Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Wednesday, 22 January 2014

PTK PENJAS : PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS IV SD NEGERI ………………….. KECAMATAN ……………. KABUPATEN ………………….



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untukmeningkatkan kebugaran jasmani. Mengem...........n keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan jasmani adalah pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja tetapi juga aspek kognitif, afektip dan psikomotor selain itu pendidikan jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spritual. Salah satu masalah utama dalam Penjas di Indonesia dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran Penjas di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran Penjas dan terbatasnya kemampuan guru Penjas untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran Penjas.
Fenomena itulah yang saat ini terjadi di SD Negeri ........... yang mana kemampuan peserta didik dalam melakukan gerak dasar lompat sangat kurang.Menurut hasil pengamatan peneliti, rendahnya kemampuan gerak dasar di kelas IV SD Negeri ........... tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: (1) Siswa terlihat kurang memperhatikan saat pelajaran Penjas. (2) Terbatasnya sarana dan prasarana Penjas. (3) Guru kurang kreatif menciptakan modifikasi alat-alat untuk pembelajaran Penjas. (4) Guru kesulitan dalam menemukan metode pembelajaran bermain yang tepat untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar adalah pendekatan bermain, seperti dijelaskan oleh Djumaidir (2007: 11:31) “dunia anak lebih dekat dengan situasi permainan dari pada yang seruis, didalam pembelajaran banyak disajikan variasi-variasi supaya tidak mudah jenuh sebab siswa kerap kali juga cepat bosan melaksanakan kegiatannya”
Agar pembelajaran Penjas khususnya materi gerak dasar lompat dapat berhasil, maka harus diciptakan lingkungan yang kondusif diantaranya dengan cara memodifikasi alat dan menciptakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan. Dilihat dari karakteristik anak, dunia anak adalah dunia bermain.Siswa SD/MI yang masih tergolong anak-anak bentuk aktivitasnya cenderung berupa permainan. Seperti pada saat jam istirahat mereka sangat antusias untuk melakukan bermacam-macam bentuk permainan. Tanpa disadari mereka sering bermain dengan melakukan gerakan-gerakan dasar dalam cabang olahraga.
Agar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai pedoman, maksud dan tujuan sebagaimana yang ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang efektif adalah pengajaran yang reflektif yaitu menggunakan pendekatan modern sebagai pengganti pengajaran tradisional. Oleh sebab itu ada pendekatan, maupun variasi modifikasi dalam pembelajaran. Salah satu  pokok bahasan dalam pendidikan jasmani sekolah dasar adalah gerak dasar lompat, karena setiap pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah pasti banyak menggunakan gerakan melompat. Modifikasi pembelajaran melompat sangat penting karena banyak siswa yang malas melaksanakan kegiatan tersebut pada saat pembelajaran. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh karena itulah penulis melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Pembelajaran Gerak Dasar Melalui Pendekatan Bermain Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas IV SD Negeri ............
Dengan adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang merupakan pedoman bagi guru dan merupakan bahan kegiatan dalam pembelajaran, maka peserta didik perlu mempelajari dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan tersebut bukanlah hal yang mudah. Adapun permasalahan-permasalahan yang muncul di lapangan adalah sebagai berikut:
1.      Peserta didik terlihat lambat dalam penguasaan pembelajaran penjas terutama penguasaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.
2.      Terbatasnya sarana dan prasarana Penjas.
3.      Metode pembelajaran atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok yang menggunakan metode lama atau tradisional sehingga anak kurang tertarik mengikuti pembelajaran.
4.      Kurangnya pemahaman peserta didik tentang arti pentingnya tubuh bugar dan sehat, sehingga mereka mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan memperoleh nilai.
5.      Guru kurang kreatif menciptakan modifikasi alat-alat untuk pembelajaran Penjas.
6.      Latar belakang pendidikan guru yang mengajar penjas yang bukan guru penjas
Dari identifikasi masalah di atas, peneliti bermaksud meningkatkan pembelajaran lompat jauh dengan  menggunakan metode pendekatan bermain. Bermain bagi anak mampu meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya eksplorasi, memberi tempat berteduh yang aman bagi  perilaku yang secara potensial berbahaya. Permainan meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lain. Selama interaksi ini, anak-anak mempraktekkan peran yang mereka laksanakan dalam hidup masa depannya.
Bermain juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Bermain digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya bermain digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Bermain sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah ranah sikap-nilai.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan alasan memilih judul tersebut, maka permasalahan yang dimunculkan adalah sebagai berikut: Apakah dengan  pendekatan bermain dapat meningkatkan minat dan kemampuan lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri ........... tahun pelajaran 2012/2013.
C.    Tujuan Penelitian
Berawal dari permasalahan tersebut di atas, penulis bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan bermain dapat meningkat. Dengan pendekatan bermain diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan gerak siswa, serta dengan pendekatan bermain dapat menarik dan menumbuhkan motivasi serta menjadikan rasa senang  pada semua siswa untuk mengikuti pembelajaran lompat jauh. Sehingga terjadi peningkatan kemampuan aktivitas lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri ........... tahun pelajaran 2012/2013.
D.    Manfaat Penelitian 
1.   Secara teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan pembelajaran lompat jauh.
2.   Secara praktis
a.       Bagi sekolah :
Dapat meningkatkan pemberdayaan metode ini agar kemampuan  siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada mata pelajaran yang lain.
b.   Bagi guru :
1)      Dapat dijadikan referensi dalam melaksanakan proses pembelajaran
2)      Dapat menjadi bahan masukan dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
3)      Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru penjas dalam menyusun program pembelajaran penjas selanjutnya.
c.   Bagi siswa :
1)      Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lompat jauh
2)      Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta dalam penilaian atas diri sendiri   

Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih