Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Sabtu, 14 Juni 2025

Karil S1 UT Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

 

STRATEGI PEMASARAN UMKM KULINER

(Studi Kasus pada UMKM Kuliner di Kabupaten .................)

 

 

.............................. 1), ............................... 2)

1)Mahasiswa Jurusan  Ilmu Administrasi Bisnis, FHISIP, Universitas Terbuka

2) Dosen Jurusan  Jurusan  Ilmu Administrasi Bisnis, FHISIP, Universitas Terbuka

........................@gmail.com, ............................@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi pemasaran yang dijalankan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner di Kabupaten .................. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 30 pelaku usaha yang dipilih secara purposif berdasarkan kriteria tertentu. Data diperoleh melalui kuesioner terbuka dan dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil studi mengungkap bahwa UMKM menerapkan strategi pemasaran terpadu (marketing mix) yang meliputi aspek produk, harga, distribusi, dan promosi. Strategi produk mencakup penggunaan logo, pembangunan merek, dan pelabelan. Penetapan harga difokuskan pada efisiensi serta daya saing. Distribusi dilakukan melalui jalur langsung maupun platform digital, sedangkan kegiatan promosi mencakup media sosial, partisipasi dalam acara lokal, serta pendekatan personal dan pemberian insentif. Secara keseluruhan, strategi yang diterapkan bersifat adaptif dan kontekstual, sehingga mendukung kelangsungan dan pertumbuhan usaha kuliner di wilayah tersebut.

 

Kata Kunci : kuliner, strategi pemasaran, UMKM,

 

ABSTRACT

This study aims to describe the marketing strategies implemented by UMKM in the culinary sector in West Kutai Regency. The research employs a qualitative method with a descriptive approach, involving 30 business actors selected purposively based on specific criteria. Data were obtained through open-ended questionnaires and analyzed using content analysis techniques. The findings reveal that MSMEs apply an integrated marketing strategy (marketing mix) encompassing product, price, distribution, and promotion aspects. The product strategy includes the use of logos, brand development, and labeling. Pricing strategies focus on efficiency and competitiveness. Distribution is carried out through direct channels as well as digital platforms, while promotional activities include the use of social media, participation in local events, personal approaches, and the provision of incentives. Overall, the strategies implemented are adaptive and contextual, thereby supporting the sustainability and growth of culinary businesses in the region.

 

Keywords: culinary, marketing strategy, UMKM

 

PENDAHULUAN

Pengembangan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah. UKM berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai instrumen strategis dalam upaya penanggulangan kemiskinan (Utami, 2022). Di negara-negara dengan tingkat pendapatan per kapita yang relatif rendah, seperti Indonesia, laju pertumbuhan UMKM sering dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Mengingat pentingnya peran sektor ini, pemerintah memberikan perhatian yang serius dalam mendorong pengembangan dan pemberdayaan UKM secara berkelanjutan (Yunisa, et all, 2022).

Kegiatan berwirausaha memiliki peran penting dalam menekan angka pengangguran dan menciptakan peluang kerja baru. Di Indonesia, wirausaha dapat dijalankan dalam berbagai bentuk dan jenis, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat. Salah satu bentuk kewirausahaan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM menjadi elemen vital dalam mendukung perekonomian baik di tingkat nasional maupun daerah, termasuk di Kabupaten ..................

UMKM kuliner memegang peranan krusial dalam mendukung perekonomian Indonesia. Selain menjadi mata pencaharian bagi banyak pelaku usaha, sektor ini juga berperan dalam menjaga dan mewariskan kekayaan budaya kuliner bangsa. Namun demikian, persaingan dengan industri makanan modern serta perubahan preferensi konsumen menuntut UMKM kuliner untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri agar tetap eksis dan berkembang. Inovasi produk serta pemanfaatan strategi pemasaran digital menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing sektor ini (Siswati & Alfiansyah, 2020).

UMKM sektor kuliner merupakan salah satu pilar utama dalam struktur ekonomi lokal Kabupaten .................. Berdasarkan data tahun 2023 yang dirangkum dalam Kabupaten ................. dalam Angka 2024, sektor ini tergolong dalam kelompok usaha mikro dan kecil, dan menyumbang persentase signifikan terhadap total unit UMKM di wilayah ini. Data BPS Tahun 2024 menjelaskan sekitar 9.905 unit usaha mikro beroperasi di bidang perdagangan makanan dan minuman. Hal ini diperkuat oleh pertumbuhan subsektor “Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum” yang mencatat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,98% pada tahun 2023. Angka yang menunjukkan peran aktif dan berkembangnya usaha kuliner dalam mendorong pertumbuhan ekonomi local (BPS ................., 2024).

Sektor kuliner ini banyak dijalankan oleh rumah tangga dan pelaku usaha lokal dengan skala kecil, yang mengandalkan bahan baku lokal dan resep tradisional. Keberadaan UMKM kuliner tidak hanya berkontribusi pada penyediaan lapangan kerja informal, tetapi juga turut melestarikan warisan kuliner khas ................., seperti makanan berbasis ikan air tawar, umbi-umbian, dan sajian khas suku Dayak. Namun demikian, pelaku UMKM kuliner di ................. dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti keterbatasan akses pasar, kurangnya inovasi produk, serta keterbatasan dalam pemanfaatan teknologi digital. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan pihak swasta melalui pelatihan kewirausahaan, promosi digital, serta fasilitasi perizinan dan pembiayaan, menjadi sangat penting untuk mendorong daya saing dan keberlanjutan UMKM kuliner ke depan.

Guna mendukung pertumbuhan serta memperluas jangkauan penjualan makanan tradisional khas daerah oleh pelaku UMKM, baik di pasar domestik maupun internasional, diperlukan penerapan strategi pemasaran yang tepat dan efisien (Kiptiyah & Rohman, 2024). Strategi pemasaran sendiri merupakan suatu landasan berpikir yang dirancang oleh suatu unit usaha dalam rangka mencapai sasaran pemasaran yang telah ditentukan. Menurut Suherman (2024), strategi ini berbentuk rencana terpadu dan menyeluruh di bidang pemasaran, yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan berbagai kegiatan untuk meraih tujuan bisnis. Berdasarkan pandangan Sugandini et al. (2019), strategi pemasaran yang dijalankan UMKM tidak hanya berperan sebagai sarana untuk mencapai target, tetapi juga sebagai kebijakan dan arahan operasional yang membantu merespons dinamika pasar dan tingkat persaingan yang terus berkembang. Oleh karena itu, dalam menerapkan strategi pemasaran, UMKM dituntut untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar dan menentukan posisi usahanya agar strategi yang dijalankan dapat tepat sasaran dan efektif.

Strategi pemasaran merupakan elemen fundamental dalam menentukan keberhasilan suatu entitas usaha. Peran strategis bidang pemasaran terletak pada kemampuannya untuk merealisasikan tujuan dan rencana bisnis secara konkret, khususnya dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan volume penjualan produk maupun jasa yang ditawarkan. Implementasi strategi pemasaran yang tepat sasaran, melalui pemanfaatan peluang pasar yang tersedia, memungkinkan perusahaan untuk memperkuat maupun mempertahankan posisinya dalam lingkungan persaingan yang dinamis. Dalam kerangka ini, strategi pemasaran tidak hanya berfungsi sebagai instrumen operasional, tetapi juga sebagai perangkat strategis untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Lebih lanjut, strategi pemasaran dapat diposisikan sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan korporasi secara menyeluruh, yang kemudian menjadi pedoman bagi seluruh unit fungsional perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya secara terkoordinasi dan terarah (Yunisa et all, 2022)

Penelitian sebelumnya memberikan landasan penting dalam memahami strategi pemasaran UMKM kuliner. Daud et al. (2025) menekankan bahwa strategi pemasaran yang mencakup lokasi usaha strategis, bahan baku berkualitas, inovasi produk sesuai tren, serta pemanfaatan media sosial, berkontribusi dalam membangun citra merek, menarik konsumen, dan meningkatkan penjualan. Massora et al. (2024) mengidentifikasi empat strategi utama yang diterapkan pelaku UMKM, yakni pemilihan pasar, perencanaan produk berbasis kebutuhan lokal, penetapan harga kompetitif, serta distribusi yang efektif. Sementara itu, Oktavia et al. (2023) menyoroti pentingnya bauran pemasaran (marketing mix) dan promosi digital melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp sebagai sarana meningkatkan daya saing UMKM, khususnya pada sektor makanan ringan seperti keripik.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner, yang sebagian besar dijalankan dalam bentuk industri rumahan, merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang memiliki potensi signifikan untuk dikembangkan. Kemudahan dalam proses produksi, fleksibilitas operasional, serta potensi pasar yang cukup luas menjadikan sektor ini sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Apabila dikelola secara tepat, produk kuliner lokal berpotensi menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dalam konteks tersebut, penerapan strategi pemasaran yang efektif menjadi faktor kunci agar produk dapat menjangkau konsumen secara optimal dan meningkatkan daya saing usaha.

Bertolak dari permasalahan yang umum dihadapi oleh pelaku UMKM kuliner dan mengacu pada temuan penelitian terdahulu, maka penelitian ini dirancang dengan judul “Strategi Pemasaran UMKM Kuliner: Studi Kasus pada UMKM Kuliner di Kabupaten ..................” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh pelaku UMKM kuliner di Kabupaten ................. dalam rangka meningkatkan penjualan produk, serta mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan strategi tersebut. Melalui kajian ini, diharapkan diperoleh rekomendasi strategi pemasaran yang relevan dan aplikatif, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan usaha kuliner, khususnya di tengah kompetisi industri yang semakin kompetitif.

 

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara rinci fenomena yang terjadi pada objek penelitian (Waruwu, 2023). Tujuannya untuk memahami dan menggambarkan secara mendalam strategi pemasaran yang diterapkan oleh pelaku UMKM kuliner di Kabupaten .................. Pendekatan ini dipilih karena mampu memberikan pemahaman kontekstual terhadap pengalaman, persepsi, serta praktik pemasaran yang dijalankan oleh pelaku usaha.  Subjek dalam penelitian ini adalah para pelaku UMKM di sektor kuliner yang aktif menjalankan usahanya di wilayah Kabupaten .................. Penentuan subjek dilakukan secara purposive sampling (Dana, 2020) dengan mempertimbangkan pemilihan responden secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu, seperti jenis usaha kuliner yang dijalankan, lama usaha, dan keterlibatan langsung dalam kegiatan pemasaran.

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 pelaku UMKM kuliner, yang dianggap telah memenuhi representasi minimal untuk memperoleh variasi data kualitatif yang cukup. Jumlah ini dipandang memadai untuk mengidentifikasi pola-pola strategi pemasaran yang umum diterapkan di wilayah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terbuka yang disebarkan melalui platform Google Form. Google Form sangat sesuai digunakan untuk mengumpulkan pendapat orang yang berjauhan melalui internet, mengumpulkan sebuah data, membuat kuis,  dan lain sebagainya (Parinata & Puspaningtyas, 2021). Kuesioner ini dirancang untuk menggali informasi mengenai strategi pemasaran yang digunakan, media promosi yang dimanfaatkan, faktor-faktor keberhasilan, serta tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha. Pertanyaan-pertanyaan dalam Google Form disusun secara eksploratif guna mendorong responden memberikan jawaban yang deskriptif dan reflektif.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis menggunakan metode analisis isi  (Bungin, 2017).  Analisis ini dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori tertentu yang relevan dengan fokus penelitian, seperti jenis strategi pemasaran, media promosi yang digunakan, respon pasar, serta hambatan yang dihadapi. Setiap kategori dianalisis untuk mengidentifikasi pola-pola, kecenderungan, serta makna di balik respons-respons yang diberikan. Langkah-langkah dalam analisis isi meliputi:

1.    Reduksi data, yaitu menyeleksi dan menyederhanakan data mentah dari hasil kuesioner.

2.    Kategorisasi, yaitu pengelompokan data ke dalam kategori tematik yang muncul secara berulang dalam jawaban responden.

3.    Penafsiran, yakni menganalisis isi dari masing-masing kategori untuk ditarik makna dan implikasinya terhadap strategi pemasaran UMKM.

4.    Penyajian data, disusun dalam bentuk deskriptif naratif yang menggambarkan keseluruhan temuan penelitian.

Melalui pendekatan ini, diharapkan diperoleh gambaran yang komprehensif mengenai strategi pemasaran yang dijalankan pelaku UMKM kuliner di Kabupaten ................. serta faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat efektivitas strategi tersebut.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis dokumen yang dilakukan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner yang beroperasi di Kabupaten ................., diperoleh temuan bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan dan konsisten pada omset penjualan. Tren positif ini menunjukkan adanya pertumbuhan usaha yang cukup stabil meskipun dihadapkan pada dinamika dan ketatnya persaingan di pasar lokal. Untuk mempertahankan eksistensi dan keberlanjutan usahanya dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif, pelaku UMKM di sektor kuliner secara aktif mengimplementasikan berbagai strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing.

Salah satu pendekatan yang digunakan adalah penerapan konsep bauran pemasaran atau marketing mix, yang secara umum mencakup empat elemen utama yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat atau saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat unsur ini menjadi fondasi dalam menyusun strategi pemasaran yang terintegrasi, di mana masing-masing elemen memiliki peran penting dalam menarik minat konsumen, memperluas pangsa pasar, serta mempertahankan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan bauran pemasaran secara tepat menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan UMKM kuliner di Kabupaten ..................

1.    Strategi Produk UMKM Kuliner di Kabupaten .................

Produk merupakan elemen fundamental dalam bauran pemasaran yang berperan sebagai dasar dari seluruh aktivitas pemasaran. Dalam konteks usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor kuliner, strategi produk menjadi krusial karena kualitas dan karakteristik produk secara langsung memengaruhi persepsi konsumen dan tingkat penerimaan pasar. Berdasarkan hasil observasi terhadap UMKM kuliner di Kabupaten ................., diketahui bahwa mayoritas produk kuliner yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang baik. Produk-produk tersebut diolah dari bahan-bahan premium dan rempah-rempah pilihan yang tidak mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, maupun monosodium glutamat (MSG), sehingga aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dari berbagai kelompok usia. Kualitas ini mencerminkan komitmen pelaku usaha terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen, serta memberikan nilai tambah dalam menghadapi persaingan pasar.

Peluncuran produk baru ke pasar tidak serta-merta menjamin keberhasilan secara komersial. Ketidakpastian pasar, dinamika selera konsumen, dan persaingan yang ketat sering kali menjadi faktor yang menyebabkan produk tidak diterima sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi produk yang komprehensif perlu diterapkan untuk meminimalisasi risiko kegagalan sekaligus meningkatkan peluang sukses produk di pasar. UMKM kuliner di Kabupaten ................. telah mengadopsi beberapa strategi produk yang mencakup aspek identitas visual dan informasi produk, yang secara umum terbagi ke dalam tiga aspek utama: penentuan logo, penciptaan merek, dan pelabelan produk.

a.     Penentuan Logo sebagai Representasi Visual Produk

Logo merupakan simbol visual yang merepresentasikan identitas usaha sekaligus membedakan produk dari kompetitor. Dalam ranah pemasaran, logo berfungsi tidak hanya sebagai penanda visual, tetapi juga sebagai sarana membangun brand recognition dan brand recall. UMKM kuliner di Kabupaten ................. telah menunjukkan kesadaran akan pentingnya logo dengan menciptakan desain yang menarik, mudah dikenali, dan memiliki keterkaitan dengan karakter produk. Desain logo yang efektif umumnya memiliki keunikan, kesederhanaan, dan kekuatan visual yang dapat melekat di benak konsumen. Pemilihan elemen warna, tipografi, dan bentuk dalam logo juga mencerminkan identitas merek dan segmentasi pasar yang dibidik. Strategi ini membantu menciptakan citra usaha yang profesional dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Penjelasan di atas selaras dengan pendapat Andi et all. (2022), logo berfungsi sebagai simbol yang memperkenalkan sebuah merek kepada konsumen maupun pasar. Desain dan karakter logo memiliki kemampuan untuk merepresentasikan citra, visi, serta misi dari merek, perusahaan, atau organisasi. Logo yang dirancang dengan baik diharapkan mampu mencerminkan aspek nonfisik atau gambaran identitas dari merek tersebut.

b.    Penciptaan Merek sebagai Identitas Produk

Merek (brand) merupakan elemen penting dalam strategi produk yang berfungsi sebagai identitas dari suatu produk atau jasa. Merek dapat berbentuk nama, simbol, kata-kata, atau kombinasi dari elemen-elemen tersebut yang dirancang untuk membedakan produk dari pesaingnya. Dalam praktiknya, UMKM kuliner di Kabupaten ................. menciptakan merek dengan mempertimbangkan aspek kemudahan pengucapan, keunikan, dan daya tarik emosional bagi konsumen. Salah satu contoh implementasi dari strategi ini adalah penggunaan merek “Kitchenlvd” oleh salah satu pelaku UMKM untuk produk olahan berbahan dasar pisang. Merek tersebut tidak hanya berfungsi sebagai identitas, tetapi juga menjadi elemen strategis dalam komunikasi pemasaran dan membangun loyalitas pelanggan. Pendapat Liu et al. (2022) menjelaskan bahwa penciptaan merek yang tepat dapat meningkatkan daya saing produk di pasar, memperluas jangkauan konsumen, dan memperkuat posisi merek dalam benak masyarakat

c.     Pelabelan Produk sebagai Sumber Informasi Konsumen

Label produk merupakan bagian integral dari kemasan yang menyampaikan informasi penting kepada konsumen mengenai identitas produk, bahan baku, cara penyimpanan, tanggal kadaluarsa, serta informasi produsen. Dalam konteks UMKM, label juga mencerminkan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan dan peraturan yang berlaku. UMKM kuliner di Kabupaten ................. merancang label produk dengan format yang sederhana namun informatif, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh konsumen. Keberadaan label yang jelas dan lengkap tidak hanya memberikan rasa aman kepada konsumen, tetapi juga meningkatkan kredibilitas produk di pasar. Selain itu, pelabelan yang baik berkontribusi dalam membentuk persepsi konsumen terhadap profesionalisme dan tanggung jawab sosial dari pelaku usaha (Hastati et all, 2022).

Secara keseluruhan, strategi produk yang diterapkan oleh UMKM kuliner di Kabupaten ................. mencerminkan pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada kualitas serta kepuasan konsumen. Melalui penentuan logo yang menarik, penciptaan merek yang kuat, dan pelabelan produk yang informatif, UMKM mampu membentuk identitas produk yang kompetitif dan relevan dengan kebutuhan pasar. Strategi ini menjadi landasan penting dalam menghadapi tantangan bisnis dan meningkatkan keberhasilan pemasaran produk kuliner secara berkelanjutan.

2.    Strategi Harga UMKM Kuliner di Kabupaten .................

Dalam kerangka bauran pemasaran (marketing mix), harga merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan keberhasilan suatu produk di pasar. Penetapan harga bukan hanya sekadar penentuan nilai tukar atas suatu produk, melainkan juga merupakan strategi yang berpengaruh langsung terhadap persepsi konsumen, posisi produk di pasar, dan tingkat daya saing usaha. Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner, penentuan harga menjadi tantangan tersendiri karena harus memperhitungkan berbagai aspek biaya produksi dan operasional, sambil tetap menjaga daya tarik harga di mata konsumen.

Penetapan harga oleh UMKM kuliner di Kabupaten ................. umumnya didasarkan pada akumulasi biaya bahan baku, harga pokok produksi, biaya distribusi, serta biaya promosi. Dalam prakteknya, pelaku UMKM juga mempertimbangkan harga pasar dari produk sejenis guna menentukan apakah harga yang ditetapkan berada di bawah, setara, atau di atas harga rata-rata pasar. Hal ini merupakan bagian dari strategi competitive pricing untuk menyesuaikan dengan kondisi persaingan yang kian kompetitif.

Produk kuliner yang ditawarkan oleh UMKM di Kabupaten ................. umumnya dikemas dalam bentuk praktis dan memiliki daya tahan yang relatif lama, seperti dalam bentuk kemasan kotak dan produk beku (frozen food). Meskipun produk-produk ini dibuat dengan bahan-bahan premium dan melalui proses pengolahan yang higienis, UMKM setempat menetapkan harga yang tergolong sangat terjangkau. Strategi ini tidak hanya memungkinkan produk untuk bersaing secara efektif di pasar lokal maupun regional, tetapi juga memberikan akses yang lebih luas bagi berbagai segmen konsumen (Apipah & Riono, 2022). Dengan demikian, strategi harga yang diterapkan oleh UMKM kuliner di wilayah ini menekankan prinsip efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas produk, serta bertujuan untuk memperluas pangsa pasar melalui pendekatan harga yang kompetitif.

3.    Strategi Tempat (Distribusi) UMKM Kuliner di Kabupaten .................

Dalam konteks bauran pemasaran, place atau tempat merujuk pada saluran distribusi dan lokasi di mana produk dapat diakses oleh konsumen. Saluran distribusi yang efektif menjadi faktor penting dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kemudahan akses terhadap produk. UMKM kuliner di Kabupaten ................. telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam aspek distribusi, dengan mengembangkan berbagai metode pemasaran yang menjangkau tidak hanya konsumen lokal, tetapi juga konsumen dari luar daerah.

Distribusi produk kuliner oleh pelaku UMKM di daerah ini telah melampaui batas administratif Kabupaten ................., dan telah menjangkau wilayah lain di Provinsi Kalimantan Timur seperti Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Kabupaten Penajam Paser Utara. Ekspansi distribusi ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi dan pengelolaan logistik yang cukup baik oleh pelaku UMKM, serta memperlihatkan potensi produk lokal untuk bersaing di pasar regional.

Selain distribusi antarwilayah, UMKM kuliner di Kabupaten ................. juga menyediakan berbagai opsi bagi konsumen dalam mengakses produk. Konsumen dapat melakukan pembelian secara langsung di lokasi produksi atau gerai UMKM, yang umumnya berada di lokasi strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa. Selain itu, layanan pesan antar juga disediakan, baik melalui pengantaran langsung oleh penjual (seller-based delivery) maupun melalui platform digital seperti Go-Food dan marketplace seperti Shopee. Pemanfaatan teknologi digital dalam distribusi ini menunjukkan adaptasi UMKM terhadap perubahan perilaku konsumen yang cenderung mengutamakan kemudahan dan kecepatan layanan (Karina & Sari, 2022).

Secara keseluruhan, strategi tempat yang diterapkan oleh UMKM kuliner di Kabupaten ................. menggabungkan pendekatan distribusi konvensional dan digital, yang memungkinkan produk kuliner lokal untuk memiliki jangkauan yang lebih luas dan aksesibilitas yang lebih tinggi bagi konsumen dari berbagai segmen.

4.    Strategi Promosi UMKM Kuliner di Kabupaten .................

Promosi merupakan salah satu elemen kunci dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peranan strategis dalam meningkatkan visibilitas produk, memperkuat merek, serta mendorong keputusan pembelian konsumen. Dalam konteks UMKM, promosi tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi instrumen penting untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen serta memperluas jangkauan pasar. Tanpa adanya strategi promosi yang tepat, produk betapapun berkualitasnya akan sulit dikenal oleh masyarakat luas (Fill & Turnbull, 2016).

UMKM kuliner di Kabupaten ................. telah menunjukkan inisiatif dan kreativitas yang tinggi dalam melaksanakan berbagai bentuk kegiatan promosi. Aktivitas promosi ini dilakukan secara aktif dan berkelanjutan baik melalui saluran tradisional maupun digital, serta dengan memanfaatkan berbagai event lokal sebagai media eksposur. Promosi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan produk, tetapi juga untuk menciptakan preferensi konsumen dan memperkuat citra produk sebagai bagian dari identitas kuliner daerah.

Salah satu bentuk promosi paling signifikan adalah partisipasi dalam berbagai festival dan acara budaya yang rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten .................. UMKM kuliner secara aktif mengikuti event seperti Festival Durian, Festival Ramadhan, Festival Tanjung Jaan, Festival Kedang Pahu Benua Tuha Bumi Raden Baroh, Festival Danau Kelumpang, Festival Danau Paot, Festival Jempang, Festival Sarut, Festival Dahau, hingga Festival Sekolaq Lawee Bulau. Keterlibatan dalam event-event ini tidak hanya memberikan panggung untuk menampilkan produk, tetapi juga memperkuat posisi UMKM dalam ekosistem pariwisata dan budaya lokal.

Selain pendekatan berbasis event, UMKM kuliner di ................. juga mengimplementasikan tiga pendekatan promosi utama sebagai berikut:

a.    Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan metode promosi yang bersifat massal dan sistematis, digunakan untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada khalayak luas. UMKM kuliner di Kabupaten ................. memanfaatkan berbagai media periklanan, baik cetak maupun digital, termasuk brosur, spanduk, media sosial, serta platform berita daring. Media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, dan situs berita lokal telah menjadi saluran utama untuk memperkenalkan produk, menampilkan testimoni pelanggan, dan memberikan informasi terkini mengenai promosi yang sedang berlangsung. Strategi ini memungkinkan UMKM menjangkau konsumen dalam cakupan geografis yang lebih luas dengan biaya yang relatif efisien serta menciptakan interaksi yang dinamis dengan target pasar (Tungga, et all, 2023).

b.    Penjualan Perseorangan (Personal Selling)

Personal selling merupakan kegiatan promosi interpersonal yang dilakukan melalui interaksi langsung antara penjual dengan calon konsumen. Strategi ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, di mana penjual dapat menyampaikan informasi secara rinci mengenai keunggulan produk, menjawab pertanyaan, serta membangun hubungan personal dengan pelanggan (Warsiati, & Daeli, 2022). UMKM kuliner di Kabupaten ................. memanfaatkan pendekatan ini pada saat pameran, kunjungan langsung ke pelanggan, maupun saat menerima pesanan secara tatap muka. Interaksi personal ini menciptakan kepercayaan dan loyalitas, serta memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal bagi konsumen.

c.    Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merujuk pada insentif jangka pendek yang ditawarkan untuk mendorong pembelian segera. UMKM di Kabupaten ................. mengadopsi berbagai bentuk sales promotion, seperti pemberian potongan harga bagi pembelian dalam jumlah besar, diskon khusus pada produk tertentu di platform Go-Food, hingga pemberian voucher atau cinderamata kepada konsumen setia. Taktik ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan, tetapi juga menciptakan urgency dan daya tarik bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian (Aprilliani, 2022). Selain itu, promosi penjualan memberikan peluang bagi UMKM untuk meningkatkan penetrasi pasar serta mengelola stok produk secara lebih efisien.

Secara keseluruhan, strategi promosi yang dijalankan oleh UMKM kuliner di Kabupaten ................. bersifat holistik dan responsif terhadap dinamika pasar. Dengan menggabungkan periklanan, pendekatan personal selling, serta promosi penjualan berbasis insentif, UMKM mampu menciptakan strategi komunikasi yang efektif dan adaptif. Kegiatan promosi melalui partisipasi dalam event lokal juga memperkuat sinergi antara sektor kuliner dan pariwisata, sehingga mendukung pembangunan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah.

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Kssimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM kuliner di Kabupaten ................. secara konsisten mengimplementasikan strategi pemasaran berbasis bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas dimensi produk, harga, distribusi, dan promosi. Strategi produk diarahkan pada penguatan identitas merek melalui desain logo, pemberian label, dan penciptaan citra usaha. Strategi harga difokuskan pada efisiensi dan daya saing untuk menjangkau konsumen secara optimal. Distribusi produk dilakukan melalui saluran langsung dan pemanfaatan teknologi digital guna memperluas jangkauan pasar. Sementara itu, kegiatan promosi mengandalkan media sosial, partisipasi dalam kegiatan lokal, serta pendekatan relasional dengan konsumen. Secara keseluruhan, pendekatan strategi pemasaran yang kontekstual dan adaptif terbukti mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM kuliner di wilayah tersebut dalam menghadapi dinamika pasar yang kompetitif.

Saran

Berdasarkan temuan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan guna memperkuat strategi pemasaran pelaku UMKM kuliner di Kabupaten .................. Pertama, penting bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan media digital, terutama media sosial dan platform e-commerce, sebagai sarana utama dalam mempromosikan serta mendistribusikan produk secara lebih luas dan efisien. Kedua, penguatan identitas produk menjadi aspek yang tak kalah penting. UMKM disarankan untuk lebih memperhatikan aspek visual dan merek, seperti desain logo, kemasan, dan pelabelan yang menarik serta konsisten, guna meningkatkan daya saing dan citra produk di mata konsumen. Terakhir, diversifikasi produk dan inovasi berkelanjutan merupakan langkah strategis untuk menjaga relevansi usaha dan menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, UMKM kuliner diharapkan mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Selanjutnya, perlu adanya kolaborasi strategis antara UMKM dengan pemerintah daerah, lembaga pelatihan, maupun sektor swasta, khususnya dalam bentuk pelatihan pemasaran, bantuan permodalan, dan pendampingan usaha secara berkelanjutan. Tidak kalah penting, para pelaku usaha juga perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap strategi pemasaran yang diterapkan, agar dapat menyesuaikan dengan dinamika pasar serta perubahan perilaku konsumen.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Apipah, N., Dumadi, & Riono, S. B. (2022). Edukasi Penetapan Harga Jual bagi Pelaku UMKM Harum Manis Desa Parereja, Brebes. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (3), 1 –10.

Aprilliani, S. . (2022). Pengaruh Promosi Penjualan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Ace Hardware Grand Indonesia. Scientific Journal Of Reflection : Economic, Accounting, Management and Business, 5(2), 284-290.

BPS .................. 2024. ................. dalam Angka 2024. ................. : ©BPS Kabupaten ................. IBPS Statistics Kabupaten .................

Bungin, Burhan. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi ke Arah. Ragam Varian Kontemporer. Depok : PT RajaGrafindo

Dana P. Turner MSPH, P. (2020). Sampling Methods in Research Design. Headache: The Journal of Head and Face Pain, 60(1). 8-12.

Daud, S., Yanra, T. P., Shabrina, D. N., & Naufal, A. G. (2025). Analisis Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk UMKM Kuliner Studi Kasus Pada “Fior Fiore Patisserie” Bandar Lampung. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 18(1), 925-931.

Dimyati, M. (2018). “Pendekatan Hayati: Strategi Pemasaran Untuk Menghadapi Persaingan Yang Dinamis. ” Yogyakarta : Mitra Wacana Media.

Fill, C., & Turnbull, S. (2016). Marketing communications: Discovery, creation and conversations (7th ed.). London : Pearson Education Limited.

Haholongan, R., Amelia, C., Firdaus, S., Firmansyah, I., Rafael, A., & Lin, D. (2024). Peningkatan Pemasaran Produk UMKM Kuliner Dalam Platform E-Commerce Di Tanjung Priok. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis (EK&BI), 7(1), 65-69.

Hastati, D. Y., Nuraeni, A., Ratih L, F., Kuntari, W., Program, ), Supervisor, S., Pangan, J. M., & Vokasi, S. (2022). Penerapan Kemasan Dan Label Untuk Produk Olahan Singkong Di Kelompok Tani Barokah. Communnity Development Journal, 3(1), 178–183.

Karina, M., & Sari, D. K. (2022). Pengaruh Saluran Distribusi Orientasi Pasar dan Orientasi Pelanggan Terhadap Kinerja Pemasaran UMKM Konveksi Desa Legok. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal, 19(1), 87– 99.

Kiptiyah, M., & Rohman, A. (2024). Analisis Kelayakan Bisnis pada Usaha UMKM Petis Ikan Tongkol Desa Sepulu Dintinjau dari Aspek Pemasaran. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(6), 1 –15.

Kotler, P., & Armstrong, G (2018). Principles of Marketing Global Edition 17th Edition. London : Pearson Education

Liu, Y., Huang, Y., & Chen, X. (2022). The Role of Brand Association in Consumer Preference and Decision Making. Journal of Brand Management, 29(6), 487-500.

Massora, J. L., Batara, M., & Pundissing, R. (2024). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM di Kabupaten Tana Toraja. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 10784–10799.

Meilany, M., & Winario, M. (2024). Strategi Pemasaran pada UMKM Berbasis Kuliner (Studi Kasus: UMKM Siti Hajar Kota Pekanbaru). Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN), 7(1), 156–165.

Parinata, D., & Puspaningtyas, N. D. (2021). Optimalisasi Penggunaan Google Forms terhadap Pembelajaran Matematika. Mathema Journal, 3(1), 56–65.

Rianti, A. N. ., Sari, A. P. ., & Setiawan, W. L. . (2025). Strategi Pemasaran Digital dan Branding untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM Kuliner di Kecamatan Cilengkrang. Indonesian Research Journal on Education, 5(2), 173 –.

Rochesteria Andi, M., Noor Riyadhi, A., & Arifin, Z. (2022). Perancangan Logo Toekang Nasi. Prosiding Seminar Nasional TETAMEKRAF 2022. 1(2), 226233

Sugandini, D., Effendi, M. I., Istanto, Y., Arundati, R., & Rahmawati, E. D. (2019). Pemasaran Digital: Adopsi Media Sosial Pada UKM. Yogyakarta : Zahir Publishing.

Suherman,  Jajang. 2024. Strategi Pemasaran Produk Makanan Khas Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. JE (Journal of Empowerment). 5(2),  119-129

Tungga, A. F., Fanggidae, R. P. C., Kurniawaty, M., & Amtiran, P. Y. (2023). Analisis digital marketing dan kreatif iklan pada pelaku UKM coffee shop Papa Ganteng di Kota Kupang. GLORY: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial, 4, 771 –777.

Utami N, Sari M. (2022).  Strategi Pemasaran Dalam Peningkatan Daya Saing UMKM Pada Toko Pkk Desa Simpang Tiga Kec. Sawit Seberang Kab. Langkat. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah. 2022;1(1):11–8. 2.

Warsiati, W., & Daeli, D. (2022). Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian Di
Pt. F C C Nestle Cimahi Wiwi. Jurnal EKBIS, 10(1), 67–75.

Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusi, 7(1), 2896–2910.

Wijayanto, G., Arjang, A., Subroto, D. E., Merakati, I., Pertiwi, T. P., & Hita, I. P. A. D. (2025). Peran Inovasi Produk dan Strategi Pemasaran Digital dalam Meningkatkan Penjualan UMKM Kuliner Tradisional. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 8(1), 3602–3607.

Yunisa W, Nanda A, Octavini A, Murniasih W. (2022) Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM di Kabupaten Pesawaran (Studi Pada Usaha Fashion Yasmin Wiwid ). Jurnal PROSPEK: Prosiding Pendidikan Ekonomi, 4(2), 51 -60

 

Untuk tindak lanjut silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih