Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Monday, 21 April 2014

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihat khususnya dalam pokok bahasan yang bersifat abstrak, sehingga memerlukan visualisasi. Perubahan dalam belajar bisa berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, atau apresiasi (penerimaan atau penghargaan).
Matematika  sebagai  salah  satu  mata  pelajaran  di  SD  memegang  peranan  penting  dalam  membentuk  siswa  menjadi  berkualitas  karena  matematika  merupakan  sarana  berpikir  untuk  mengkaji  sesuatu  secara  logis  dan  sistematis.  Matematika  lebih  menekankan  kegiatan  dunia  rasio  (penalaran),  bukan  menekankan hasil eksperimen atau hasil observasi. Matematika terbentuk karena  pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran.  Oleh karena itu perlu adanya peningkatan prestasi belajar matematika di sekolah dasar.
Keberhasilan suatu pembelajaran apa pun yang dikelola dengan baik ditunjukkan oleh keberhasilan siswa dalam mencapai suatu kompetensi yang diharapkan. Untuk itu guru perlu mengerahkan segenap kemampuannya agar pembelajaran yang dikelolanya mempermudah proses belajar siswa dalam mempelajari materi yang disajikan. Apabila tuntutan ini dapat dipenuhinya, besar kemungkinan hasil belajar yang menjadi target pembelajaran akan tercapai oleh individu siswa.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti, diperoleh adanya perbedaan antara harapan dengan kenyataan sebagaimana tuntutan pembelajaran yang diselenggarakan guru dan siswa yang bersangkutan. Perolehan hasil belajarnya pun masih sangat jauh dari target yang diharapkan. Ini dapat ditunjukkan hanya enam siswa dari 38 siswa (15,79%) yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM minimal 65, dengan rata-rata hasil belajar sebesar 55,00 serta keaktifan siswa sebesar 26,32% atau hanya  10 siswa dari 38 siswa.
Upaya yang diambil peneliti untuk mengatasi hal itu, peneliti mencoba berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan supervisor. Hasil diskusi akhirnya dapat teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
a.       Hasil  belajar siswa rendah
b.      Minat belajar siswa rendah
Analisis masalah guna kepentingan penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan cara melakukan refleksi dan kinerja yang telah dilakukan, serta mengkaji literatur dan berdiskusi dengan supervisor . Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a.       Kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok.
b.      Sistem belajar aktif tidak diciptakan guru pada saat menyelenggarakan pembelajaran pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok.
c.       Pusat belajar bukan pada materi, melainkan pada guru. Atau, proses pembelajaran bersifat abstrak, sehingga siswa pasif.
Persoalan seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena dampaknya sudah jelas akan mengakibatkan pada keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran matematika lainnya. Atas dasar itu, peneliti bermaksud memperbaikinya melalui penelitian tindakan kelas ini. Adapun altenatif upaya yang diterapkan sebagai solusinya yaitu melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan metode inquiri.
Sadar akan hal tersebut agar tidak berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar selanjutnya, dengan refleksi diri dan mendiskusikan dengan teman sejawat peneliti termotivasi untuk melakukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok melalui metode inquiri  di kelas IV SD Negeri ........ 01.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis latar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang dijadikan sebagai fokus penelitian perbaikan pembelajaran ini, yaitu :
1.      Bagaimana upaya meningkatkan  minat belajar siswa kelas IV SD Negeri ........ 01 pada pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok  melalui metode inquiri?.
2.      Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ........ 01 pada pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok  melalui metode inquiri?.

C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk meningkatkan minat dan belajar siswa kelas IV SD Negeri ........ 01 dalam pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok melalui metode inquiri.
2.      Untuk mendeskripsikan   cara peningkatan belajar siswa kelas IV SD Negeri ........ 01 dalam dalam pembelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat kubus dan balok melalui metode inquiri.


D.    Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil dari penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  dalam  peningkatan  mutu  pendidikan  yang  dibangun  sedari  dini  melalui  pendidikan  di  sekolah  dasar.
2.      Manfaat praktis
Dengan  dilaksanakannya  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  dan  cara  pandang  baru  bagi  berbagai  pihak,  khususnya  bagi  pihak  yang terlibat langsung, diantaranya:
a.  Bagi guru
1)  Memberikan  alternatif  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  sebagai  upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.
2)   Mengoptimalkan  peran  guru  sebagai  penuntun  sekaligus  pembimbing  siswa  dalam  memperoleh  pemahaman  mengenai  pelajaran yang sedang dilaksanakan.
3)   Memacu  guru  untuk  lebih  kreatif  dalam  penerapan  metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran matematika khususnya materi sifat-sifat kubus dan balok.
b.  Bagi siswa
1)   Mempercepat  proses  pemahaman  siswa  dengan  diterapkannya metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran matematika khususnya materi sifat-sifat kubus dan balok yang  diharapkan dapar menjembatani  siswa  secara  aktif  untuk  membangun  kerjasama  antara siswa maupun secara berkelompok.
2)   Melatih siswa untuk dapat melihat fakta dan menyimpulkan pembelajaran matematika   materi sifat-sifat kubus dan balok melalui  penerapan  metode inquiri dalam kegiatan pembelajaran.
3)   Meningkatkan  gairah  belajar  karena  siswa  terlibat  dalam  sebuah kelompok  belajar  dimana  antara  siswa  satu  dengan  yang  lainnya diharapkan dapat bekerja sama positif dan saling membantu.
c.  Bagi sekolah
1)   Sekolah dapat menyediakan fasilitas yang memadai untuk kemajuan proses belajar mengajar guna memajukan mutu pendidikan.
2)  Sekolah  diharapkan  dapat  menciptakan  lingkungan  belajar  yang mendukung  aktivitas  siswa  agar  lebih  optimal  khususnya  dalam pembelajaran matematika.
3)  Sekolah  dapat  memiliki  keunggulan  dalam  hal  pengajarnya  yang kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS IV



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  memungkinkan  semua pihak  dapat  memperoleh  informasi  dengan  melimpah,  cepat  dan  mudah  dari berbagai  sumber  dan  tempat  di  dunia.  Selain  perkembangan  yang  pesat, perubahan  juga  terjadi  dengan  cepat.  Karena  diperlukan  kemampuan  untuk memperoleh  dan  mengelola  serta  memanfaatkan  informasi  untuk  bertahan  pada keadaan  yang  selalu  berubah,  tidak  pasti  dan  kompetitif.  Kemampuan  ini membutuhkan  pemikiran,  antara  lain  berpikir  sistematis,  logis,  kritis  yang  dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.    
Kenyataan  di  lapangan menunjukkan  ternyata  cukup  banyak  siswa  yang  menganggap  pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa tidak menyenangi  pelajaran  matematika,  bahkan  seringkali  siswa  membenci matematika. Hal ini membuat siswa kurang termotivasi, kurang minat dan kurang menyenangi pelajaran matematika, sehingga prestasi matematika siswa rendah. Rendahnya  prestasi  matematika  siswa  disebabkan  oleh  banyaknya  kendala yang  dihadapi  oleh  guru  matematika  maupun  oleh  siswa  dalam  proses pembelajaran  matematika.
Proses pembelajaran Matematika pada materi pokok  pecahan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Negeri ........ 03 belum sesuai harapan. Rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran  matematika materi  pecahan menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil pembelajaran matematika materi pokok tersebut.
Pada studi pendahuluan pembelajaran  matematika materi  pecahan, menunjukkan hasil tes formatif siswa sangat rendah, yaitu dari 30 siswa hanya 4 siswa (13,33%) yang mencapai nilai di atas 64 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari 64. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan belajar baru mencapai 13,33%, dan sisanya sebanyak 26 siswa atau 86,67% siswa dinyatakan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal karena mendapat nilai di bawah KKM, dengan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal 55,67 dan keaktifan siswa sebesar 26,67% atau 8 siswa.
Dengan melihat hasil tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran. Dari hasil observasi dan diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi  dalam pembelajaran. Masalah-masalah itu antara lain :
1.      Rendahnya prestasi belajar siswa
2.      Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
3.      Suasana pembelajaran yang membosankan
4.      Siswa kurang menguasai konsep tentang penyederhanaan berbagai bentuk pecahan.
5.      Kurang dipahaminya materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran matematika hasil belajar pada pembelajaran matematika materi  pecahan maka ada beberapa pertanyaan yang merefleksi diri (peneliti) tentang masalah tersebut.  Adapun penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi  pecahan, antara lain :
  1. Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
  2. Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
  3. Guru kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
  4. Pusat belajar bukan pada materi, melainkan pada guru. Atau, proses pembelajaran bersifat abstrak, sehingga siswa pasif.
  5. Metode pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran.
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran. Adapun prioritas masalah yang menjadi tujuan perbaikan proses pembelajaran adalah :
  1. Memperbaiki proses pelaksanaan  pembelajaran yang akan dilaksanakan  dengan penerapan pendekatan problem solving  dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika materi  pecahan.
  2. Upaya pelaksanaan perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan  motivasi dan hasil belajar siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah suatu metode mengajar yang sesuai  dengan  perkembangan  pola  belajar  siswa.  Pola  belajar  siswa  dalam menyelesaikan  soal-soal yang berhubungan dengan pecahan  dapat  dilihat  dari  tahapan  pemecahan  masalah  yang dilakukan  siswa  dalam  mengerjakan  soal  pecahan.  Untuk  dapat  memilih  suatu  metode yang  tepat  dalam  menyampaikan  pecahan pada  siswa  Sekolah  Dasar, haruslah  ada  informasi  tentang  perkembangan  pola  belajar  siswa  dalam menyelesaikan soal pecahan, yaitu dengan menerapkan pendekatan problem solving.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi  pecahan, peneliti mempergunakan metode pembelajaran melalui pendekatan problem solving. Dipilihnya metode pembelajaran melalui pendekatan problem solving  dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika materi  pecahan  pada siswa kelas IV SD Negeri ........ 03.

B.       Perumusan Masalah
Penyebab menurunnya hasil belajar matematika salah satunya adalah proses pembelajaran belum efektif yang berakibat pada hasil belajar tidak sesuai yang diharapkan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1.     Bagaimana meningkatkan keaktifan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ........ 03 pada pembelajaran matematika materi  pecahan melalui penerapan pendekatan problem solving?
2.     Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ........ 03 pada pembelajaran matematika materi  pecahan melalui penerapan pendekatan problem solving?


C.      Tujuan Penelitian
Tujuan kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas  ini adalah :
1.     Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran materi pokok  pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ........ 03.
2.     Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika  pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri ........ 03.

D.      Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu dapat memberikan sumbangan ilmiah terhadap berbagai  pihak terutama:
1.  Bagi Siswa
a.      Kegunaan penelitian ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan siswa, baik untuk  masa sekarang dan masa  yang akan datang, dengan  diterapkannya  teknik,  metoda  dan  pendekatan  ini,  siswa  mempunyai pengalaman  yang  menarik  yaitu  proses  pembelajaran  matematika  yang menyenangkan.
b.     Dapat meningkatakan aktivitas dan penalaran matematika untuk memecahakan  masalah  dalam  kehidupan  sehari-hari  dengan  hasil  belajar yang lebih baik.
2.   Bagi  Guru
a.      Akan  menciptakan  suatu  tehnik  pembelajaran  yang  modern  dalam meningkatkan  kemampuan  kreatif  berpikir  siswa  terutama  dalam  bidang matematika  serta  menambah  ilmu  pengetahuan  guru  dalam  menggunakan teknik, metoda, dan pendekatan dalam mengajar.
b.     Dapat  dijadikan  acuan  dalam  proses  belajar  mengajar  dengan menerapkan  pendekatan  problem  solving  untuk  memecahkan  soal  yang berhubungan dengan pecahan.
3.   Sekolah
a.      Dapat menambah literatur dan membantu sekolah di dalam mengambil kebijakan yang berkenaan dengan peningkatan mutu pembelajaran.
b.     Penelitian  ini  dapat  mengembangkan  kemampuan penyusunan  atau  perencanaan  suatu  pembelajaran,  sehingga  terlaksana pengajaran yang efektif dan efisien