Lencana Facebook

banner image

Monday 21 April 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI KONSEP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK MELALUI METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Pembelajaran  IPA  berhubungan  dengan  cara  mencari  tahu  tentang  alam secara sistematis.  IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang  berupa  fakta-fakta,  konsep-konsep,  atau  prinsip-prinsip  saja  tetapi  juga merupakan  suatu  proses  penemuan.  Pendidikan  IPA  diharapkan  dapat  menjadi wahana  bagi  peserta  didik  untuk  mempelajari  diri  sendiri  dan  alam  sekitar,  serta prospek  pengembangan  lebih  lanjut  dalam  menerapkannya  di  dalam  kehidupan sehari-hari.  Proses  pembelajarannya  menekankan  pada  pemberian  pengalaman langsung  untuk  mengembangkan  kompetensi  agar  menjelajahi  dan  memahami alam sekitar secara ilmiah.
Kualitas pendidikan sangat berhubungan erat dengan  kualitas  dan  kemampuan  guru  dalam  menyajikan  materi  terhadap  anak didiknya.  Guru  harus  bersikap  kritis  terhadap  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi,  guru  yang  peduli  terhadap  kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi akan  terus  berinovasi  dalam  proses  belajar  mengajarnya.
Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA di lapangan belum dilaksanakan  secara  optimal.  Guru  masih  dominan  menerapkan  metode  yang mengarah  kepada  hafalan  dalam  pembelajaran  IPA,  jarang  menggunakan  alat bantu  pengajaran  (alat  peraga),  serta  kurang  melibatkan  siswa  melakukan eksperimen  untuk  menemukan  konsep-konsep,  teori-teori,  hukum-hukum  dan prinsip-prinsip.  Ini  terjadi  pada  sekolah  tempat  peneliti melaksanakan tugas sehari-harinya.
Pada test pembelajaran awal, hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik sangat rendah, yaitu  mencapai 25% (4 siswa) dari 16 siswa yang tuntas dalam belajar karena memperoleh nilai di atas KKM sebesar minimal 65, dengan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal 58,13 dan keaktifan siswa 31,25% atau 5 siswa. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa dalam menguasai materi penggunaan energi listrik sangat rendah.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
  1. Siswa tampak ragu-ragu dan bingung saat menjawab pertanyaan guru
  2. Siswa kurang menguasai materi pembelajaran
  3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
  4. Hasil ulangan Ilmu Pengetahuan Alam yang diperoleh masih sangat rendah.
  5. Kreativitas siswa untuk menanyakan sesuatu kepada guru sama sekali tidak muncul.
  6. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan pada saat proses mempelajari materi ajar, dan ini telah menyebabkan siswa tidak tuntas belajar karena kekurang tepatan pemilihan metode pembelajaran
  7. Ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi pada saat proses pembelajaran berlansung.
Sehubungan dengan rendahnya hasil belajar tersebut, peneliti merefleksi  dan berdiskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi tersebut penyebab rendahnya hasil belajar siswa antara lain :
  1. Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
  2. Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung
  3. Guru tidak mampu menciptakan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
  4. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
  5. Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
1.      Memperbaiki proses pelaksanaan  pembelajaran yang akan dilaksanakan  melalui metode eksperimen  pada materi pembelajaran IPA materi penggunaan energi listrik.
2.      Upaya pelaksanaan perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan  motivasi, keaktifan dan prestasi belajar  siswa, sehingga tingkat ketuntasan belajar dapat tercapai.
Metode  eksperimen/percobaan  dalam  pembelajarannya diharapkan meningkatkan keaktifan   dan  hasil  belajarnya  pun  memuaskan.    Selain  itu,  seperti  telah dipaparkan  di  atas  bahwa  salah  satu  karakteristik  pembelajaran  IPA  adalah dengan  menggunakan  berbagai  macam  teknik,  salah  satunya  dengan  cara bereksperimen.
Upaya yang dilakukan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya akan dilakukan melalui upaya penelitian tindakan kelas dengan metode eksperimen pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik siswa kelas V SD Negeri ........... 02.


B.     Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut  :
1.      Bagaimana meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri ........... 02 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik melalui penerapan metode eksperimen ?
2.      Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri ........... pada pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik melalui penerapan metode eksperimen ?

C.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuan sebagai berikut :
  1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri ........... 02 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik  penerapan metode eksperimen.
  2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri ........... 02 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggunaan energi listrik dengan  penerapan metode eksperimen.

D.    Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
  1. Siswa
a.       Memperbaiki belajar siswa, agar hasil belajar siswa meningkat
b.      Siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru sehingga minat belajar siswa meningkat
c.       Memberikan  pengalaman  secara  langsung  bagi  siswa,  sehingga  siswamempunyai kesan dalam belajarnya. 
d.      Siswa  dapat  menarik  kesimpulan  atau  memecahkan  masalah  setelah melakukan eksperimen dalam pembelajaran IPA. 
e.       Untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar siswa dan keaktifan belajar siswa meningkat.
  1. Guru
a.  Sebagai bahan evaluasi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen 
b.  Guru  dapat  menentukan  solusi  dalam  memecahkan  permasalahan  yang sedang dihadapi dalam pembelajaran. 
c.  Memberikan  pengalaman  kepada  guru  dalam  membimbing  siswa  pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen 
d.  Memberikan  gambaran    hasil  belajar  siswa  dengan  menggunakan  metode eksperimen.
e.   Meningkatkan  kemampuan  guru  dalam  mencapai  tujuan  pembelajaran yang diinginkan. 
  1. Sekolah
a.       Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
b.      Meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bagi siswa
c.       Mempunyai kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh
d.      Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif