Lencana Facebook

banner image

Saturday 18 January 2014

PTK : PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI ........... 04 KECAMATAN ........... KABUPATEN ........... TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI BERBAGAI PENINGGALAN SEJARAH DAN PELESTARIAANNYA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dimuka bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat. Pokoknya mempelajari-menelaah-mengkaji sistem-kehidupan manusia dipermukaan bumi ini, itulah hakekat yang dipelajari pada pembelajaran IPS.
Ilmu  pengetahuan  sosial  sebagai  salah  satu  bidang  studi  yang mempunyai  tujuan  membekali  siswa  untuk  mengembangkan  penalarannya  di samping  aspek  nilai  dan  moral,  banyak  memuat  materi  sosial  dan  bersifat hapalan  sehingga  pengetahuan  dan  informasi  yang  diterima  siswa  sebatas produk hapalan.
Kenyataanya  saat    ini    proses  pembelajaran  IPS lebih diwarnai oleh pendekatan yang  menitikberatkan pada model belajar konvensional  seperti  ceramah,  pola  pembelajaran  lebih  bersifat  guru  sentris. Pada  umumnya  guru    lebih  banyak  menggunakan  buku  paket  dan  menyuruh siswa untuk menghapal materi. Dengan  pola pembelajaran seperti itu, kurang mampu  merangsang  siswa  untuk  terlibat  aktif  dalam  proses  pembelajaran  dan lemahnya  pengembangan  potensi  diri  siswa.  Selain  daripada  itu,  cara  belajar setiap  peserta  didik    itu  berbeda-beda,  ada  peserta  didik  yang  lebih  senang membaca, senang berdiskusi, dan ada juga yang lebih senang praktek langsung.
Untuk  dapat  membantu  siswa  secara  maksimal  dalam  belajar  dan mengurangi  peran  guru  yang  terlalu  menonjol  dalam    proses  pembelajaran, maka  kesenangan  dalam  belajar  itu  sendiri  perlu  diperhatikan.  Untuk  dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran  dan metode yang beragam yang melibatkan indera belajar yang banyak  yang disesuaikan dengan metari  yang  akan disampaikan kepada siswa  dalam  pembelajaran  IPS.  Salah  satu  dari  metode-metode  pembelajaran  tersebut   yaitu menggunakan metode role playing.  Metode role playing  adalah  suatu  cara  penguasaan  bahan-bahan pelajaran  melalui  pengembangan  imajinasi  dan  penghayatan  siswa. Pengembangan  imajinasi  dan  penghayatan  dilakukan  siswa  dengan memerankannya  sebagai  tokoh  hidup  atau  benda  mati.  Permainan  ini  pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Dalam metode role playing, siswa mengkaji masalah-masalah  dengan  memerankan  situasi-situasi  masalah,  kemudian mendiskusikannya.  Siswa  dapat  menjelajah    dan  mengkaji  perasaan,  sikap, nilai  dan  strategi  pemecahan  masalah.  Dengan  metode  bermain  peran,  siswa akan lebih bisa mengekspresikan diri sesuai dengan yang diperankannya, siswa tidak hanya mendengarkan guru ceramah tetapi  dengan metode bermain peran  menutut siswa   untuk lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial materi “Berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya”, guru telah berusaha mengajar dengan sebaik-baiknya. Membuat rencana pembelajaran, melaksanakan rencana pembelajaran dan melaksanakan evaluasi. Peneliti menjalankan tugas sebagaimana mestinya guru mengajar. Selama pembelajaran berlangsung jarang siswa yang mengajukan pertanyaan atau memberikan respon terhadap penjelasan maupun pertanyaan yang diajukan guru. Siswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan tidak mampu memahami konsep, memberikan respon terhadap penjelasan maupun pertanyaan yang diajukan guru. Selama pembelajaran berlangsung jarang siswa yang mengajukan pertanyaan atau memberikan respon terhadap penjelasan maupun pertanyaan yang diajukan guru. Siswa kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan tidak mampu memahami konsep, memberikan respon terhadap penjelasan maupun pertanyaan yang diajukan guru
Ketika dilakukan tes formatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi “Berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya”, hasil ujian menujukkan rendahnya  tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Dari 23 siswa, hanya lima orang siswa (21,74%) yang dapat mencapai penguasaan materi 80% ke atas atau mendapat nilai minimal 70, dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 58,70.

B.     Identifikasi  Masalah

Berdasarkan keadaan tersebut peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah sebagai berikut :
  1. Rendahnya minat siswa terhadap materi pembelajaran
  2. Siswa menyepelekan materi pembelajaran yang dianggap terlalu mudah.
  3. Suasana pembelajaran yang terkesan monoton dan kurang menarik siswa.
  4. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
  5. Kondisi lingkungan di kelas yang tidak mendukung proses pembelajaran secara aktif.
  6. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.
Sehubungan dengan rendahnya hasil belajar tersebut, peneliti merenung, merefleksi,  dan berdiskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi tersebut penyebab rendahnya hasil belajar siswa antara lain :
1.      Metode pembelajaran  yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi kurang tepat
2.      Guru kurang mampu meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
3.      Penciptaan kondisi lingkungan kelas yang lebih kondusif.
4.      Guru dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih aktif.
5.      Metode penyajian materi yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan siswa sekolah dasar
6.      Guru kurang mampu mengelola kelas dan ini berdampak pada proses edukatif yang diharapkan kurang berhasil
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran IPS materi berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya.
Upaya perbaikan yang peneliti lakukan dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas IV SD Negeri ........... 04 Kecamatan ...........  Kabupaten ........... Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPS materi berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya dengan menggunakan metode role playing.

C.    Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian tindakan kelas  ini dipusatkan pada upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS materi  materi berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya melalui penerapan metode bermain peran dengan subjek penelitian adalah siswa kelas Kelas IV SD Negeri ........... 04 Kecamatan ...........  Kabupaten ........... Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumuskan masalah  yang menjadi fokus perbaikan adalah :
1.      Apakah dengan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial  Kelas IV  materi berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya keaktifan siswa dapat ditingkatkan ?
2.      Apakah dengan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial  Kelas IV  materi berbagai peninggalan sejarah dan pelestariannya hasil belajar siswa dapat ditingkatkan ?

E.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui peningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah penggunaan metode role playing.
2.      Mengetahui daya serap siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.

F.     Manfaat Penelitian

1.   Bagi Siswa
a.       Mengembangkan  kreativitas,  inovasi,  kemandirian  dan  keaktifan siswa,
b.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa,
c.       Memberikan pengalaman yang bermakna,
d.      Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa,
e.       Memberikan motivasi untuk mengoptimalkan kemampuan berfikir dan mengembangkan potensi diri siswa.

2.   Bagi Guru
a.       Mengembangkan  dan  meningkatkan  kemampuan  guru  dalam merencanakan,  melaksanakan  dan  mengevaluasi  pembelajaran  IPS dengan menggunakan metode role playing
b.      Mampu  melahirkan  model  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  tuntutan lingkungan,
c.       Meningkatkan  unjuk  kerja  guru  dalam  mengelola  pembelajaran  yang lebih efektif dan bermakna.
3.   Bagi Sekolah
a.       Dapat mengembangkan kurikulum pembelajaran di tingkat sekolah dan kelas.
b.      Dapat  meningkatkan  kualitas  pendidikan  di  sekolah  khususnya  mata pelajaran IPS.
c.       Dapat  menjadi  pemecahan  masalah  dalam  pembelajaran  IPS  dengan penggunaan  metode  role playing bagi  sekolah  itu  sendiri  ataupun sekolah lain.
d.      Memberi kontribusi  yang positif bagi sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran.


 Silahkan klik UNDUH untuk mendapatkan file secara lengkap