BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Belajar matematika bukan saja memerlukan waktu, tenaga,
dan pikiran tetapi juga motivasi, keuletan, kreativitas, dan keunggulan, baik
dari pihak siswa maupun guru. Proses belajar mengajar seperti ini dimungkinkan
akan berhasil membidik peserta didik, pada sasaran yang diharapkan dalam setiap
akhir pembelajaran. Terkadang, guru dan siswa mengalami titik jenuh yang
disebabkan oleh proses belajar di luar perencanaan
Kesulitan mempelajari materi ajar matematika yang dirasakan
siswa bukan karena materi ajarnya yang sukar, tetapi proses belajarnya yang
menyulitkan. Demikian lebih kurangnya menurut hasil penelitian para ahli,
seperti halnya yang ditegaskan Wisnu (2006:42), bahwa “bukan karena materi ajar
matematika yang sukar, tetapi langkah belajar matematika yang sukar”. Terkait
hal ini siapa lagi kalau bukan karena guru yang kurang profesional dalam
membelajarkan siswa. Itu sebabnya hal yang tidak diharapkan terjadi, seperti
yang dialami oleh siswa Kelas III SD
Negeri ......... 04 Kecamatan ......... Kabupaten ........., di saat mengikuti
pembelajaran matematika dengan materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan
serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
Pada saat proses belajar sedang berlangsung, siswa tampak tidak seaktif yang diharapkan. Guru
lebih banyak mendominasi pembelajaran. Sedikit sekali kesempatan yang diberikan
kepada siswa atau guru. Hal ini menunjukkan proses belajar mengajar yang
dimaksud di luar rencana yang diharapkan. Kondisi seperti ini jelas akan
merugikan siswa karena kurang mendapatkan kemampuan matematika yang kompetitif.
Menelusuri pembelajaran ini dari awal hingga akhir,
barulah diketahui bahwa ini semua dampak dari penciptaan proses belajar siswa
tidak dilakaukannya secara serius. Pola pikir “mau belajar atau tidak, ini
tidak jadi soal”. Akibatnya, siswa pun asal belajar. Itu sebabnya perilaku yang
tidak diharapkan timbul pada diri masing-masing siswa. Dan, jika proses belajar
siswa sudah demikian maka tidak merasa kaget etika mengetahui hasil belajar
siswa bisa seperti itu. Berdasarkan hasil analisis terhadap data tes formatif,
barulah seimbang antara jumlah siswa yang cukup mampu memenuhi tuntutan dengan
yang kurang dan tidak dapat dipenuhi harapan. Atas dasar pertimbangan itu
penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan guru dan siswa di sekolah
tersebut. Adapun upaya yang akan diterapkan untuk mengatasi persoalan itu,
yakni perlakukan (treatment)
berdasarkan pendekatan kompetensi.
1.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti berupaya
bekerja sama dengan supervisor dan kepala sekolah untuk mencari solusi sehingga
permasalahan dapat terselesaikan. Kegiatan diskusi, pengamatan langsung
(observasi) kepada anak, perhatian khusus kepada anak yang bermasalah adalah
salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam studi awal pembelajaran matematika tentang "penjumlahan dan pengurangan
pecahan", peneliti telah melaksanakan tugasnya sebagai guru dalam mengajar
dengan mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki secara optimal. Akan
tetapi, pada studi awal dengan tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat
penguasaan terhadap materi yang
diajarkan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa hanya empat orang siswa (20%) saja
dari 20 orang siswa kelas III SD Negeri ......... 04 yang mencapai pengusaan
materi di atas 80%, sehingga masih terdapat 16 atau 80% orang siswa yang belum
tuntas belajar.
Melalui pengamatan dan diskusi terindentifikasi beberapa masalah yang
mempengaruhi pembelajaran antara lain :
a.
Keterbatasan kemampuan berfikir
siswa
b.
Kurangnya kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
c.
Keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
d.
Ketidakberanian siswa dalam
menanyakan materi pelajaran yang belum jelas atau belum dikuasai.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran
matematika materi penjumlahan bilangan pecahan campuran maka yang menjadi
prioritas masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :
a.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
matematika materi penjumlahan bilangan pecahan campuran masih rendah.
b.
Hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan pecahan campuran masih
rendah.
Melihat kondisi tersebut di atas, maka peneliti berusaha
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat dan tercapai
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan melalui penerapan model pembelajaran
pendekatan kompetensi
Kondisi
ideal yang diharapkan adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai,
serta memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
pendekatan kompetensi dan memberikan
pengalaman nyata kepada siswa
tentang konsep pembelajaran yang diterimanya sehingga proses kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik
serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas ini mempunyai harapan antara lain :
a.
Meningkatnya keaktifan siswa
dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan pecahan campuran.
b.
Meningkatnya hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan pecahan
campuran.
Dari hal di atas peneliti ingin melaksanakan penelitian
tindakan kelas mata pelajaran Matematika materi pokok Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan kompetensi siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri ......... 04 Tahun
Pelajaran 2010/2011.
B.
Perumusan Masalah
1.
Apakah penggunaan model pembelajaran pendekatan kompetensi
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan ?
2.
Apakah penggunaan model pembelajaran pendekatan kompetensi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan?
C.
Tujuan
Penelitian
Sementara itu, tujuan penelitian perbaikan pembelajaran
ini untuk kepentingan hal-hal sebagai berikut.
1. Untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan
model pembelajaran pendekatan kompetensi.
2. Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan dengan model pembelajaran pendekatan kompetensi siswa.
D.
Manfaat
Penelitian
Diharapkan penelitian perbaikan pembelajaran ini akan
memberikan manfaat bagi berbagai pihak, sebagai berikut.
1. Siswa
a. Siswa dapat lebih baik dan menyukai pembelajaran matematika
dan senang belajar matematika khususnya dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan
dan pengurangan pecahan
b. Siswa dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam
prestasi pada pembelajaran matematika khususnya
dalam
pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
2. Guru
a. Membantu guru meningkatkan
kinerjanya serta profesi dalam memupuk rasa percaya dirinya
b.
Mendapat kesempatan untuk
berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3. Sekolah
a. Sekolah dapat memberikan
perhatian agar penyelenggaraan pembelajaran matematika lebih baik sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika seoptimal mungkin.
b. Membantu sekolah dalam
mengembangkan prestasi akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata
pelajaran matematika.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih