Lencana Facebook

banner image

Sunday 12 January 2014

PTK : UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA MATERI MENYUSUN KARANGAN DENGAN TEMA SEDERHANA SISWA KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Menulis  pada  hakikatnya  adalah  mengekspresikan  apa  yang  dilihat, dialami,  dirasakan  dan  dipikirkan  kedalam  bahasa  tulisan.  Hampir  setiap  orang, pasti  pernah  melakukan  aktivitas  menulis.  Entah  menulis  pesan,  surat,  buku harian,  laporan,  opini,  buku,  bahkan  anak  kecil  seperti  anak  kelas  tiga  SD-pun pernah menulis, contohnya seperti menulis karangan sederhana. Jadi, ada berbagai macam  bentuk  dan  jenis  tulisan.  Bahkan  setiap  orang  mungkin  pernah  menulis, mulai dari bentuk yang paling ringan sampai yang luas.
Dalam  keterampilam  berbahasa  keterampilan  menulis  merupakan keterampilan yang paling sulit. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling  tinggi  dan paling  kompleks  tingkatannya  dari    keterampilan  lain  dalam berbahasa. Keterampilan  menulis  adalah  suatu  keterampilan  yang  memerlukan  latihan yang  lama  dan  intensif.  Hal  ini  harus  didukung  oleh  berbagai  metode  atau  langkah yang  dapat  mempermudah  siswa  mencapai  kompetensi  yang  diharapkan.  Selain latihan  dan  metoda  juga  bakat  dan  minat  anak  dalam  menulis  harus  dimiliki  oleh siswa itu sendiri. Sehinggga anak mau belajar dan berlatih sendiri. Kenyataannya,  penulisan  yang  dilakukan  oleh  siswa  ternyata  mengalami kesulitan.  Para  siswa mengalami  kendala  dalam  menulis  karangan  sederhana terutama  dalam  menulis ide,  penggunaan  ejaan,  penggunaan  hurup  kapital, pemilihan  kata-kata  yang  tepat,  kesesuaian  antara  apa  yang  dilihat  dengan  yang ditulis dan penulisan tanda titik untuk menutup kalimat.
Pengalaman  penulis  ketika  praktek  mengajar  di  sekolah  SDN  ......... 01 Kecamatan ........., para siswa pada umumnya tidak menyukai pelajaran menulis, ketika siswa  ditugasi  untuk  membuat  karangan,  siswa  sepertinya  keberatan.  Hal  ini  dapat terlihat  dari  apa  yang  dikatakan  siswa  ketika  mereka  akan  mengerjakan  tugas menulis tersebut.  Para  siswa  tersebut  berlaku  demikian  karena  siswa  sulit  mendapatkan  ide, merangkai  kata,  apa  yang  akan  mereka  ceritakan,  bagian  mana  harus  memulai penulisan dan bagaiman cara penulisan yang benar.   Siswa  mengalami  kesulitan  ketika  akan  memulai  sebuah  tulisan,  siswa mengalami kebingungan apa yang pertama harus mereka tulis. Setelah siswa sedikit demi  sedikit  mampu  menulis  karangan,  siswa  juga  sulit  menentukan  kata  apa  yang pas untuk dimasukan sesuai dengan konteks karangan yang sedang ditulis.  Berdasarkan  permasalahan-permasalahan  di  atas,  maka  penulis  mencoba menggunakan  media  gambar seri untuk  meningkatkan  kemampuan  siswa  dalam menulis  karangan  sederhana.  Siswa  diarahkan  kepada  gambar  secara  berseri  untuk nanti menjadi ide bagi siswa dalam mengembangkan karangan sesuai dengan gambar yang mereka lihat.
Dari penjelasan pada uraian sebagaimana tersebut di atas serta hasil tes awal yang dilaksanakan diketahui bahwa dari 26 siswa baru diketahui ada 5 siswa atau 19,23% yang dinyatakan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan pada saat tes dan menguasai materi pembelajaran sebesar 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 64.  Sebagian besar dari siswa diketahui kurang mampu memberikan alternatif pernyataan yang benar seperti 5 siswa yang sudah terkategori mampu memenuhinya. Keadaan ini didukung pula oleh rendahnya keaktifan siswa yang hanya mencapai angka 30,77% atau hanya 8 siswa dari jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 26 siswa, serta rendahnya nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal yang hanya mencapai angka 56,92.
B.     Identifikasi Masalah
Melalui hasil diskusi, diperoleh beberapa masalah  yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu :
1.    Ketidaktepatan penggunaan metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2.    Guru belum mampu mengelola kelas dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
3.    Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran  IPS yang berdampak hasil belajar rendah.
4.    Rendahnya ketidakaktifan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Dalam menganalisis masalah yang sedang terjadi, peneliti menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan supervisor dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
1.    Guru kurang mampu memilih dan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat
2.    Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil.
3.    Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
4.    Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Atas dasar itu peneliti merasa terpanggil untuk melakukan upaya perbaikan, karena jika hal tersebut dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber utama penyebab turunnya motivasi belajar siswa saat mempelajari materi pembelajaran selanjutnya. Seiring dengan menurunnya motivasi belajar siswa berarti pula pada menurunnya kualitas belajar. Sebelum hal ini terjadi pada siswa, akan lebih baiknya jika diupayakan segera solusi alternatif dari persoalan tersebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan dengan tema sederhana dengan menggunakan  media gambar seri di kelas IV SD Negeri ......... 01 Kecamatan ......... Kabupaten ......... Tahun Pelajaran 2011/2012.
C.    Pembatasan Masalah
Agar arah dan tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dipusatkan  pada upaya meningkatkan minat dan hasil belajar bahasa Indonesia menggunakan media gambar seri pada materi menyusun karangan dengan tema sederhana siswa kelas IV SD Negeri ......... 01 Kecamatan ......... Kabupaten ......... Tahun Pelajaran 2011/2012
D.    Rumusan Masalah
1.         Apakah penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran materi menulis karangan dengan tema sederhana akan dapat meningkatkan minat menulis siswa  kelas IV SD Negeri ......... 01 Kecamatan ......... Kabupaten ......... Tahun Pelajaran 2011/2012?
2.         Apakah penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan dengan tema sederhana akan dapat meningkatkan hasil  belajar siswa  kelas IV SD Negeri ......... 01 Kecamatan ......... Kabupaten ......... Tahun Pelajaran 2011/2012?
E.     Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah  :
1.    Untuk mengetahui peningkatan minat menulis siswa setelah menggunakan  media gambar berseri dalam pembelajaran materi menulis karangan dengan tema sederhana.
2.    Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan dengan tema sederhana

F.     Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.         Bagi Siswa 
Diharapkan  dengan  penggunaan  media  gambar  seri  mampu  meningkatkan keterampilan  menulis  karangan    dan  dapat  memotivasi  siswa  untuk mengungkapkan  ide  dan  gagasan  sehingga  mampu  menulis  sebuah  karangan yang baik. 
2.         Bagi Guru 
Guru  dapat  memperkaya  teknik  pembelajaran  yang  dapat  meningkatkan kemampuan  siswa  dalam  menulis  karangan    dengan  media  gambar  seri. Selain  itu,  guru  dapat  mengatasi  permasalahan-permasalahan  siswa  yang berhubungan  dengan kesulitan-kesulitan  dalam  mengarang  karangan  dan dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
3.         Bagi Sekolah
Sekolah  dapat  lebih  mudah  dalam  memperoleh  alat  peraga,  penggunaan  alat peraga yang sangat sederhana ini bagi pihak sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan alat peraga, karena alat peraga bisa dibuat dari lingkungan  sekitar  dan  dapat  dari  siswa  itu  sendiri, serta  alat  peraga  ini  dapat disimpan untuk siswa- siswa pada tahun berikutnya.