BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang
mendasari perkembangan teknologi
modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai
disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di
bidang teknologi dan informasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi
di masa depan
diperlukan penguasaan matematika
yang kuat sejak dini.
Ketidakmampuan mengatasi masalah akan menjadi faktor
pemicu pembelajaran yang diselenggarakan kurang berhasil mengantarkan siswa
pada tercapainya tujuan yang diharapkan. Hal ini seperti yang terjadi dalam
pembelajaran Matematika dengan materi Menentukan sifat-sifat bangun ruang
sederhana kelas V SD Negeri ...........
02. Kesulitan yang dirasakan oleh guru tersebut ketika memilih strategi
yang tepat sebagai upaya membelajarkan siswa dalam berbagai karakteristik agar
mereka beroleh kemudahan dan berhasil menguasai materi dengan tingkat pemahaman
yang tinggi. Sebagai akibat kekurangtepatan metode pembelajaran yang dipilihnya
saat itu, berdampak pada kualitas belajar siswa dalam pembelajaran ini kurang
mencapai harapan.
Kendala
yang dihadapi oleh
guru matematika maupun
oleh siswa dalam proses
pembelajaran matematika adalah
sulitnya siswa memahami konsep matematika yang masih dirasakan terlalu abstrak dan kurang menarik serta kurangnya
contoh yang diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh
karena itu guru
harus mengganti metode
agar proses pembelajaran masuk
ke dalam tiga kategori
yaitu meaningfull, joyfull, end contecstual, sehingga pelajaran
matematika terasa lebih hidup, bermakna dan menyenangkan.
Bertolak dari kesenjangan itu, peneliti dapat masalah yang berkaitan dengan kurang
berkualitasnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan materi sifat-sifat
bangun ruang sederhana. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes
formatif, terbukti dari 19 orang siswa, baru diketahui ada tiga siswa (15,79%)
yang memperoleh nilai di atas KKM sebesar 65 atau lebih, dengan nilai rata-rata
kelas secara klasikal sebesar 55,79 serta minat belajar siswa yang juga masih
rendah karena hanya 42,11% atau 8 orang siswa yang berminat terhadap
pelaksanaan pembelajaran. Perolehan
angka-angka kriteria keberhasilan pembelajaran tersebut menunjukkan
pembelajaran yang telah diselenggarakan kurang berhasil.
B. Identifikasi Masalah
Langkah yang diambil penulis sebagai upaya untuk
mengatasi hal itu, peneliti mencoba berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan
sejawat, dan supervisor. Hasil diskusi dengan mereka, akhirnya dapat
teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
- Kurangnya motivasi belajar siswa
- Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
- Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
Langkah analisis masalah guna kepentingan penelitian
perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan cara melakukan refleksi dan kinerja
yang telah dilakukan, serta mengkaji literatur dan berdiskusi dengan
supervisor. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
- Kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
- Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
- Peneliti tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Model penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
Untuk
memperbaiki kondisi seperti ini maka dilakukan penelitian tindakan kelas,
dengan perlakuan (treatement) yang
diterapkan yakni Model Cooperative
Learning Tipe STAD dalam
pembelajaran Matematika dengan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana siswa
kelas V SDN ........... 02. Adapun hasil yang diharapkan adalah tercapainya
peningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara maksimal sehingga proses
pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil karena semua siswa yang
mengikuti kegiatan minat dan hasil belajar meningkat.
C. Pembatasan Masalah
Agar arah dan tujuan penelitian dapat tercapai dengan
baik, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dipusatkan pada upaya meningkatkan minat dan hasil
belajar matematika menggunakan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD pada materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana siswa kelas IV semester 2 di SD Negeri ........... 02 Kecamatan ...........
Kabupaten ........... Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Perumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah di
atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dari pelaksanaan penelitian ini,
yaitu :
1.
Apakah pelaksanaan pembelajaran matematika sifat-sifat
bangun ruang sederhana dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas V SDN ........... 02?
2.
Apakah pelaksanaan pembelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN ........... 02?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan tercapai dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1.
Untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDN ........... 02 pada pembelajaran matematika dengan materi sifat-sifat
bangun ruang sederhana dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas
V SDN ........... 02 setelah
menggunakan Model Cooperative Learning
Tipe STAD pada pembelajaran
matematika dengan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan
dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat
secara teoritis dan praktis :
1. Manfaat Teoritis
a. Pembaca
Menambah
pengetahuan pembaca tentang seluk beluk dunia penelitian.
b. Penelitian berikutnya
Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi
peneliti-peneliti lain untuk mengadakan penelitian serupa di masa yang akan
datang.
c. Peneliti yang bersangkutan
Menambah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki
peneliti dan merupakan wahana menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat
untuk diterapkan di tempat peneliti bertugas.
2. Manfaat Praktis
a.
Siswa, dalam meningkatkan proses serta hasil
belajarnya, meningkatkan semangat belajar dan motivasi terus menggali ilmu.
b. Guru,
dalam memperbaiki kinerjanya dan berkembang secara profesional, sehingga
rasa percaya dirinya meningkat, selain itu juga dapat menambah wawasan dan
koleksi guru tentang model-model pembelajaran dan Ikut serta berperan aktif
dalam mengembangkan inovasi pembelajaran matematika pada tingkat sekolah dasar.
c.
Sekolah, dalam pengembangan citra kelulusan karena ada
peningkatan mutu lulusannya.
Silahkan klik UNDUH untuk mendapatkan file secara lengkap
Silahkan klik UNDUH untuk mendapatkan file secara lengkap
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih