BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia
dipandang mata pelajaran yang kurang
menyenangkan, membosankan dan
kurang diminati siswa
karena kurang memberikan suatu
tantanggan, oleh karena
itu pelajaran Bahasa Indonesia kurang diperhatikan. Di lingkungan
SD Negeri ........... 02 Kecamatan ........... bahasa keseharian yang dipakai
pada umumnya adalah
bahasa Indonesia namun
pada kenyataanya untuk
nilai yang didapat siswa
dalam pelajaran Bahasa
Indonesia masih kurang
dari Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah
Karakteristik anak
Sekolah Dasar ditandai
dengan adanya perubahan
dalam pertumbuhan dan perkembangan beberapa aspek, yaitu aspek psiko
fisik, intelegensi, emosi, bahasa,
sosial, moral dan
religi. Di dalam
perkembangan anak usia
Sekolah Dasar ada beberapa
hambatan di dalam
proses pembelajaran, salah
satunya adalah dalam aspek keterampilan
berbahasa. Terampil berbahasa berarti
siswa harus memiliki empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen itu
saling berkaitan satu
sama lain. Pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan pada
tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik
dan benar, tulis
maupun lisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya sastra.
Kegiatan
menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang paling
sulit, khususnya kegiatan menulis
puisi. Umumnya anak
Sekolah Dasar mengalami hambatan ketika
proses pembelajaran menulis
puisi tersebut, dikarenakan pembelajaran menulis
puisi kurang menarik,
tidak interaktif, dan
monoton. Kenyataan di lapangan
ketika peneliti mencoba
melakukan observasi awal, menunjukkan bahwa
sebagian siswa menganggap
pembelajaran bahasa dan
sastra adalah pembelajaran yang
membosankan. Hal ini
terbukti dari hasil
observasi awal peneliti dengan
siswa melalui kegiatan wawancara
Oleh karena
itu, tidak heran kalau banyak siswa yang dinyatakan belum tuntas belajar. Dari 36 orang
siswa, baru diketahui ada 8 orang siswa (22,22%) yang diketahui sudah
mengalami tuntas belajar, dengan perolehan nilai tes formatif nilai 80 ke atas.
Sedangkan 28 orang siswa lainnya (77,78%) terbukti belum tuntas,
dengan perolehan nilai tes formatif kurang
dari nilai 80.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada
situasi dan kondisi
proses pembelajaran di
kelas V SD Negeri ........... 02
Kecamatan ..........., Kabupaten ........... serta hasil
observasi dan identifikasi
masalah selama peneliti
mengajar dapat digambarkan antara
lain sebagai berikut :
a. Kondisi siswa dalam pembelajaran kurang kondusif
b. Siswa
jarang diberikan tugas
dalam proses pembelajaran terutama pekerjaan rumah
c. Masih ada sebagian siswa yang lalai dalam mengerjakan
tugas dari guru.
d.
Ketidakseriusan siswa dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
e.
Pembelajaran
monoton dan membosankan
bagi siswa (hanya
metode ceramah)
f.
Penggunaan
metode pemberian tugas
jarang dilakukan dalam
proses pembelajaran.
2. Identifikasi Masalah
Upaya
guru dalam menerapkan metode pemberian tugas menimbulkan
beraneka macam minat belajar siswa, bagi siswa
yang memiliki minat
dan hasil belajar yang tinggi
mereka melaksanakan kegiatan belajarnya dengan
penuh tanggung jawab,
sedangkan bagi mereka yang memiliki minat belajar yang kurang, mereka meengerjakan tugas
tersebut kurang tanggung jawab.
Metode Pemberian tugas
akan membantu dalam meningkatkan taraf
prestasi belajar. Prestasi
belajar itu bermacam-macam hasilnya diantaranya
yaitu menghasilkan nilai
yang memuaskan, dan menjadikan siswa
cakap dalam belajar.
Selain itu perhatian
orang tua terhadap penyelesaian pekerjaan
rumah pada umumnya
menunjang motivasi belajar siswa, karena siswa tidak dibiarkan
berjuang sendirian. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk merefleksi diri sejauhmana kemampuan pribadi di dalam proses
pembelajaran. Selain itu juga melakukan
diskusi dengan teman sejawat, melakukan kegiatan literatur mengenai masalah
yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga diketahui kemungkinan adanya
kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan
guru dalam pembelajaran
b.
Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan media
pembelajaran yang sesuai.
c.
Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
d.
Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai
dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
e.
Guru kurang mampu membaca situasi dan kondisi pada saat
pembelajaran berlangsung.
f.
Guru yang terkesan kaku dalam penyampaian materi
Melihat kondisi tersebut di atas, maka peneliti berusaha
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik
sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan penerapan metode
pemberian tugas.
Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
1.
Melaksanakan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi menulis puisi anak.
2.
Meningkatkan minat belajar
siswa pada pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran.
3.
Meningkatkan hasil belajar
siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Atas dasar itulah,
peneliti merasa termotivasi untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar hasil
belajar siswa dapat meningkat. Upaya perbaikan yang peneliti lakukan dengan
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi anak dengan menggunakan
metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V
SD Negeri ........... 02 Kecamatan ........... Kabupaten ........... Semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah melalui teknik pemberian tugas dalam pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis puisi anak dapat meningkatkan
minat belajar siswa?
2.
Apakah melalui teknik pemberian tugas hasil belajar siswa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi anak akan
mengalami peningkatan hasil belajar ?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk memperbaiki pembelajaran
bahasa Indonesia dalam materi menulis puisi anak diketahui kurang berhasil
memenuhi tuntutan pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa hingga memenuhi batas minimal tuntas belajar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis puisi anak.
D.
Manfaat
Penelitian
Diharapkan penelitian perbaikan pembelajaran ini akan
memberikan manfaat bagi berbagai pihak, sebagai berikut.
1. Siswa
a. Siswa dapat lebih baik dan
menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia dan senang belajar Bahasa Indonesia.
b. Siswa dapat mencapai hasil
yang lebih baik dalam prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Guru
a. Membantu guru meningkatkan
kinerjanya serta profesi dalam memupuk rasa percaya dirinya
b.
Mendapat kesempatan untuk
berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3. Sekolah
a. Sekolah dapat memberikan
perhatian agar penyelenggaraan pembelajaran Bahasa Indonesia lebih baik sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia seoptimal mungkin.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih