Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Thursday, 2 January 2014

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sistem  Pendidikan  Nasional  diselenggarakan  melalui  dua  jalur  yaitu  jalur sekolah  dan  jalur  luar  sekolah.  Jalur  pendidikan  di  sekolah  diselenggarakan  melalui kegiatan  berjenjang  dan  berkesinambungan.  Pendidikan  Dasar  merupakan  bagian terpadu yang diselenggarakan 9 tahun terdiri dari 6 tahun Sekolah Dasar dan 3 Tahun Sekolah Lanjutan Pertama.
Kurikulum  di  Sekolah  Dasar  yang  dikembangkan  saat  ini  adalah  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyediakan  pengalaman belajar siswa yang mencakup materi maupun proses sains dimana ada keseimbangan antara  kemampuan  konseptual  dan  prosedural.  Oleh  karena  itu,  kurikulum  ini  lebih menekankan  agar  siswa  menjadi  pembelajar  aktif  dan  bersifat  fleksibel.  Kurikulum ini memuat beberapa mata pelajaran salah satunya adalah IPA.
Tujuan  pendidikan  yang  kita  harapkan  adalah  mencerdaskan  kehidupan bangsa  dan  mengembangkan  manusia  Indonesia  seutuhnya,  yaitu  manusia yang  beriman  dan  bertakwa  terhadap  Tuhan  yang  Maha  Esa  dan  berbudi pekerti  luhur,  memiliki  pengetahuan  dan  keterampilan,  kesehatan  jasmani dan  rohani,  kepribadian  yang  mantap,  mandiri  serta  rasa  tanggung  jawab kemasyarakatan  dan  kebangsaan.  Pendidikan  harus  mampu  mempersiapkan warga  Negara  agar  dapat  berperan  aktif  dalam  segala  aspek  lapangan kehidupan,  cerdas,  aktif,  kreatif,  terampil,  jujur,  tanggung  jawab  berdisiplin, demokratis, bermoral baik, dan toleran dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  adalah  ilmu  pengetahuan  yang mempelajari tentang gejala alam baik yang menyangkut benda hidup maupun benda mati. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,  sehingga  IPA  bukan  hanya  pengetahuan  yang  berupa  konsep- konsep,  atau  prinsip-prinsip  saja,  tetapi  juga  merupakan  suatu  proses penemuan.  Pendidikan  IPA  diharapkan  dapat  menjadi  wahana  bagi  peserta didik  untuk  mempelajari  diri  sendiri  dan  alam  sekitar,  serta  prospek pengembangan  lebih  lanjut  dalam  menerapkannya  di  dalam  kehidupan sehari-hari.  Proses  pembelajaran  IPA  menekankan  pada  pemberian pengalaman  langsung  untuk  mengembangkan  kompetensi  agar  dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Apabila  kita  melihat  fakta  dilapangan,  pada  umumnya  siswa  pandai dalam  menghapal  tetapi  kurang  dalam  mengaplikasikan  pengetahuan  yang dimilikinya.  Hal  ini  mungkin  terkait  dengan  kecenderungan  menggunakan hapalan  sebagai  wahana  untuk  menguasai  ilmu  pengetahuan,  bukan kemampuan  berpikir.  Oleh  karena  itu  siswa  hanya  terbiasa  menggunakan sebagian  kecil  dari  potensi  atau  kemampuan  berpikirnya,  sehingga  mereka menjadi malas untuk berpikir mandiri. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka pembelajaran tidak akan bermakna. Sehingga hasil belajar siswa akan rendah dan  pada  akhirnya  tujuan  yang  diharapkan  tidak  akan  tercapai.  Oleh  karena itu,  dalam  pembelajaran  guru  harus  menggunakan  metode  atau  pendekatan pembelajaran  tertentu  yang  efektif  sesuai  dengan  materi  yang  hendak disampaikan.
Selain  permasalahan  tersebut  di atas,  masih  banyak  permasalahan  pada siswa  lainnya  yang  ditemukan  diruang  kelas,  diantaranya  :  Pada  umumnya siswa  belum  terbiasa  dan  kurang  memiliki  kepercayaan  diri  untuk mengemukakan  pendapatnya,  motivasi  belajar  siswa  kurang,  tidak konsentrasi  dalam  proses  pembelajaran,  suka  mengganggu  teman,  dan  suka melakukan  aktivitas  diluar  pelajaran.  Akibatnya  prestasi  belajar  siswa menjadi rendah, dengan nilai KKM di bawah rata-rata.
Demikian  pula  yang  terjadi  di  sekolah  kami,  hasil tes pendahuluan menunjukkan hasil hanya 4 siswa (16%) dari 25 siswa dinyatakan tuntas belajarnya, sedangkan 21 orang siswa (84%) tidak tuntas belajarnya.  Jumlah tersebut sangatlah besar, dan bisa simpulkan bahwa proses pembelajaran tidak berhasil. Hasil  refleksi menunjukkan bahwa pembelajaran  IPA di kelas V SD Negeri ........... 04 masih dilakukan secara konvensional  (pembelajaran  berpusat  pada  guru)  dan  nilai  rata-rata  secara klasikal pada mata pelajaran IPA yang diperoleh adalah 56,82, hal ini menunjukan belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan yaitu 65.
Berdasarkan data tersebut di atas, maka peneliti meminta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
  1. Siswa kurang menguasai konsep pesawat sederhana sehingga hasil belajar siswa rendah.
  2. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
  3. Tidak ada media atau alat peraga yang mendukung materi pembelajaran.
  4. Siswa  tidak  mampu  mengaplikasikan  materi  yang  dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Rendahnya aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran
Melalui refleksi diri, kaji literatur dan diskusi dengan supervisor dapat diketahui bahwa kemungkinan faktor penyebab timbulnya masalah di atas adalah :
1.      Pendekatan  pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar
2.      Penggunaan alat peraga pembelajaran yang kurang bervariasi
3.      Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi
4.      Guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran
5.      Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat.
Melihat permasalahan pembelajaran yang ada, peneliti perlu melakukan upaya perbaikan karena jika hal tersebut dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu diupayakan solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana melalui melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN ........... 04.
B.     Rumusan Masalah
Dari uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka dapat ditentukan perumusan masalahnya yaitu :
1.      Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana?
2.      Bagaimana meningkatkan hasil siswa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana?

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah  :
1.      Untuk meningkatkan aktivitas siswa Kelas V  SD Negeri ........... 04 pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
2.      Untuk meningkatkan  hasil belajar  siswa Kelas V  SD Negeri ........... 04 pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

D.    Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :
  1. Manfaat Teoritis
a.    Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA.
b.    Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran IPA materi pesawat sederhana  dengan menggunakan metode demonstrasi.
c.    Sebagai bahan kajian penelitian lebih lanjut.

  1. Manfaat Praktis
a.       Siswa
1)      Memperbaiki belajar siswa, agar hasil belajar siswa meningkat
2)      Siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru sehingga minat belajar siswa meningkat
3)      Memberikan  pengalaman  secara  langsung  bagi  siswa,  sehingga  siswamempunyai kesan dalam belajarnya. 
4)      Siswa  dapat  menarik  kesimpulan  atau  memecahkan  masalah  setelah melakukan demonstrasi dalam pembelajaran IPA. 
5)      Untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga aktivitas siswa dan hasil belajar siswa meningkat.
b.      Guru
1)      Agar guru dapat memperbaiki mutu kinerja atau meningkatkan proses pembelajaran IPA secara berkesimanbungan.
2)      Untuk  mengembangkan  keterampilan  guru  untuk  menghadapi permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran di kelas.
3)      Meningkatkan profesionalisme guru.
c.       Bagi Sekolah
1)      Memberikan  landasan  dan  argumentasi  bagi  kebijakan  yang  akan  diambil guna  meningkatkan  mutu  pendidikan  nasional  melalui  model dan metode pembelajaran yang tepat di sekolah.
2)      Meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa
3)      Mengembangkan mutu dan hasil belajarnya
4)      Mempunyai kesempatan untuk berkembang pesat

Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download 

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih