Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Thursday, 2 January 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENERAPAN METODE STAD DI KELAS V



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Proses  belajar  mengajar/proses  pengajaran  merupakan  suatu  kegiatan  melaksanakan  kurikulum  suatu  lembaga  pendidikan,  agar  dapat  mempengaruhi  para  siswa  mencapai  tujuan  pendidikan  yang  telah  ditetapkan.  Tujuan  pendidikan  pada  dasarnya  mengantarkan  para  peserta  didik  menuju  pada  perubahan  perubahan  tingkah  laku  baik  intelektual,  moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu makhluk  sosial.
matematika  sebagai  salah  satu  ilmu  dasar  dewasa  ini  telah  Berkembang  dengan  pesat,  baik  materi  maupun  kegunaanya.  Dengan  demikian  maka  setiap  usaha  penyusunan  kembali  atau  penyempurnaan  kurikulum  matematika  sekolah  perlu  selalu  mempertimbangkan  perkembangan-perkembangan  tersebut.  Dengan  masa  lalu  atau  kemungkinan masa yang akan datang. 
Rendahnya  prestasi  matematika  siswa  disebabkan  oleh  banyaknya  kendala yang  dihadapi  oleh  guru  matematika  maupun  oleh  siswa  dalam  proses pembelajaran  matematika.  Baberapa  kendala  itu  diantaranya  adalah  siswa mengalami  masalah  secara  komprehensif  atau  secara  parsial  dalam  matematika. Siswa  tidak  memahami konsep  metematika  karena  (1)  materi  pembelajaran  yang dirasakan  siswa  terlalu  abstrak  dan  kurang  menarik,  (2)  kurangya  contoh  yang diaplikasikan  dalam  kehidupan  sehari-hari  mereka,  dan  (3)  metode  penyampaian materi  yang  terpusat  pada  guru  sementara  siswa  cenderung  pasif,  dimana  guru menerangkan  sementara  siswa  mencatat.  Hal  ini  menyebabkan  pembelajaran matematika  menjadi  kurang  bermakna  bagi  siswa  sehingga  pengertian  siswa tentang  konsep  matematika  sangat  lemah. 
Selama  ini  pendekatan  pengajaran matematika  di  Indonesia  masih  menggunakan  pendekatan  tradisional  atau mekanistik yang menekankan pada proses  drill and practice”, prosedural serta menggunakan  rumus  dan  algoritma.  Siswa  dilatih  mengerjakan  soal  seperti mekanik atau mesin, konsekuensinya bila mereka diberi soal yang berbeda dengan soal latihan mereka akan membuat kesalahan.
Kondisi ini juga dialami di kelas V SDN ............. 02 Kecamatan ............., .............. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD tersebut dapat diperoleh data bahwa secara umum proses belajar mengajar masih teacher centered, sesekali pernah menggunakan metode diskusi. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang juga seharusnya melibatkan siswa dalam penggunaanya. Hal ini menimbulkan siswa kurang memiliki kreatifitas dalam belajar matematika. Proses belajar yang cenderung siswa pasif hanya membuat siswa merasa tidak senang terhadap matematika.
Dari hasil test pendahuluan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Dari 25 siswa kelas V yang mengikuti tes formatif hanya ada tujuh siswa (28%) yang dikategorikan tuntas belajar karena memperoleh nilai di atas KKM minimal sebesar 70, dengan penjelasan mengenai keaktifan belajar siswa hanya mencapai angka 36% atau 9 orang siswa serta rata-rata  hasil belajar secara klasikal  menunjukkan hasil sebesar 56,80.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah sebagai berikut :
1.      Siswa tampak ragu-ragu dan bingung saat menjawab pertanyaan guru
2.      Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
3.      Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
4.      Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
5.      Minat belajar siswa rendah
6.      Hasil belajar siswa rendah
Analisis masalah ditempuh dengan cara melakukan refleksi dari kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur serta diskusi dengan supervisor. Berdasarkan hasil analisis masalah dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar, motivasi, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
1.      Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi
2.      Model pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar sehingga penguasaan konsep materi pembelajaran menjadi kurang baik.
3.      Pendekatan  pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar
4.      Penggunaan alat peraga pembelajaran yang kurang bervariasi
5.      Guru kurang mampu membaca situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung
Berdasarkan permasalahan di atas pembelajaran akan menjadi bermakna bagi siswa, apabila guru dalam merancang maupun melaksanakan pembelajaran memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yaitu : pertama, prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku ; kedua, belajar merupakan proses ; ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Dari prinsip di atas dapat dilaksanakan dengan salah satu model pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning, tipe STAD, sehingga pembelajaran matematika akan lebih bermakna bagi siswa.  Alasan kenapa memilih tipe STAD karena proses pembelajaran yang sederhana namun bermakna, yaitu guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam kelompok atau tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi tersebut.
Seiring dengan permasalahan di atas dan perkembangan model-model pembelajaran dalam dunia pendidikan, memungkinkan untuk mencoba mengangkat penyelesaian permasalahan dengan objek penelitian yaitu di kelas V SDN ............. 02 Kecamatan ............., ............. dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotor) pada materi pecahan.

B.     Rumusan Masalah
Agar penelitian memiliki arah yang jelas, maka diperlukan suatu rumusan masalah yang dijadikan penuntun terhadap pelaksanaan penelitian. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1.      Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan di kelas V  SD Negeri ............. 02?
2.      Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan di kelas V  SD Negeri ............. 02?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka ditetapkan tujuan dari pelaksanaan penelitian tingakan kelas ini, sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD di kelas V  SD Negeri ............. 02.
  2. Untuk mengetahui peningkatan hasil siswa dalam pembelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD di kelas V  SD Negeri ............. 02.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
a.       Mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD pada materi pecahan.
b.      Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi siswa
1)      Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan
2)      Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan
3)      Memotivasi kemauan belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan.
b.      Bagi guru
1)  Meningkatkan profesionalisme guru dalam menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik mata pelajaran, materi pelajaran dan karakteristik siswa, sehingga hasil pembelajaran khususnya matematika dapat optimal.
2)   Meningkatkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
3)   Guru memiliki kemantapan dalam menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dalam pembelajaran matematika.
c.       Bagi sekolah
1)   Dapat meningkatkan sistem manajemen kelas yang lebih baik di sekolah sesuai perkembangan pendidikan.
2)   Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.


Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download 




0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih