Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Friday, 4 April 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI PEMBELAJARAN IPA MATERI PENGARUH GAYA SISWA KELAS V



BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  merupakan  salah  satu  disiplin  ilmu yang  berhubungan  dengan  cara  mencari  tahu  tentang  alam  semesta  secara sistematis  sehingga  IPA  bukan  hanya  penguasaan  kumpulan  pengetahuan berupa  fakta-fakta,  konsep  atau  prinsip  saja  tetapi  juga  merupakan  suatu proses  penemuan  sehingga  dapat  membantu  peserta  didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan potensinya.
Dalam  KTSP  yang  menempatkan  pembelajaran  Ilmu  Pengetahuan Alam  (IPA)  sebagai  salah  satu  komponen  penting  dalam  rangka menumbuhkan  kemampuan  berpikir,  bekerja  dan  bersikap  ilmiah  serta menyampaikannya sebagai aspek penting dalam mencapai hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung melalui pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.  Pelajaran  IPA  harus  menggambarkan,  dijiwai,  serta  diarahkan  untuk mencapai  tujuan.  Perangkat  pembealjaran,  perencanaan  pembelajaran,  dan kegiatan pembelajaran IPA harus mengacu pada tujuan pembelajaran IPA dan memperhatikan  karakteristik  siswa  sebagai  pembelajar.  Demikian  pula keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan di atas harus benar-benar dilatihkan melalui kegiatan pembelajaran. 
Bila dalam proses pembelajaran  atau kegiatan belajar mengajar faktor guru,  siswa  atau  metode  pembelajaran  tidak  berkembang  maka  akan berpengaruh  pada  proses  pembelajaran  yang  dilaksanakan  di  dalam  kelas. Bahkan kondisi tersebut akan berpengaruh pula pada hasil pemahaman konsep siswa. Berdasarkan  temuan  di  sekolah,  pembelajaran  IPA  di  SD  ternyata masih  cenderung  menekankan  aspek  kognitif,  dimana  konsep-konsep  yang diajarkan  hanya  sekedar  pengetahuan  kurangnya  penghayatan  dan  kurangnya realisasi  sebagai  sikap  hidup  dan  perilaku  yang  nyata,  siswa  bersifat  pasif dalam aktivitas belajarnya sebab guru hanya menggunakan metode ceramah. 
Dengan  demikian  dapat  dikatakan  bahwa  sebagian  besar  siswa mengalami  kesulitan  untuk  memahami  konsep,  diduga  karena  pendekatan, metode,  model  pembelajaran,  maupun  strategi  pembelajaran  yang  digunakan kurang  tepat,  juga  kemampuan  guru  serta  sarana  pembelajaran  yang  meliputi media,  alat  peraga,  dan  buku  pegangan  siswa  yang  masih  terbatas  sehingga mengakibatkan  rendahnya  keaktifan dan hasil belajar siswa yang berimplikasi pada  rendahnya pemahaman  siswa  terhadap  konsep  pada  pembelajaran  IPA materi pokok pengaruh gaya.
Hal tersebut dibuktikan pada pelaksanaan studi awal pembelajaran mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya  menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Dari 20 siswa kelas V SD Negeri Bantarmangu 01 yang mengikuti tes formatif hanya ada empat siswa (20%) yang dikategorikan tuntas belajar, sementara 16 siswa (80%) lainnya dinyatakan belum tuntas belajarnya karena masih mendapat nilai kurang dari KKM sebesar 62, dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal 57,50 dan keaktifan siswa sebesar 40% atau sebanyak 8 orang siswa dari jumlah seluruh siswa sebanyak 20 orang siswa.
Berdasarkan data tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi masalah dalam proses pembelajaran. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu :
1.      Rendahnya prestasi belajar siswa tentang pengaruh gaya
2.      Rendahnya motivasi belajar siswa tentang pengaruh gaya
3.      Rendahnya aktivitas, sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.
4.      Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa
Berdasarkan indentifikasi masalah yang ada, refleksi diri dan studi literatur peneliti mencari dan menganalisis penyebab masalah yang terjadi diantaranya :
1.      Kurangnya inovatif guru dalam mengefektifkan waktu belajar.
2.      Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
3.      Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat.
4.      Metode pembelajaran  yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi kurang tepat
5.      Guru kurang mampu meningkatkan peran aktif siswa dapat pembelajaran.
Melihat permasalahan pembelajaran sebagaimana diuraikan di atas, peneliti termotivasi untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan prestasi belajar IPA materi pokok pengaruh gaya  melalui penerapan metode eksperimen kelas V  SDN ............... Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Perumusan  Masalah
Dari penjelasan pada latar belakang masalah  dan melalui refleksi diri serta diskusi dengan teman sejawat, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalahnya, yaitu  :
1.      Bagaimana upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V  SDN Bantarmangu 01 Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran IPA materi pengaruh gaya  dengan penerapan metode eksperimen?
2.      Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa  kelas V  SDN Bantarmangu 01 Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran IPA materi pengaruh gaya  dengan penerapan metode eksperimen?


C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari  pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.      Untuk meningkatkan keaktifan siswa siswa  kelas V  SDN ............. Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran IPA materi pokok pengaruh gaya  melalui penerapan metode eksperimen.
2.      Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa siswa  kelas V  SDN ............. Tahun Pelajaran 2011/2012  dalam pembelajaran IPA materi pokok pengaruh gaya  melalui penerapan metode.


D.  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas  ini adalah :
  1. Bagi Siswa
a.       Meningkatkan hasil belajar siswa
b.      Meningkatkan minat belajar siswa
c.       Melalui pembelajaran aktif, menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan memudahkan siswa memahami dan mencapai kompetensi pembelajaran IPA.
  1. Bagi Guru
a.       Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
b.      Meningkatkan profesionalisme pembelajaran guru
c.       Memberi kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
  1. Bagi Sekolah
Pihak sekolah dengan sendirinya akan mengalami peningkatkan kualitas dengan ditandai oleh lulusan yang baik, kualitas dan variasi pembelajaran guru dan membaiknya motivasi siswa serta prestasi hasil belajar siswa pada pelajaran IPA  khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.



Konfirmasi file secara utuh dari Bab I, II, III, IV. V, Lampiran2 dan Halaman Depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih