihat  sejauh  mana kemampuan siswa dalam melakukan servis panjang  melalui  model  pembelajaran langsung pada permainan bulutangkis.
1.5    Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk  meningkatkan  kemampuan  servis  panjang  melalui  model  pembelajaran langsung dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri …………….

1.6    Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a)  Manfaat Teoritis
Agar  dapat  digunakan  sebagai  bahan  informasi  serta  kajian  penelitian selanjutnya  khususnya  bagi  para  pemerhati  peningkatan  prestasi olahraga  bulutangkis  maupun  se-profesi  dalam  membahas  peningkatan kemampuan siswa serta sebagai sumber referensi yang dapat digunakan oleh  kalangan  akademis  maupun  non-akademis  dalam  meningkatkan kemampuan servis  panjang melalui  model  pembelajaran langsung pada permainan bulutangkis.
b)  Manfaat Praktis
Memberikan  manfaat  praktis  dalam  usaha  penanganan,  dan  pembinaan siswa agar mencapai hasil dan prestasi yang baik serta dapat bermanfaat khususnya dalam pendidikan olahraga.