Lencana Facebook

banner image

Saturday 18 January 2014

PTK : UPAYA PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ........... 06 KECAMATAN ........... KABUPATEN ..........



BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam  adalah ilmu yang mempelajari tentang alam atau ilmu  pengetahuan  yang  mempelajari  tentang  peristiwa-peristiwa  yang  terjadi  di alam.  Ilmu  pengetahuan  Alam  berkaitan  dengan  cara  mencari  tahu  tentang  alam secara  sistematis,  sehingga  IPA  bukan  hanya  penguasaan  kumpulan  yang  berupa fakta-fakta,  konsep-konsep  atau  prinsip-prinsip  saja  tetapi  juga  merupakan  suatu proses penemuan.
Berdasarkan  pernyataan  tersebut,  mata  pelajaran  IPA  selain  mempelajari tentang alam dan berupa penguasaan kumpulan tentang fakta, konsep dan prinsip. IPA juga merupakan proses penemuan  yang mana dapat memotivasi siswa untuk belajar bagaimana cara mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari sehingga siswa  akan  berfikir  kritis  dan  pembelajaran  pun  akan  lebih  bermakna  karena peserta didik menemukan sendiri tentang konsepnya.
Ilmu  Pengetahuan  Alam  merupakan  salah  satu  cabang  ilmu  yang  sangat penting, karena dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari alam. Bahkan kita hidup sangat  bergantung pada alam. Untuk itu kita harus dapat melestarikan alam supaya  tidak  musnah  dan  kita  harus  bisa  bersahabat  dengan  alam,  salah  satunya adalah    adanya  mata  pelajaran  IPA  di  setiap  jenjang  pendidikan,  khususnya  di sekolah dasar.
Dampak  dari  pembelajaran  yang  masih  menggunakan  metode  tradisional dimana pada umumnya hanya berpusat pada guru (teacher centered) siswa hanya duduk,  mendengarkan,  mencatat  dan  menghapal.  Guru  tidak  memberikan kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  ide-idenya,  serta  guru  tidak memberikan  kepada  siswa  untuk  mengeksplorasi  yang  terkandung  dalam  materi yang  diajarkan.  Dengan  dilaksanakannya  kegiatan  pembelajaran  yang  berpusat pada guru suasana belajar jadi tidak menarik, tegang dan menjenuhkan.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar bertujuan untuk membekali siswa agar beroleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan positif mengenai berbagai hal dan atau peristiwa gejala alamiah sebagaimana tertuang dalam kurikulum yang berlaku. Untuk itu membutuhkan waktu dan proses pengelolaan yang benar-benar bersifat membimbing dan mengarahkan siswa pada suatu pemahaman konsep yang sedang dipelajarinya.
Tercapainya tujuan pembelajaran siswa dapat diukur dengan tes hasil pembelajaran atau formatif. Temuan di lapangan, di tempat peneliti bertugas menunjukkan adanya kesenjangan antar harapan dan kenyataan. Pada studi awal pembelajaran IPA materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan diketahui bahwa 20 orang siswa, baru diketahui ada 6 orang siswa (30%) yang diketahui sudah mengalami tuntas belajar, dengan perolehan nilai tes formatif nilai 70 ke atas, sedangkan 14 orang siswa lainnya (70%) terbukti belum tuntas, dengan perolehan nilai tes formatif  kurang dari nilai 70. Keadaan ini dibuktikan dengan rendahnya perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 60,00 dan keaktifan siswa sebesar 35% atau sebanyak 7 orang siswa dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 20 orang siswa.

B.         Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
1.      Rendahnya motivasi belajar siswa
2.      Rendahnya keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
3.      Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga tidak terjadi dialog yang efektif, aktif dan kreatif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Analisis masalah ditempuh dengan cara melakukan refleksi dari kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur serta diskusi dengan supervisor. Berdasarkan hasil analisis masalah dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar, motivasi, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas, terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
1.      Metode pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
2.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
3.      Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
4.      Guru tidak mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa jauh lebih aktif.
Sebagai upaya tindak lanjut,  peneliti  merasa perlu untuk melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan dengan penerapan model pembelajaran interaktif  pada siswa kelas V SD Negeri ........... 06 Kecamatan ........... Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 2011/2012.

C.         Pembatasan Masalah
Dalam  penelitian  ini  untuk  menghindari  terjadinya  pembahasan yang terlalu luas dan kurang fokus pada permasalahan pokok,  maka peneliti memberi batasan masalah antara lain:
1.   Merancang  materi  pembelajaran,  pelaksanakan  pembelajaran  dan  evaluasi pembelajaran IPA materi pokok penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan dengan menerapkan model pembelajaran interaktif.
2.   Penelitian  dilakukan  pada  siswa kelas V SD Negeri ........... 06 Kecamatan ........... Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 2011/2012, sebagai  populasi  dan  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah semua siswa kelas V yang berjumlah 20 orang siswa.
D.         Rumusan Masalah
1.      Apakah dengan menggunakan penerapan model pembelajaran interaktif pada pembelajaran IPA materi pokok penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ?
2.      Apakah dengan menggunakan model pembelajaran interaktif pada pembelajaran IPA materi pokok penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

E.         Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuannya sebagai berikut:
1.      Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA  materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan melalui penerapan model pembelajaran interaktif.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan melalui penerapan model pembelajaran interaktif.
F.          Manfaat Penelitian
Dengan  tercapainya  tujuan  dari  penelitian  ini  maka  diharapkan  dapat bermanfaat untuk berbagai pihak  yang terkait.Terutama pihak guru dan siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih efektif bisa menghasilkan output (siswa)  yang  bermutu.  Hasil  penelitian  ini  bisa  menjadi  acuan  untuk  kegiatan pembelajaran  berikutnya,  baik  yang  dilakukan  oleh  guru  yang  bersangkutan atau pihak lainnya.
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk :
1.   Ilmu Pengetahuan
Menambah khasanah pembelajaran IPA melalui pendekatan interaktif.  
2.   Praktik Pembelajaran
a.  Bagi Siswa
1)   Siswa memahami apa yang mereka pelajari dengan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya.
2)   Menumbuhkan  rasa  percaya  diri  untuk  bertanya  pada  saat pembelajaran di kelas
3)   Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
4) Mengalami pembelajaran yang baru melalui pendekatan interaktif
b.  Bagi Guru
1)   Membantu  menghasilkan  pengetahuan  yang  relevan  untuk kepentingan pembelajaran.
2)   Meningkatkan kualitas pembelajaran.
3)   Meningkatkan  wawasan,  pengetahuan,  dan  profesionalisme  guru dalam mengajar.
4)   Memperoleh  informasi  tentang  kelebihan  pendekatan  interaktif khususnya dalam pembelajaran mata pelajaran IPA
c.  Bagi Sekolah
1)   Menambah variasi pembelajaran yang dilakukan di sekolah
2)   Menjadi  sumbangan  pemikiran  serta  pemerkaya  yang  dapat dijadikan  bahan  kajian  dan  pengembangan  dalam  penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.
3)   Meningkatkan  kualitas  pendidikan  di  sekolah  khususnya  pada mata pelajaran IPA