BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya,
istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan
sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Hal ini dapat diartikan bahwa
proses pendidikan yang dilakukan saat ini bukan semata-mata untuk hari ini
melainkan masa depan.
Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang
dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja
keras, mandiri, jujur, disiplin, memiliki sikap sosial yang baik, serta
berbagai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
kata lain pendidikan harus melahirkan sebuah kecakapan hidup bagi setiap
peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik adalah
pelajaran Matematika. Matematika merupakan pelajaran yang berfungsi melayani
ilmu pengetahuan yang lain. Setiap peserta didik diharuskan menguasai tiga
kemampuan dasar yang berupa kemampuan
membaca,menulis dan berhitung (CALISTUNG).
Diakui bersama bahwa sebagian besar peserta didik mengatakan bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit dan sarat dengan rumus-rumus. Pembelajaran
Matematika cenderung
memberikan konsep, sifat,t eori dan cara penggunaannya. Dalam pembelajaran matematika pokok bahasan
bilangan romawi, sama seperti halnya membelajarkan materi yang lain, peneliti
telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya guru mengajar. Harapan seorang
guru dalam mengajar agar siswanya mampu menguasai materi yang disampaikan yaitu
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
guru, dapat mengerjakan ulangan dengan nilai yang baik, dan mampu
memanfaatkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari hari. Namun, kenyataan yang
terjadi di sekolah peneliti melaksanakan
tugas masih banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran
pelajaran yang peneliti ajarkan. Hasil dari tes formatif menunjukan rendahnya
tingkat penguasaan terhadap materi yang diajarkan, hanya 16 siswa dari 42 siswa
atau (38,09 %) di kelas IV SDN ............. 02 Kecamatan .............
Kabupaten ............. yang tuntas belajar.
Berdasarkan hal tersebut , peneliti meminta bantuan kepada teman
sejawat dan kepala sekolah untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari
pembelajaran yang dilaksankan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
- Rendahnya minat belajar siswa pada materi bilangan romawi
- Rendahnya keaktifan siswa selam proses pembelajaran
- Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
- Rendahnya hasil belajar
Teridentifikasinya masalah-masalah di
atas, maka peneliti mengadakan suatu analisa terhadap masalah tersebut.
Analisis sangat penting bagi peneliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan
pembelajaran yang muncul tersebut.
Melalui refleksi diri, kaji lieratur dan
diskusi bersama teman sejawat diketahui beberapa kemungkinan faktor penyebab
kurangnya siswa dalam menguasai materi pokok bilangan romawi diantaranya sebagai
berikut :
1.
Model pembelajaran yang diambil kurang sesuai.
2.
Siswa kurang dilibatkan secara aktif
3.
Penjelasan guru terlalu abstrak.
4.
Penyajian pembelajaran tidak menarik minat siswa.
Berdasarkan analisis diatas maka peneliti
berusaha akan memperbaiki pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match. Hal ini
diharapkan minat siswa meningkat dalam
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menggunakan media
permainan kartu pada mata pelajaran Matematika bilangan romawi dapat
meningkatkan minat belajar siswa?
2.
Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menggunakan media
permainan kartu pada mata pelajaran Matematika bilangan romawi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam matematika pada pokok bahasan
bilangan romawi melalui pembelajaran kooperatif
tipe make a match dengan menggunakan media permainan kartu.
2. Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam matematika pada pokok bahasan
bilangan romawi melalui pembelajaran kooperatif
tipe make a match dengan menggunakan media permainan kartu.
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai
bahan alternatif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan
minat belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya materi bilangan romawi.
2) Meningkatkan
minat hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya materi bilangan romawi.
b. Bagi peneliti
1)
Bagi peneliti dapat
mengetahui dan mengembangkan pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan tipe
make a match melalui media permainan kartu
sehingga terbiasa melakukan inovasi dalam proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan kualitas guru mengajar.
2)
Merangsang daya kreatifitas peneliti
dalam menyusun desain strategi pembelajaran
matematika di kelas.
c. Bagi guru
1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam
menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik mata
pelajaran, materi pelajaran dan karakteristik siswa, sehingga hasil
pembelajaran khususnya matematika dapat optimal.
2) Meningkatkan keterampilan guru dalam
penggunaan berbagai metode mengajar
3) Guru memiliki kemantapan dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dalam pembelajaran matematika.
d. Bagi sekolah
1) Sebagai bahan pertimbangan terhadap penilaian
peningkatan kinerja guru.
2) Sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan
pembelajaran.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih