Lencana Facebook

banner image

Saturday 5 April 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGENAL AKTIVITAS DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V




BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang Masalah
Pembelajaran  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  (IPS)  juga  tidak  luput  dari kecenderungan  proses  pembelajaran  teacher  centered.  Kondisi  demikian  tentu membuat  proses  pembelajaran  hanya  dikuasai  guru.  Apalagi  pembelajaran  IPS merupakan  mata  pelajaran  sarat  materi  sehingga  siswa  dituntut  memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan guru.  Dari  beberapa  hasil  penelitian  tentang  faktor  yang  berpengaruh  terhadap hasil    belajar  siswa  diperoleh  informasi  bahwa  disamping  kemampuan  dasar siswa, faktor stimulasi peran guru serta penerapan  metode mengajar  yang sesuai memiliki  keterkaitan  yang  kuat  dalam  peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang optimal.
Dalam  konteks  ini  siswa  mengalami  dan  melakukannya sendiri.  Proses  pembelajaran  yang  berlangsung  melibatkan  siswa  sepenuhnya dalam merumuskan sendiri suatu konsep merupakan inti dari proses pembelajaran.  Menurut  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  bahwa  setiap  individu mempunyai  potensi  yang  harus  dikembangkan,  maka  proses  pembelajaran  yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.  Namun  kenyataan  di  lapangan  khususnya  pada  pembelajaran  IPS belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP,  para  guru  sendiri  belum  siap  dengan  kondisi  yang  sedemikian  plural  sehingga  untuk  mendesain  pembelajaran  yang  bermakna  masih  kesulitan.  Sistem pembelajaran  duduk  tenang,  mendengarkan  informasi  dari  guru  sepertinya  sudah membudaya  sejak  dulu,  sehingga  untuk  mengadakan  perubahan  ke  arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit. 
Berdasarkan hasil  tes  awal  terhadap  proses  pembelajaran  IPS di  SDN  ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran 2011/2012 diperoleh  informasi bahwa  selama  proses  pembelajaran,  guru  belum  memberdayakan  seluruh  potensi dirinya  sehingga  sebagian  besar  siswa  belum  mampu  mencapai  kompetensi individual  yang  diperlukan  untuk  mengikuti  pelajaran  lanjutan.  Beberapa  siswa belum  belajar  sampai  pada  tingkat  pemahaman.  Siswa  baru  mampu  menghafal fakta,  konsep,  prinsip,  hukum,  teori,  dan  gagasan  inovatif  lainnya  pada  tingkat ingatan,  mereka  belum  dapat  menggunakan  dan  menerapkannya  secara  efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. 
Agar  siswa  tertarik  pada  mata  pelajaran  IPS  serta  mampu mengaplikasikannya.  Diperlukan  suatu  metode  pembelajaran  IPS  yang  berbeda dalam  kegiatan  proses  belajar  mengajarnya,  yakni  yang  lebih  interaktif,  tidak monoton,  memberikan  keleluasaan  berfikir  pada  siswa  serta  siswa  ikut  terlibat langsung dalam proses belajar mengajarnya. Agar proses pembelajaran bagi siswa menjadi  bermakna.  Pembelajaran  yang  dapat  melibatkan  siswa  secara  langsung dalam  proses  belajar  mengajar  adalah  pembelajaran  yang  berpusat  pada  siswa (student  centre).  Guru  tidak  hanya  berperan  sebagai  penyampai  informasi  saja, tetapi  sebagai  fasilitator,  motivator  dan  pembimbing  yang  memberikan kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  pola  fikirnya  dan  kemampuan dasarnya.  Salah  satu  alternatif  pembelajaran  yang  dapat  dikembangkan  dalam pembelajaran  IPS  pada  materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi   dengan menggunakan  metode  bermain  peran  (role  playing).  Metode  ini  dapat  menggali kemampuan  siswa  dalam  kerjasama, komunikatif,  sosialisasi  dan  dapat menginterpretasikan suatu kejadian. 
Pada studi awal pembelajaran IPS materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Ini dapat ditunjukkan hanya 10 siswa (23,26%) dari 43 siswa yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai 70 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan, sedangkan sisanya sejumlah 33 siswa (76,74%) dinyatakan belum tuntas belajarnya.

B.         Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1.      Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak kondusif, dalam arti tidak memberikan kesan menyenangkan siswa saat dibelajari materi pembelajaran.
2.      Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat adalah yang menjadi pemicu perilaku guru saat mempelajari siswa hingga tidak banyak berbuat sesuatu demi keberhasilannya.
3.      Kreativitas siswa untuk menanyakan sesuatu kepada guru sama sekali tidak muncul.
4.      Sebagaian besar siswa mengalami kesulitan pada saat proses mempelajari materi ajar, dan ini telah menyebabkan mereka tidak tuntas belajar karena kekurang tepatan pemilihan metode pembelajaran
5.      Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.

C.         Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar serta minat belajar siswa adalah :
1.      Model pembelajaran yang diambil tidak tepat sehingga guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
2.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.
3.      Guru tidak mampu membaca situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
4.      Guru kurang mampu memilih dan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat
5.      Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil.
6.      Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan dilaksanakannya perbaikan proses pembelajaran adalah :
1.      Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode bermain peran.
2.      Meningkatkan keaktifan belajar siswa sehingga  hasil belajar siswa dapat meningkat dan ketuntasan belajar dapat tercapai
Oleh  karena  itu,  dalam  memberikan  materi  pembelajaran  IPS  guru  harus pandai-pandai  memilah  dan  memilih  metode  yang  akan  digunakan  harus disesuaikan dengan  materi  yang  akan  disampaikan.  Penyampaian  materi  yang menggunakan  metode  bermain  peran  (role  playing)  diharapkan  dapat  melibatkan siswa  dan  menarik  minat  siswa  sehingga  memudahkan  siswa  dalam  memahami materi pelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 

D.         Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini dibatsi hanya pada  upaya meningkatkan hasil pembelajaran IPS materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui penerapan metode bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri ............ Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun  Pelajaran 2011/2012.

E.         Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang di atas, maka yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah  yang diajukan adalah :
1.      Apakah penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi dapat meningkatkan keaktifan siswa  ?
2.      Apakah penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal jenis-jenis dan mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

F.          Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah :
1.      Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode pembelajaran bermain peran.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi mengenal aktivitas dan kegiatan ekonomi melalui metode pembelajaran bermain peran

G.        Manfaat Penelitian
Diharapkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Siswa
a. Meningkatkan keaktifan siswa
b.Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
c. Menjalin kerjasama yang baik selama pembelajaran
d.      Menghilangkan kejenuhan dalam belajar
2.      Guru
a.       Meningkatkan kualitas profesionalisme guru
b.      Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
c.       Dapat berkembang secara profesional dan lebih percaya diri
d.      Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan   pengetahuan dan keterampilan sendiri.
e.       Untuk  mengatasi  kendala-kendala  dalam  menyampaikan  materi  pelajaran dengan memanfaatkan metode yang sesuai
3.      Sekolah
a.       Dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah.
b.      Sekolah dalam mengambangkan citra lulusannya karena ada peningkatan mutu lulusannya baik akademis maupun non akademis



Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.