PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK METODE BLACK-BOX BERBASIS EQUIVALENCE PARTITIONS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH
DI SMK NEGERI 1 .........................
Oleh :
Nama : .....................................
NIM :
Email : .....................................
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
2025
PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK METODE BLACK-BOX BERBASIS EQUIVALENCE PARTITIONS PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH DI SMK NEGERI 1 .........................
Januarius 1), Dwi Prasetyo 2)
1)Mahasiswa Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka
2) Dosen Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan sistem informasi di SMK Negeri 1 ......................... mampu mendukung kebutuhan administrasi dan layanan akademik secara efektif. Pendekatan pengujian yang digunakan adalah black-boxtesting berbasis equivalence partitioning, yang menitikberatkan pengujian input dan output sistem tanpa mengintervensi source codenya. Metodologi penelitian adalah studi pustaka dalam memahami teori dan pendekatan pengujian perangkat lunak, serta penelitian lapangan yang melibatkan pengujian langsung pada aplikasi dan pengguna. Sebanyak 12 form inti dalam sistem diuji masing-masing dua kali, menghasilkan total 24 kali pengujian. Hasilnya menunjukkan bahwa 50% dari form yang diuji masih mengalami kesalahan, terutama pada fitur yang berkaitan dengan penanganan jurusan baru dan input tanda tangan digital guru. Temuan ini mengindikasikan bahwa sistem belum sepenuhnya adaptif terhadap perubahan kebutuhan sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pembaruan pada struktur basis data, logika sistem, dan penyusunan panduan teknis yang lebih ramah pengguna.
Kata Kunci : black-box, equivalence partitions, pengujian, sistem informasi sekolah
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine whether the information system used at SMK Negeri 1 ......................... effectively supports administrative and academic service needs. The testing approach employed is black-box testing based on equivalence partitioning, focusing on input and output validation without interfering with the system's source code. The research methodology includes a literature review to understand software testing theories and approaches, as well as field research involving direct testing of the application and its users. A total of 12 core forms within the system were tested twice each, resulting in 24 test instances. The results show that 50% of the forms tested still contain errors, particularly in features related to the management of new study programs and the input of teachers’ digital signatures. These findings indicate that the system is not yet fully adaptive to the changing needs of the school. The study recommends updates to the database structure, system logic, and the development of more user-friendly technical documentation.
Keywords: black-box, equivalence partitioning, school information system, testing
PENDAHULUAN
Pengujian perangkat lunak merupakan tahap penting yang tidak dapat dilewatkan dalam proses pengembangan sistem, karena berfungsi untuk memastikan bahwa setiap bagian dari sistem mampu berjalan dengan benar, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna (Judin & Saifudin, 2020). Melalui proses ini, pengembang dapat mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kesalahan sejak dini, sehingga kualitas perangkat lunak dapat terjaga dengan baik. Tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi bug, pengujian juga menjadi sarana untuk menjamin bahwa sistem yang dihasilkan benar-benar andal, stabil, dan dapat mendukung produktivitas secara optimal (Debiyanti, et all, 2020). Dengan demikian, pengguna pun dapat merasa lebih percaya dan nyaman dalam menggunakan perangkat lunak yang telah teruji secara menyeluruh.
Uji sofware adalah proses legal oleh pengevaluasi dengan tujuan menilai kapasitas komponen piranti lunak, kumpulan modul yang berhubungan atau kesemua sistem secara menyeluruh. Proses ini melibatkan pengoperasian program pada komputer guna mengidentifikasi adanya penyimpangan atau kesalahan (error) yang mungkin terjadi selama sistem dijalankan. Inti dari pengujian ini adalah membandingkan perilaku aktual program dengan hasil yang seharusnya muncul berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan. Dengan demikian, pengujian tidak hanya menjadi alat untuk menemukan kekeliruan, dan menjadi prosedur legal sebagai penjaminan terhadap perangkat lunak yang dihasilkan mempunyai standar dan kualitas mutu tinggi serta mampu memenuhi harapan pengguna (Maulana, et all, 2023).
Uji sofware memegang kunci krusial terkait pengembangan sistem informasi, karena melalui proses ini berbagai kesalahan atau cacat yang mungkin muncul dapat dideteksi sejak dini. Perangkat lunak yang mengandung kesalahan berisiko menghasilkan output yang tidak sesuai dengan ekspektasi, bahkan dapat menimbulkan kerugian yang signifikan bagi pengguna maupun organisasi. Oleh karena itu, pengujian menjadi langkah penting untuk meminimalisir potensi kesalahan sekaligus menjadi alat ukur dalam menilai kualitas perangkat lunak. Dengan adanya proses pengujian yang tepat, diharapkan perangkat lunak yang dihasilkan lebih andal, stabil, dan mampu menjalankan fungsinya secara optimal (Saifudin & Yulianti, 2020).
Perkembangan IPTEK semakin maju mengusung transformasi pada perspektif kehidupan diantaranya kebutuhan informasi cepat, akurat, dan terarah. Informasi semacam ini sangat diperlukan untuk menunjang proses pengolahan data yang efektif dan efisien. Ketersediaan data yang akurat menjadi kunci agar data yang diolah dapat digunakan secara tepat sasaran, sementara efisiensi diperlukan agar proses pengolahan berjalan cepat dan tidak membuang sumber daya. Salah satu bidang yang sangat memerlukan sistem pengolahan data yang andal adalah bidang pendidikan. Sistem ini dibutuhkan untuk memudahkan siswa dalam memperoleh informasi seputar kegiatan belajar mengajar, serta membantu guru dalam mengelola data siswa secara cepat dan tepat, sehingga mendukung kelancaran proses pendidikan secara keseluruhan (Nurelasari, 2020).
SMK Negeri 1 ........................., sebagai salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Kutai Barat, memiliki sarana dan prasarana yang tergolong lengkap dan memadai, yang tentu saja menjadi elemen penting dalam mendukung kelancaran proses pembelajaran. Namun, kelengkapan saja tidak cukup, pengelolaan yang baik juga sangat diperlukan agar fasilitas yang tersedia mempunyai manfaat yang tepat guna. Upaya pemenuhan terhadap tuntutan tersebut, pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya, baik melalui dukungan dari pemerintah maupun melalui partisipasi masyarakat dan kontribusi orang tua siswa. Dengan semakin lengkapnya fasilitas pendidikan yang dimiliki, pihak sekolah berharap sarpras terkait untuk dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin demi menunjang proses belajar mengajar. Pada akhirnya, harapannya adalah peningkatan mutu pembelajaran siswa secara menyeluruh.
Sistem informasi sekolah merupakan sebuah alat bantu yang dirancang untuk mendukung peningkatan mutu layanan serta kualitas manajemen di lingkungan sekolah. Dengan adanya sistem ini, pihak sekolah dapat lebih mudah menjalin komunikasi dan interaksi dengan berbagai pihak yang terlibat, seperti calon siswa, siswa aktif, orang tua, hingga masyarakat umum (Kadir, 2017). Sistem ini menyediakan layanan informasi berbasis data yang mencakup berbagai aspek terkait sekolah, seperti pengelolaan data siswa, guru, kelas, fasilitas, serta kegiatan sekolah lainnya. Seluruh proses tersebut didukung oleh teknologi pemrograman dan sistem basis data, yang hingga kini masih menjadi solusi efektif dalam menyimpan, mengatur, dan mengelompokkan informasi secara terstruktur dan efisien (Sidin et al., 2024).
Uji sofware adalah langkah krusial dilakukan agar kepastian mutu aplikasi dihasilkan terjamin, agar terbebas dari kesalahan yang dapat memengaruhi fungsionalitasnya. Dalam pengujian sistem informasi sekolah, metode yang dipilih adalah Black Box. Metode ini terkonsentrasi pada uji fungsional software dengan memverifikasi output berdasarkan input yang diberikan melalui data uji, untuk menilai apakah software berjalan sesuai dengan fungsinya dan persyaratan standar fungsinya. Uji Black Box lebih menekankan penampakan antarmuka (interface) dan kegunaan fungsi oleh pengguna, serta menilai kesesuaian alur kerja aplikasi tanpa memeriksa kode sumber secara langsung (Febrian et al, 2020).
Uji Black Box dilakukan melalui sejumlah prosedur : (1) menyusun test case sebagai awal pengujian bermacam fungsi yang ada di piranti lunak, (2) membuat test case sebagai pengevaluasi apakah mekanisme kerja dari setiap fungsi telah sesuai dengan keperluan dan keinginan dari pengguna, serta (3) menandai kesalahan atau bug bersumber pada tampilan tautan pada aplikasi (Sasongko et al., 2021). Dalam metode Black Box sendiri ada berbagai software untuk menguji antara lain Equivalence Partitioning, Fuzzing, Boundary Value Analysis, Cause-Effect Graph, Orthogonal Array Testing, State Transition, dan All Pair Transition. Penelitian ini menggunakan teknik Equivalence Partitioning, yaitu pendekatan dalam pengujian Black Box dengan tujuan melakukan evaluasi berbagai macam dan keadaan masukan yang tercantum pada Software Requirements Specification (SRS) (Setiyani, 2018). Penggunaan teknik ini membagi input menjadi beberapa kelompok yang mempunyai kesetaraan (ekuivalensi), yang terdiri dari kelompok input valid dan tidak valid. Tujuannya adalah untuk mewakili seluruh kelas input dengan hanya menguji satu kasus dari setiap kelas; jika satu kasus dari suatu kelas menghasilkan kesalahan, maka diasumsikan seluruh kelas tersebut berpotensi mengalami kesalahan serupa (Amalia et al., 2021).
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan topik penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Rahadi dan Vikasari (2020) dengan judul “Pengujian Software Aplikasi Perawatan Barang Milik Negara Menggunakan Metode Black Box Testing Equivalence Partitions” untuk mengevaluasi derajat efektivitas dari software yang dikembangkan menggunakan prosedur Equivalence Partitioning. Melalui pengujian tersebut, diketahui bahwa aplikasi mampu menjalankan fungsinya dengan sangat baik dan menunjukkan hasil akhir yang hampir mencapai tingkat efektivitas dan fungsionalitas sebesar 100%, yang menandakan bahwa sistem berjalan sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
Penelitian lain oleh Sasongko et al. (2021) berjudul “Pengujian Blackbox Menggunakan Teknik Equivalence Partitions pada Aplikasi Petgram Mobile” juga menggunakan pendekatan yang sama dalam pengujian fungsionalitas aplikasi, namun hasilnya menunjukkan masih adanya sejumlah kelemahan. Beberapa fitur penting seperti proses registrasi dan pembuatan postingan mengalami kegagalan fungsi, yang menunjukkan bahwa meskipun teknik Equivalence Partitioning membantu dalam menemukan kesalahan, perbaikan sistem tetap diperlukan.
Penelitian Widhyaestoeti et al. (2021) yang berjudul “Black Box Testing Equivalence Partitions untuk Pengujian Front-End pada Sistem Akademik Sitoda” bertujuan untuk menguji secara spesifik bagian input dan output pada sistem akademik. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa sistem Sitoda mampu memproses data masukan dan keluaran dengan baik, serta menjalankan fungsinya secara konsisten sesuai dengan yang telah ditentukan dalam perancangan sistem. Ketiga studi tersebut menunjukkan bahwa teknik Equivalence Partitioning efektif dalam mendeteksi kesalahan fungsional dan dapat digunakan sebagai metode yang andal dalam pengujian perangkat lunak, meskipun hasil efektivitas dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas dan kesiapan sistem yang diuji.
Alasan dipilihnya Black Box Testing berbasis Equivalence Partitioning adalah karena terbukti efektif dalam mengidentifikasi kesalahan atau error pada sistem tanpa perlu mengakses atau memeriksa kode program maupun rancangan sistem secara langsung. Pengujian dilakukan dengan cara memverifikasi apakah fungsi-fungsi yang dijalankan oleh sistem telah sejalan dengan spesifikasi yang telah disepakati (Pressman & Maxim, 2016). Penelitian ini bertujuan utama untuk mengidentifikasi serta mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan yang mungkin timbul dan menyebabkan hilangnya data sebelum sistem digunakan secara aktif oleh pengguna. Mengingat karakteristik permasalahan yang ada dalam sistem aplikasi informasi sekolah di SMK Negeri 1 ........................., metode ini dinilai paling sesuai. Oleh karena itu, disusunlah tahapan-tahapan dalam uji aplikasi memakai pendekatan Black Box dan teknik Equivalence Partitioning sebagai dasar untuk mengevaluasi keandalan dan fungsionalitas sistem yang dikembangkan.
METODE PENELITIAN
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dilaksanakan memanfaatkan dua metode pokok dalam proses pengumpulan data yaitu:
a. Studi Pustaka (Library Research)
Pada fase ini, peneliti menghimpun berbagai informasi dan sumber referensi yang relevan dengan metode-metode pengujian sofware khususnya metode Black Box Testing berbasis pendekatan Equivalence Partitioning. Informasi diperoleh dari beragam sumber, termasuk jurnal akademik, literatur buku, serta hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pelaksanaan metode ini melibatkan uji coba langsung terhadap aplikasi sistem informasi sekolah sebagai objek penelitian, serta pelaksanaan wawancara oleh peneliti terhadap pengguna akhir (end-user) aplikasi untuk mendapatkan masukan terkait pengalaman mereka dalam menggunakan sistem tersebut.
2. Teknik Analisis Data
Tahapan analisis data dilakukan secara runtut sesuai prosedur yang telah ditetapkan secara sistematis melalui beberapa langkah berikut:
a. Pengukuran Awal
Langkah ini diawali dengan meninjau hasil riset terdahulu dan kajian keilmuan relevan untuk merumuskan elemen-elemen dalam pembentukan dua model utama utama dalam penelitian, terdiri dari perceived usefulness (kemanfaatan yang dirasakan) dan perceived ease of use (persepsi terhadap kemudahan penggunaan).
b. Sebelum Tes (Pretest)
Pretest dilaksanakan dengan studi awal (pilot study) yang mengikutsertakan sejumlah kontributor. Tujuannya adalah untuk menguji kelayakan dan kejelasan item-item konstruk yang telah disusun. Hasil dari pretest ini akan digunakan untuk mengevaluasi, membuang, atau mengganti item-item yang dianggap kurang sesuai atau tidak representatif dalam membentuk konstruk yang diinginkan.
c. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini, peneliti merancang metode analisis dan alur penelitian. Fokus utama adalah menyusun model prediksi efektivitas pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode Equivalence Partitioning. Test case akan dibuat terlebih dahulu, kemudian diuji menggunakan teknik tersebut untuk menghasilkan dataset (Maturidi, 2014).
3. Perancangan Penelitian
Penelitian ini akan melalui beberapa tahap. Tahap awal dimulai menggunakan penentuan kasus uji untuk software, diikuti oleh pengaturan awal sesuai standar pembagian nilai masukan dan keluaran (grade partition). Selanjutnya dilakukan dokumentasi proses pengujian menggunakan metode Equivalence Partitioning, dan penilaian terhadap tingkat efektivitas dari metode tersebut (Siagian, 2018).
Tabel 3.1 Form Test Case
Aplikasi Sistem Informasi Sekolah
Kode |
Nama Form |
Deskripsi Form |
Hasil yang Diharapkan |
A1 |
Login |
Form ini digunakan untuk mengakses sistem sesuai dengan peran pengguna seperti Staf, Guru, Siswa, maupun Administrator. |
Mendukung akses masuk untuk semua tipe pengguna |
A2 |
Menu Utama |
Form ini menampilkan kontrol navigasi utama aplikasi, pengguna dapat memilih form yang ingin dijalankan dengan mengkliknya. |
Menyediakan akses ke seluruh menu aplikasi. |
A3 |
Master Mata |
Form
ini berfungsi untuk input data mata pelajaran serta pencarian (query) data yang
telah dimasukkan. |
Menyediakan fitur pengisian dan pencarian data semua mata pelajaran. |
A4 |
Master |
Form
ini untuk menginput dan mencari data Guru serta Staff. |
Memfasilitasi input dan pencarian data lengkap Guru dan Staff. |
A5 |
Master |
Form ini dipakai untuk menginput data siswa serta melakukan pencarian data berdasarkan jurusan yang dipilih dalam sistem. |
Menyediakan pengisian dan pencarian data siswa berdasarkan pilihan jurusan. |
A6 |
Master |
Form
ini menginput dan mencari data siswa yang baru mendaftar. |
Mendukung proses input dan pencarian data siswa baru secara lengkap. |
A7 |
Pemberian NIS |
Form ini difungsikan untuk pemberian Nomor Induk Siswa (NIS) kepada siswa baru serta pencarian data terkait. |
Mendukung input dan pencarian data NIS siswa baru. |
A8 |
Form |
Form ini untuk pengaturan NIS per tahun ajaran dan berdasarkan seleksi jurusan. |
Mengatur NIS berdasarkan tahun dan jurusan yang dipilih. |
A9 |
Master |
Form ini berguna untuk menginput serta melakukan pencarian data kalender akademik. |
Menyediakan fitur pengisian dan pencarian data kalender akademik. |
A10 |
Transaksi |
Form ini dipakai untuk menginput serta mencari data penyebaran kelas siswa. |
Mendukung pencatatan dan pencarian distribusi kelas siswa. |
A11 |
Transaksi |
Form
ini digunakan untuk input dan pencarian data nilai siswa. |
Menyediakan fitur untuk memasukkan dan melihat data nilai siswa. |
A12 |
Form Master Tanda Tangan Nilai |
Form ini digunakan untuk menginput data guru yang bertanggung jawab menandatangani nilai. |
Menyediakan form untuk input data guru penandatangan nilai. |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk memastikan fungsi-fungsi dalam sistem beroperasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sebuah test case dikatakan efektif apabila dapat menemukan kesalahan atau bug yang belum terungkap sebelumnya. (Rossalina et al., 2020). Pengujian ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian atau kendala bagi pengembang maupun pengguna saat aplikasi mulai digunakan. Dalam penelitian ini, test case disusun untuk Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan teknik Equivalence Partitioning, yang melibatkan pengaturan awal berdasarkan standar pembagian nilai masukan dan keluaran (grade partitions). Tujuannya adalah untuk menghasilkan datasheet pengujian yang representatif sekaligus mengukur kinerja sistem melalui metode ini (Maulana et al., 2020).
Tabel 4.1
Tabel Skor Pembagian Nilai (Grade Partition) dalam Pengujian Perangkat Lunak Menggunakan Metode Black-Box terhadap Kesalahan Fungsi
Kode |
Paparan Pengujian |
Output yang Diinginkan |
Temuan dari Pengujian |
Hasil Akhir |
A1 |
Mengakses sistem sesuai dengan peran pengguna seperti Staf, Guru, Siswa, maupun Administrator. |
Mendukung akses masuk untuk semua tipe pengguna |
Sistem
menerima user dan |
Sesuai |
A2 |
Menampilkan kontrol navigasi utama aplikasi, pengguna dapat memilih form yang ingin dijalankan dengan mengkliknya. |
Menyediakan akses ke seluruh menu aplikasi. |
Sistem akses ke seluruh menu aplikasi tampil dan dapat diakses |
Sesuai |
A3 |
Menginput
data mata pelajaran serta pencarian (query) data yang telah dimasukkan. |
Menyediakan fitur pengisian dan pencarian data semua mata pelajaran. |
Sistem fitur pengisian dan pencarian data semua mata pelajaran dapat diakses dan diisi |
Sesuai |
A4 |
Memasukkan
dan mencari data Guru serta Staff. |
Memfasilitasi input dan pencarian data lengkap Guru dan Staff. |
Sistem input dan pencarian data lengkap Guru dan Staff dapat diakses dan diisi
|
Sesuai |
A5 |
Menginput data siswa serta melakukan pencarian data berdasarkan jurusan yang dipilih dalam sistem. |
Menyediakan pengisian dan pencarian data siswa berdasarkan pilihan jurusan. |
Sistem tidak bisa pengisian dan pencarian data siswa
berdasarkan pilihan jurusan. Pada saat TKJTel sementara jurusan Geologi Pertambangan tidak bisa diakses |
Tidak sesuai |
A6 |
Menginput
dan mencari data siswa yang baru mendaftar. |
Mendukung proses input dan pencarian data siswa baru secara lengkap. |
Sistem tidak bisa menginput dan mencari data siswa baru secara lengkap, hanya tersedia jurusan AKL, MPLB. TKJTel sementara jurusan Geologi Pertambangan tidak bisa diakses
|
Tidak sesuai |
A7 |
Pemberian
Nomor Induk Siswa (NIS) kepada siswa baru serta pencarian data terkait. |
Mendukung input dan pencarian data NIS siswa baru. |
Sistem tidak bisa input dan pencarian data NIS siswa baru, hanya tersedia jurusan AKL, MPLB. TKJTel sementara jurusan Geologi Pertambangan tidak bisa diakses |
Tidak sesuai |
A8 |
Pengaturan NIS per tahun ajaran dan berdasarkan pemilihan jurusan. |
Mengatur NIS berdasarkan tahun dan jurusan yang dipilih. |
Sistem mengatur NIS berdasarkan tahun dan jurusan yang dipilih, hanya tersedia jurusan AKL, MPLB. TKJTel sementara jurusan Geologi Pertambangan tidak bisa diakses |
Tidak sesuai |
A9 |
Menginput serta melakukan pencarian data kalender akademik. |
Menyediakan fitur pengisian dan pencarian data kalender akademik. |
Sistem menyediakan fitur pengisian dan pencarian data kalender akademik |
Sesuai |
A10 |
Menginput
serta mencari data penyebaran kelas siswa. |
Mendukung pencatatan dan pencarian distribusi kelas siswa. |
Sistem mendukung pencatatan dan pencarian distribusi kelas siswa |
Sesuai |
A11 |
Menginput
dan pencarian data nilai siswa. |
Menyediakan fitur untuk memasukkan dan melihat data nilai siswa. |
Sistem Menyediakan fitur untuk memasukkan dan melihat data nilai siswa, hanya tersedia jurusan AKL, MPLB. TKJTel sementara jurusan Geologi Pertambangan tidak bisa diakses |
Tidak sesuai |
A12 |
Menginput data guru yang bertanggung jawab menandatangani nilai. |
Menyediakan form untuk input data guru penandatangan nilai. |
Sistem tidak menyediakan input data tanda tangan guru secara keseluruhan, ada beberapa orang guru tanda tangan tidak terinput |
Tidak sesuai |
Sebanyak 12 form diuji dalam penelitian ini, dilakukan pengujian dua kali, maka toal uji mencapai 24 kali. Dari seluruh form yang diuji, ditemukan bahwa 12 form mengalami kesalahan (error), sementara 12 form lainnya berjalan tanpa error. Berdasarkan hasil pengujian terhadap form dalam perangkat lunak tersebut, Tabel 4.2 menyajikan sejumlah rekomendasi strategi aplikatif yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi sistem pada aplikasi Sistem Informasi Sekolah SMK Negeri 1 ..........................
Tabel 4.2 Perancangan Solusi Praktis untuk Perbaikan Perangkat Lunak pada Sistem Informasi Sekolah SMK Negeri 1 .........................
Celah Eror pada Form |
Penjelasan |
Penyelesaian |
Login (A1), Menu Utama (A2), Master Pelajaran (A3), Master Guru dan Staf (A4), Master Siswa (A5), Master Pendaftaran Siswa Baru (A6), Pemberian NIS (A7), Konfigurasi NIS (A8), Master Kalender Akademik (A9), Transaksi Penyebaran Kelas (A10), Transaksi Entry Nilai (A11), Master Tanda Tangan Nilai (A12). |
Kesalahan ditemukan pada fungsi, data struktur, tampilan antarmuka, tahap inisialisasi, serta performa software pada 6 Form, yaitu kode A5, A6, A7, A8, A11 dan A12 |
Pada kode A5, A6, A7, A8, A11, meminta pengembang untuk melakukan update ke software terbaru untuk memasukkan jurusan Geologi Pertambangan karena jurusan baru dan tidak bisa diinput. Pada kode A12, meminta guru mengupload tanda tangan format JPEG dan ukuran file harus antara 40 KB hingga 100 KB, dengan resolusi setidaknya 200 piksel x 300 piksel dan minimal 250 dpi. |
Pembahasan
Pengembangan sistem informasi sekolah menjadi bagian integral dalam mendukung peningkatan administrasi dan layanan akademik di sekolah. SMK Negeri 1 ......................... merupakan salah satu institusi yang telah mengimplementasikan sistem informasi guna mengelola data pengguna, proses pembelajaran, hingga dokumentasi akademik. Pengujian perangkat lunak dilaksanakan untuk menjamin kesesuaian fungsi sistem dengan kebutuhan pengguna dengan memanfaatkan metode Black-Box Testing dengan metode Equivalence Partitioning (Aziz, et all, 2020). Metode Black-Box Testing dipilih dengan pertimbangan sifatnya fungsional, tahapan uji ini hanya menyoroti input dan output tanpa mengkaji struktur internal sistem. Pendekatan dianggap representatif dalam menilai performa sistem dari sudut pandang pengguna akhir, seperti guru, staf administrasi, dan siswa (Putri, et all, 2024).
Pengujian dilakukan terhadap 12 fungsi utama yang mewakili komponen penting dalam sistem, mulai dari otentikasi pengguna, pengelolaan data guru dan siswa, hingga penyusunan kalender akademik dan entri nilai. Hasil pengujian menunjukkan bahwa enam dari dua belas fungsi (50%) bekerja sesuai harapan, menunjukkan bahwa sistem telah mampu menjalankan sejumlah tugas dasar secara optimal. Fitur-fitur tersebut antara lain akses login multi-peran, navigasi menu utama, input data mata pelajaran dan guru, pencatatan kalender akademik, serta pengelolaan penyebaran kelas.
Enam fitur lainnya menunjukkan ketidaksesuaian antara ekspektasi sistem dan hasil aktual pengujian. Permasalahan paling dominan terletak pada keterbatasan sistem dalam menangani jurusan baru, yaitu geologi pertambangan. Fitur-fitur yang terdampak meliputi input dan pencarian data siswa (A5, A6), pemberian dan konfigurasi NIS (A7, A8), serta entri nilai siswa (A11). Ketidaksesuaian ini berpotensi menghambat proses administratif dan akuntabilitas data dalam konteks pendidikan yang dinamis. Selain itu, fitur input tanda tangan digital guru (A12) juga belum berjalan optimal. Sistem hanya menerima file dengan spesifikasi teknis tertentu, yaitu format JPEG berukuran 40–100 KB, dengan resolusi minimal 250 dpi dan dimensi minimal 200x300 piksel. Ketentuan teknis tersebut belum sepenuhnya diketahui atau dipenuhi oleh seluruh pengguna, sehingga menyebabkan beberapa data tanda tangan tidak dapat diinput ke dalam sistem.
Sebagai tindak lanjut atas temuan tersebut, pengujian ini merekomendasikan dua hal utama. Pertama, pengembang sistem perlu melakukan pembaruan basis data dan logika sistem agar mencakup jurusan-jurusan baru yang telah disahkan dan dijalankan oleh sekolah. Hal ini penting untuk memastikan integritas data dan kelancaran proses administrasi di semua jurusan. Kedua, perlu disusun pedoman teknis yang jelas dan praktis bagi pengguna dalam hal input file digital, terutama tanda tangan, untuk meminimalisir kegagalan input akibat spesifikasi teknis yang tidak dipenuhi.
Secara keseluruhan hasil pengujian ini menunjukkan bahwa meskipun sistem informasi sekolah telah memiliki kerangka fungsional yang baik, masih terdapat ruang perbaikan signifikan, terutama dalam hal fleksibilitas terhadap perubahan struktur organisasi sekolah serta dukungan terhadap variasi kebutuhan pengguna. Evaluasi ini sekaligus menegaskan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan perangkat lunak pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan riil di lapangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengujian perangkat lunak sistem informasi sekolah SMK Negeri 1 ......................... dengan metode Black-Box Testing menggunakan teknik Equivalence Partitioning untuk memastikan setiap fungsi berjalan normal dan sesuai kebutuhan pengguna. Dari 12 form yang diuji sebanyak dua kali, total 24 kali pengujian, ditemukan 12 form mengalami kesalahan (error) dan 12 form lainnya berfungsi tanpa error.
Kesalahan utama terjadi pada enam fitur (50% dari total fitur yang diuji) terkait penanganan jurusan baru, yaitu Geologi Pertambangan, yang meliputi input dan pencarian data siswa (A5, A6), pemberian dan konfigurasi NIS (A7, A8), serta entri nilai siswa (A11). Selain itu, fitur input tanda tangan digital guru (A12) juga belum optimal karena spesifikasi teknis file yang ketat (JPEG, 40–100 KB, resolusi minimal 250 dpi, dimensi minimal 200x300 piksel) belum sepenuhnya diketahui atau dipenuhi pengguna.
Sebagai solusi, direkomendasikan pembaruan basis data dan logika sistem untuk mencakup jurusan baru serta penyusunan pedoman teknis yang jelas bagi pengguna terkait input file digital. Meskipun sistem memiliki kerangka fungsional yang baik, masih ada ruang perbaikan signifikan dalam fleksibilitas terhadap perubahan struktur organisasi sekolah dan dukungan kebutuhan pengguna.
Saran
Saran-saran ini bertujuan meningkatkan kinerja sistem informasi sekolah dapat berfungsi secara optimal dan memenuhi kebutuhan seluruh penggunanya. Pengembang sistem perlu melakukan pembaruan basis data dan logika sistem secara komprehensif untuk dapat mencakup dan mengakomodasi data-data terkait jurusan-jurusan baru yang disahkan dan dijalankan oleh sekolah. Hal ini krusial untuk memastikan integritas data dan kelancaran proses administrasi di semua jurusan. Selain itu, sistem harus dirancang agar lebih fleksibel terhadap perubahan struktur organisasi sekolah dan mampu mendukung variasi kebutuhan pengguna di masa depan.
Permasalahan fitur input tanda tangan digital guru, perlu disusun pedoman teknis yang jelas dan praktis. Pedoman ini harus mencakup detail spesifikasi teknis file yang diterima (misalnya, format JPEG, rentang ukuran 40–100 KB, resolusi minimal 250 dpi, dan dimensi minimal 200x300 piksel). Sosialisasi pedoman ini kepada seluruh pengguna sangat penting untuk meminimalkan kegagalan input akibat spesifikasi teknis yang tidak terpenuhi.
Mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam pengembangan perangkat lunak pendidikan sangat penting. Hal ini mencakup evaluasi sistem secara berkala dan perbaikan fitur-fitur yang menunjukkan ketidaksesuaian atau potensi masalah. Pendekatan ini akan memastikan sistem informasi sekolah tetap adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan riil di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Ijudin & A. Saifudin, (2020). “Pengujian Black Box Pada Aplikasi Berita Online Dengan Menggunakan Metode Boundary Value Analysis,” J. Inform. Univ. Pamulang, 5(1), 8–12
A. Maulana, A. Kurniawan, V. R. Sukma, W. Keumala, and A. Saifudin, “Pengujian Black Box pada Aplikasi Penjualan Berbasis Web Menggunakan Metode Equivalents Partitions (Studi Kasus: PT Arap Store),” J. Teknol. Sist. Inf. dan Apl. , 3(1),50-61
A. Rossalina, A. G. R. Rassi, G. Y. Hadi, R. Ubaidillah, and T. Desyani, (2020). “Pengujian Black Box pada Sistem Aplikasi Informasi Data Kinerja Menggunakan Teknik Equivalence Partitions,” J. Inform. Univ. Pamulang, 5(1), 26–29
Amalia, A., Putri Hamidah, S., & Kristanto, T. (2021). Pengujian Black Box Menggunakan Teknik Equivalence Partitions Pada Aplikasi E-Learning Berbasis Web. Building of Informatics, Technology and Science (BITS), 3(3), 269-274
Amalia, Amanda, Hamidah, S.W.P, & Kristanto, Titus. (2021). Pengujian Black Box Menggunakan Teknik Equivalence Partitions Pada Aplikasi E-Learning Berbasis Web. Jurnal : Building of Informatics, Technology and Science (BITS). 3(3). 269−274
Aziz, I. A., Setiawan, B., Khanh, R., Nurdiyansyah, G., & Yulianti, Y. (2020). Pengujian Black Box pada Aplikasi Sistem Kasir Berbasis Website Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi, 3(2), 92-101
D. Debiyanti, S. Sutrisna, B. Budrio, A. K. Kamal, and Y. Yulianti, (2020). “Pengujian Black Box pada Perangkat Lunak Sistem Penilaian Mahasiswa Menggunakan Teknik Boundary Value Analysis,” J. Inform. Univ. Pamulang, 5(2). 162-171
D. Widhyaestoeti, S. Iqram, S. N. Mutiyah, and Y. Khairunnisa, (2021) “Black Box Testing Equivalence Partitions Untuk Pengujian Front-End Pada Sistem Akademik Sitoda,” JITTER J. Ilm. Teknol. Infomasi Terap. , 7(3). 211 –216
E. Nurelasari, (2020). “Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Menengah Pertama Berbasis Web,” Komputika : Jurnal Sistem Komputer, 9(1). 67–73
Febrian, V., Ramadhan, M. R., Faisal, M., & Saifudin, A. (2020). Pengujian pada Aplikasi Penggajian Pegawai dengan menggunakan Metode Blackbox. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 5(1), 61 -66.
Kadir, A. (2017). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Ed. V., Yogyakarta: Andi Offset
L. Setiyani, (2018). Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering), Karawang: CV. Jatayu Catra Internusa
Maturidi, A. J. (2014). Metode Penelitian Teknik Informatika. Yogyakarta: Deepublish.
Maulana, B.A., Mawarni, Ega., Hidayattuloh, M.Y., Suryawijaya, & Saifudin, A., (2023). Pengujian Black Box pada Sistem Informasi Barang Berbasis Web Menggunakan Metode Boundary Value Analysis. OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer Dan Sains, 2(06), 1747–1753.
N. W. Rahadi and C. Vikasari, (2020). “Pengujian Software Aplikasi Perawatan Barang Milik Negara Menggunakan Metode Black Box Testing Equivalence Partitions,” Infotekmesin, 11(1), 57–61
Priyaungga, B. A., Aji, D. B., Syahroni, M., Aji, N. T. S., & Saifudin, A. (2020). Pengujian Black Box pada Aplikasi Perpustakaan Menggunakan Teknik Equivalence Partitions. Jurnal Teknologi Sistem Informasi Dan Aplikasi, 3(3), 150–157
S. J. Putri, D. G. P. Putri, and W. H. N. Putra, (2024) “Analisis Komparasi pada Teknik Black Box Testing (Studi Kasus: Website Lars)”, JISE, vol. 5, no. 1, pp. 23-28
S. Pressman, Roger and B. Maxim, (2016). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 10th ed. New York : McGraw Hill Education
Sasongko, F. Malik, F. Ardiansyah, A. F. Rahmawati, F. Dharma Adhinata, & D. P. Rakhmadani, (2021) “Pengujian Blackbox Menggunakan Teknik Equivalence Partitions pada Aplikasi Petgram Mobile,” Eng. Journals Information, Control. Telecommun. Electr., 2(1), 10–16
Siagian, L. J. (2018). Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak: Software Test Automation. Yogyakarta: Deepublish.
Sidin, Udin Sidik, Muliadi, & Abner Bumbungan. (2024). Pengembangan Sistem Informasi Sekolah Berbasis Web. Information Technology Education Journal, 3(1), 75–80
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih