Lencana Facebook

banner image

Saturday 5 April 2014

PENGGUNAAN GAMBAR SERI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS V



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran  bahasa  Indonesia  diarahkan  untuk  meningkatkan kemampuan  peserta  didik  untuk  berkomunikasi  dalam  bahasa  Indonesia  dengan baik  dan  benar,  baik  secara  lisan  maupun  tulisan,  serta  menumbuhkan  apreasiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Keberadaan pengajaran bahasa dan  sastra  Indonesia  di  sekolah  memiliki  kedudukan  penting  dalam  membekali kemampuan  berkomunikasi  siswa.
Pada  dasarnya,  semua  keterampilan  dalam  bahasa  Indonesia  penting  untuk dikuasai,  tetapi  menulis  memang  harus  diakui  sebagai  sebuah  aktivitas  yang sangat  berbeda  bila  dibandingkan  dengan  berbicara,  membaca  dan  menyimak. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus  melalui  proses  pembelajaran  sehingga  memang  diperlukan  sebuah  proses panjang untuk menumbuhkembangkan tradisi menulis. Menulis  merupakan  kegiatan  yang  dilakukan  seseorang  untuk menghasilkan sebuah tulisan. Salah  satu  bentuk  menulis  adalah  menulis  narasi,  karena  keterampilan menulis karangan sederhana narasi siswa masih sangat rendah. Karangan sederhana merupakan bentuk karangan sederhana yang bertujuan menggambarkan dengan sejelas-jelasnya tentang peristiwa  pada  suatu  waktu  kepada  pembaca.  Hal  terpenting  dalam  karangan sederhana adalah unsur tindakan sehingga ketika membaca karangan sederhana narasi pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu sendiri.  Untuk  mengatasi  masalah  tersebut,  digunakan  media  gambar  seri  untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana siswa.
Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas serta hasil tes awal yang dilaksanakan diketahui bahwa dari 18 orang siswa, diketahui hanya ada dua orang siswa (11,11%) yang diketahui sudah mengalami tuntas belajar, dengan perolehan nilai tes formatif nilai 70 ke atas, sedangkan 16 orang siswa lainnya (88,89%) terbukti belum tuntas, dengan perolehan nilai tes formatif  kurang dari nilai 70 atau di bawah KKM sebesar 70.

B.     Identifikasi Masalah
Melalui hasil diskusi, diperoleh beberapa masalah  yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu :
  1. Ketidaktepatan penggunaan metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
  2. Guru belum mampu mengelola kelas dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
  3. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran  bahasa Indonesia yang berdampak hasil belajar rendah.
  4. Rendahnya keaktifan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
  5. Kondisi ruangan kelas yang kurang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran

C.    Analisis Masalah
Dalam menganalisis masalah yang sedang terjadi, peneliti menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan supervisor dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
1.    Guru kurang mampu memilih dan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat
2.    Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil.
3.    Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
4.    Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
5.    Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Atas dasar itu peneliti merasa terpanggil untuk melakukan upaya perbaikan, karena jika hal tersebut dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya motivasi belajar siswa saat mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. Seiring dengan menurunnya motivasi belajar siswa berarti pula pada menurunnya kualitas belajar. Sebelum hal ini terjadi pada siswa, akan lebih baiknya jika diupayakan segera solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis karangan sederhana dengan menggunakan  media gambar seri di kelas V SD Negeri ............ 05  Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah  di atas, masalah yang muncul sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Penulis membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian yaitu
1.    Media yang digunakan dalam proses pembelajaran keterampilan menulis karangan sederhana. Media pembelajaran ini digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana menggunakan media gambar seri yang akan mempermudah siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide dalam menulis karangan sederhana dan akhirnya dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan sederhana yang berimplikasi pada peningkatan minat dan hasil belajar siswa.
2.    Sasaran penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri ............ 05 Kecamatan ............ Kabupaten ............ pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa.

E.     Rumusan Masalah
Sebagaimana diuraikan pada latar belakang masalah, maka dapat ditentukan perumusan masalah dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.    Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa  kelas V SD Negeri ............ 05 Kecamatan ............ Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan sederhana dengan penggunaan media gambar berseri?
2.    Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa  kelas V SD Negeri ............ 05 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan sederhana dengan penggunaan media gambar berseri?

F.     Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah  :
1.    Untuk mengetahui peningkatan minat menulis siswa setelah menggunakan  media gambar berseri dalam pembelajaran materi menulis karangan sederhana sederhana.
2.    Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis karangan sederhana.

G.    Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.         Manfaat Teoritis
Memberi sumbangan berupa informasi  ilmiah data, penjelasan konsep dan  teori bagi ilmu pendidikan khususnya bagi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar mengenai pembelajaran menulis karangan sederhana.
2.         Manfaat Praktis
a.    Siswa
1)        Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi pelajaran. Dengan  cara  pembelajaran  yang  menarik,  dan  tidak  akan  membosankan  siswa dalam menyimak pelajaran sehingga siswa akan menyimak pelajaran dengan baik. Siswa akan  lebih  aktif  belajar  dan  mereka  bisa  lebih  mudah  dalam  memahami pelajaran.
2)        Meningkatkan  kemampuan  menulis  karangan sederhana pada  diri  siswa, melatih  kepercayaan  diri  pada  siswa  dalam  proses  pembelajaran. 
3)        Siswa dapat  lebih  mudah  dan  semangat  dalam  memahami  materi  pelajaran.
b.    Guru
1)        Guru  dapat  memahami  hal-hal  yang  perlu  dilakukan  untuk  menyampaikan pembelajaran  secara  aktif  dan  dan  menarik  siswa  dalam  menyampaikan  materi sehingga  siswanya  mampu  menyimak  pelajaran  yang  sedang  diajarkan  dan  apa yang diharapakan oleh guru dapat tercapai.
2)        Guru mengetahui penggunaan alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur keterampilan menulis karangan sederhana dengan baik.
3)        Guru  dapat  memahami  hal-hal  yang  perlu  dilakukan  untuk menyampaikan  pembelajaran  secara  aktif  dan  menarik  siswa  dalam menyampaikan materi sehingga siswanya mampu menyimak pelajaran yang sedang  diajarkan  sehingga  apa  yang  diharapkan  oleh  guru  dapat  tercapai. Selain  itu  meningkatkan  kualitas  dan  kemampuan  pengajaran,  menambah pengetahuan, menjadikan guru yang professional
c.    Sekolah
1)        Sekolah dapat lebih mudah dalam memperoleh alat peraga, penggunaan alat peraga  disekolah.  Pihak  sekolah  tidak  harus  mengeluarkan  biaya  yang  cukup besar untuk  menyediakan  alat  peraga,  karena  alat  peraga  bisa  dibuat  dari  lingkungan sekitar  dan  dapat  dari  siswa  itu  sendiri.
2)        Penelitian  ini    semoga  bermanfaat  dan  dapat  dijadikan  sebagai   masukan  dalam  rangka  meningkatkan  prestasi,  minat  belajar,  dan  kualitas  dalam    pelaksanaan pendidikan


Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.