PELAKSANAAN
KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU
DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ……….
KABUPATEN …………….
Diajukan
untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan
Pangkat
............................... dst disesuaikan
Oleh :
………………………………………..
NIP.
……………..
Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah
UPT
………………………………….
UPT
DINAS……………………………..
KECAMATAN ............
............
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat
Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya
sehingga Laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dapat selesai dengan
baik.
Dalam PTS ini peneliti menentukan judul yaitu ”PELAKSANAAN
KEGIATAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU
DI SD NEGERI ………………. KECAMATAN ……….
KABUPATEN …………….”. Penelitian ini diajukan untuk melengkapi syarat-syarat
Kenaikan pangkat dari golongan ………. Ke golongan …...
Kenaikan pangkat dari golongan ………. Ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.
……………….., selaku Kepala Dinas ………………..
2.
……………….., selaku Kepala UPT ……………
3.
……………….., selaku Kepala Sekolah SDN ……………………………..
4.
Segenap warga SDN ……………. khususnya guru-guru Kelas
……… yang telah membantu penyelesaian karya ini.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca
demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini
dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya
manusia.
............, ............
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
1.
|
Judul Penelitian
|
PELAKSANAAN KEGIATAN SUPERVISI
KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU DI SD NEGERI
………………. KECAMATAN ………. KABUPATEN
…………….
|
2.
|
Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Pangkat. Golongan
d. Tempat Tugas
e. Kabupaten/Kota
f. Provinsi
g. Alamat Kantor
h. Telepon
|
|
3.
|
Lama Penelitian
|
|
4.
|
Sumber Dana
|
Swadaya
|
Catt :
Untuk lembar pengesahan yang bertanda tangan disesuaikan dengan kondisi
setempat
ABSTRAK
…………………………………………
NIP. ………………..
Beberapa kelemahan yang berkaitan
dengan keterampilan dasar mengajar guru yang menjadi pokok permasalahan adalah alam proses
belajar-mengajar, guru
kurang dapat menerapkan metode mengajar yang bervariasi
dan kurang menguasai teknik bertanya, buru
kurang mampu mengontrol suasana kelas, guru jarang
menggunakan alat bantu mengajar,
karena kurang mampu memilih
alat bantu yang
sesuai dengan materi pelajaran
dan tingkat intelektual siswa, guru kurang
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi pelajaran, guru sulit
mengetahui/mengungkap secara
langsung apakah siswa
sudah mengerti materi yang
diajarkan atau belum, dan guru kurang
mampu mengontrol gaya mengajarnya, seperti cara
membagi perhatian dan pandangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
bagaimana upaya
meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru
melalui supervisi klinis,. Hipotesis tindakan
pada penelitian ini
adalah melalui tindakan supervisi klinis dapat
meningkatkan keterampilan dasar
mengajar bagi guru-guru di SDN …………. Kecamatan ……..
Kabupaten …………….. Tahun Pelajaran ……….
Penelitian ini dilaksanakan pada SDN
……….., mulai …….. sampai ………….. Subjek penelitian adalah
guru SDN ………. sebanyak 6 (enam) orang
dan bekerja sama
dengan kepala sekolah sebagai observer. Peneliti menggunakan Action
research, terdiri dari 4 (empat)
fase kegiatan yaitu
merencanakan, tindakan, mengamati,
dan merefleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi
klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru di di SDN
………………………….. yang dibuktikan dengan perolehan skor rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat
dari 56,94 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83
dan menjadi rata-rata 95,83 pada siklus
II, adapun peningkatan keterampilan
dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan
meningkat menjadi 100% pada siklus terakhir, dan skor penilaian pelaksanaan pembelajaran
meningkat dari 57,36 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata
75,97 dan menjadi rata-rata 95,42 pada
siklus II, adapun peningkatan
keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus
pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus kedua.
Kata Kunci
: supervisi klinis, keterampilan
dasar mengajar, guru
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Halaman Pengesahan...........................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Abstrak................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................
B. Identifikasi
Masalah....................................................................
C. Pembatasan
Masalah....................................................................
D. Rumusan
Masalah........................................................................
E. Tujuan
Penelitian.........................................................................
F. Manfaat
Penelitian.......................................................................
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian
Teori.................................................................................
B. Kerangka
Pikir.............................................................................
C. Hipotesis
Tindakan......................................................................
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Subjek
dan Objek Penelitian........................................................
B. Waktu dan
Tempat Penelitian......................................................
C. Metode
Pengumpulan Data.........................................................
D. Prosedur
Penelitian......................................................................
E. Metode
Analisis Data..................................................................
F. Indikator
dan Kriteria Keberhasilan............................................
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian............................................................................
1. Kondisi
Awal.........................................................................
2. Siklus
I...................................................................................
3. Siklus
II.................................................................................
B. Pembahasan
Hasil Penelitian.......................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
.................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal
Tabel 4.2 Hasil Supervisi
klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal
Tabel 4.3 Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan
Proses Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Supervisi Klinis
Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar pada
Siklus I.........................................................................
Tabel 4.6 Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan
Proses Pembelajaran pada Siklus II
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis
Perencanan dan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar pada
Siklus II........................................................................
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis
Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus
II..................................................
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Supervisi klinis
Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus
II..................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Supervisi klinis
Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II................................................
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Supervisi klinis
Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Salah
satu komponen yang memegang
peran strategis dalam penyelenggaraan pendidikan
adalah guru, karena guru
merupakan unsur manusiawi yang langsung
berinteraksi dengan siswa dalam
proses pembelajaran. Setiap
ada inovasi pendidikan, khususnya
kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari
upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru (Syah,
1995).
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas profesi, guru harus
dapat mengelola proses pembelajaran
yang aktif, kreatif
dan menyenangkan. Untuk itu
disamping harus menguasai bahan,
guru juga harus menguasai keterampilan
dasar mengajar sehingga dapat
menjalankan perannya secara optimal.
Seperti dikemukakan Underwood (1987)
bahwa penguasaan keterampilan dasar
mengajar yang baik akan sangat mempengaruhi perilaku siswa dalam
belajar.
Keterampilan dasar mengajar adalah
suatu perbuatan yang kompleks, dalam
arti penggunaan secara integratif sejumlah
komponen yang terkandung dalam
perbuatan mengajar untuk
menyampaikan pesan pengajaran.
Beberapa
kenyataan di lapangan menunjukkan, ada
guru-guru yang mengalami kesulitan
dalam menerapkannya, hal ini terjadi karena tidak semua guru
yang dididik di
lembaga pendidikan dapat terlatih
dengan baik. Mengenai kondisi
guru Dedi Supriadi (dalam Jalal
dan Supriadi, 2001) menjelaskan dari
berbagai penelitian tentang guru
diketahui bahwa tingkat penguasaan bahan
ajar dan keterampilan dalam menggunakan
metode mengajar yang inovatif
masih kurang. Kondisi
ini mendasari perlunya guru
memperoleh bantuan dan bimbingan dari kepala sekolah berupa kegiatan
supervisi.
Supervisi
mempunyai makna yang sangat
penting dalam meningkatkan
dan mengembangkan kegiatan pembelajaran. Meskipun demikian,
seringkali guru kurang menyukai
kegiatan supervisi, guru merasa
takut, resah, cemas dan
ingin menghindar dari kegiatan
supervisi. Keengganan
terhadap supervisi umumnya bersumber dari
perilaku supervisi yang dilakukan kepala sekolah.
Kepala
sekolah selaku supervisor hendaknya dapat
memilih dan menggunakan model supervisi
yang sesuai dengan kebutuhan guru,
bagi guru yang keterampilan dasar
mengajarnya sangat lemah dapat
dibantu dengan teknik supervisi klinis. Tanner and Tanner
(1987) berpendapat bahwa supervisi klinis ditujukan pada
peningkatan kualitas pendidikan dan
diyakini sebagai sebuah pilihan terbaik
dari metode supervisi.
Personel tenaga kependidikan seperti Kepala Sekolah
dan guru merupakan faktor determinan terhadap keberhasilan dalam
menyelenggarakan kegiatan. pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam
menerjemahkan misi sekolah, yakni melaksanakan pembelajaran sebagai kegiatan
utama dalam pendidikan di sekolah. Untuk itu, upaya peningkatan kemampuan dan
keterampilan mengajar guru harus terus menerus diupayakan melalui pendidikan
dan pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru yang melakukan tugas di
tingkat pendidikan menengah memiliki kemampuan dan keterampilan yang standar
(profesional), yaitu keahlian atau tugas pembelajaran. Persyaratan-persyaratan
tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori sebagai berikut :
Pertama, kerangka berfikir guru, yaitu kemampuan
guru dalam (i) mendidik para siswa dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan
pada jenjang pendidikan menengah , (ii) merencanakan dan melaksanakan program
pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran berpegang pada prinsip
perkembangan psikologis anak, dan (iii) mengembangkan keterampilan hidup anak.
Kedua, kemampuan profesional guru , yaitu (i)
kemampuan dasar yang terkait dengan norma perilaku seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sperti dedikasi, mandiri, disiplin, etos kerja dan
sejenisnya, (ii) kemampuan mengajar yaitu menguasai pendekatan atau metodologi
yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan usaha-usaha
pendidikan,(iii) menguasai kurikulum yaitu guru mampu menganalisis kurikulum,
merencanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar,
mampu menyusun program pengajaran, (iv) menguasai didaktik-metodik umum, (v)
menguasai pengelolaan kelas, (vi) melaksanakan monitoring dan evaluasi siswa,
dan (vii) mengaktualisasi diri. Ketiga, kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran
sebagai guru bidang studi. Penguasaan bidang studi yang diajarkan dan kemampuan
mengembangkan pendekatan pembelajaran yang hidup yakni mendorong keingintahuan
dan kreativitas siswa merupakan wujud dare profesioanl skills yang disyaratkan.
Pada posisi seperti ini peningkatan kemampuan sumber daya manusia seperti ini
peningkatan kemapuan sumber daya manusia seperti guru merupakan prioritas utama
sejalan dengan penataan dan pengembangan elemen inti (core element) lainnya
seperti kurikulum.
Supervisi Klinis Guru merupakan faktor yang sangat
dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena guru
wring dijadikan tokoh teladan siswa, bahkan menjadi tokoh identifikasi dire.
Sasaran Supervisi Klinis adalah guru dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran bisa terjadi di dalam kelas, diluar kelas dan atau di
laboratorium. Kelas dalam pengertian ini adalah kelompok belajar siswa bukan
ruangan belajar. Bidang garapan supervisi klinis sekurang-kurangnya terdiri
atas : (a) penyusunan dan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan, (b)
penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, (c) pemilihan dan
penggunaan strategi pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (d)
penggunaan media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (e)
merencanakan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kelima aspek tersebut
erat kaitannya dengan tugas pokok dan tanggung jawab guru sebagai agen
pembelajaran. Karena itu dalam penelitian ini diteliti bagaimana meningkatkan kompetensi
pedagogik guru melalui penerapan supervisi klinis. Oleh sebab itu diperlukan
adanya supervisi klinis yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan
mempertimbangkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru serta faktor-faktor
yang menjadi penyebabnya
Berdasar permasalahan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian tentang pengembangan supervisi klinis untuk meningkatkan
keterampilan dasar mengajar guru khususnya di SD Negeri ………………. Kecamatan ……….
Kabupaten ……………. Yang merupakan salah satu sekolah dasar binaan peneliti.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan
dikemukakan di sini adalah
bagaimana mengoptimalkan
keterampilan guru dalam proses belajar mengajar di
kelas. Karena selama
ini yang dilakukan oleh guru baru belum memberikan hasil
yang optimal, yang ditandai oleh beberapa kelemahan yang berasal dari keluhan
guru baru sendiri, seperti dikemukakan berikut.
1.
Dalam
proses belajar-mengajar,
guru kurang dapat
menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan kurang menguasai teknik
bertanya.
2.
Guru
kurang mampu mengontrol suasana kelas.
3.
Guru jarang menggunakan alat bantu
mengajar, karena kurang
mampu memilih alat bantu
yang sesuai dengan materi
pelajaran dan tingkat intelektual siswa.
4.
Guru
kurang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang
materi pelajaran.
5.
Guru
sulit mengetahui/mengungkap
secara langsung apakah
siswa sudah mengerti materi
yang diajarkan atau belum,
6.
guru
kurang mampu mengontrol gaya
mengajarnya, seperti cara membagi
perhatian dan pandangan.
C.
Rumusan
Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah tersebut di
atas, secara umum masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana
implementasi supervisi akademik terhadap proses pembelajaran di SD saat ini yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas dikaitkan dengan tugas pokok
pengawas sekolah.Untuk selanjutnya penulis rumuskan masalah ini dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan
supervisi klinis oleh pengawas sekolah terhadap peningkatan keterampilan dasar
mengajar guru di SDN …………….
2.
Untuk mengetahui peningkatan
keterampilan dasar mengajar guru di SDN ………………. Setelah dilaksanakan kegiatan
supervisi klinis oleh pengawas sekolah.
D.
Tujuan
Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh temuan baru mengenai implementasi supervisi oleh kepala sekolah dan
pengawas terhadap seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SD. Temuan tersebut
dapat dijadikan landasan dalam upaya mengembangkan mutu SDM guru agar
pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efesien. Untuk mencapai tujuan
tersebut, penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi, menggambarkan,
dan mengkaji pemahaman kepala
sekolah dan pengawas dalam pembelajaran terhadap peranannya sebagai pengawas
sekolah.
2. Mengidentifikasi, menggambarkan, dan
mengkaji pemahaman guru terhadap peranan kepala sekolah dan pengawas
sebagai pengawas sekolah.
3. Mengidentifikasi,
menggambarkan, dan
mengkaji hubungan antara guru dengan kepala sekolah dan pengawas pembelajaran
sebagai pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki pembelajaran di SD.
4. Menggambarkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pembelajaran
sebagai pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki pembelajaran di SD.
5. Mengetahui
format yang digunakan kepala sekolah dan pengawas dalam melaksanakan pengawasan
akademik.
E.
Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk mengkaji subtansi pengembangan
SDM, khususnya manajemen SDM guru dan memperkaya bidang akademik tentang
pelaksanaan supervisi mata pelajaran di SD.
2.
Manfaat Praktis
a.
Dari aspek pengembangan teori, hasil
penelitian ini merupakan bahan bagi pengembangan ilmu manajemen SDM pendidikan
khususnya guru sekolah dasar.
b.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan perbandingan oleh dinas dan instansi terkait dalam pengembangan program peningkatan mutu
SDM guru-guru sekolah dasar.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Kondisi Awal
Keterampilan dasar mengajar adalah
suatu perbuatan yang kompleks, dalam
arti penggunaan secara integratif sejumlah
komponen yang terkandung dalam
perbuatan mengajar untuk menyampaikan
pesan pengajaran. Beberapa kenyataan
di lapangan menunjukkan, ada
guru-guru yang mengalami kesulitan
dalam menerapkannya, hal ini terjadi karena tidak semua guru
yang dididik di
lembaga pendidikan dapat terlatih
dengan baik.
Berdasarkan pengamatan awal bahwa
terdapat kesan guru belum melaksanakan tugasnya secara optimal dalam
pembelajaran. Guru masih ada yang melaksanakan pembelajaran secara tradisional,
kurang sistematis serta kurang memperhatikan metode dan teknik pembelajaran.
Pembelajaran yang kurang sistematis maka hasil pembelajaran juga tidak
maksimal. Untuk melaksanakan pembelajaran yang sistematis guru harus membuat
persiapan mengajar, mempersiapkan sarana prasarana pembelajaran yang
diperlukan, membuka pelajaran dengan baik, memotivasi siswa untuk belajar,
menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menyampaikan materi pelajaran
dengan jelas dan dapat diterima siswa, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran,
mengevaluasi hasil pembelajaran dan bersama siswa guru menyimpulkan materi
pelajaran.
Kesenjangan yang terjadi adalah masih
ada guru yang belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga
diperlukan motivasi eksternal bagi guru. Untuk memotivasi guru agar
melaksanakan pembelajaran secara optimal maka kepala sekolah dan pengawas perlu
mengefektifkan kembali supervisi klinis terhadap guru-guru di SDN …………………...
Supervisi klinis yang akan dilakukan meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1)
pengawas dan guru mengadakan pertemuan awal untuk membuat kesepakatan pelaksanaan
supervisi klinis, guru dapat menggali berbagai macam informasi tentang
persiapan pembelajaran, sebaliknya kepala sekolah dan pengawas dalam hal ini
dapat memberikan pembinaan untuk perbaikan perencanaan pembelajaran 2)
pelaksanaan pembelajaran, pengawas mengamati, mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran guru, 3) pengawas menyampaikan kelemahan dan kelebihan guru dalam
mengajar serta membimbing dan memberikan
saran perbaikan, sehingga kelemahan itu tidak akan terjadi pada pembelajaran
berikutnya
Hasil observasi kondisi awal keterampilan
dasar mengajar guru SD Negeri………. Kecamatan ........ Kabupaten ........ dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada saat sebelum dilakukan tindakan
dapat dilihat pada data di bawah ini :
Tabel 4.1
Hasil Supervisi
klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
68
|
56.67
|
Cukup
|
|
2
|
b
|
66
|
55.00
|
Cukup
|
|
3
|
c
|
70
|
58.33
|
Cukup
|
|
4
|
d
|
65
|
54.17
|
Cukup
|
|
5
|
e
|
66
|
55.00
|
Cukup
|
|
6
|
f
|
75
|
62.50
|
Cukup
|
|
|
Rata-rata
|
68.33
|
56.94
|
Cukup
|
|
Tabel 4.2
Hasil Supervisi
klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
48.33
|
Kurang
|
48.33
|
|
2
|
b
|
50.83
|
Kurang
|
50.83
|
|
3
|
c
|
55.83
|
Cukup
|
55.83
|
|
4
|
d
|
59.17
|
Cukup
|
59.17
|
|
5
|
e
|
62.50
|
Cukup
|
62.50
|
|
6
|
f
|
67.50
|
Cukup
|
67.50
|
|
|
Rata-rata
|
57.36
|
Cukup
|
57.36
|
|
Dari
tabel di atas, dapat diperoleh penjelasan bahwa keterampilan dasar mengajar
guru SD Negeri………. dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar masih rendah,
hal tersebut dibuktikan pada data kondisi awal di mana semua instrumen
penilaian pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan karena keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri ………. Dalam
pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar kurang memuaskan. Kenyataan ini
menunjukkan perlu adanya kegiatan perbaikan dalam upaya meningkatkan keterampilan
dasar mengajar guru dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan
melaksanakan kegiatan supervisi klinis.
Kegiatan
supervisi klinis tersebut akan dilaksanakan dalam dua siklus, di mana pada
setiap siklusnya akan dinilai peningkatan keterampilan dasar mengajar guru
dalam pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan instrumen
penilaian yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang
Standar pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar.
2.
Siklus I
a.
Perencanaan
Pada
siklus I tindakan diawali dengan perencanaan. Adapun kegiatan yang dilakukan
pada tahap perencanaan adalah 1) menyiapkan percakapan awal (pre-conference)
tentang kendala yang dihadapi guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar
guru-guru SD Negeri …………... Hal ini dilakukan dengan cara menanyakan kegiatan-kegiatan
dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang belum mereka
pahami, b) menyusun jadwal kegiatan supervisi berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Pada kegiatan ini peneliti sudah berkoodinasi dengan kepala sekolah
SD Negeri …………..
b.
Tindakan
Setelah
dilakukan kegiatan perencanaan, maka dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah: a) melaksanakan
melakukan analisis dan menetapkan strategi tentang cara mengatasi kendala yang
dihadapi guru utamanya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, b)
supervisor dan guru-guru melakukan analisis dokumen perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar mereka dengan menggunakan Lembar penilaian rencana
dan pelaksanaan pembelajaran, c) peneliti menilai RPP dengan menggunakan Lembar
penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran, d) guru mencatat bagian-bagian
instrumen Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang tidak
sesuai dengan Lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran, e) guru
mencermati butir-butir lembar penilaian, selanjutnya melaksanakan diskusi
tentang Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar yang mengacu kepada lembar
penilaian dan Standar Proses untuk menentukan cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Peran supervisor membimbing keproses pemecahan masalah. Pelaksanaan
penelitian dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pelaksanaan proses pelatihan
Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada bulan ………………..
Pada
tanggal ………….. mengadakan pertemuan dan
bimbingan kelompok dengan kepala sekolah dan guru-guru yang
akan disupervisi. Berdasarkan informasi dari Kepala Sekolah, hanya beberapa
guru mata pelajaran yang proaktif minta disupervisi, sehingga sesuai
kesepakatan dengan kepala sekolah hanya guru-guru tersebut yang akan dijadikan
subyek penelitian ini. Pertemuan ini diadakan dialog dan wawancara pada guru-guru
yang akan disupervisi sesuai format yaitu instrumen perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran.
Setelah
diadakan kesepakatan, maka pengawas menyiapkan instrumen penilaian pelaksanaan
pembelajaran. Dengan instrumen tersebut pengawas dan kepala sekolah mengamati
jalannya pembelajaran dan pengawas mengadakan penilaian pembelajaran mulai dari
pembukaan, inti pelajaran sampai penutup sesuai dengan kriteria yang ada pada
instrumen. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, guru bersama kepala
sekolah dan pengawas mengadakan diskusi tentang hasil pelaksanaan pembelajaran
yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan, serta mencari
solusi terbaik untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ditemukan untuk
menyempurnakan pembelajaran berikutnya.
Dari
hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus I, didapatkan hasil-hasil penilaian
berdasarkan instrumen Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar sebagaimana
dijelaskan di bawah ini :
Tabel 4.3
Hasil Supervisi
klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
88.00
|
73.33
|
Cukup
|
|
2
|
b
|
85.00
|
70.83
|
Cukup
|
|
3
|
c
|
96.00
|
80.00
|
Baik
|
|
4
|
d
|
90.00
|
75.00
|
Cukup
|
|
5
|
e
|
92.00
|
76.67
|
Baik
|
|
6
|
f
|
95.00
|
79.17
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
91.00
|
75.83
|
Cukup
|
|
Tabel 4.4
Hasil Supervisi
klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus I
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
88.00
|
73.33
|
Cukup
|
|
2
|
b
|
87.00
|
72.50
|
Cukup
|
|
3
|
c
|
92.00
|
76.67
|
Baik
|
|
4
|
d
|
87.00
|
72.50
|
Cukup
|
|
5
|
e
|
99.00
|
82.50
|
Baik
|
|
6
|
f
|
94.00
|
78.33
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
91.17
|
75.97
|
Cukup
|
|
c.
Observasi
Setelah kegiatan pelaksanaan
dilaksanakan dengan baik, maka dilanjutkan pada kegiatan observasi dan
pemantauan. Dalam kegiatan ini, supervisor dan guru melaksanakan pembicaraan
tentang hasil supervisi klinis yang
dituangkan dalam lembar penilaian rencana dan pelaksanaan pembelajaran yang
terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Dari hasil tindakan pada siklus pertama
meliputi kegiatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dapat dirangkum
sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil
Supervisi Klinis Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus
I
No
|
Nama
Guru
|
Penilaian
|
|||
1
|
Kriteria
|
2
|
Kriteria
|
||
|
73.33
|
Cukup
|
73.33
|
Cukup
|
|
|
70.83
|
Cukup
|
72.50
|
Cukup
|
|
|
80.00
|
Baik
|
76.67
|
Baik
|
|
|
75.00
|
Cukup
|
72.50
|
Cukup
|
|
|
76.67
|
Baik
|
82.50
|
Baik
|
|
|
79.17
|
Baik
|
78.33
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
75.83
|
Cukup
|
75.97
|
Cukup
|
Keterangan
:
1 : Perencanaan
2 : Pelaksanaan
Rentang
Penilaian :
0-25
|
Sangat Kurang
|
26-50
|
Kurang
|
51-75
|
Cukup
|
76-100
|
Baik
|
Dari penjelasan pada tabel di atas,
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan guru-guru di SDN
……………. Setelah dilaksanakan kegiatan supervisi klinis pada siklus pertama,
walaupun belum secara maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 3 orang
guru yaitu guru kelas 2, 5 dan kelas 6 yang telah memenuhi kriteria
keberhasilan atau sebesar 50% dari total jumlah guru pada penilaian perencanaan
pembelajaran dan 3 orang guru yaitu guru guru kelas 2, 5 dan kelas 6 pada
penilaian pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d.
Refleksi
Kegiatan selanjutnya adalah pembahasan
dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I ini maka dapat disimpulkan
bahwa keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ………….. secara klasikal
berada dalam kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa guru belum meningkat
keterampilan dasar mengajarnya. Hasil ini juga menandakan bahwa kegiatan supervisi
klinis dalam rangka peningkatan keterampilan dasar mengajar pada perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar pada para guru SD Negeri …………… belum berjalan secara optimal. Hal-hal
yang menyebabkan masih rendahnya keterampilan dasar mengajar guru pada
perencanaan dan pelaksanana kegiatan belajar mengajar adalah a) Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan belajar mengajar yang dibuat guru belum mencerminkan pelaksanaan
kegiatan secara berkelanjutan, b) indikator pencapaian kompetensi yang dibuat
guru masih kurang sesuai Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, c) Pelaksanaan Kegiatan
belajar mengajar pembelajaran yang diterapkan guru cenderung monoton dan kurang
bervariatif
3.
Siklus II
a.
Perencanaan
Berdasarkan hasil siklus I, terlihat
bahwa kriteria keberhasilan pelaksanaan kegiatan perbaikan penelitian belum terpenuhi. Maka dari itu siklus akan
dilanjutkan pada siklus II dengan mempertimbangkan hasil-hasil dan refleksi
pada pelaksanaan siklus I. Siklus II diawali dengan kegiatan perencanaan,
kegiatan berdasarkan hasil siklus I, perencanaan pada siklus II dibuat dengan
memperhatikan hasil refleksi dari siklus I. Perencanaan tetap disusun
berhubungan dengan peningkatan keterampilan dasar mengajar guru pada
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui supervisi klinis
dalam pada guru SD Negeri ……………… Kecamatan ........ Kabupaten .........
b.
Tindakan
Pelaksanaan
siklus ke II diawalai dengan mengadakan pertemuan individual kepada guru yang
akan disupervisi dalam mengajar dengan mengajak secara halus untuk mengajar
yang ideal dengan mengidentifikasi kesenjangan permasalahan pembelajaran serta
memberikan kesempatan pada guru yang bersangkutan untuk menemukan solusi dalam
menyelesaiakan kesenjangan tersebut dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Setelah
diadakan dialog, wawancara dan pemberian saran-saran perbaikan pembelajaran,
maka pengawas dan guru juga mengadakan dialog dan wawancara untuk persiapan
supervisi pada pertemuan berikutnya sesuai format A instrumen supervisi klinis
yang meliputi: 1) topik yang akan disajikan, 2) kompetensi yang diharapkan
dimiliki siswa, 3) persiapan tertulis yang dibuat guru, 4) tahapan-tahapan
pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan, 5) materi yang menjadi
kesulitan siswa, 6) dugaan sementara
sumber kesulitan siswa, 7) kesiapan guru untuk mengajar, 8) metode yang
akan digunakan, 9) rencana penggunaan alat bantu pembelajaran, 10) kesediaan
guru untuk diamati waktu mengajar.
Setelah diadakan kesepakatan, maka
pengawas menyiapkan instrumen penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran. Dengan instrumen tersebut
pengawas melaksanakan
penilaian Renacana Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pengawasa
dan kepala sekolah mengamati jalannya pembelajaran dan pengawas mengadakan
penilaian pembelajaran mulai dari pembukaan, inti pelajaran sampai penutup
sesuai dengan kriteria yang ada pada instrumen. Setelah selesai pelaksanaan
pembelajaran, guru bersama kepala sekolah dan pengawas mengadakan diskusi
tentang hasil pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan, serta mencari solusi terbaik untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ditemukan untuk menyempurnakan pembelajaran
berikutnya.
Pelaksanaan pembinaan untuk siklus
II dilaksanakan pada tanggal …………………… s.d …………………. di SDN ……………….. dengan
jumlah 6 orang guru. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai Pengawas dan
dibantu oleh kepala sekolah sebagai observer. Kegiatan selanjutnya adalah
pelaksanaan siklus II. Kegiatan pelaksanaan pada siklus II lebih diintensifkan
lagi, dengan memperhatikan hasil refleksi dari kegiatan pelaksanaan siklus I.
Pelaksanaan penelitian siklus II, sama seperti rancangan pada siklus I. Namun
pada siklus II, guru akan lebih banyak dibimbing dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Data hasil tindakan pada pelaksanaan
kegiatan peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Kegiatan
belajar mengajar dengan pelaksanaan supervisi klinis sebagaimana tabel di bawah
ini
Tabel 4.6
Hasil Supervisi
klinis Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
116.00
|
96.67
|
Baik
|
|
2
|
b
|
111.00
|
92.50
|
Baik
|
|
3
|
c
|
117.00
|
97.50
|
Baik
|
|
4
|
d
|
115.00
|
95.83
|
Baik
|
|
5
|
e
|
113.00
|
94.17
|
Baik
|
|
6
|
f
|
118.00
|
98.33
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
115.00
|
95.83
|
Baik
|
|
Tabel 4.7
Hasil Supervisi
klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Siklus II
No
|
Nama
Guru
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
Ket
|
1
|
a
|
115.00
|
95.83
|
Baik
|
|
2
|
b
|
113.00
|
94.17
|
Baik
|
|
3
|
c
|
116.00
|
96.67
|
Baik
|
|
4
|
d
|
114.00
|
95.00
|
Baik
|
|
5
|
e
|
113.00
|
94.17
|
Baik
|
|
6
|
f
|
116.00
|
96.67
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
114.50
|
95.42
|
Baik
|
|
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus
II dapat disimpulkan bahwa keterampilan
dasar mengajar guru-guru di SDN ………………. berada pada kategori Baik sehingga
dapat dinyatakan bahwa semua guru telah meningkat keterampilan dasar mengajarnya.
c.
Observasi
Pada kegiatan observasi dan pemantauan
pada siklus II, sama dengan teknik observasi yang dilakukan pada siklus I yakni
menggunakan lembar penilaian terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar. Observasi dilakukan pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar guru-guru SD Negeri ………… yang dilakukan oleh masing-masing
guru kelas melalui pelaksanaan supervisi klinis dengan bantuan kepala sekolah
sebagai observer.
Setelah kegiatan pelaksanaan
dilaksanakan dengan baik, maka dilanjutkan pada kegiatan observasi dan
pemantauan. Dalam kegiatan ini, supervisor dan guru melaksanakan pembicaraan
tentang hasil supervisi klinis yang dilakukan sebagai upaya peningkatan
keterampilan dasar mengajar guru yang telah dilaksanakan dengan penilaian pada
proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil tindakan pada siklus kedua
meliputi kegiatan penilaian terhadap Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran yang dilaksanakan
dengan kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah dan dibantu oleh kepala
sekolah pada sekolah bersangkutan yang bertindak sebagai observer dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini
:
Tabel 4.8
Rekapitulasi
Hasil Supervisi klinis Perencanan dan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar pada
Siklus II
No
|
Nama
Guru
|
Penilaian
|
|||
1
|
Kriteria
|
2
|
Kriteria
|
||
|
96.67
|
Baik
|
95.83
|
Baik
|
|
|
92.50
|
Baik
|
94.17
|
Baik
|
|
|
97.50
|
Baik
|
96.67
|
Baik
|
|
|
95.83
|
Baik
|
95.00
|
Baik
|
|
|
94.17
|
Baik
|
94.17
|
Baik
|
|
|
98.33
|
Baik
|
96.67
|
Baik
|
|
|
Rata-rata
|
95.83
|
Baik
|
95.42
|
Baik
|
Keterangan
:
1 : Perencanaan
2 : Pelaksanaan
Rentang
Penilaian :
0-25
|
Sangat Kurang
|
26-50
|
Kurang
|
51-75
|
Cukup
|
76-100
|
Baik
|
d.
Refleksi
Kegiatan pembahasan dan refleksi pada
siklus II berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus ini maka keterampilan dasar
mengajar guru di SDN ………………….. tergolong BAIK. Hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik ditinjau dari
aspek perencanaan maupun aspek pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Maka dari
itu pada siklus II dapat disimpulkan bahwa implementasi supervisi klinis dapat
meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ………………… dengan baik. Berdasarkan
hasil penelitian siklus II, maka kriteria ketuntasan minimal baik yang
dietapkan sudah terpenuhi. Maka dari itu siklus dapat dihentikan dan dinyatakan
berhasil meningkatkan keterampilan dasar guru-guru kelas I, II, III, IV, V dan
VI dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masing-masing
kelas yang diampunya.
B. Pembahasan
Pembahasan pada
pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan penerapan supervisi klinis pada
peningkatan keterampilan dasar mengajar guru-guru di SDN ....................
Kecamatan .............. Kabupaten ................. dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian sebagaimana
tersaji di bawah ini :
a.
Supervisi klinis Bidang : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data dari
kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata
dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru. Dari hasil analisis data
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9
Rekapitulasi
Hasil Supervisi klinis Bidang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada Kondisi
Awal, Siklus I
dan Siklus II
No
|
Siklus
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
1
|
Awal
|
68.33
|
56.94
|
Cukup
|
2
|
Pertama
|
91.00
|
75.83
|
Cukup
|
3
|
Kedua
|
115.00
|
95.83
|
Baik
|
|
Rata-2
|
91.44
|
76.20
|
Baik
|
Dari
penjelasan pada tabel di atas, dapat
dijelaskan bahwa secara klasikal baik pada kondisi awal maupun siklus pertama
belum menunjukkan hasil yang maksimal karena baru masuk dalam kategori cukup,
sehingga belum memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan
penelitian tindakan sekolah. Pada siklus kedua, terbukti bahwa semua guru telah
meningkat keterampilan dasar mengajarnya terutama dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena secara klasikal maupun individual
telah memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian
tindakan sekolah yaitu minimal masuk dalam kriteria Baik.
Untuk
memperjelas peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana
grafik di bawah ini :
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Supervisi klinis
Bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II
b.
Supervisi klinis Bidang : Pelaksanaan
Proses Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data dari
kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata
dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan
Proses Pembelajaran yang mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Dari
hasil analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rekapitulasi
Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan
Proses Pembelajaran pada Kondisi Awal, Siklus I
dan Siklus II
No
|
Siklus
|
Jml
Skor
|
Nilai
|
Kriteria
Nilai
|
1
|
Awal
|
68.83
|
57.36
|
Cukup
|
2
|
Pertama
|
91.17
|
75.97
|
Cukup
|
3
|
Kedua
|
114.50
|
95.42
|
Baik
|
|
Rata-2
|
80.00
|
76.25
|
Baik
|
Dari
penjelasan pada tabel di atas, untuk memperjelas peningkatan keterampilan dasar
mengajar guru dalam menyusun Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007
sebagaima grafik di bawah ini :
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Supervisi klinis Bidang Pelaksanaan Proses Pembelajaran pada Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
Pembahasan pada
pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan penerapan supervisi klinis pada
peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar
mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian, yaitu bidang rencana
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, masing-masing
menunjukkan hasil akhir yang baik dan memenuhi kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan supervisi klinis
terbukti mampu meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru SD Negeri
………….pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi
dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SD
Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ......... Waktu pelaksanaan direncanakan selama satu
bulan mulai tanggal ……………. s.d. ……………… 201….
Secara rinci sebagaimana tabel di bawah ini
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah
No
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan Bulan
|
|
||
1.
|
Persiapan
|
|
2.
|
Pelaksanaan Siklus I
|
|
|
a. Perencanaan Tindakan
|
|
|
b. Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
c. Analisis dan Refleksi
|
|
3.
|
Pelaksanaan Siklus II
|
|
|
a. Perencanaan Tindakan
|
|
|
b. Pelaksanaan Tindakan
|
|
|
c. Analisis dan Refleksi
|
|
B. Subjek
dan Objek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, III,
IV, V dan VI di SD Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ......... Adapun
objek penelitian adalah peningkatan kemampuan guru kelas I, II, III, IV, V dan
VI di SD Negeri ………... Kecamatan ........ Kabupaten ........ dalam Pelaksanaan
Standar Proses Kegiatan Pembelajaran,
C. Teknik
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
melalui :
1.
Observasi
Arikunto
(2002:133), menjelaskan bahwa
observasi merupakan salah
satu teknik pengumpulan
data dengan cara mengamati
langsung pada objek-objek
yang ingin diketahui dalam
berbagai situasi sosial
mengenai tempat, orang, benda-benda, maupun
kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung. Pernyataan ini didukung oleh Syaodih dalam Satori
(2009:104) yang menyebutkan bahwa observasi atau pengamatan merupakan teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap kegiatan yang sedang berlasung.
Tabel 3.2
Rencana pelaksanaan pembelajaran
No
|
Komponen Keterampilan
|
Indikator
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
|||
1
|
Kejelasan identitas mata pelajaran
|
a) nama mata pelajaran disebutkan
|
|
|
|
|
|
|
b) materi pokok disebutkan
|
|
|
|
|
|
|
c) nama sekolah/tingkat pendidikan dan
kelas disebutkan
|
|
|
|
|
|
|
d) semester, lama pembelajaran disebutkan
|
|
|
|
|
|
|
e) nama penyusun disebutkan
|
|
|
|
|
|
|
a) rumusan SK dan KD sesuai kurikulum
|
|
|
|
|
|
|
b) rumusan SK dan KD ditulis lengkap dan jelas
|
|
|
|
|
2
|
Kejelasan
rumusan indikator & tujuan pembelajaran
|
a) rumusan indikator jelas (terukur)
|
|
|
|
|
|
|
b) indikator mengukur KD
|
|
|
|
|
3
|
Kejelasan
topik dan materi pembelajaran
|
a) topik yang dipilih mendukung pencapaian SK
dan KD
|
|
|
|
|
|
|
b) keluasan topik sesuai dengan indikator yang
dirumuskan dan alokasi waktu
|
|
|
|
|
4
|
Kesesuaian
metode/ strategi/pendekatan/ langkah-langkah pembelajaran dengan topik dan
peserta didik
|
a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi,
alokasi waktu, dan peserta didik
|
||||
|
|
b) rancangan aktivitas belajar terfokus pada
tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
c) memuat rancangan aktivitas belajar siswa
yang menuntut interaksi dengan sumber belajar
|
|
|
|
|
|
|
d) memuat ringkasan materi sesuai dengan
indikator dan alokasi waktu
|
|
|
|
|
|
|
e) memanfaatkan pengetahuan sebelumnya
|
|
|
|
|
|
|
f) rancangan aktivitas belajar sesuai tahap
perkembangan siswa
|
|
|
|
|
|
|
g) menekankan pada pembelajaran berpusat pada
siswa
|
|
|
|
|
5
|
Kesesuaian
pemilihan alat, media, dan sumber belajar dengan topik, strategi pembelajaran
dan peserta didik
|
a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi,
dan peserta didik
|
|
|
|
|
|
|
b) menggunakan media dan alat pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
c) memungkinkan siswa terlibat dalam
penggunakan media/alat peraga
|
|
|
|
|
6
|
Kesesuaian
penilaian dengan indikator & tujuan pembelajaran
|
a) teknik, prosedur, dan instrumen penilaian
jelas/lengkap
|
|
|
|
|
|
|
b) instrumen sesuai indikator
|
|
|
|
|
|
|
c) rumusan pertanyaan jelas sesuai jawaban
yang diharapkan
|
|
|
|
|
|
|
d) soa/pertanyaan mendorong siswa
mengembangkan komunikasi matematika
|
|
|
|
|
|
|
e) instrumen dilengkapi kunci jawaban &
panduan penyekoran
|
|
|
|
|
7
|
Kelengkapan
perangkat pembelajaran (RPP, alat, media, sumber belajar, bahan ajar, alat
penilaian)
|
a) RPP ditulis lengkap, memuat semua komponen
|
|
|
|
|
|
|
b) ada uraian materi
|
|
|
|
|
|
|
c) ada LKS, media pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
d) penulisan RPP dan kelangkapannya sesuai
dengan kaidah tata bahasa yang baik dan benar
|
|
|
|
|
|
Jumlah
Skor
|
|
|
|
|
|
|
Nilai
(Jumlah Skor/Skor Maksimal) x 100
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
0-25
|
Sangat Kurang
|
26-50
|
Kurang
|
51-75
|
Cukup
|
76-100
|
Baik
|
Tabel 3.3
Instrumen
Pelaksanaan
Proses Pembelajaran
No
|
Komponen Keterampilan
|
Indikator
|
Skor
|
||||
4
|
3
|
2
|
1
|
||||
1
|
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
|
a) mengaitkan topik yang
akan dibahas dengan topiktopik lain
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b) mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
c) memberikan penguatan
|
|
|
|
|
|
|
|
d) melakukan refleksi
pada akhir pelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
e) memberikan tindak
lanjut
|
|
|
|
|
2
|
Keterampilan menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur dalam
matematika
|
a) menguasai materi
pelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
b) menguasai
perbendaharaan istilah-istilah matematika
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c) menguasai pemecahan
masalah matematika
|
|
|
|
|
|
|
d) menyampaikan materi
secara hirarkhis dan logis serta terstruktur
|
|
|
|
|
|
3
|
Keterampilan melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang
telah disusun
|
a) melaksanakan
pembelajaran sesuai rencana di RPP
|
|
|
|
|
|
|
|
b) mengarahkan
pembelajaran pada pencapaian indikator & tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
c) melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
|
|
|
|
|
|
|
|
d) melaksanakan
pembelajaran sesuai konteks dan realistik
|
|
|
|
|
|
|
|
e) menumbuhkan kebiasaan
positif (kerja sama, toleransi, berfikir kritis, kreatif, dan analitis)
|
|
|
|
|
|
4
|
Keterampilan menggunakan alat, media, dan sumber belajar
matematika
|
a) menggunakan media yang
mendukung proses pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
b) melibatkan siswa dalam
penggunaan alat/media pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c) menggunakan media yang
dapat mengaktifkan siswa dalam belajar
|
|
|
|
|
|
|
d) menggunakan
alat/media/sumber pembelajaran secara efektif
|
|
|
|
|
|
|
|
e) menggunakan alat/media
pembelajaran yang bervariasi
|
|
|
|
|
|
5
|
Keterampilan bertanya (berkomunikasi)
|
a) mampu mengajukan
pertanyaan matematika secara tepat sesuai permasalahan
|
|
|
|
|
|
|
|
b) merespon positif pada
partisipasi siswa
|
|
|
|
|
|
|
|
c) membantu siswa
menemukan konsep, prinsip, dan rumus matematika
|
|
|
|
|
|
|
|
d) menumbuhkan sikap
positif terhadap matematika
|
|
|
|
|
|
6
|
Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran
|
a) mampu mengatasi
kemacetan dalam belajar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b) mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang produktif dan efektif
|
|
|
|
|
7
|
Keterampilan mengelola kelas
|
a) memantau kemajuan
belajar
|
|
|
|
|
|
|
|
b) mampu mengatasi
gangguan belajar yang terjadi di kelas
|
|
|
|
|
|
|
|
c) mengkondisikan
lingkungan belajar yang kondusif
|
|
|
|
|
|
8
|
Keterampilan mengevaluasi
|
a) melakukan evaluasi
secara kontinu baik tertulis maupun lisan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b) mengajukan
pertanyaan/soal-soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai (Jumlah Skor/Skor Maksimal) x 100
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
0-25
|
Sangat Kurang
|
26-50
|
Kurang
|
51-75
|
Cukup
|
76-100
|
Baik
|
2.
Dokumentasi
Satori
(2009:146) menjelaskan bahwa
dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi dari macam-macam
sumber tertulis atau dokumen yang ada dalam dokumen, foto dan bahan statistik.
Secara harfiah dokumen dapat diartikan catatan kejadian yang sudah lampau.
Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan hasil kerja anak, foto-foto, video, dan lain sebagainya. Studi
dokumentasi merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam
penelitian kualitatif (Arikunto, 2002 : 206).
D. Analisis
Data
Metode analisis
data dalam penelitian
ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi,
dokumentasi dan portopolio
dianalisis ke dalam bentuk
deskripsi. Analisis data
penelitian kualitatif
bersifat interaktif
berlangsung. Teknik yang
digunakan fleksibel, tergantung
pada strategi yang digunakan dan data yang telah diperoleh
(Sukmadinata: 2005, 114)
Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Hal
ini sesuai deugan permasalahan yang akan dikaji dari tujuan penelitian. Tahap
pertama menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Tahap kedua dengan
membandingkan antara hasil rekapitulasi nilai siklus I dengan rekapitulasi
siklus II. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif yang
berkesinambungan yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagaimana dijelaskan oleh Anggoro (2008 : 18) sebagai berikut :
1. Analisis
temuan yang terus menerus, khususnya dalam masalah yang diteliti yang berkaitan
dengan pertanyaan peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan tema-tema untuk
mengembangkan konsep-konsep.
2. Pengelompokkan
dan pengorganisasian data segera mungkin setelah data diperoleh sehingga dapat
membantu peneliti dalam memahami pola permasalahan dan tema yang diteliti.
3. Evaluasi
kualitatif tentang validitas atau kepercayaan data yang terus menerus.
Data yang dikumputkan oleh guru yang juga berperan
sebagai peneliti merupakan data kualitatif yang seyogyanya juga dianalisis
secara kualitatif deskriptif. Tiga langkah yang biasa diikuti dalam
menganalisis data kualitatif yaitu :
1. Menyeleksi
dan memfokuskan serta mengorganisasikan data sesuai dengan pertanyaan peneliti.
2. Mendeskripsikan
atau menyajikan data dalam bentuk narasi (uraian), tabel maupun grafik.
3. Menarik
kesimpulan dalam bentuk formula atau narasi singkat.
E. Kriteria
Keberhasilan
Secara keseluruhan setelah
data terkumpul, selanjutnya dipergunakan untuk menilai keberhasilan tindakan,
dengan indikator sebagai berikut :
1. Terjadi peningkatan keterampilan dasar
mengajar guru dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Peningkatan keterampilan dasar mengajar guru
secara individual minimal mendapat kriteria nilai BAIK.
3. Peningkatan keterampilan dasar mengajar guru
secara klasikal apabila 85% guru mendapat kriteria nilai BAIK.
F. Prosedur
Penelitian
Setiap penelitian pada dasarnya memiliki cara yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data pada suatu subyek ataupun obyek yang akan
ditelitinya. Agar mendapatkan data yang baik, valid dan reliabel diperlukan
suatu pendekatan yang jelas. Berdasarkan pada pendekatan yang diambil, dapat
digunakan untuk merencanakan penelitian yang akan dilaksanakan. Menurut
Suharsimi (1998:88) dalam menentukan pendekatan penelitian, perlu
mempertimbangkan tujuan penelitian, waktu dan dana yang diperlukan, adanya
subyek penelitian serta kemauan atau keinginan peneliti.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
sekolah, dengan langkah-langkah: penetapan fokus permasalahan, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan yang disertai dengan observasi, interpretasi dan
replikasi. Penelitian tindakan dengan
melakukan supervisi klinis.
Tindakan yang pernah dilakukan akan selalu dipelajari dan dievaluasi untuk
menentukan tindakan selanjutnya.
Tindakan lanjutan ini akan berguna untuk perbaikan skenario yang
tentunya akan memberikan gambaran pasti terhadap pelaksanaan tindakan dalam
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus
satu kali pertemuan. Menurut Depdiknas (2008:13) Penelitian tindakan sekolah
berbentuk siklus metodologis yang berdaur (cyclical
methodology cyclus) yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hasil refleksi mencakup analisis, sintesis dan
penilaian hasil tindakan yang dilakukan, bila masih terdapat permasalahan
dilakukan tindakan kedua yang meliputi perencanaan ulang, tindakan dan
pengamatan ulang sampai permasalahan teratasi. Siklus metodologis penelitian
tindakan sekolah ini sama dengan siklus metodologis penelitian tindakan kelas
yang di kemukakan oleh Zainal (2009:30) bahwa penelitian tindakan kelas
dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan merefleksi.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka siklus
metodologis/rancangan penelitian tidakan sekolah ini dilakukan 2 siklus sebagaimana
dijelaskan di bawah ini.
1. Siklus
pertama.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti merencanakan langkah-langkah
sebagi berikut:
1) Mengidentifikasi
jumlah guru yang sudah membuat silabus dan RPP
2) Meminta
guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran
3) Peneliti
memeriksa administrasi guru secara kuantitas dan kulitatif.
4) Peneliti
mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan.
5) Menyusun
rencana tindakan (berupa penjadwalan supervisi individual atau kelompok
disesuaikan dengan temuan pada identifikasi masalah)
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan supervisi
kelas untuk menilai administrasi guru yang sudah dikumpulkan sebelumnya.
Pelaksanaan supervisi dilakukan dengan pertemuan individual office-conference. Hal ini dilakukan terutama kepada
guru yang tidak mengumpulkan perangkat pembelajaran, untuk mengetahui
penyebab/masalahnya. Tahap ini peneliti rencanakan berlangsung selama 2 minggu
dan dilaksanakan bersama-sama dengan kolaborator.
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi
terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan dan
mengobservasi hasil awal yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 1.
Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul
dari pelaksanaan tindakan di siklus 1.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap
tindakan dan data-data yang diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan
bersama kolaborator untuk membahas hasil evaluasi dan penyusunan
langkah-langkah untuk siklus kedua.
2. Siklus
kedua
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus kedua ini, peneliti
melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk menyusun penjadwalan supervisi
kelas dan menyiapkan instrument supervisi untuk siklus kedua.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru-guru yang sudah siap perangkat
perencanaan pembelajarannya disupervisi kelas oleh peneliti. Hal ini untuk
melihat kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pemelajaran.
c. Observasi
Di tahap observasi siklus kedua, peneliti mengobservasi
kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran serta
melihat keberterimaan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap ini pula,
peneliti mengumpulkan data-data yang terjadi selama tahap pelaksanaan.
d.
Refleksi
Pada tahap refleksi siklus kedua, peneliti melakukan
evaluasi bersama guru yang disupervisi terhadap hasil observasi di siklus
kedua. Kegiatan refleksi pada siklus kedua sekaligus juga untuk menentukan
tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian, apakah dinyatakan
berhasil atau dilanjutkan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS) dan Analisis hasil pembinaan dengan mengefektifkan supervisi klinis
sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar mengajar di SDN ……………. Kecamatan
…………. Kabupaten …………. . Tahun Pelajaran …….. dapat disimpulkan bahwa:
1.
Supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar
mengajar guru di di SDN …………………………...
2.
Skor
rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 56,94 pada
kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83 dan menjadi rata-rata 95,83 pada siklus II,
adapun peningkatan keterampilan dasar
guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat
menjadi 100% pada siklus terakhir.
3.
Skor
penilaian pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 57,36 pada kondisi awal
meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,97 dan menjadi rata-rata 95,42 pada siklus II,
adapun peningkatan keterampilan dasar
guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat
menjadi 100% pada siklus kedua.
B. Saran
Supaya penelitian ini mempunyai nilai manfaat, maka
berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada:
1.
Guru
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan agar guru
melalui kegiatan supervisi klinis:
a. Dapat
meningkatkan keterampilan dasar guru dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
b. Dapat
meningkatkan keterampilan dasar guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
2. Pengawas
sekolah
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan supaya pengawas
sekolah melakukan pembinaan akademik dalam upaya meningkatkan keterampilan
dasar mengajar bagi guru terutama pada proses
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3. Sekolah
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan agar
sekolah:
a. Menjadikan
pembinaan melalui kegiatan supervisi klinis sebagai sebuah model dalam upaya
peningkatan meningkatkan keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada
proses perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran
b. Menjadikan
pembinaan melalui kegiatan supervisi klinis sebagai khasanah gagasan yang
memperkaya kemungkinan-kemungkinan solusi pemecahan masalah peningkatan kualitas
keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
4. Perpustakaan
Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada
perpustakaan menempatkan hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan yang ada di
perpustakaan guna menambah pengetahuan tentang pernan pembinaan akademik bagi
upaya peningkatan kualitas keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada
proses perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
bila berkenan
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 terima kasih.