Lencana Facebook

banner image

Sunday 13 April 2014

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas



BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya hakikat pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang mulia hanya dapat dicapai melalui program yang terarah, terpadu, dan disertai dengan semangat yang tinggi untuk selalu memperbaharui mekanisme dan pola pembelajaran ke arah tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, kesadaran untuk selalu melakukan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan dari insan-insan pendidikan perlu dikembangkan dan disebarluaskan.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam pembelajaran dengan variasi metode dan kenyamanan ruang belajar ternyata belum diperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa harus ada faktor lain yang mendukung kedua faktor tersebut. Setelah melalui pengkajian, didapat bahwa salah satu penyebab kurangnya hasil pembelajaran adalah faktor kejenuhan siswa dalam pembelajaran. Bisa dimaklum, selama paling sedikit 36 jam pelajaran dalam satu minggu, dengan materi yang sangat padat siswa belajar di ruang yang sama, tanpa adanya penyegaran suasana. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Penggunaan prinsip mengajar bisa direncanakan guru sebelum proses belajar-mengajar berlangsung, bisa pula secara spontan dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar, terutama bila kondisi belajar sudah menurun. Beberapa prinsip mengajar yang penting ialah partisipasi, kooperasi dan kompetisi, korelasi dan integrasi, aplikasi dan transformasi, serta individualitas.
Penyelenggaraan pendidikan secara formal sudah berlangsung lama, namun sistem penyelenggaraan dan hasil belum sesuai yang kita harapkan. Salah satu fakta kongkrit adalah sampai sekarang masih terlalu sedikit para pendidik yang menerapkan rumusan tujuan instruksional secara jelas dan benar, memang sebagian sekolah mewajibkan guru-guru merancangkan pembelajaran dan tidak harus menerima apa-apa yang telah tersirat di buku mata pelajaran, pembelajaran itu dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat itu, seperti sekarang sekolah harus menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kurikulum ini merupakan kurikulum mandiri berdasarkan kebutuhan, kepentingan masyarakat dan daerah. Mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa-siswa di sekolah harus berdasarkan silabus atau pokok-pokok pelajaran yang dikembangkan oleh para guru yang disebut pengembangan silabus. Pengembangan silabus itu berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Berkenaan dengan hal itu peneliti menyadari sepenuhnya masalah-masalah yang selalu muncul dalam kegiatan pembelajaran. Seringkali guru merasa bingung menentukan model pembelajaran atau metode mengajar apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Gambaran ideal tentang siswa yang cerdas, aktif, kreatif dan mempunyai minat yang besar dalam mempelajari materi pembelajaran, serta hasil yang memuaskan dalam setiap tes yang dilakukan tidak terwujud. Kenyataan yang dijumpai malah sebaliknya, siswa kurang aktif dalam kegiatan, tidak berani bertanya, kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan guru, kurang bersemangat dalam mempelajari materi pembelajaran serta hasil tes yang dicapai rendah, dan masih banyak lagi kekurangan yang ditemui pada perilaku siswa yang mencerminkan keberhasilan pembelajaran.
Dari penjelasan latar belakang masalah sebagaimana tersebut di atas, dan dikaitkan dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas. Dari hasil tes pada studi pendahuluan dari 26 siswa menunjukan 7 orang siswa (26,92%) yang memperoleh nilai 70 ke atas dan  19 orang siswa (73,08%) yang memperoleh nilai di bawah nilai 70,dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 59,23.
Perolehan nilai di atas menandai tingkat penguasaan materi siswa sebagai hasil belajar dan dampak dari proses belajar yang telah dialaminya. Masih banyak siswa yang mengalami tidak tuntas belajar karena proses belajarnya. Namun itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan efek dari pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan peneliti kurang mengantarkan siswa pada hal-hal yang diharapkan. Pengelolaan proses pembelajaran hingga bisa demikian karena mengikuti alur suatu metode yang kurang kompetitif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan metode kerja kelompok pada pembelajaran, sehingga diharapkan terjadi peningkatan  penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.
Sadar akan hal tersebut agar tidak berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar selanjutnya, dengan refleksi diri dan mendiskusikan dengan teman sejawat peneliti terpartisipasi untuk melakukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas pada siswa kelas III  SDN ......... Kecamatan ......... Kabupaten ..........

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti melakukan konsultasi kepada supervisor dan teman sejawat, untuk mengidentifikasi kelemahan dan atau kekurangan yang telah menyebabkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang memenuhi tuntutan yang diharapkan. Sehingga, dampaknya pada hasil belajar siswa tidak memenuhi target pembelajaran. Melalui hasil diskusi, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut.
1.         Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
2.         Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
3.         Tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
4.         Keaktifan  siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan supervisor dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
1.         Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
2.         Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
3.         Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
4.         Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil permasalahan utama yang akan diteliti adalah tingkat partisipasi belajar IPA masih rendah dan hasil  belajar siswa IPA masih rendah.
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok.
Dengan mempertimbangkan faktor penyebab di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah Bagaimana upaya meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas melalui penerapan metode kerja kelompok  di Kelas III  SD Negeri ......... Kecamatan ......... Tahun Pelajaran 2011/2012.
C.      Pembatasan Masalah
Agar penelitian berjalan dengan efektif dan terfokus pada masalah pokok, maka dalam  pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini permasalahan yang dibahas dibatasi pada upaya peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi materi mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas dengan menerapkan metode kerja kelompok pada siswa kelas Kelas III  Semester 1 SD Negeri ......... Kecamatan ......... Tahun Pelajaran 2011/2012.

D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan masalah untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah :
1.    Apakah dengan penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas,  partisipasi  siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan ?
2.    Apakah dengan penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan?

E.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut
1.    Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas melalui metode kerja kelompok.
2.    Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas melalui metode kerja kelompok.

F.       Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1.         Bagi Guru
Guru dapat memperbaiki kinerjanya untuk berkembang lebih profesional, dan dapat meningkatkan rasa percaya diri, dan untuk ikut aktif mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA.
2.         Bagi siswa
Siswa dapat memperbaiki hasil belajarnya menjadi lebih baik dan menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajarnya.
3.         Bagi Sekolah
Sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan kemampuan profesioanal guru dan kemampuan siswa, yang mana hal ini akan membawa citra positif bagi sekolah yang bersangkutan.

Konfirmasi file secara utuh dari Bab 2, 3, 4, 5, Daftar Pustaka, Lampiran2, serta halaman depan, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)